Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

MATA KULIAH GEOLOGI KELAUTAN


APLIKASI GEOLOGI KELAUTAN DALAM TERBENTUKNYA PULAU LOMBOK

MAKALAH

OLEH :
ANGGA REKSA
F 121 17 070

PALU
2018
Kata Pengantar

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dankarunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Tidak lupa jugapenulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang membantu
dalam menyelesaikan malakah Makalah ini merupakan tugas yang sangat berharga bagi penulis,
karena dengan menyelesaikan makalah ini telah membantu penulis untuk banyak mengetahui
tentang ilmu geologi tekhusus tentang geologi laut .

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini banyak
kekurangan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.Penulis

Palu, 3 April 2019

Angga Reksa
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Terbentuknya Pulau Lombok (Mangga, A.,1994) yang merupakan salah satu gugus
kapulauan di Nusa Tenggara Barat diawalidengan terbentuknya cekungan laut dalam
hingga dangkal dikala Oligosen Akhir (± 35 jttahun lalu ), pada cekungan tersebut terjadi
pengendapan sedimen yang terdiri atasbatupasir kuarsa dan batu lempung bersisipan
batugamping
oleh adanya perubahan muka laut surut, sedangkan pada bagian tengah mengalami
depresi. Fenomena ini terjadi dikala awal dari Miosen Tengah (± 14 – 10 jt tahun lalu),
yang berdampak adanya proses ubahan pada Formasi Pengulung (kaoli nitisasi,
serisitasasi dan profiloitisasi) serta proses mineralisasi dengan beberapa urat kuarsa yang
mengandung emas, perak dan tembaga. Pulau Lombok kembali mengalami penurunan
(subsidence) hingga dibawah muka laut pada kala awal Miosen Tengah yang ditandai
dengan terbentuknya satuan terumbu karang yang tumbuh dipuncak-puncak morfologi
batuan gunungapi tua, kondisi ini diikuti dengan aktifnya kembali kegiatan gunungapi
dasar laut yang menghasilkan lava, breksi, hyaloklastit yang mengandung peperit serta
sedimen gunungapi, satuan batuan volkanik ini menutupi secara tidak selaras Formasi
Pengulung dan disebut sebagai Formasi Gerupuk
1. Tujuan
 Untuk mengetahui cara penerapan ilum geologi kelautan dibidang kontruksi dan
rekontruksi perubahan iklim purba
 Untuk mengetahui cara menerapkan ilmu geologi kelautan dalam kehidupan
sehari – hari
2. Manfaat
 Mendapatkan ilmu tentang kelautan khususnya dibidang kontruksi dan
rekontruksi iklim purba
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Geologi kelautan
Geologi kelautan merupakan ilmu yang mempelajari geologi di laut, akan menampakkan
juga suatu kenampakkan geomorfologi,. Dalam mempelajari Geologi kelautan, ada
beberapa istilah kenampakkan geomorfologi seperti halnya kenampakkan geomorfologi
didarat. Beberapa contoh kenampakan geomorfologi dilaut diantaranya adalah :
 Coastal Plain : Suatu perbatasan antara daratan dan lautan yang masih
dipengaruhi oleh proses-proses di daratan dan lautan
 Continental shelf : Terbentuk ke arah lautan, kemiringan bertambah ke arah
lautan, kedalaman rata-rata 3000 -6000 m, lebar 200 – 300 km
 Continental Slope : Pada tepian paparan kedalaman bertambah secara tiba-tiba,
100, 200 m , 1500 m, 3500 m, kemiringan terjal, terdapat gawir sesar
 Continental Rise : Terletak antara slope (lereng) dan Ocean basin, kemiringan
tidak terjal, relief rendah, terbentuk akibat akumulasi sedimen, berasosiasi dengan
lantai samudra dalam
 Abysal plain : Diketemukan oleh ekspedisi MAR (1947), berbentuk
dataran bawah laut
 Oceanic ridge : Terdiri dari pematang, dan rekahan, menyebar hampir di
seluruh samudra, total panjang 80.000km, kedalaman rata-rata 2500m, terbentuk
di bagian tengah lautan, topografi kasar, lembah sejajar dengan sumbu kadang-
kadang terpotong oleh zona rekahan, tinggi 1000-3000km, lebar 1000m,
sedimentasi berkembang jauh di bawah puncak
 Ocean basin floor : Terdiri dari abyssal floor (lantai tubir), oceanic rise
(tonjolan dasar laut dan sea mount (gunung api dasar laut )
B. Morfologi
Pengamatan garis pantai yang dilakukan di pantai Gili Trawangan berdasarkan morfologi
dan material sedimen penyusun pantai, maka karakteristik pantai dari Gili Trawangan
yaitu berpasir. Kawasan perairan pulau ini juga memiliki terumbu karang hidup yang
masih tumbuh dan dijadikan sebagai taman laut. Dari tatanan geologi ini maka
disimpulkan sementara bahwa pulau ini terumbu karang tumbuh disekeliling tubuh
batuan lava hasil guningapi bawah laut membentuk atol dan muncul kepermukaan laut
dan membentuk pulau-pulau Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Keberadaan ketiga
pulau ini dapat rombakan terumbu karang dan cangkang binatang laut, akan tetapi juga
dijumpai singkapan batuan beku berupa lava bantal di pinggir pantai Gili Trawangan.
Pada kegiatan gunungapi bawah laut dengan magma yang cukup kental, lava akan
mengalir dan berjalan dengan sangat lambat yang kemudian membeku dipermukaan
karena langsung bersentuhan dengan media air laut yang temperaturnya relatif lebih
dingin. Dengan kondisi tersebut maka aliran lava akan membentuk struktur permukaan
yang khas. Bentukan lava yang mengalir didasar laut merupakan bongkah-bongkah yang
bulat menyerupai bantal, maka lava tersebut dinamakan lava bantal (Pillow Lava ).
C. Litologi
vulkanik, dan pasir pantai. Sumber utama material tersebut adalah Gunungapi Rinjani.
Khusus untuk endapan pasir pantai yang berwama putih, materialnya berasal dari hasil
rombakan karang. Endapan pasir putih ini bercampur dengan pasir hitam yang berasal
dari Gunungapi Rinjani dan terendapkan membentuk gisik tersendiri
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Geologi laut adalah merupakan ilmu yang mempelajari geologi di laut, akan
menampakkan juga suatu kenampakkan geomorfologi
 Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perubahan alam beserta
beserta proses-prosesnya
 Litologi merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik batuan, termasuk
struktur, komposis mineral, warna serta tekstrunya.

Anda mungkin juga menyukai