No Urut : 01
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : Sekis Hijau
Warna Absorbsi : Coklat
Bentuk : Euhedral - Subhedral
Belahan : Satu Arah
Pecahan : Tidak Rata
Pleokroisme : Dwikroik
Relief : Tinggi
Intensitas : Rendah
1 mm
Ukuran Mineral : BS = 10 x 4 = 0,025
Nomor urut adalah angka yang digunakan untuk mengurutkan sampel pada
saat melakukan pengamatan. Nomor peraga adalah kode yang dapat dijumpai
pada sampel dan diberikan untuk menandai sampel yang digunakan pada saat
pengamatan. Warna absorbsi merupakan kenampakan daya serap gelombang
cahaya yang masuk pada mineral, warna mineral ini adalah warna cahaya yang
melewati sumbu indikatrik (geometris) yang sedang bergetar sejajar dengan arah
getar polarisator pada pengamatan nikol sejajar. Bentuk mineral merupakan
bentuk yang dapat diamati dengan melihat batas – batas yang berbentuk garis dari
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
bidang mineral tersebut dengan mineral lainnya, bentuk mineral dibagi menjadi
tiga bagian : euhedral yaitu garis batas pada kristal dibatasi oleh bidang kristalnya
sendiri dan terlihat sangat jelas, subhedral yaitu sebagian bidang kristal dibatasi
oleh garis kristalnya sendiri, dan anhedral yaitu seluruh bidang kristal tidak
dibatasi oleh garis kristalnya sendiri. Belahan merupakan kondisi dimana mineral
terpecah atau terpisah menjadi ukuran yang lebih kecil mengikuti permukaan yang
sesuai dengan struktur mineralnya akibat menadapatkan suatu tekanan yang
melampui batas – batas elastis dan palstisnya. Pecahan merupakan kondisi dimana
mineral terpisah menjadi bagian yang lebih kecil tidak mengikuti strukrur
mineralnya. Pleokroisme merupakan sifat yang menunjukkan beberapa kali
perubahan warna mineral setelah diputar 900. Apabila terjadi perubahan dua
warna yang berbeda disebut dengan dwikorik, contohnya pada mineral bersistem
Kristal hexagonal dan tetragonal, perubahan tiga warna yang berbeda disebut
trikroik dan terjadi pada sistem kristal ortorombik, monoklin, dan triklin. Relief
merupakan sifat optis pada mineral yang menunjukkan tingkat atau besarnya
pantulan cahaya yang diterima oleh pengamat, semakin besar cahaya yang
dipantulkan atau atau semakin kecil sinar yang dibiaskan oleh polarisasi, maka
makin rendah polarisasinya, begitupun sebaliknya. Relief digunkan untuk
memisahkan antara batas tepi mineral yang satu dengan yang lainnya. Intensitas
merupakan kecendrungan mineral dalam menyerap cahaya dari polarisasi, warna
mineral yang kita amati sama dengan warna lampu atau cahaya yang dipantulkan
memiliki intensitas yang tinggi begitupun sebaliknya. Ukuran mineral
meruapakan diameter medan pandang dari mineral yang diamati, untuk
mendapatkan nilai dari DMP dapat kita gunakan rumus sebagai berikut : DMP =
1 𝑚𝑚
BS x Z, dengan BS = Jumlah Skala, jumlah skala = perbesaran lensa okuler x
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Hasil pengamatan sampel pada nomor urut 01 dengan nomor peraga sekis
hijau pengamatan nikol sejajar memiliki warna absorbsi coklat, bentuk euhedral-
subhedral, belahan dua arah, pecahan tidak rata, pleokroisme tidak ada, relief
tinggi, intesitas rendah, ukuran mineral 0,875 mm, pada pengamatan nikol silang
memiliki warna interferensi coklat, bias rangkap 0,015 (ORDE II), sudut gelapan
600, jenis gelapan yaitu miring, kembaran tidak ada, nama mineralnya yaitu biotit
(K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi2O10)). Mineral biotit terbentuk pada temperatur 800 0 C
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
PRAKTIKAN ASISTEN
No Urut : 02
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : Sekis Hijau
Warna Absorbsi : Hijau Muda
Bentuk : Anhedral
Belahan : Tidak Ada
Pecahan : Tidak Rata
Pleokroisme : Monokroik
Relief : Rendah
Intensitas : Rendah
NIKOL SILANG
1 mm
Ukuran Mineral : BS = 10 x 4 = 0,025
bentuk yang dapat diamati dengan melihat batas – batas yang berbentuk garis dari
bidang mineral tersebut dengan mineral lainnya, bentuk mineral dibagi menjadi
tiga bagian : euhedral yaitu garis batas pada kristal dibatasi oleh bidang kristalnya
sendiri dan terlihat sangat jelas, subhedral yaitu sebagian bidang kristal dibatasi
oleh garis kristalnya sendiri, dan anhedral yaitu seluruh bidang kristal tidak
dibatasi oleh garis kristalnya sendiri. Belahan merupakan kondisi dimana mineral
terpecah atau terpisah menjadi ukuran yang lebih kecil mengikuti permukaan yang
sesuai dengan struktur mineralnya akibat menadapatkan suatu tekanan yang
melampui batas – batas elastis dan palstisnya. Pecahan merupakan kondisi dimana
mineral terpisah menjadi bagian yang lebih kecil tidak mengikuti strukrur
mineralnya. Pleokroisme merupakan sifat yang menunjukkan beberapa kali
perubahan warna mineral setelah diputar 900. Apabila terjadi perubahan dua
warna yang berbeda disebut dengan dwikorik, contohnya pada mineral bersistem
kristal hexagonal dan tetragonal, perubahan tiga warna yang berbeda disebut
trikroik dan terjadi pada system kristal ortorombik, monoklin, dan triklin. Relief
merupakan sifat optis pada mineral yang menunjukkan tingkat atau besarnya
pantulan cahaya yang diterima oleh pengamat, semakin besar cahaya yang
dipantulkan atau atau semakin kecil sinar yang dibiaskan oleh polarisasi, maka
makin rendah polarisasinya, begitupun sebaliknya. Relief digunakan untuk
memisahkan antara batas tepi mineral yang satu dengan yang lainnya. Intensitas
merupakan kecendrungan mineral dalam menyerap cahaya dari polarisasi, warna
mineral yang kita amati sama dengan warna lampu atau cahaya yang dipantulkan
memiliki intensitas yang tinggi begitupun sebaliknya. Ukuran mineral
meruapakan diameter medan pandang dari mineral yang diamati, untuk
mendapatkan nilai dari DMP dapat kita gunakan rumus sebagai berikut : DMP =
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
1 𝑚𝑚
BS x Z, dengan BS = , jumlah skala = perbesaran lensa okuler x
Jumlah Skala
Dari hasil pengamatan sampel pada nomor urut 02 dengan nomor peraga
Sekis hijau, pengamatan nikol sejajar, warna absorbsinya yaitu hijau muda, bentuk
anhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak rata, pleokroisme monokroik,
monokroik adalah terjadinya satu perubahan warna pada mineral ini, relief rendah,
intesitas rendah, ukuran mineral 2,375 mm, pada pengamatan nikol silang
memiliki warna interferensi hijau kecoklatan, bias rangkap 0,022 (ORDE II),
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
sudut gelapan 480, jenis gelapan tidak ada, kembaran tidak ada, nama mineralnya
yaitu klorit (ClO2-). Klorit merupakan mineral yang menjadi ciri adanya proses
hidrotermal. Klorit merupakan mineral ubahan dari mineral mafik terutama
piroksin, hornblende dan biotit. Klorit terbentuk karena adanya reaksi antara
mineral piroksin dengan larutan hidrotermal yang kemudian membentuk klorit.
Pembentukan mineral ini sangat erat hubungannya dengan peristiwa
metamorphosis yang diakibatkan oleh panas.
PRAKTIKAN ASISTEN
No Urut : 03
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : UM 15/ST 41 UNIY
Warna Absorbsi : Kuning
Bentuk : Euhedral
Belahan : Satu Arah
Pecahan : Rata
Pleokroisme : Tidak Ada
Relief : Tinggi
NIKOL SILANG
Intensitas : Tinggi
1 mm
Ukuran Mineral : BS = 10 x 4 = 0,025
Nomor urut adalah angka yang digunakan untuk mengurutkan sampel pada
saat melakukan pengamatan. Nomor peraga adalah kode yang dapat dijumpai
pada sampel dan diberikan untuk menandai sampel yang digunakan pada saat
pengamatan. Warna absospsi merupakan kenampakan daya serap gelombang
cahaya yang masuk pada mineral, warna mineral ini adalah warna cahaya yang
melewati sumbu indikatrik (geometris) yang sedang bergetar sejajar dengan arah
getar polarisator pada pengamatan nikol sejajar. Bentuk mineral merupakan
bentuk yang dapat diamati dengan melihat batas – batas yang berbentuk garis dari
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
bidang mineral tersebut dengan mineral lainnya, bentuk mineral dibagi menjadi
tiga bagian : euhedral yaitu garis batas pada kristal dibatasi oleh bidang kristalnya
sendiri dan terlihat sangat jelas, subhedral yaitu sebagian bidang kristal dibatasi
oleh garis kristalnya sendiri, dan anhedral yaitu seluruh bidang kristal tidak
dibatasi oleh garis kristalnya sendiri. Belahan merupakan kondisi dimana mineral
terpecah atau terpisah menjadi ukuran yang lebih kecil mengikuti permukaan yang
sesuai dengan struktur mineralnya akibat menadapatkan suatu tekanan yang
melampui batas – batas elastis dan palstisnya. Pecahan merupakan kondisi dimana
mineral terpisah menjadi bagian yang lebih kecil tidak mengikuti strukrur
mineralnya. Pleokroisme merupakan sifat yang menunjukkan beberapa kali
perubahan warna mineral setelah diputar 900. Apabila terjadi perubahan dua
warna yang berbeda disebut dengan dwikorik, contohnya pada mineral bersistem
kristal hexagonal dan tetragonal, perubahan tiga warna yang berbeda disebut
trikroik dan terjadi pada system kristal ortorombik, monoklin, dan triklin. Relief
merupakan sifat optis pada mineral yang menunjukkan tingkat atau besarnya
pantulan cahaya yang diterima oleh pengamat, semakin besar cahaya yang
dipantulkan atau atau semakin kecil sinar yang dibiaskan oleh polarisasi, maka
makin rendah polarisasinya, begitupun sebaliknya. Relief digunkan untuk
memisahkan antara batas tepi mineral yang satu dengan yang lainnya. Intensitas
merupakan kecendrungan mineral dalam menyerap cahaya dari polarisasi, warna
mineral yang kita amati sama dengan warna lampu atau cahaya yang dipantulkan
memiliki intensitas yang tinggi begitupun sebaliknya. Ukuran mineral
meruapakan diameter medan pandang dari mineral yang diamati, untuk
mendapatkan nilai dari DMP dapat kita gunakan rumus sebagai berikut : DMP
1 𝑚𝑚
=BS x Z, dengan BS = Jumlah Skala, jumlah skala = perbesaran lensa okuler x
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Dari hasil pengamatan sampel pada nomor urut 03 dengan nomor peraga
UM 15/ST 41 UNIY, pengamatan nikol sejajar memiliki warna absorpsi kuning,
bentuk euhedral, belahan satu arah, pecahan rata, pleokroisme tidak ada, relief
tinggi, intesitas tinggi, ukuran mineral 1,525 mm, pada pengamatan nikol silang
memiliki warna interferensi hitam kecoklatan, bias rangkap 0,02 (ORDE I), sudut
gelapan tidak ada , jenis kegelapan tidak ada, kembaran tidak ada, nama
mineralnya yaitu Garnet. Garnet terbentuk pada batas lempeng konvergen yang
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
ditindak lanjuti oleh metamorfosis regional. Panas dan tekanan akibat proses
metamorfisme menghasilkan ikatan kimia baru dan menyebabkan mineral
mengkristal ke dalam struktur yang lebih stabil pada kondisilingkungan suhu dan
tekanan yang baru. Aluminium garnet, almandine, umumnya terbentuk di
lingkungan ini.
PRAKTIKAN ASISTEN
Referensi