Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : Petrografi Batuan Metamorf Nama : Moh Sayydil M


Hari/tgl : Kamis, 21 November 2019 NIM : F 121 17 002
No. Sampel 01
Kode Sampel ST 11 IRFAN
Jenis Batuan Batuan Metamorf
Perbesaran 4x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning Kecoklatan
Mikroskopis Warna Interferensi : Hitam Kecoklatan
Tekstur : Lepidoblastik
Struktur : Schistosic
Ukuran Mineral : 0.1 – 0.375 mm
Komposisi Mineral : Kuarsa 15%, Muskovit 35%, klorit
45%, opak 5%

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Klorit 35% Warna absorbsi hijau muda bintik hitam,
((Mg,Fe)5Al(AlSiO3O10) Bentuk anhedral, Belahan tidak ada,
Pecahan tidak rata, Pleokroisme
(OH))
monokroik, Relief rendah, Intensitas
rendah, Warna interferensi hijau muda-
merah, Bias rangkap 0,022 ( ORDE
II ),Sudut gelapan 480, Jenis gelapan
miring, Kembaran tidak ada.
Deskripsi nikol sejajar yaitu warna
absorbsi kuning, bentuk anhedral, belahan
tidak ada, pecahan tidak ada, pleokroisme
tidak ada, relief rendah, intensitas tinggi
dan ukuran mineral 0,275 mm, dilanjutkan
dengan deskripsi nikol silang yaitu warna
Plagioklas (Ca,Na) interferensi coklat dan coklat muda, bias
15% rangkap 0,014 (orde II), sudut gelapan
(Si,Al)4O8)
72,5°, jenis gelapan miring, kembaran
Carlsbad – Albit dimana nilai Carlsbad
adalah 36 dan nilai albit adalah 47.5
sehingga dimasukkan nilai tersebut dalam
kurva yang menandakan mineral tersebut
adalah plagioklas (Bytownite) dengan nilai
77.
Warna absorbsi kuning kecoklatan, bentuk
euhedral, belahan satu arah, pecahan tidak
rata, pleokroisme dwikroik, relief tinggi,
Muscovite (KAl2(AlSi3O10) intensitas rendah, warna interferensi
35%
(F,OH)2
kuning kehijauan, bias rangkap 0.028 (orde
III), sudut gelapan 71.5o, jenis gelapan
miring, kembaran tidak ada
Warna absorbsi putih, bentuk subhedral –
anhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak
ada, pleokroisme tidak ada, relief rendah,
intensitas tinggi, warna interferensi putih
Kuarsa (SiO2) 10%
keabuan, bias rangkap 0,008 ( orde I),
sudut gelapan 47,5 0
, jenis gelapan
kegelapan miring, kembaran tidak ada

Warna absorbsi hitam, warna interferensi


Opak 5% hitam..

Nama Batuan Sekis ( SCMR 2007 )


Keterangan : Nomor sampel adalah angka yang digunakan untuk mengurutkan
sampel pada saat melakukan pengamatan. Kode sampel adalah kode yang dapat
dijumpai pada sampel dan diberikan untuk menandai sampel yang digunakan pada
saat pengamatan. Jenis batuan merupakan jenis sampel sayatan tipis batuan yang
akan diamati pada mikroskop polarisasi. Perbesaran merupakan perbesaran lensa
obyektif yang akan digunakan pada saat pengamatan yang terdiri dari perbesaran
4x, 10x, dan 40x. Adapun deskripsi yang akan diisi oleh praktikan dalam
pengamatan sampel sayatan tipis batuan yaitu mengamati mineral – mineral
penyusun batuan tersebut berdasarkan deskripsi pengamatan nikol sejajar dan
nikol silang. Sebelum melakukan pengamatan pada masing – masing mineral
penyusun batuan, pengisian deskripsi yang pertama diisi yaitu pengamatan tekstur
dan struktur pada kenampakan secara keseluruhan sayatan tipis batuan tersebut.
Deskripsi pertama yaitu warna absorbsi yang merupakan kenampakan daya serap
gelombang cahaya yang masuk pada mineral, warna mineral ini adalah warna
cahaya yang melewati sumbu indikatrik (geometris) yang sedang bergetar sejajar
dengan arah getar polarisator pada pengamatan nikol sejajar. Warna interferensi
merupakan warna yang dihasilkan dari cahaya yang diteruskan melalui analisator
pada pengamatan nikol silang, warna ini ditentukan pada saat kenampakan terang
maksimum atau pada saat kedudukan sumbu indikatrik mineral membentuk sudut
450 dengan arah getar polarisator dan analisator. Tekstur batuan mengacu pada
kenampakan butir-butir mineral yang ada didalamnya. Struktur merupakan
gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk di dalamnya
bentuk atau kedudukannya. Komposisi mineral merupakan kumpulan mineral
yang terdiri dari satu atau lebih yang menyusun batuan tersebut. Ukuran mineral
meruapakan diameter medan pandang dari mineral yang diamati, untuk
mendapatkan nilai dari DMP dapat kita gunakan rumus sebagai berikut :
1 mm
DMP = BS x Z, dengan BS = ,
Jumlah Skala
jumlah skala = perbesaran lensa okuler x perbesaran lensa obyektif yang
digunakan
Ket :
o DMP : Diameter Medan Pandang
o BS : Bilangan Skala
o Z : jumlah skala yang tampak dalam medan pandang
Hasil pengamatan sampel pada nomor sampel 01 dengan kode sampel ST 11
IRFAN termasuk dalam jenis batuan metamorf dengan perbesaran lensa objektif
4x perbesaran. Hasil kenampakan mikroskopis pada sampel sayatan tipis batuan
memiliki warna absorbsi kuning kecoklatan, warna interferensi hitam kecoklatan,
dengan tekstur lepidoblastik, struktur schistosic, ukuran mineral 0,8 mm-0,25 mm,
dan komposisi mineral terdiri dari Kuarsa 15%, Muskovit 35%, klorit 45%, opak
5%.
Pada deskripsi mineral diatas, nama batuan yang didapatkan pada klasifikasi
SCMR 2007 yaitu sekis dengan presentase mineral yaitu :
1. Muskovit 35%
2. Klorit 35%
3. Plagioklas 15%
4. Kuarsa 10%
5. Opak 5%
Berdasarkan hasil deskeripsi mineral pada pengamatan mikroskop
polarisasi dengan menggunakan sampel sayatan tipis batuan tersebut, di
Laboratorium Mineral Optik Teknik Geologi Universitas Tadulako disimpulkan
bahwa batuan yang diamati berdasarakan klasifikasi ( SCMR 2007 ) merupakan
jenis Batu Schist. Schist merupakan jenis batuan metamorf dengan butiran halus
yang terdiri atas mineral yang kaya akan klorit dan merupakan ciri khas batuan
yang dibentuk dari protholit basaltic. Sekis termasuk dalam tipe metamorfisme
regional orogenik karena peran tekanan dan suhu yang dominan sehingga pada
batuan terbentuk struktur yang berfoliasi dan terbentuk dari proses metamorfisme
mineral basalt seperti olivine, plagioklas, dan piroksin bersifat anhidrit dengan
H2O masuk ke dalam batuan, maka akan terbentuk himpunan mineral yang
berhidrat yaitu menunjukkan adanya mineral klorit dan termasuk dalam faisies
sekis hijau yang terbentuk pada kondisi suhu sekitar 300 – 5000C dan tekanan
yang rendah sampai menengah (8-12 kbar) membentuk batuan ini. Manfaat batu
Sekis antara lain adalah sebagai sumber mika yang utama. Mika ini merupakan
salah satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam
industri elektronika.

PRAKTIKAN ASISTEN

(Moh Sayydil Maulana) ( Vita Yuliana )


NIM: F 121 17 002 NIM: F 121 16 092

Anda mungkin juga menyukai