PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan ini kami buat setelah kami melakukan praktikum di Berbah.
Praktikum ini kami lakukan di Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Praktikum ini
merupakan kelanjutan dari teori-teori yang diajarkan oleh Bapak/Ibu Guru
kepada siswa/siswi jurusan Geologi Pertambangan khususnya dalam pelajaran
Batuan dan Geologi Dasar. Dengan adanya praktikum di lapangan siswa/siswi
Geologi Pertambangan juga bisa mengetahui, mengamati, dan menerapkan
ilmu-ilmu yang didapat saat pelajaran teori. Kami juga bisa menggunakan
peralatan geologi secara langsung di lapangan. Kami juga lebih terampil dalam
membuat laporan untuk bekal kami kerja nanti.
Dengan semua dasar tersebut, kelas X Geologi Pertambangan A SMK N 2
Depok melakukan praktikum ke Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta mulai hari
Rabu tanggal 24 April 2013 sampai dengan tanggal 30 April 2013. Oleh karena
kami melakukan praktikum tersebut, kami membuat laporan praktikum di Patuk,
Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kesampaian Daerah
Waktu Praktikum
Waktu praktikum dimulai dari hari Rabu tanggal 24 April 2013
dengan kegiatan recognize (melihat medan praktikum secara
global). Lalu dimulai praktikum tanggal 26 April 2013. Praktikum
tidak dilakukan setiap hari. Praktikum dilakukan pada hari tertentu
diluar jam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
26
April
27 28
Mei
29
Juni
Juli
Agustus
September
30
Praktikum
recognize
dengan bapak
Ir.
Mawardi
dan
kakak
kelas
Praktikum
tanpa bapak Ir.
Mawardi dan
kakak kelas
Menyusun data
lapangan dan
laporan
Konsultasi di
rumah bapak Ir.
Mawardi
Acc
peta
lintasan, peta
kontur plotting
lokasi,
peta
pola
aliran
sungai
di
rumah bapak Ir.
Mawardi
Acc Laporan
Recognize
Acc Laporan
Praktikum
Batuan dan
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 3
Oktober
Geologi Dasar
Acc Laporan
Measurement
Section
Acc lajur
stratigrafi
tanpa skala
Acc Lajur
Kelompok
Pengumpulan
Laporan dan
Lajur
stratigrafi di
rumah Bapak
Ir. Mawardi
Table 1.1 aktifitas kerja dimulai dari awal praktikum hingga terselesaikannya
laporan.
1.7 Metodologi
Dalam melakukan praktikum diperlukan metode-metode yang baik,
diharapkan mendapatkan hasil praktikum yang memuaskan. Metodologi
praktikum di bagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, studi pustaka,
tahap penelitian dan pengambilan data lapangan (daerah praktikum), kemudian
tahap terakhir adalah tahap analisa dan pembuatan laporan. Tahapan laporan
tidak terlepas dari bimbingan dan konsultasi dengan kakak-kakak Pembina dan
guru pembimbing.
Tahap persiapan
Tahapan persiapan dilakukan sebelum melakukan praktikum ke lapangan,
langkah paling awal yang dilakukan adalah penentuan lokasi praktikum, lokasi
praktikum ini telah ditentukan oleh guru pembimbing. Setelah menentukan
lokasi praktikum, dilakukan langkah selanjutnya yaitu studi literature. Studi
literature ini antara lain mengenai dasar-dasar metode mengenai praktikum
measurement section tersebut. Selain itu, dapat mengetahui tentang lithologi,
geologi, geomorfologi, stratigrafi, struktur, dan hal yang mendukung praktikum
measurement section tersebut. Sehingga saat di lapangan sudah memiliki
gambaran mengenai keadaan geologi yang berkembang di daerah praktikum.
Tahap Penelitian
Dalam tahapan penelitian lapangan melakukan pengumpulan data-data
lapangan, berupa pencarian lokasi pengamatan singkapan, pengukuran
kedudukan batuan, pengambilan foto singkapan, pengambilan sample batuan,
pengambilan azimuth foto, pengamatan morfologi, pengukuran data struktur
geologi (kekar). Pengambilan data tidak hanya menggunakan panca indra tetapi
juga menggunakan alat bantu, seperti kompas geologi, GPS, dan Palu geologi.
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 4
Penentuan lokasi
praktikum
Studi literatur
TAHAP PENELITIAN
Pengumpulan data
lapangan
Mencari singkapan
Pengukuran kedudukan
batuan
Pengukuran perlapisan
batuan
Mengukur arah lintasan
Sampling batuan
Pembuatan laporan
PENYUSUNAN
LAPORAN
peta lintasan
peta kontur
Deskripsi batuan
penulisan laporan
Peta geomorfologi
penampang stratigraf
1.9.2 Tujuan
Tujuan
K3
adalah
pencegahan
agar
tenaga
kerja
tidak
mendapat
manajemen
sangat
menentukan.
Setiap
perencanaan,
Menyelamatkan
keluarga,
rekan
korban
dan
masyarakat
dari
kesedihan/derita.
1.9.7 Prinsip Dasar Kesehatan Kerja
Azas Dasar Kesehatan Kerja
Rekognisi
Rekognisi adalah usaha untuk mengenali atau menentukan adanya factor
berbahaya dalam lingkungan kerja. Memerlukan pengetahuan sifat bahaya pada
praktek lapangan. Mampu mendeteksi adanya bahaya.
Evaluasi
Mengetahui berapa besar pengaruh bahaya terhadapsiswa. Bila factor bahaya
adalah akibat kontaminasi udara, perlu diketahui jenis dan jumlah dibandingkan
dengan standar. Mengetahui jenis usaha apa yang perlu dilakukan untuk
mengendalikan bahaya tersebut. Harus ditemukan sumber bahaya atau
kontaminasi udara/kimia di lingkungan praktek.
Pengendalian
Melakuakan kontrol apabila tingkat bahaya dari kontaminasi udara/kimia
melebihi nilai ambang batas yang ditentukan. Cara yang dilakukan bias dengan
teknologi tepat guna, isolasi sumber bahaya, penggantian material/alat,
pemasangan alat proteksi alat dan alat proteksi diri siswa
Pengendalian Bahaya Kesehatan :
Substitusi (Peralatan Pengganti): Apabila terdapat peralatan yang memiliki
potensi besar terhadap gangguan kesehatan siswa dan masih ada peralatan lain
yang dapat menggantikannya, maka peralatan tersebut harus diganti dengan
yang memenuhi syarat. Peralatan penggati (substitusi) harus memiliki
karakteristik yang potansi bahayanya lebih kecil dari peralatan sebelumnya.
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 10
monitoring secara berkala. Hasil monitoring dicatat sebagai bahan evaluasi dan
tindakan tindakan yang harus dilakukan sehingga dapat menjaga keamanan
dan keyamanannya.
1.9.8 Anatomi Kecelakaan Tambang
Berdasarkan penyebab, kejadian dan akibat kecelakaan terbagi menjadi:
Jalan licin
Jenis Kecelakaan
Terjatuh
Terbentur
Terpeleset
Terkena Ledakan
Terjepit
Terpapar bahan kimia, gas, debu, dll
Akibat Kecelakaan
1.8.9
Cedera
Mati
Kerugian
Keselamatan Pribadi
keselamatan pribadi adalah usaha yang sifatnya untuk melindungi sendiri agar
terhindar/mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Hal yang perlu dikenakan
seperti :
Wearpack
Wearpack ini adalah pakaian khusus yang dipakai jika praktek lapangan.
kegunaannya adalah
1. Melindungi kulit
2. Kotor tidak masalah
3. Sebagai identitas.
Sepatu
Sepatu kegunaan utamanya adalah melindungi kaki dari bahan-bahan yang
sekiranya bahaya jika dipijak.
Kacamata
Kacamata disini digunakan jika akan menyampel batuan agar pecahan-pecahan
batuan yang disampel tidak masuk ke mata.
Sarung Tangan
Sarung tangan disini berguna untuk melindungi tangan.
1.10 PESERTA
Kunjungan praktikum di Patuk ini diikuti oleh siswa kelas X
Geologi Pertambangan A yang berjumlah 14 orang, Bapak Ir. Mawardi selaku
guru mata pelajaran Batuan dan Geodas, kakak-kakak kelas pendamping.
Peserta praktikum :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
: Budi Hartono
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 14
Telepon
: (0274)7104910
Kecamatan Patuk teridiri 11 desa, 72 dusun, 129 RW, dan 325 RT, dimana
8 desa merupakan desa swadaya dan 3 desa swakarya.
Desa
Dusun
RW
RT
Ket
kepala desa
Semoya
10
24
swadaya
Suhardi
Pengkok
14
29
swadaya
Badrudin
Beji
13
30
swadaya
Edi Sutrisno
Bunder
14
28
swadaya
Kabul Santosa
Nglegi
13
33
swadaya
Aripin
Putat
18
39
swakarya
Rusbandi
Salam
13
28
swadaya
Drs.Sudjido
Patuk
11
29
swakarya
Suwardiyono
Ngoro-oro
40
swakarya
Sagiran
Nglanggeran
11
23
swadaya
Senen
Terbah
12
24
swadaya
Gunawan Riyanto,S.Sn
Table 1.2 Nama Desa, Jumlah dusun, RW, dan RT yang ada di Kecamatan Patuk
LUAS
JUML
WILA JUML
N KECAM
AH
YAH AH
ATAN
DUSU
DESA
(KM
N
2)
1. Panggang 99,80
44
2. Paliyan
58,07
50
3. Tepus
104,91
85
4. Rongkop
83,46
101
5. Semanu
108,39
106
6. Ponjong
104,49
11
119
80,12
104
8. Wonosari 75,51
14
104
9. Playen
13
101
7.
Karangm
ojo
105,26
1
0.
1
1.
1
2.
1
3.
Patuk
72,04
11
72
Nglipar
73,87
53
Ngawen
46,59
66
Semin
78,92
10
116
68,14
60
Saptosari
87,83
67
Girisubo
94,57
82
71,63
71
Purwosari 71,76
32
144
1.431
1 Gedangsa
4. ri
1
5.
1
6.
1 Tanjungs
7. ari
1
8.
1.485,3
6
1.11.3.2 Luas Kecamatan Patuk
k g
y ar
at a
Se
mo
ya
75
.1
38
1.
2
Pen 11 19
gko 5. 0.
k
Beji
8 2
36
.1
Bun 67
der .5
Ngl
egi
27
0.
5
22
1.
4
18 47
0. 6.
3 8
5
92. 1.
26 7
8 0
.6 6.
7
4
12
29 5
2.6
.4 8.
0
1
5
13
4 29
4.4
0. .8
0
0
1
0.
8
11
5 39 9
3.4
0. .5 1.
0
16
9.3
8
10
4.
4
9
3
0.
8
Put 11 35 22
24 7
at 5. 1. 6.3
.1 1
0 4
6.
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 18
Sal 53
am .2
Pat 16
uk .0
32
5.
8
16
1.
8
Ng 18 38
oro- 4. 2.
oro 2 1
Ngl
ang 67
gera .0
n
Ter
bah
44
7.
1
16 28
8. 8.
9 9
5
13
11 2
0.4
.6 1.
0
2
95.
17 9
.6 1.
0
7
13
48 5
8.6
.9 3.
8
7
20
41 6
7.6
.1 2.
8
5
95.
37 8
.0 9.
8
Table 1.3 luas setiap lahan yang ada di tiap Desa di Kecamatan Patuk
1.11.4 SISTEM PENGAIRAN
System pengairan di Kecamatan Patuk menggunakan sistem sederhana
untuk sawah seluas 707.3 Ha, dan tadah hujan 371.8 Ha.
1.11.5 DEMOGRAFI
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 19
Jumlah penduduk
Penduduk Kabupaten Gunungkidul berdasarkan hasil proyeksi Sensus
Penduduk 2000 dan Sensus Penduduk Antar Sensus 2005 tahun 2007 berjumlah
685.210 jiwa yang tersebar di 18 kecamatan dan 144 desa, dengan jumlah
penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Wonosari dengan 75.517 jiwa. Secara
keseluruhan jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada penduduk lakilaki, yaitu 349.799 perempuan dan 335.411 laki-laki.
Dilihat dari status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk Kabupaten
Gunungkidul bekerja sebagai pekerja keluarga sekitar 36,56% dari jumlah
penduduk yang bekerja. Sedangkan yang berusaha dengan dibantu buruh tetap,
masih sangat sedikit yaitu sekitar 0,80 %.
Untuk penduduk berdasarkan usia tahun 2007 sesuai dengan proyeksi SP
2000 - SUPAS2005 & Proporsi Susesnas 2006 adalah sebagai berikut Usia 0-4
Tahun ( balita ) sebanyak 41.935 orang, 5-9 Tahun sebanyak 46.041 orang , Usia
10-14Tahun adalah sebanyak 53.143 Jiwa sedangkan usia 15-19Tahun
sebanyak 49.730 jiwa, usia 20-24 tahun sebanyak 32.508 Jiwa, usia 25-29
sebanyak 40.984 jiiwa, usia 30-34 sebanyak 46.246 jiwa, usia 35-39 sebanyak
52.502 jiwa, usia 40-44 yaitu 49.255 jiwa, 44.398 jiwa usia 45-49, 44.409 jiwa
usia 50-54 tahun, dan 44.984 jiwa berusia 55-59 tahun, sedangkan usia 60+
sebanyak 139.075 jiwa.
Jumlah penduduk 33.768 jiwa dan 8787 KK (sumber: Kecamatan Patuk
Dalam Angka 2008) dengan rincian perdesa sbb :
No
Desa
Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
KK
Total
Semoyo
1264
1467
2731
718
Pengkok
1624
1516
3140
861
Beji
1322
1646
2968
719
Bunder
1406
1486
2892
895
Nglegi
1591
1613
3204
751
Putat
1933
2043
3976
1009
Salam
1540
1512
3052
786
Patuk
1329
1295
2624
705
Ngoro-oro
1821
1874
3695
932
10 Nglanggeran
1222
1296
2518
687
11 Terbah
1453
1515
2968
724
KK
Desa
Miski
n
Jumla
h Jiwa
Semoya
317
1067
Pengkok
232
782
Beji
303
992
Bunder
211
738
Nglegi
399
1498
Putat
428
1491
Salam
167
558
Patuk
228
769
Ngoro-oro
179
611
260
829
Terbah
220
746
Jumlah
2944 6025
Nglanggera
n
Table 1.5 Data jumlah Keluarga Miskin yang ada di Kecamatan Patuk
Sarana Pendidikan
Desa
SLT SLT
TK
SD
Semoya
Pengkok
Beji
Bunder
Nglegi
Putat
Salam
Patuk
Ngoro-oro
Nglanggeran
Terbah
1
1
Jumlah
26
31
Table 1.6 Data Sarana Pendidikan yang ada di setiap desa di Patuk
Mata Pencaharian
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Total
PNS
307
Pertanian
4.165
Pertambangan
Indutri Pegolahan
996
Bangunan
747
Perdangangn
1.041
Angkutan
97
Keuangan
TNI/POLRI
79
PDRB Kabupaten Gunungkidul atas dasar harga konstan 2000 pada tahun
2007 sebesar 2.941.288 juta rupiah atau naik sekitar 110.705 juta rupiah.
Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 penduduk
Kabupaten Gunungkidul pad atahun 2007 sebesar 4.292.535 rupiah. Dan PDRB
per kapitas atas dasar harga berlaku penduduk Kabupaten Gunungkidul pada
tahun 2007 sebesar 7.110.408 rupiah.
Keluarga Berencana
6.134 Jiwa
Jumlah Peserta KB
4.969 Jiwa
Jumlah KB mandiri
orang atau ketiga kontrasepsi tersebut dipilih oleh sekitar 84,66 % dari seluruh
akseptor aktif.
Untuk sektor budaya, Kondisi kehidupan dan aktivitas budaya dan
kesenian di Kabupaten Gunungkidul secara umum masih berjalan baik, terlihat
dari
upaya
dan
kegiatan
masyarakat
untuk
mempertahankan
dan
mengembangkan budaya dan kesenian yang ada. Bahkan juga tampak adanya
upaya untuk menggali kembali budaya dan kesenian yang hampir punah, serta
upaya kaderisasi kepada generasi muda
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Tempat peribadatan umat
Islam, Kristen, Kholik, Hindu dan Budha masing-masing 2.541 unit, 96 unit, 28
unit, 14 unit dan 8 unit. Ditinjau dari jumlah pemeluk agama, pada tahun 2007
di Kabupaten Gunungkidul tercatat 732.701umat Islam, 12.795 umat
Kristen, 10.142 umat Katholik, 2.776 umat Hindu, dan 626 umat Budha.
Nama Kantor
No
Jumlah
Sarana Kesehatan
1 Poliklinik
2 Puskesmas
Puskesmas
pembantu
4 PKD/Polondes
5 Posyandu
11
6 Dokter
7 Apoteker
8 Mantri
10
9 Bidan
10 Ahli Gizi
11 Dukun bayi
20
12 Apotik/toko obat
Jenis
Tanah bangunan
Luas Bangunan
(M)2
Kondisi
2.700
Baik
574.5
Baik
3 Gedung PKK
18
Baik
4 Kantor PKK/DW
18
Baik
tipe 46/100
Baik
18
Baik
kantor
Gedung kantor
kecamatan
curah hujan. Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah
tadah hujan. Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa :
batu kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa.
Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas
terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang
sepanjang sekitar 65 Km dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan
Girisubo. Potensi hasil laut dan wisata sangat besar dan terbuka untuk
dikembangkan.
Potensi lainnya adalah industri kerajinan, makanan, pengolahan hasil
pertanian yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan.
No
Potensi Alam
Letak
Bahan Galihan
2 Tambang
Goa-Goa wisata
Tidak ada
Wisata pegunungan
Gunung Nglangeran
Wisata Kerajinan
Potensi Alam
Letak
1 Kerajinan Makanan
2 Kerajinan Industri
BATUGAMPING KALKARENIT
Jenis bahan galian ini merupakan bahan bangunan ringan dan bahan
industri kerajinan bantuan (ornamen). Jumlah cadangan untuk seluruh
Kabupaten Gunungkidul sebesar 308.884.509 m2. Bahan galian ini banyak
dijumpai di wilayah Perbukitan Baturagung dan Ledon Wonosari, yaitu :
LAPORAN PRAKTIKUM MEASUREMENT SECTION | 29
BREKSI BATUAPUNG
Jenis bahan galian yang satu ini mempunyai banyak fungsi, yaitu :
* Bahan beton struktur ringan;
* Bahan batubata ringan dan genteng;
* Bahan tahan api, kondensasi, jamur, dan panas;
* Bahan pemoles, penggosok, pembersih, dan abrasif;
* Bahan isolator temperatur tinggi;
* Bahan industri cat, kimia, logam, plastik, kosmetik, meubel, pasta gigi,
karet, kulit, kaca, elektronik, dan keramik;
* Bahan aditif dan subtitusi pada tanah pertanian;
* Bahan untuk urug;
* Bahan perkerasan jalan;
* Bahan ornamen;
* Bahan membuat arca, tegel, giring, dan umpak;
* Bahan saringan air; serta
* Bahan penjernih minyak goreng, pencuci pada industri konveksi, dan
bahan penggosok.