Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : Petrografi Batuan Metamorf Nama : Moh Sayydil M


Hari/tgl : Kamis, 21 November 2019 NIM : F 121 17 002
No. Sampel 03
Kode Sampel SRI/ ST 58/ FILIT
Jenis Batuan Batuan Metamorf
Perbesaran 4x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning
Mikroskopis Warna Interferensi : Hitam keabuan
Tekstur : Porphroblastic
Struktur : Non-Foliasi (Phylitic)
Ukuran Mineral : 0.55 – 0.03 mm
Komposisi Mineral : Opak 40%, kuarsa 25%,
garnet 20%, muscovite 15%.
Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi % Komposisi
Deskripsi nikol sejajar yaitu warna
absorbsi kuning, bentuk subhedral –
anhedral, belahan tidak ada, pecahan
tidak rata, pleokroisme tidak ada,
relief rendah, intensitas tinggi dan
1. Kuarsa
40 ukuran mineral 0,55 mm, dilanjutkan
(Sio2)
dengan deskripsi nikol silang yaitu
warna interferensi putih, bias rangkap
0,008 (orde 1), sudut gelapan 67,5°,
jenis gelapan miring, kembaran tidak
ada.
Warna absorbsi hitam, warna
2. Opak 25
interferensi hitam
Deskripsi nikol sejajar yaitu warna
absorbsi kuning atau tidak berwarna,
bentuk euhedral, belahan satu arah,
pecahan rata, pleokroisme tidak ada,
relief tinggi, intensitas tinggi dan
3. Garnet
20 ukuran mineral 0,275 mm,
(Al3B2(SiO4)3)
dilanjutkan dengan deskripsi nikol
silang yaitu warna interferensi hitam
kecoklatan, bias rangkap 0,002 (orde
I), sudut gelapan tidak ada, jenis
gelapan tidak ada,
Deskripsi nikol sejajar yaitu warna
absorbsi kuning kecoklatan, bentuk
euhedral, belahan satu arah, pecahan
tidak rata, pleokroisme dwikroik,
relief tinggi, intensitas rendah dan
4. Muskovit
15 ukuran mineral 0,003 mm,
(KAl2(OH)2AlSi3O10)
dilanjutkan dengan deskripsi nikol
silang yaitu warna interferensi kuning
kehijauan, bias rangkap 0,028 (orde
II), sudut gelapan 71,5°, jenis gelapan
miring, kembaran tidak ada.

Phyllite (Distribusi mineral indeks zona


Nama Batuan
metamorfisme)

Keterangan : Nomor sampel adalah angka yang digunakan untuk mengurutkan


sampel pada saat melakukan pengamatan. Kode sampel adalah kode yang dapat
dijumpai pada sampel dan diberikan untuk menandai sampel yang digunakan pada
saat pengamatan. Jenis batuan merupakan jenis sampel sayatan tipis batuan yang
akan diamati pada mikroskop polarisasi. Perbesaran merupakan perbesaran lensa
obyektif yang akan digunakan pada saat pengamatan yang terdiri dari perbesaran
4x, 10x, dan 40x. Adapun deskripsi yang akan diisi oleh praktikan dalam
pengamatan sampel sayatan tipis batuan yaitu mengamati mineral – mineral
penyusun batuan tersebut berdasarkan deskripsi pengamatan nikol sejajar dan
nikol silang. Sebelum melakukan pengamatan pada masing – masing mineral
penyusun batuan, pengisian deskripsi yang pertama diisi yaitu pengamatan tekstur
dan struktur pada kenampakan secara keseluruhan sayatan tipis batuan tersebut.
Deskripsi pertama yaitu warna absorbsi yang merupakan kenampakan daya serap
gelombang cahaya yang masuk pada mineral, warna mineral ini adalah warna
cahaya yang melewati sumbu indikatrik (geometris) yang sedang bergetar sejajar
dengan arah getar polarisator pada pengamatan nikol sejajar. Warna interferensi
merupakan warna yang dihasilkan dari cahaya yang diteruskan melalui analisator
pada pengamatan nikol silang, warna ini ditentukan pada saat kenampakan terang
maksimum atau pada saat kedudukan sumbu indikatrik mineral membentuk sudut
450 dengan arah getar polarisator dan analisator. Tekstur batuan mengacu pada
kenampakan butir-butir mineral yang ada didalamnya. Struktur merupakan
gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk di dalamnya
bentuk atau kedudukannya. Komposisi mineral merupakan kumpulan mineral
yang terdiri dari satu atau lebih yang menyusun batuan tersebut. Ukuran mineral
meruapakan diameter medan pandang dari mineral yang diamati, untuk
mendapatkan nilai dari DMP dapat kita gunakan rumus sebagai berikut :
1 mm
DMP = BS x Z, dengan BS = ,
Jumlah Skala
jumlah skala = perbesaran lensa okuler x perbesaran lensa obyektif yang
digunakan
Ket :
o DMP : Diameter Medan Pandang
o BS : Bilangan Skala
o Z : jumlah skala yang tampak dalam medan pandang
Hasil pengamatan sampel pada nomor sampel 03 dengan kode sampel SRI/ ST
58/ FILIT termasuk dalam jenis batuan metamorf dengan perbesaran lensa
objektif 4x perbesaran. Hasil kenampakan mikroskopis pada sampel sayatan tipis
batuan memiliki warna absorbsi kuning, warna interferensi hitam keabuan,
dengan tekstur porphyroblastic, struktur non-foliasi (phyllitic) , ukuran mineral
0,55 mm – 0,03 mm, dan komposisi mineral terdiri dari Kuarsa 40%, Muskovit
15%, garnet 20%, opak 25%. Untuk penentuan nama batuan digunakan klasifikasi
yaitu klasifikasi distribusi mineral indeks zona metamorfisme.
Pada deskripsi mineral diatas, nama batuan yang didapatkan pada
klasifikasi distribusi mineral indeks zona metamorfisme yaitu phyllite dengan
presentase mineral yaitu :
1. Kuarsa 40%
2. Opak 25%
3. Garnet 20%
4. Muscovite 15%

Berdasarkan hasil deskeripsi mineral pada pengamatan mikroskop


polarisasi dengan menggunakan sampel sayatan tipis batuan tersebut di
Laboratorium Mineral Optik Teknik Geologi Universitas Tadulako disimpulkan
bahwa batuan yang diamati berdasarakan klasifikasi ( SCMR 2007 ) merupakan
jenis Batu Filit. Filit merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk dari
peningkatan derajat metamorfisme pada batu sabak yang akan menghasilkan
mineral mika dengan ukuran butir yang lebih besar dan perubahan himpunan
mineral serta pembentukan foliasi dengan penjajaran mineral pipih atau mika
(foliasi) sudah mulai dapat dilihat dengan jelas. Sering mempunyai suatu
permukaan yang berkerut,  terdapat sedikit lipatan karena berhubungan dengan
perpecahan yang pre-existing, dan merupakan karakteristik suatu kemilau kehijau-
hijauan dalam kaitannya dengan kehadiran lapisan tipis dari mika dan khlorit
dalam jumlah yang berlimpah-limpah.

PRAKTIKAN ASISTEN

(Moh Sayydil Maulana) (Vita Yuliana)


NIM: F 121 17 002 NIM: F 121 16 092

Anda mungkin juga menyukai