Anda di halaman 1dari 26

GEOLOGI UMUM

Teori Pembentukan Alam Semesta dan


Bumi
7489 M Thariq Pratama
7505 Ahmad Hasrul
7553 Satrio Wisnu
7617 Alfi Ria Rusdiyanto
7637 M Afif Fauzan
7659 Bayu Ramadhan
7709 Faisal Ardian
7713 Eko Wahyu Nugroho

A. Teori Katatrofisme dan


Uniformitarianisme
1. Teori Katatrofisme
. Tokoh utama -->
ilmuwan Prancis
.Georges Cuvier
.Elie de Beaumont.
. Abad ke -19
. Didasarkan atas pekerjaan stratigrafi (geologi yang
menelaah tentang lapisan batuan atau susunan
lapisan batu-batuan dalam kulit bumi)Tersier di
Cekungan Paris.

Cuvier melihat urutan stratigrafi tersebut


sebagai akibat peristiwa-peristiwa bencana
besar atau malapetaka (katastrofi) yang tak
hanya
mengganggu
urutan
lapisan
dan
menyebabkan perubahan muka laut yang
dramatik tetapi juga menyebabkan kepunahan
massa fauna.
Singkatnya fenomena-fenomena alam yang
terjadi karena peristiwa yang terjadi di masa lalu
yang dampaknya mempengaruhi bumi sampai
sekarang ini terjadi secara tiba-tiba. Banjir dan
teori meteor bertabrakan dengan bumi yang
menyebabkan ledakan besar (big bang) adalah
salah satu contoh dari katastrophisme.

2. Uniformitarianisme
James Hutton dari Skotlandia
Abad ke-17
bahwa proses - proses yang terjadi yang membentuk
bumi ini seperti erosi dan vulkanisme itu terjadi pada
masa lalu terjadi juga pada masa sekarang melalui
proses perubahan secara lambat dan gradual
teori
uniformitarianisme
menentang
teori
katasrophime, bahwa bencana-bencana yang terjadi
sekarang ini akibat dari bencana yang lalu mengalami
perubahan secara lambat dan berangsur-angsur tidak
seperti katastrofisme yang mengatakan fenomenafenomena alam yang terjadi, terjadi begitu saja atau
tiba-tiba

B. Teori Pembentukan Alam Semesta


1. Teori Big Bang
Jagat raya terbentuk dari ledakan
dahsyat yang terjadi kira-kira
13.700 juta tahun yang lalu.
Akibat ledakan tersebut materimateri dengan jumlah sangat
banyak terlontar ke segala
penjuru alam semesta.
Materi-materi tersebut akhirnya
membentuk
bintang,
planet,
debu kosmis, asteroid, meteor,
energi, dan partikel-partikel lain.

Teori Big Bang ini didukung oleh seorang astronom dari


Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan
pengamatan dan penelitian yang dilakukan,
menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis.
Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat
proses pengembangannya.
Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika
dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson
pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada
di angkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh
ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang
bernama COBE spacecraft antara tahun 19891993.
Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit
dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisahpisah seperti sekarang.

2. TEORI KEADAAN TETAP (THE STEADY STATE THEORY)


Tahun 1948
Fred Hoyle, Thomas Gold dan Hermann Bondi sebagai
alternatif dari teori ledakan besar (Big Bang theory).
Menurut model ini, ketika alam semesta mengembang,
materi baru terus-menerus muncul dengan sendirinya
dalam jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam
keadaan stabil.

Fred Hoyle

Thomas Gold

Hermann

Galaksi baru yang terciptakan dari materi baru ini akan


membuat jagat raya tampak sama sepanjang masa.
Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah
statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Walaupun mereka
mengakui bahwa alam semesta berekspansi, namun mereka
menyatakan bahwa alam semesta akan tetap sama
kelihatannya sampai kapanpun.
Teori ini segera runtuh dan tidak banyak penggemarnya ketika
ditemukan radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi kosmik, adalah sebuah bentuk radiasi elektromagnet
yang ada di seluruh alam semesta. Radiasi kosmik adalah salah
satu sumber utama radiasi latar belakang di Bumi, dapat
berasal dari sumber alam seperti gas radon dan dari sumber
buatan manusia seperti pembangkit listrik tenaga nuklir.
Sumber lain radiasi kosmik yang paling penting bagi astronomi
adalah radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB)
karena berasal langsung dari Big Bang.

Teori Pembentukan Tata Surya sebagai


Komponen Jagad Raya
1.Teori Kabut

Imanuel
Kant
(1724-1804)
seorang
ahli
filsafat
bangsa
Jerman,
mengemukakan
teorinya
tahun

Piere Simon Laplace


(1749-1827)
ahli
astronomi
bangsa
Perancis,
mengemukakan tahun
1796
dengan
namaNebular

Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar


yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu
berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang
besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya.
Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan
melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa
dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan
membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama
kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk
gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan
satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar
tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang
sebagai matahari.

2.Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh
Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada
tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa
tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain
yang hampir menabrak matahari.
3.Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan
oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917.
Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan
hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak
pada jumlah awalnya matahari.

4.Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom
Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun
1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya
terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk
cakram raksasa.
5.Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang
yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut
meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari
bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak
mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planetplanet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah
matahari.

C. Teori Pembentukan Bumi


Berdasarkan hipotesis nebula (teori kabut gas)
yang dikembangkan oleh seorang ahli filsafat
Jerman, Immanuel Kant (1755) serta ahli
astronomi Prancis, Pierre Simon Marquis de
Laplace (1796), diperoleh gambaran bahwa
sistem tata surya berasal dari massa gas (kabut
gas) yang bercahaya dan berputar perlahanlahan.
Massa gas tersebut secara berangsur-angsur
mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk
bola. Oleh karena massa gas itu berotasi dengan
kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada
bagian khatulistiwanya (ekuator) mendapat gaya

Akhir dari bagian yang menggelembung tersebut, ada


bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bolabola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain.
Massa gas induk tersebut akhirnya menjadi Matahari,
sedang kan bola-bola kecil yang terlepas dari massa
induknya pada akhirnya mendingin menjadi planet,
termasuk Bumi.
Pada saat terlepas dari massa induknya, planet-planet
anggota tata surya masih merupakan bola pijar dengan
suhu sangat tinggi. Oleh karena planet berotasi, ada
bagian tubuhnya yang terlepas dan berotasi sambil
beredar mengelilingi planet tersebut. Benda tersebut
selanjutnya dinamakan Bulan (satelit alam).

Teori Pengapungan Benua


Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred
Wegener
(1912)
(Continental Drift Theory) mengemukakan bahwa sampai sekitar
200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dan
samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea,
sedangkan kawasan samudra yang mengapitnya dinamakan
Panthalasa.
Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan-retakan dan
pecah. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut
pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara
dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan
Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit
yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini
merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut di
kawasan Timur Tengah. Baik di antara Laurasia maupun
Gondwana kemudian terpecahpecah lagi menjadi daratan yang
lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan

LAPISAN-LAPISAN KULIT BUMI

Crust
Mantl
e
Core

Crust (Kerak bumi)


Lapisan ini merupakan
terluar bumi dengan tebal
kisaran 5-50 km. Lapisan ini
tersusun
materi-materi
padat kaya silisium dan
aluminium.

Mantle (Selimut bumi)


Lapisan di bawah kerak
bumi yang terdiri dari 3
lapisan, yaitu:
Litosfer
(Letaknya
paling luar dari mantle
yang kaya silisiumaluminium
dengan
tebal 50-100 km).
Astenosfer (Lapisan di
baeah litosfer yang kaya
dengan silisium-aluminiummagnesium, tebalnya 130160 km).

Mesosfer (Lapisan yang lebih


tebal dan berat kaya dengan
silisium-magnesium, tebalnya
2400-2750 km).

Core (Inti bumi)


Lapisan ini menempati
bagian paling dalam yang
terbagi 2 bagian, yakni inti
bagian luar (tebalnya 2160
km kaya silisium, besi, dan
magnesium) dan inti bagian
dalam (tebalnya 1320 km
kaya besi dan nikel).

BENTUKAN ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF AL-QU


Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)
Artinya: Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit
dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalah
merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel
halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada
temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu
campuran yang lebih atau kurang stabil.
(QS Al-Anbiya : 30)
Artinya: Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman.

Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)


Artinya: Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami
akan memuaikannya selebar-lebarnya.
Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian
alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha
dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan balon
yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan
hancur kembali.
Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya (21:104)
Artinya: (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung
lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai
panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang
akan melaksanakannya.
surat Ath-Tholaq (65:12)
Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula
bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui
bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Didalam surat As-Sajada (32:4)


Artinya: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari
padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi
syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan.
[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib
kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu
manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi
orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at
bagi orang-orang kafir.

dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12


Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir
kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu
adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu
adalah Rabb semesta alam".
Artinya: Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung
yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya
dalam empat masa.(Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi
orang-orang yang bertanya.
Artinya: Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa.
Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan
Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.

REFRENSI
Geografi Membuka Cakrawala
Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Bambang Utoyo, 2009
Geografi Untuk SMA/MA Kelas X
Eni Anjayani
Tri Haryanto
http://abdulaziz002.blogspot.com/2013/03/teori-pemb
entukan-alam-semesta.html
http://en.wikipedia.org

http://backtobible-reformed.blogspot.com/2012/03/sign
s.html

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai