Kemampuan untuk merasakan dan mendapa keuntungan dan informasi kimia lingkungan tampaknya

merupakan karakteristik universal dari organisme hidup. Hal ini sangat berguna untuk
mempertimbangkan setiap organisme individu sebgai bahan kimia dalam penelitian sherlock holmes
yang berasal dari biotik dan abiotik. Hasil dari penelitiannya sebagian besar senyawa dijumpai tidak
selektif dan tidak memiliki signifikansi khusus. Namun senyawa tertentu memiliki kepentingan yang
nyata.

Sebagai contoh, baru-baru ini telah ditunjukkan bahwa ikan tertentu memiliki reseptor yang secara
khusus disetel untuk mendeteksi eksudat spons beracun yang tinggi yang kemungkinan besar mereka
jumpai. Untuk spesies yang bergantung pada reproduksi seksual, lokasi pasangan hidup menjadi sangat
baik. Isyarat kimia yang membantu fungsi ini sering dijumpai dan telah dipelajari secara luas terutama
didunia serangga. Sulit membayangkan bagaimana ngengat jantan dan betina, makhluk non sosial,
nonturnal dan pendiam seperti mereka akan pernah menemukan pasangan potensial kalau bukan
karena feromon seks yang luar biasa efektif yang dipancarkan betina.

Syarat untuk penerima kelamin ngengat yaitu ia harus memiliki stabilitas tertentu, mudah menguap dan
harus memiliki struktur yang dapat diakses oleh ngengat serta kemampuan biosintesis. Mori bombykol
betina menggunakan bombykol sebagai pemantik seks mereka. Dalam jurnal ini yang diperiksa
menyangkut respons ngengat arctiid betina utetheisa ornatrix terhadap feromon jantan yang sesuai