MINERAL
Pertambangan
adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pascatambang.
Penambangan
adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi
mineral dan/ atau batubara dan mineral ikutannya.
Penambangan berupa kata kerja yang berarti kegiatan membebaskan/
memberaikan/ menggali bahan tambang kemudian memuatnya ke
atas alat angkut untuk dibawa keluar areal penambangan atau dibawa
ke tempat penyimpanan sementara ( stock pile ).
4. Bidang Perpajakan
Perpajakan merupakan kaidah-kaidah yang mengkaji dan menelaah tentang objek,
subjek dan besarnya pajak yang harus dibayar oleh subjek pajak. Usaha
pertambangan merupakan bidang yang sarat dengan kewajiban untuk membayar
pajak.
Dalam setiap perjanjian pengusahaan pertambangan tidak bisa lepas dengan
kewajiban dan berkaitan dengan perpajakan, misalnya :
a. Penyetoran pajak penghasilan atas segala jenis keuntungan atau yang diperoleh
perusahaan.
b. Menyetorkan pajak penghasilan perorangan.
c. Menyetorkan pajak pertambahan nilai (PPN) atas pembelian dan barang-barang
kena pajak.
d. Menyetorkan pajak bumi dan bangunan (PBB).
e. Menyetorkan pungutan-pungutan, pajak, pembebanan-pembebanan dan biayabiaya dikenakan pemerintah daerah di Indonesia yang telah disetujui oleh
pemerintah pusat.
f. Menyetorkan pajak atas pemindahan hak kepemilikan kendaraan bermotor dan
kapal di Indonesia.
Dasar Hukum
UU No. 11 tahun 1967
Kewenangan pengelolaan :
Kebijakan dan pengelolaan secara nasional
Urusan pengelolaan :
Pemerintah Pusat
Provinsi
Kabupaten/ kota
Perizinan :
Izin Usaha Pertambangan ( IUP )
Izin Pertambangan Rakyat ( IPR )
Izin Usaha Pertambangan Khusus ( IUPK
Pelaku usaha :
Investor domestik ( KP, SIPD, PKP2B )
Investor asing ( KK, PKP2B )
Pelaku Usaha :
Instansi pemerintah ( Radioaktif )
Badan Usaha ( Perusahaan milik asing,
domestik, dan badan koperasi )
Perorangan
Penggunaan tanah :
Pembatasan tanah yang dapat diusahakan
Penggunaan tanah :
Pembatasan tanah yang dapat diusahakan
Apabila telah memasuki tahap operasi produksi,
maka luas WUP operasi produksi tersebut
ditetapkan sebagai kawasan pertambangan
Penyidikan :
Tidak diatur
Penyidikan :
Penyidik Polri
Pejabat pegawai negeri sipil
Ketentuan pidana :
Sanksi pidana kurungan sangat lunak
Ketentuan pidana :
Sanksi cukup keras
Apabila pidana dilakukan oleh badan hukum,
maka sanksi dan denda ditambah 1/3
ARSIP
LAYAK
TAHAP PERSIAPAN/ KONSTRUKSI
PENAMBANGAN
PENGOLAHAN
PELEBURAN/ METALURGI
PENGANGKUTAN
TIDAK LAYAK
PENUTUPAN TAMBANG
PEMASARAN
KEGIATAN PASCA TAMBANG
Geoseismik
2.
Geolistrik
3.
Geomagnet
4.
Gravimetri
Penemuan
Sumberdaya
(Discovered)
CADANGAN
MUNGKIN
(Possible)
CADANGAN
TERKIRA
(Probable)
Sumberdaya
EKONOMIS
Sumberdaya
PARA MARGINAL
MARGINAL
CADANGAN
TERBUKTI
(Proved)
Sumberdaya
Sumberdaya
Umum
Tereka
Terunjuk
(Inferred, Discovered) (Indicated)
Terukur
(Measured)
Tahap Eksplorasi
EKSPLORASI
RINCI
(Detail Exploration)
Kelayakan
EKSPLORASI UMUM
PROSPEKSI
(General Exploration)
(Prospection)
SURVEI TINJAU
(Reconnais
1.
Cadangan Mineral
Terbukti
STUDI (Proved Mineral Reserve)
KELAYAKAN
(111)
DAN ATAU
LAPORAN
2. Sumber Daya Mineral
PENAMBANGAN
Kelayakan
(211)
STUDI PRA
KELAYAKAN
Tinggi
ori Ekonomis : 1 = ekonomis
R
1-2 = ekonomis ke berpotensi ekonomis (berintrinsik ekon