Anda di halaman 1dari 5

Nama : Angga Reksa

Kelas : B

Nim : F 121 17 070

Tugas Geologi Laut

1. Sebutkan interior bumi ?


2. Sebutkan pembentukan bumi dan tektonik lempeng ?

1. Interior bumi terdiri dari :


a. Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi adalah bagian yang paling terluar dari bumi. Kerak ini bersifat padat dan relatif
tipis, dan terdiri atas massa daratan dan massa samudera. Bagian daratan permukaan bumi
disebut kerak benua dengan ketebalan antara 15 – 75 km.
b. Mantel (Mantle)
Mantel atau selimut merupakan wilayah bagian dalam bumi yang terletak antara kerak bumi
dan inti bumi. Mantel terbagi atas 3 bagian yaitu :
- Litosfer: Litosfer adalah lapisan paling luar dari selimut bumi dengan ketebalan mencapai
50-100 km. Lapisan ini tersusun dari bahan-bahan padat terutama batuan. Litosfer
memiliki 2 lapisan utama, yaitu lapisan sima (silisium dan magnesium) serta lapisan sial
(silisium dan aluminium).
- Astenosfer: Astenosfer adalah lapisan yang berada di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini
memiliki ketebalan antara 100 sampai 400 km. Disinilah diduga tempat formasi magma
terbentuk.
- Mesosfer: Mesosfer adalah lapisan yang memiliki ketebalan 2.400-2.700 km dan berada
di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini sebagian besar terususun dari campuran besi dan
batuan basa.
c. Lapisan Inti Bumi (core)
Lapisan bumi yang terakhir adalah inti bumi (core) yang terletak dibawah selimut bumi atau
tepat ditengah bumi. Lapisan yang memiliki ketebalan 3.500 km ini menjadi lapisan yang
paling dalam dari bumi. Lapisan ini sangat padat dan menjadi pusat massa dari bumi. Di
lapisan ini pula gravitasi dan aktivitas magnetik bumi dibangkitkan. Kandungan terbesar
dalam inti bumi adalah besi dan nikel.
Sumber : https://geograph88.blogspot.com/2015/05/susunan-lapisan-interior-bumi.html

http://geosendi.blogspot.com/2016/09/struktur-interior-bumi.html

2. Teori tentang pembentukan bumi :


a. Teori nebula
Teori nebula atau kabut yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De
Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini
dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan
berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
b. Teori planetesimal
Teori planetesimal dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Teori
planetesimal menyatakan bahwa tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral
atau pilin sehingga disebut kabut pilin. Di dalam kabut itu terdapat material-material padat
yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai orbit bebas sehingga terjadi
tabrakan- tabrakan. Dengan adanya gaya gravitasi, terbentuklah gumpalan- gumpalan yang
besar dan lebih pampat. Gumpalan terbesar terletak di tengah (pusat) kabut dan menjadi pusat
peredaran yang kemudian disebut Matahari. Adapun gumpalan-gumpalan yang lebih kecil
menjadi planet-planet yang secara bersama-sama ber- revolusi terhadap Matahari.
c. Teori big bang
Teori big bang atau ledakan besar, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan miliar
tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya.
Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian
besar berkumpul di pusat membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi.
d. Teori Bintang Kembar
Dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal
dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang
terlempar karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat,
maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu.
Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya

Teori pembentukan tektonik lempeng :


a. Kontraksi dan Pemuaian (Contraction and Expansion); Penyusutan bumi terjadi karena
adanya proses pendinginan. Teori ini diambil dari peristiwa penyusutan atau penkerutan
pada kulit apel yang mengering. Kontraksi dan pemuaian mampu menjelaskan beberapa
daerah yang mengalami tekanan seperti deretan gunung berapi, namun tidak dapat
menjelaskan tempat-tempat seperti cekungan dan lembah. Orang yang pertama kali
memperkenalkan teori ini adalah Descretes, Elie de Baumant, dan James Dana tahun
1596 – 1650.
b. Pengapungan Benua (Continental Drift); Memasuki awal abad ke 20, para ilmuwan tidak
mampu menjelaskan proses dan struktur terbentuknya lempeng bumi menggunakan satu
teori saja. Sehingga banyak ilmuwan yang berlomba-lomba memperkenalkan teori
masing-masing dari mereka. Salah satu ilmuwan tersebut adalah Alfred Wegner seorang
meteorologi Jerman yang mempelajari tentang iklim kuno pergeseran benua. Teori yang
dikemukakan oleh Alfred adalah pengapungan benua pada tahun 1910. Prinsip utama
teori ini adalah benua diposisikan berada di lempengan atau bebatuan yang mengapung di
sepanjang permukaan bumi setiap saat. Kelemahan teori ini adalah tidak masuk akal,
sebab menurut Alfred benua menggelincir diatas dasar laut.
c. Laurasia-Gondwana; Teori Laurasia-Gondwa adalah teori yang dikemukakan oleh
Alexander Du Toit seorang ahli geologis asal Afrika Selatan. Setelah melakukan
kunjungan ke Amerika Selatan, Alexander menjadi pendukung teori Alfred dan
memperkenalkannya pada observasi di A Geological Comparison of South Amerika with
South Africa. Akan tetapi, tidak berselang lama setelah memperkenalkan teori Alfred.
Alexander mengembangkan pemikirannya sendiri pada tahun 1937 dalam Our
Wondering Contonents dan menyatakan pemisahan Pangea menghasilkan dua benua
yaitu Laurasia dan Gondwana.
d. Pola Magnetik Purba Batuan (Paleomagnetism); Saat perang dunia terjadi, Harry Hass
sang komandan militer memperkerjakan Geologis di Universitas Princeton. Saat itu,
Geologis bersama Harry memperkenalkan penelitian tentang dasar laut untuk memahami
topografi dasar laut dan menyatakan dua topografi penting yaitu punggung samudra serta
palung samudra. Selain itu, mereka berdua juga berpendapat jika benua tidak bergerak di
sepanjang kerak bumi. Melainkan, benua dan kerak bergerak secara bersama-sama.
e. Arus Konveksi (Convection Current); Teori arus konveksi menjelaskan jika perpecahan
benua dan pergerakan pada lempeng dikarenakan adanya energi yang menggerakannya.
Energi yang mampu menggerakannya berasal dari arus konveksi yang ada di dalam
astenosfer bumi.
f. Sea Floor Spreading; Pergerakan lempeng yang saling menjauhi akhirnya diketahui oleh
para ahli. Pergerakan tersebut mengakibatkan terbentuknya pegunungan yang sangat
panjang di daerah yang jauh. Hal tersebut membuat Morely, Vine, dan Matthews tertarik
mempelajarinya serta mengumpulkan informasi-informasi. Akhirnya setelah melakukan
penelitian, ketiganya menemukan penemuan penting yaitu diantara dua lempeng yang
berjauhan ditengahnya akan terbentuk lempeng samudra baru. Penemuan penting tersebut
dinamakan dengan Sea Floor Spreading dan menjawab pertanyaan pada teori
pengapungan benua atau Continental Drill

Sumber : http://www.dedenandang.com/pengertian-dan-beberapa-teori-dalam-pembentukan-lempeng-
bumi/
https://strukturawam.wordpress.com/2009/11/20/teori-lempeng-tektonik-perspektif-sejarah-2/

Anda mungkin juga menyukai