Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Perak

Perak telah dikenal sejak zaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan
mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar
memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM. Logam perak merupakan logam yang paling mendekati
logam emas dari segi kemilau. Pada zaman 6.000 tahun yang lalu di mesir kuno, emas dianggap sebagai
logam sempurna dan diberikan simbol lingkaran, sedangkan perak diberikan simbol setengah lingkaran
atau sering diasosiasikan dengan bentuk bulan. Banyak sekali sejarah dari berbagai penjuru dunia yang
mengaitkan perak sebagai penolakbala (eropa), penyembuhan penyakit(yunani, roma),pembasmi
kuman.

Perak adalah logam yang putih, liat dan dapat ditempa, secara komersial merupakan logam berharga.
Lambang unsurnya Ag, yang berasal dari bahasa Latin Argentum. Perak termasuk

golongan 1B dalam sistem periodic dengan nomor atom 47 dan nomor massa 107,8682. Logam ini
mempunyai titik lebur 1235 K dan titik didih 2485 K serta kerapatan yang sangat tinggi yaitu 10,5 gr/mL.
Perak termasuk logam mulia karena tidak mengalami proses korosif, namun perak bisa mengalami
proses oksidasi. Proses oksidasi pada perak mengakibatkan lapisan kehitaman pada permukaan perak
yang biasa disebut "tarnish". Namun proses oksidasi ini tidak mengakibatkan kerusakan pada unsur
tersebut, beda hal-nya dengan proses korosi pada logam besi (Fe).

Karakteristik Perak

a.       Sangat stabil di udara murni dan air sehingga tidak bereaksi dengan udara dan air pada suhu
normal.

b.      Kurang reaktif daripada tembaga, kecuali terhadap ozon, sulfur dan hydrogen sulfide, yang secara
cepat menghitamkan permukaan perak.

c.       Tidak dapat larut dalam larutan asam encer, tetapi dapat larut dalam asam nitrat dan asam sulfat
pekat.

d.      Perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- dalam
udara bebas, yang kemudian perak dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium sebagai
reduktor.

e.       Dapat mengendapkan anion karena kebanyakan anion membentuk garam perak yang tidak larut.
Contohnya penambahan OH- terhadap Ag+ akan mengendapkan perak (I) oksida.  2Ag+ (aq) + 2
OH- (aq) à Ag2O (s) + H2O

B.   Kelimpahan Perak Dialam


Perak merupakan salah satu logam transisi yang berwarna putih mengkilat dan mudah menghantarkan
arus listrik maupun panas. Setelah emas, perak merupakan logam yang paling mudah dibentuk dan
ditempa di antara semua logam.

Perak  telah dikenal sejak jaman purba kala. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di
pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah
sejak 3000 SM.

Di alam, perak terdapat dalam bentuk unsur-unsur bebas yang banyak terdapat dalam lapisan-lapisan
batuan dan terdapat bersama-sama dengan logam-logam lain, misalnya bijih-bijih timah, timbal-timah,
tembaga, emas dan perunggu-nikel. Selain itu juga terdapat dalam bentuk persenyawaan dengan unsur-
unsur lain mineral dan bijih logam seperti light ruby silver (Ag3AsS3), dark ruby silver (Ag3SbS3), horn
silver (AgCl) dan brittle silver. Beberapa mineral perak yang penting antara lain cerargyrite, pyrargyrite,
sylvanite dan argentite.

Dalam industri, perak dapat dibuat melalui proses metalurgi bijih perak atau dalam campurannya
dengan bijih logam lain. Di dunia belahan barat, Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan
negara-negara penghasil perak. Di alam perak bisa terdapat

sebagai perak murni, senyawa atau campuran dengan logam lain. Sebagai senyawa ditemukan dalam
bentuk sulfida dan campuran

bersama Cu, Au, Pb, dan Zn. Pembentukan mineral logam perak melalui dua proses yaitu : jebakan
metasomatis kontak dan jebakan

hydrothermal. Jebakan metasomatis kontak adalah proses pembentukan batuan yang terjadi pada saat
instrusi magma batuan lebur kemudian bercampur dengan magma membentuk mineral-mineral baru
yang sifatnya berbeda dengan batuan induk. Jebakan hydrothermal adalah proses pembentukan batuan
yang terjadi karena pengaruh air panas

baik yang berasal dari magma maupun dari tanah yang menghasilkan perubahan komposisi

kimia mineral tersebut.

C. Proses pembentukan perak

Perak terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. beberapa endapan
terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian
secara mekanis menghasilkan endapan letakan ( placer ). Genesa perak dikatagorikan menjadi dua yaitu
endapan primer dan endapan plaser.

Perak terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat (vein) dalam batuan beku, kaya
besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana perak
native terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisma, bergerak berdasarkan adanya thermal atau
adanya panas di dalam bumi, tempat pembentukan emas dan perak

primer, Ada 3 jenis utama endapan perak ( Ag ) primer tesebut, meliputi:

a) Endapan Ag yang berasosiasi dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, seperti yang
ditemukan di Kongsberg, Norwegia.

b) Endapan Ag berasosiasi dengan arsenides dan sufida dari kobalt, nikel dan bismuth, contohnya di
Freiberg dan Schneeberg di Jerman.

c) Endapan Ag berasosiasi dengan uraninit ( UO₂) dan mineral kobalt-nikel, seperti di Great

Bear Lake, Kanada.

Sedangkan sekundernya merupakan hasil transportasi dari endapan primer umum disebut

dengan perak endapan plaser, sedangkan asosiasi emas atau emas dan perak bersamaan hadir dengan
mineral silikat, platina, pirit dan lainnya. Kenampakan fisik bijih emas dan perak hampir mirip dengan
pirit, markasit, dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari sifatnya yang lunak,
berat jenis tinggi, dan ceratnya.

Pembentukan mineral logam perak melalui dua proses yaitu : jebakan metasomatis kontak dan jebakan

hydrothermal. Jebakan metasomatis kontak adalah proses pembentukan batuan yang terjadi pada saat
instrusi magma batuan lebur kemudian bercampur dengan magma membentuk mineral-mineral baru
yang sifatnya berbeda dengan batuan induk. Jebakan hydrothermal adalah proses pembentukan batuan
yang terjadi karena pengaruh air panas

baik yang berasal dari magma maupun dari tanah yang menghasilkan perubahan komposisi

kimia mineral tersebut.

Anda mungkin juga menyukai