Anda di halaman 1dari 7

Tugas Remedial Mata Kuliah

MINERALOGI

“Genesa Mineral Opal”

ZEFANYA GIAN AGINTA KEMBAREN


NIM : 072001800052
Genesa dan Karakteristik Mineral Opal
Menurut DK Nature Guide Rock and Mineral, nama Opal berasal dari bahasa latin “opalus”
yang berarti batu mulia (precious stone). Opal adalah bentuk amorfis dari silika yang
berkaitan dengan kuarsa, serta salah satu variasi submicrocrystalline dari Cristobalite.
Komposisi kimia opal adalah SiO2.nH2O, dimana “n” adalah presentase kandungan air. 3%
hingga 21% dari berat keseluruhannya berupa air, namun biasanya isinya antara 6% hingga
10%. Walaupun bentuknya amorphous, Opal bukanlah “Mineral Sejati”, melainkan hanya
mineraloid. Salah satu standar yang diterima secara ilmiah untuk mendefinisikan mineral
adalah bahwa mineral harus memiliki struktur kristal, yang tidak dimiliki oleh opal.
Meskipun demikian, hampir semua referensi ilmiah, termasuk Sistem Mineralogi Dana yang
terkenal, mengkategorikan Opal adalah mineral. Karakteristik Opal adalah memiliki
kekerasan 5-6 skala Mohs; specific gravity 1,9 – 2,3; goresan berwarna putih. Opal murni
berwarna putih, namun kebanyakan opal muncul opak, kuning hingga merah pucat. Opal
bersifat transparan, tidak ada bias ganda, relief negatif, dengan keping gips berwarna merah
jambu, sering ditemukan retakan berupa shatter cracks, struktur perlitic, colloform, dan
banded.

This black opal exhibits exceptional play-of-color. - Courtesy Cody Opal (https://www.gia.edu/images/117197.jpg)

Opal terbentuk pada suhu yang relatif rendah dan terdapat di retakan setiap jenis batuan,
tetapi umumnya ditemukan bersama limonit, batu pasir, riolit, marl dan basal. Opal
diendapkan di perairan yang tidak tenang dalam berbagai bentuk seperti nodul, massa
stalaktit, urat-urat, serta kerak dan tersebar luas di hampir semua jenis batuan. Opal sangat
melimpah di batuan vulkanik, terutama di daerah aktivitas mata air panas. Opal juga
membentuk pseudomorphs dengan kayu dan bahan organik fosil lainnya serta dengan
gypsum, kalsit, feldspars, dan banyak mineral lain yang telah terganti. Sebagai material silika
yang disekresikan oleh organisme seperti diatom dan radiolaria, Opal menjadi bagian penting
dari “sedimentary accumulation”.
Suatu kondisi yang disebut “crazing” mempengaruhi beberapa Opal tertentu, menyebabkan
pembentukan celah internal dan eksternal pada opal. “Crazing” adalah fenomena yang sangat
menarik, karena ketidakkonsistenan dan tidak dapat diprediksi. “Crazing” terlihat seperti
beberapa garis retak.
“Crazing” terlihat seperti beberapa garis retak
(https://df2sm3urulav.cloudfront.net/tenants/oa/uploads/content/content_1358133403.jpg)

Opal memang menjadi salah satu batumulia yang dicari karena keindahan permainan
warnanya. Banyak teori berusaha menjelaskan penyebab permainan/pencampuran warna
dalam Opal. Pada tahun 1960-an, alasan mengapa ada permainan warna pada opal ditemukan
dengan bantuan mikroskop elektron, di mana diketahui bahwa Opal terdiri dari bola silika
kecil yang dapat diatur dalam pola yang beraturan. Cahaya yang melewati batu akan
terdifraksi ke dalam beberapa warna spektral. Gelombang cahaya yang terdifraksi inilah
menyebabkan kilau warna atau kilau pada batu.

Bentuk Lattice dari bidang opal yang menyebabkan gangguan pada cahaya, beberapa ratus
kali lebih besar dari struktur dasar silika kristalin. Sebagai mineraloid, tidak ada unit sel yang
menggambarkan struktur opal. Namun demikian, opal dapat secara kasar dibagi menjadi
Noncrystalline Opal (opal amorf) dan Crystalline Opal, biasanya disebut kriptokristalin atau
opal mikrokristalin.
“Opal-CT” (Microcrytalline Opal) terdiri dari kelompok kristobalit dan tridimit yang
bertumpuk dalam skala yang sangat pendek. Bidang opal dalam opal-CT itu sendiri terdiri
dari bilah nanokristalin kecil, yang berasal dari kristobalit dan tridimit itu sendiri.

Struktur kristal crystalline α-crystoballite. Secara lokal, struktur beberapa opal, seperti Opal-C, mirip dengan ini.
(https://en.wikipedia.org/wiki/Opal#/media/File:Alphacrist.png)

Ada dua jenis Noncrystalline Opal, disebut juga sebagai "Opal-A". Yang pertama adalah
“Opal-AG”, yang terdiri dari bidang agregat silika, dengan air mengisi ruang di antaranya.
Yang kedua adalah "Opal-AN”, yaitu silica-glass amorf yang mengandung air. Nama lainnya
adalah Hyalite.
Silika Nonkristalin dalam sedimen silika berangsur-angsur berubah menjadi Opal-CT dan
kemudian menjadi Opal-C sebagai akibat dari diagenesis, karena meningkatnya tekanan
tanah pada batuan sedimen, juga karena gangguan pada susunan kristalnya menghilang.

Opal termasuk batumulia yang banyak diburu dan berharga mahal. 97% produksi opal dunia
berasal dari Australia dan menjadikannya batu permata nasional negara tersebut.
opal, raw, from Coober Pedy, Austl.Raw opal mined in Coober Pedy, S.Aus.© SATC/Adam Bruzzone
(https://cdn.britannica.com/s:700x450/69/140469-004-1F54924B.jpg)

Ada dua jenis kelas opal, yaitu yang berharga (Precious Opal) dan yang umum (Common
Opal). Jenis opal yang berharga menampilkan permainan warna/play-of-colournya
(iridescence), sedangkan jenis opal yang umum tidak memilikinya. Tergantung pada kondisi
di mana ia dibentuk, warna opal bisa jadi transparan, tembus cahaya ataupun opaque, dan
warna backgroundnya bias putih, hitam ataupun hampir semua warna spektrum visual. Black
opal dianggap paling langka, sedangkan warna putih, abu-abu dan hijau adalah yang paling
umum.

Precious Opal menggantikan tulang punggung Ichthyosauria; display spesimen, Museum Australia Selatan
(https://en.wikipedia.org/wiki/Opal#/media/File:Opalised_Ichthyosaur_backbone.jpg)

Jenis opal yang berharga menunjukkan interaksi yang saling mempengaruhi antar warna
didalamnya, dan meskipun merupakan mineraloid, opal memiliki struktur internal. Pada skala
mikroskopis, opal yang berharga terdiri dari bola silika berdiameter sekitar 150 hingga 300
nm dalam bentuk lattice heksagonal dan kubik padat. Dijelaskan oleh J. V. Sanders pada
pertengahan 1960-an bahwa bola silika yang posisinya beraturan ini menghasilkan warna
didalamnya, yang disebabkan interferensi dan difraksi cahaya yang melewati struktur mikro
opal. Keteraturan ukuran dan pengemasan bidang-bidang ini menentukan kualitas dari
Prescious Opal.
Precious Opal terdiri dari bidang molekul silikon dioksida yang tersusun dalam bidang yang teratur dan padat. (Diagram
ideal) [https://en.wikipedia.org/wiki/Opal#/media/File:Opal_molecular_structure2.jpg]

Common Opal sering menampilkan kilau kabur berkabut dari dalam batu. Dalam gemologi,
efek optik ini didefinisikan sebagai opalescence, yang merupakan bentuk
adularescence/cahaya yang mengepul dalam batu. Jenis Common Opal diantaranya Opal
Resin, yang berwarna kuning madu dengan kilau resin; Opal Kayu, yang disebabkan oleh
penggantian bahan organik dalam kayu dengan opal; Geyserite, juga disebut sinter silika,
terdeposit di sekitar mata air panas atau di Geysers; dan Tanah Diatom, akumulasi cangkang
atau hasil pengujian diatom.

Common Opal yang masih kasar (https://en.wikipedia.org/wiki/Opal#/media/File:Common_Rough_Opal.jpg)

Keterdapatan deposit Prescious Opal di seluruh dunia dapat ditemukan di Republik Ceko,
Kanada, Slovakia, Hongaria, Turki, Indonesia, Brasil (di Pedro II, Piauí), Honduras (lebih
tepatnya di Erandique), Guatemala, Nikaragua, Amerika Serikat (di Spencer, Idaho dan
Virgin Valley, Nevada), Meksiko, Ethiopia, dan Australia (penghasil opal terbesar di dunia).
Pada akhir 2008, NASA mengumumkan telah menemukan deposit opal di Mars. Di
Indonesia, opal hanya dijumpai di Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, utamanya di
Kecamatan Sajira dan Maja. Menurut paper C. Ansori yang berjudul “Model Mineralisasi
Pembentukan Opal Banten” bahwa batuan pembawa opal ini adalah batulempung tufan
terubah yang ditindih oleh batupasir konglomeratan.

Opal dihasilkan dari proses penggantian atau pengisian koloid silika pada fosil kayu atau
rongga batuan. Koloid silika sendiri dihasilkan dari pelapukan dan pelarutan batuan vulkanik
akibat dari sirkulasi air tanah. Ansori mengungkapkan bahwa mineralisasi Opal di Banten
terjadi dalam 3 fase :
Fase 1. Pada kala Pliosen awal terjadi pengendapan satuan Tuf Formasi Genteng yang terdiri
atas perselingan dan perulangan batulempung, batupasisr kerikilan/konglomerat aneka bahan,
tuf, dan batupasir tufan sebagai endapan darat.

Fase2. Pada Pliosen Akhir hingga Plistosen Awal terjadi perlipatan, retakan, dan patahan
yang meningkatkan permeabilitas batuan. Hal ini mempercepat proses pelapukan serta
pergerakan air tanah. Pergerakan air tanah yang membawa koloid silika ini terjadi secara
intensif dari puncak antiklin menuju sayap lipatan. Silika koloid ini terkonsentrasi pada
retakan dan pori-pori batuan atau bisa juga menggantikan sisa-sisa tanaman yang sebelumnya
terkubur dalam batulempung.

Konsentrasi silika koloid utamanya terjadi pada sayap antiklin sampai lembah antiklin
sehingga terjadi koagulasi dan terbentuk gel silika. Dalam perjalanannya gel silika ini akan
mengalami evaporasi dan pemadatan hingga terbentuklah opal.

Fase-3. Sejak Plistosen hingga Holosen proses pelapukan dan degradasi morfologi mulai
terjadi secara intensif. Proses ini membentuk lembah antiklin dan juga punggungan sinklin.
Pembentukan opal semakin banyak dijumpai karena semakin intensifnya proses pelapukan
dan pelindian silika.

Secara umum opal Banten terbentuk akibat dari pelapukan dan proses pelindian batuan kaya
silikat. Akibat proses ini terbentuklah larutan jenuh silika. Larutan ini kemudian mengendap
dan terkonsentrasi secara perlahan di rongga-rongga bekas pembusukan tanaman di
batulempung dan juga pada retakan-retakan yang dikeliingi lapisan impermeable.

Karakteristik dan Sifat Fisik dari Mineral Opal:

Daftar Pustaka :
http://belajargeologi.com/kisah-terbentuknya-opal-banten/
https://www.minerals.net/mineral/opal.aspx
https://www.britannica.com/science/opal
https://www.minerals.net/gemstone/opal_gemstone.aspx
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=
view&typ=html&buku_id=28519
https://id.wikipedia.org/wiki/Opal
https://en.wikipedia.org/wiki/Opal
https://www.opalauctions.com/learn/did-you-know/what-is-the-difference-with-crazing-to-
crack-in-an-opal

Anda mungkin juga menyukai