Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara : Petrografi Batuan Beku Nama : Annisa Salsabilla


Hari/tgl : Jumat, 16 Juni 2023 NIM : F12121024
No. Sampel 01
Kode Sampel Virtual mikroskop (2)
Jenis Batuan Batuan beku
Perbesaran -
Kenampakan Warna Absorbsi : Putih, abu-abu, coklat, hitam
Mikroskopis Warna Interferensi : Biru, coklat, hitam, abu-abu
Tekstur
- Kristalinitas : Holokristalin
- Granularitas : Faneritik
- Relasi : Equigranular
- Bentuk : Subhedral-anhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0,22-3,27 mm
Komposisi Mineral : Kuarsa, hornblende, mikroklin,
plagioklas, olivin

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Kuarsa tidak memiliki warna absorsi, bentuk
subhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak
rata, relief rendah, intensitas tinggi,
Kuarsa 40 pleokrisme tidak ada. Ukuran mineral kuarsa
1,2-2,3 mm, warna interferensi abu-abu, bias
rangkap orde 1 (0,006), sudut gelapan 18,5°
dan memiliki jenis gelapan parallel.
Hornblende memiliki warna absorsi cokelat
dengan bentuk subhedral, belahan dua arah
serta pecahan tidak rata, relief dan intensitas
Hornblende 30 sedang, pleokroisme dwikroik. Ukuran mineral
0,7-0,9 mm, warna interferensi jingga, bias
rangkap orde 2 (0,025), sudut gelapan 23° dan
memiliki jenis gelapan parallel.
Mikroklin tidak memiliki warna absorsi,
bentuk subhedral, belahan satu arah, pecahan
tidak rata, relief rendah, intensitas tinggi,
Mikrolin 25 pleokrisme tidak ada. Ukuean mineral 2-2,6
mm, warna interferensi abu-abu, bias rangkap
orde 1 (0,006), sudut gelapan 20° dan memiliki
jenis gelapan paralel.
Plagioklas tidak memiliki warna absorsi,
bentuk dengan bentuk subhedral, belahan satu
arah, pecahan tidak rata, tidak ada pleokrisme,
relief dan intensitas sedang. Ukuran mineral 1-
Plagioklas 10
1,5 mm, warna interferensi hitam-putih, bias
rangkap orde 1 (0,005), sudut gelapan 15° dan
jenis gelapan parallel. Memiliki kembaral
albit.
Olivin memiliki tidak memiliki warna absorsi
dengan bentuk anhedral, belahan satu arah,
pecahan tidak ada memiliki relief tinggi dan
intensitas rendah, tidak memiliki pleokrisme.
Olivin 10
Ukuran mineral 1,5 mm, warna interferensi
biru, bias rangkap orde 2 (0,022), sudut
gelapan 22° dan memiliki jenis gelapan
parallel.

Nama Batuan Granit (Russel B. Travis, 1955).

Persentase mineral :
Muskovit : 10%
Andalusit : 15%
Kuarsa : 40%
Plagioklas : 10%
Mikroklin : 25%
Persentase feldspar :
Seluruh Feldspar = K-feldspar + plagioklas
= 25 + 10
= 35%
2 2
 x feldspar = x 35 = 23,3%
3 3
1 1
 x feldspar = x 35 = 11,6%
3 3

Perhitungan jenis plagioklas kembaran Albit :


Diketahui : X0 = 54o
X1 = 144o
X2 = 3o
Penyelesaian :
( X 0 − X 1)+(X 0 − X 2)
Kembaran =
2
(54 − 144)+(54 −3)
=
2
(− 90)+51 39
= = = 19,5o ( Albit )
2 2
Dari hasil diatas diketahui jenis plagioklas ini adalah Albit
Keterangan :
Granit adalah batuan beku berwarna terang dengan butiran cukup besar
dan terdiri dari feldspar dan kuarsa. Granit adalah batuan beku berwarna terang
dengan biji-bijian yang cukup besar untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Ini
terbentuk dari kristalisasi magma lambat di bawah permukaan bumi (Intrusif).
Granit terdiri terutama dari kuarsa dan feldspar dengan sejumlah kecil dari mika,
amphibole dan mineral lainnya. Komposisi mineral ini biasanya memberikan
granit warna merah, abu-abu atau putih dengan butiran mineral gelap terlihat di
seluruh batu. Granit bersifat felsik (asam), batuan beku yang umum dan banyak
ditemukan. Granit adalah batuan beku plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan
magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Proses
pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur magma
Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih
ringan dari batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati
permukaan bumi. Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan
tanah karena tekanan yang diberikan terlalu kecil. Magma yang berada di dalam
lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami proses kristalisasi karena suhu di
dekat permukaan bumi lebih rendah daripada suhu di dalam dapur magma.
Setelah mengalami proses kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi
batuan granit yang termasuk dalam jenis batuan beku. Granit terbentuk di daerah
kontinen atau benua sebagai batuan beku intrusif. Ukuran butir kristal mineral
penyusunnya yang berukuran kasar menunjukkan granit terbentuk melalui proses
pembekuan magma yang sangat lambat. Granit terbentuk karena pembekuan
magma yang terjadi jauh di dalam bumi sehingga genesa batuan ini adalah batuan
beku intrusif dalam.
Asosiasi mineral pada batuan granit yaitu kuarsa dan feldspar dalam
jumlah yang besar, sedangkan mineral lainnya dalam jumlah kecil seperti biotit,
muskovit, hornblende, dan piroksen.
Manfaat dari batuan ini adalah sebagai interior bangunan, sebagai media
panjat tebing, dan juga batu granit dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat
gedung, jembatan, atau juga dapat digunakan dengan cara dipoles pada lantai
ubin, dan lain sebagainya.

Referensi :
Batuan granit. 22 Juni 2023. ilmugeografi.com
Ganesa-batuan. 22 Juni 2023. www.scribd.com

PRAKTIKAN ASISTEN

(Annisa Salsabilla) (Dyah Aprilia)


F12121024 F12118047
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
Acara : Petrografi Batuan Beku Nama : Annisa Salsabilla
Hari/tgl : Jumat, 16 Juni 2023 NIM : F12121024
No. Sampel 02
Kode Sampel Virtual mikroskop
Jenis Batuan Batuan beku
Perbesaran -
Kenampakan Warna Absorbsi : Putih kecoklatan
Mikroskopis Warna Interferensi : Putih, abu-abu, coklat, biru
Tekstur
- Kristalinitas : Holokristalin
- Granularitas : Faneritik
- Relasi : Equigranular
- Bentuk : Subhedral - anhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0,22-0,89 mm
Komposisi Mineral : Allanit, hornblende, plagioklas,
kuarsa, muskovit, ortoklas.

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Allanit memiliki warna absorsi cokelat, bentuk
subhedral, belahan satu arah, pecahan tidak
rata, relief dan intensitas sedang, pleokrisme
Allanit 35
monokroik. Ukuran mineral 0,5-0,89 mm,
warna interferensi merah muda, dengan bias
rangkap orde 3 (0,035), sudut gelapan 25° dan
memiliki gelapan parallel.
Hornblende memiliki warna absorsi cokelat
dengan bentuk subhedral, belahan dua arah
serta pecahan tidak rata, relief dan intensitas
Horblende 25 sedang, pleokroisme dwikroik. Ukuran mineral
0,7-0,9 mm, warna interferensi jingga, bias
rangkap orde 2 (0,025), sudut gelapan 23° dan
memiliki jenis gelapan parallel.
Plagioklas tidak memiliki warna absorsi,
bentuk dengan bentuk subhedral, belahan satu
arah, pecahan tidak rata, tidak ada pleokrisme,
relief dan intensitas sedang. Ukuran mineral
Plagioklas 15 0,3-0,5 mm, warna interferensi hitam-putih,
bias rangkap orde 1 (0,005) sudut gelapan 28°
dan jenis gelapan parallel. Memiliki jenis
kembaran carlsbad dengan jenis plagioklas
yaitu andesin.
Kuarsa tidak memiliki warna absorsi, bentuk
subhedral, belahan tidak ada,, pecahan tidak
rata, relief rendah, intensitas tinggi, pleokrisme
Kuarsa 10 tidak ada. Ukuran mineral 0,22-0,4 mm, warna
interferensi abu-abu, bias rabgkap orde 1
(0,006), sudut gelapan 17° dan memiliki jenis
gelapan parallel.
Muskovit tidak memiliki warna absorsi bentuk
subhedral, belahan satu arah, pecahan tidak
rata, pleokrisme tidak ada relief dan intensitas
Muskovit 10 sedang. Ukuran mineral 0,5-0,7 mm, warna
interferensi biru, bias rangkap orde 2 (0,022),
sudut gelapan 19°dan memiliki jenis gelapan
parallel.

Nama Batuan Dorit (Russel B. Travis, 1955).

Persentase mineral :
Allanite : 35%
Hornblende : 25%
Plagioklas : 15%
Ortoklas : 5%
Muskovit : 10%
Kuarsa : 10%
Persentase feldspar :
Seluruh Feldspar = K-feldspar + plagioklas
= 5 + 15
= 20%
2 2
 x feldspar = x 20 = 13,3%
3 3
1 1
 x feldspar = x 20 = 6,6%
3 3

Perhitungan jenis plagioklas kembaran Carlsbat :


Diketahui : X0 = 135o
X1 = 59o
X2 = 159o
Penyelesaian :
( X 0 − X 1)+(X 0 − X 2)
Kembaran =
2
(135 −59)+( 135− 159)
=
2
76+(− 24) 52
= = = 26o ( Andesin )
2 2
Dari hasil diatas diketahui jenis plagioklas ini adalah Andesin
Keterangan :
Diorit merupakan salah satu dari jenis batuan beku yang tersusun antara batu
granit hingga batu gabro atau batu basalt. Batu diorit ini merupakan batuan hasil
intrusi yang terjadi di kerak benua baik secara dike maupun sill. Batu diorit ini
seringkali terbentuk di atas lempeng konvergen dimana subduksi lempeng
samudera menyusup ke bawah lempeng benua. Diorit merupakan batuan hasil
terobosan batuan beku (instrusi) yang Terbentuk dari hasil peleburan lantai
samudra yang bersifat mafic pada suatu zona subduksi. Proses terbentuknya
batuan diorit ini adalah "Partial melting" dari lempeng samudra akan
menghasilkan magma basaltik yang naik dan mengintrusi batuan granit yang ada
di lempeng benua. Disitu akan terjadi proses pencampuran magma basaltik
dengan magma granit atau batu granit yang meleleh dan akan naik melalui
lempeng benua, baik secara sill maupun dike. Lelehan ini akan menghasilkan
komposisi antara basalt hingga granit, dan diorit akan terbentuk jika hasil lelehan
ini mengkristal secara lambat dibawah permukaan.
Asosiasi mineral pada batuan ini yaitu diorit biasanya tersusun atas
mineral plagioklas yang kaya sodium, dengan kandungan mineral hornblende,
augit, dan biotit dalam jumlah yang sedikit. Terkadang juga diorit mengandung
sedikit kuarsa.
Kegunaan diorit adalah batuan ini dapat digunakan sebagai batu ornamen
dinding, lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, dan juga sebagai
gemstone atau batu yang digunakan sebagai perhiasan. Manfaat batu diorit
sebagai gemstone memang tidak terlalu banyak, hal ini tergantung pada jenis
dioritnya.

Referensi :
Batu-diorit-dan-proses-pembentukannya. 22 Juni 2023. www.geologinesia.com
Batu-diorit. 22 Juni 2023. ilmugeografi.com

PRAKTIKAN ASISTEN

(Annisa Salsabilla) (Dyah Aprilia)


F12121024 F12118047
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
Acara : Petrografi Batuan Beku Nama : Annisa Salsabilla
Hari/tgl : Jumat, 16 Juni 2023 NIM : F12121024
No. Sampel 03
Kode Sampel Virtual mikroskop
Jenis Batuan Batuan beku
Perbesaran -
Kenampakan Warna Absorbsi : Tidak berwarna, abu-abu, coklat
Mikroskopis Warna Interferensi : Abu-abu, coklat, hitam
Tekstur
- Kristalinitas : Hipokristalin
- Granularitas : Afanitik
- Relasi : Inequigranular
- Bentuk : Subhedral - euhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0.11-1,22 mm
Komposisi Mineral : Olivin, hornblende, plagioklas,
kuarsa, sanidine, b

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Olivin memiliki tidak memiliki warna absorsi
dengan bentuk anhedral, belahan satu arah,
pecahan tidak ada memiliki relief tinggi dan
intensitas rendah, tidak memiliki pleokrisme.
Olivin 30
Ukuran mineral 0,1-0,5 mm, warna interferensi
biru, bias rangkap orde 2 (0,022), sudut
gelapan 24° dan memiliki jenis gelapan
parallel.
Hornblende memiliki warna absorsi cokelat
dengan bentuk subhedral, belahan dua arah
serta pecahan tidak rata, relief dan intensitas
Hornblende 20 sedang, pleokroisme dwikroik. Ukuran mineral
0,7-0,9 mm, warna interferensi jingga, bias
rangkap orde 2 (0,025), sudut gelapan 23° dan
memiliki jenis gelapan parallel.
Plagioklas tidak memiliki warna absorsi,
bentuk dengan bentuk subhedral, belahan satu
arah, pecahan tidak rata, tidak ada pleokrisme,
relief dan intensitas sedang. Ukuran mineral
Plagioklas 15
0,3-0,7 mm, warna interferensi hitam-putih,
bias rangkap orde 1 (0,005) sudut gelapan 12°
dan jenis gelapan parallel. Memiliki jenis
kembaran albit dan jenis plagioklas andesin.
Kuarsa tidak memiliki warna absorsi, bentuk
subhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak
rata, relief rendah, intensitas tinggi, pleokrisme
Kuarsa 5 tidak ada. Ukuran mineral 0,5-0,7 mm, warna
interferensi abu-abu, bias rangkap orde 1
(0,006), sudut gelapan 20° dan memiliki jenis
gelapan parallel.
Sanidine memiliki warna absorsi cokelat,
bentuk subhedral dengan belahan satu arah,
pecahan tidak rata, relief rendah, intensitas
Sanidine 5 tinggi, tidak ada pleokrisme. Ukuran mineral
0,7-0,9 mm, warna interferensi hitam-putih,
bias rangkap orde 1 (0,005), sudut gelapan 30°
dan memiliki jenis gelapan parallel.
Biotit memiliki warna absorsi cokelat dengan
bentuk anhedral, belahan satu arah, pecahan
tidak rata, tidak ada pleokrisme, relief dan
Biotit 5 intensitas sedang ukuran mineral 0,7-0,9 mm.
warna interferensi coklat kemerahan, bias
rangkap orde 2 (0,024), sudut gelapan 25° dan
memiliki jenis gelapan parallel.

Nama Batuan Andesit (Russel B. Travis, 1955).

Persentase mineral :
Kuarsa : 5%
Plagioklas : 15%
Sanidine : 5%
Biotit : 5%
Hornblende : 20%
Olivin : 30%
Massa dasar : 20%
Persentase feldspar :
Seluruh Feldspar = K-feldspar + plagioklas
= 5 + 15
= 20%
2 2
 x feldspar = x 20 = 13,3%
3 3
1 1
 x feldspar = x 20 = 6,6%
3 3

Perhitungan jenis plagioklas kembaran Albit :


Diketahui : X0 = 240o
X1 = 209o
X2 = 223o
Penyelesaian :
( X 0 − X 1)+(X 0 − X 2)
Kembaran =
2
(240 −209)+(240 −223)
=
2
31+ 17 48
= = = 24o ( Andesin )
2 2
Dari hasil diatas diketahui jenis plagioklas ini adalah Andesin

Keterangan :
Andesit adalah nama salah satu jenis batuan beku luar (ekstrusif) yang
tersusun atas butiran mineral yang halus (fine-grained). Selain teksturnya yang
halus, ciri ciri batuan andesit yang lainnya adalah ringan dan berwarna abu-abu,
putih, hingga agak gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat
berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan
yang lebih detail. Nama Andesit berasal dari Pegunungan Andes di Amerika
Selatan. Andesit di pegunungan Andes terbentuk sebagai lava "interbedded"
bersamaan dengan deposit abu vulkanik (ash) dan tufa di bagian sisi-sisi
stratovolcano yang curam. Proses pembentukan batuan andesit secara letusan
(vulkanologi) agak mirip dengan proses pembentukan batuan diorit. Batuan
andesit biasanya ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan stratovulkano. Lava
yang naik ke permukaan bumi akan mengalami proses pendinginan dengan sangat
cepat, karena itu tekstur batuan andesit sangat halus. Ada banyak situasi yang
mendorong terbentuknya batuan andesit. Salah satunya adalah terbentuk setelah
proses melting (pelelehan/pencairan) lempeng samudera akibat subduksi.
Subduksi yang menyebabkan pelelehan itu merupakan sumber magma yang naik
dan membeku menjadi batuan andesit. Karena itu biasanya batuan andesit terletak
diatas zona subduksi yang jadi batuan umum penyusun kerak benua.
Mineral-mineral yang dikandung batuan andesit adalah Silika (SiO2)
dengan jumlah antara 52-63 %, Kuarsa dengan jumlah sekitar 20 %, Biotite,
Basalt, Plagiocase feldspar, Pyroxene, hornblende dengan persentase sangat kecil.
Batuan andesit sering digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti
jembatan, jalan raya, irigasi, landasan terbang, pelabuhan, gedung-gedung, dan
lain sebagainya.

Referensi :
Batuan-andesit. 22 Juni 2023. ilmugeografi.com
Batuan andesit dan proses pembentukannya. 22 Juni 2023.www.geologinesia.com

PRAKTIKAN ASISTEN
(Annisa Salsabilla) (Dyah Aprilia)
F12121024 F12118047
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI
Acara : Petrografi Batuan Beku Nama : Annisa Salsabilla
Hari/tgl : Jumat, 16 Juni 2023 NIM : F12121024
No. Sampel 04
Kode Sampel Virtual mikroskop (1)
Jenis Batuan Batuan beku
Perbesaran -
Kenampakan Warna Absorbsi : Tidak berwarna
Mikroskopis Warna Interferensi : Abu-abu
Tekstur
- Kristalinitas : Hipokristalin
- Granularitas : Afanitik
- Relasi : Inequigranular
- Bentuk : Subhedral-euhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0,6-1,1 mm
Komposisi Mineral : Olivin, plagioklas, kuarsa, sanidine,
hornblende

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Olivin memiliki tidak memiliki warna absorsi
dengan bentuk anhedral, belahan satu arah,
Olivin 50 pecahan tidak ada memiliki relief tinggi dan
intensitas rendah, tidak memiliki pleokrisme.
Ukuran mineral 0,8-1,1 mm, warna interferensi
biru, bias rangkap orde 2 (0,022), sudut
gelapan 32° dan memiliki jenis gelapan
parallel.
Plagioklas tidak memiliki warna absorsi,
bentuk dengan bentuk subhedral, belahan satu
arah, pecahan tidak rata, tidak ada pleokrisme,
relief dan intensitas sedang. Ukuran mineral
Plagioklas 20
0,6-0,7 mm, warna interferensi hitam-putih,
bias rangkap orde 1 (0,005), sudut gelapan 14°
dan jenis gelapan paralel. Jenis kembaran
carlsbad dengan jenis plagioklas Bytownite.
Kuarsa tidak memiliki warna absorsi, bentuk
subhedral, belahan tidak ada, pecahan tidak
rata, relief rendah, intensitas tinggi, pleokrisme
Kuarsa 10 tidak ada. Ukuran mineral 0,6-0,8 mm, warna
interferensi abu-abu, bias rabgkap orde 1
(0,006), sudut gelapan 27° dan memiliki jenis
gelapan parallel.
Sanidine memiliki warna absorsi cokelat,
bentuk subhedral dengan belahan satu arah,
pecahan tidak rata, relief rendah, intensitas
Sanidine 5 tinggi, tidak ada pleokrisme. Ukuran mineral
0,7-0,8 mm, warna interferensi hitam-putih,
bias rangkap orde 1 (0,005), sudut gelapan 19°
dan memili jenis gelapan parallel.
Hornblende memiliki warna absorsi cokelat
dengan bentuk subhedral, belahan dua arah
serta pecahan tidak rata, relief dan intensitas
Hornblende 5 sedang, pleokroisme dwikroik. Ukuran mineral
0,7-0,9 mm, warna interferensi jingga, bias
rangkap orde 2 (0,025), sudut gelapan 23° dan
memiliki jenis gelapan parallel.

Nama Batuan Basal (Russel B. Travis, 1955).

Persentase mineral :
Kuarsa : 10%
Olivin : 20%
Muskovit : 30%
Plagioklas : 20%
Sanidine : 5%
Hornblende : 10%
Massa dasar : 5%
Persentase feldspar :
Seluruh Feldspar = K-feldspar + plagioklas
= 5 + 20
= 25%
2 2
 x feldspar = x 25 = 16,6%
3 3
1 1
 x feldspar = x 25 = 8,3%
3 3

Perhitungan jenis plagioklas kembaran Carlsbad :


Diketahui : X0 = 182o
X1 = 104o
X2 = 160o
Penyelesaian :
( X 0 − X 1)+(X 0 − X 2)
Kembaran =
2
(182 −104)+(182− 160)
=
2
78+22 100
= = = 50o ( Bytownite )
2 2
Dari hasil diatas diketahui jenis plagioklas ini adalah Bytownite
Keterangan :
Batu basal merupakan salah satu jenis batuan beku yang terbentuk dari
pembekuan magma di permukaan bumi yang bersifat basa. Batu basalt adalah
batuan beku ekstrusif yang memiliki butiran kristal halus, warna gelap dan
mempunyai komposisi utama berupa mineral olivin. Batu basalt adalah salah satu
batuan yang paling sering terbentuk sebagai batuan beku ekstrusif (aliran lava).
Akan tetapi, batu basalt sering juga terbentuk sebagai intrusi kecil dalam bentuk
dike maupun sill. Proses terbentuknya batu basalt adalah bagian dari tahapan
proses pembentukan batuan beku ektrusif. Disebut ekstrusif karena pembekuan
batuan terjadi di atas permukaan bumi. Proses terbentuknya batuan ini yaitu pada
awalnya, magma yang merupakan asal dari segala jenis batuan melakukan
pergerakan menuju ke permukaan bumi. Gas-gas yang berada pada perut bumi
selanjutnya memberi tekanan pada magma. Magma yang tertekan akan menerobos
celah- celah pada kerak bumi sehingga keluar ke permukaan bumi. Proses
keluarnya magma tersebut dikenal dengan istilah erupsi. Erupsi tersebut dapat
berupa letusan gunung berapi. Material erupsi dapat terlontar ke daratan maupun
lautan. Sedangkan magma atau lava pembentuk batu basal yang ditemukan di
bawah permukaan air sungai, danau maupun laut disebut dengan pillow lava.
Setelah terjadi letusan, magma yang berada di atas permukaan bumi akan
mengalami pembekuan. Pembekuan tersebut berlangsung sangat cepat dan disertai
dengan terlepasnya gelembung gas karbondioksida yang berada pada magma.
Pada akhirnya hasil pembekuan magma tersebut akan menjadi batu basalt dan
batuan beku ekstrusif lainnya.
Asosiasi mineral pada batuan ini yaitu diorit biasanya tersusun atas
mineral Plagioclase feldspar, pyroxene, olivine, dan magnetite, mineral yang
umumnya ditemukan di batuan basalt.
Batu basalt memiliki banyak manfaat dan kegunaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang, terutama dalam industri konstruksi. Batuan
basalt sering digunakan sebagai bahan bangunan, seperti bata, paving, dan juga
digunakan sebagai bahan campuran beton. Selain itu, batuan basalt juga dapat
digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kerajinan tangan seperti patung,
vas, dan ornamen.

Referensi :
Batu-basal. 22 Juni 2023. ilmugeografi.com
Batuan-basalt. 22 Juni 2023. www.sinergistone.com
Basalt. 22 Juni 2023. www.academia.edu
Gabro. 22 Juni 2023. petrolab.atspace.com

PRAKTIKAN ASISTEN

(Annisa Salsabilla) (Dyah Aprilia)


F12121024 F12118047

Anda mungkin juga menyukai