Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHAN GALIAN INDUSTRI

GIPSUM

DISUSUN OLEH:

ANJAS J 09320190055
ALFIANSYAH 09320190052

KELAS: C2

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
A. GENESA PASIR KUARSA

Gipsum atau gips adalah salah satu contoh mineral dengan


kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum
ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O.
Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari
mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral
ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion
oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum
berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam
keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air
murni akan berubah menjadi anhidrit.

Kata Gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani μαγειρεύω, yang


artinya memasak. Disebut memasak karena di daerah Montmartre, Paris, pada
beberapa abad yang lalu orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai
keperluan, dan material tersebut kemudian disebat dengan plester dari Paris. Orang-
orang di daerah ini juga menggunakan gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan
sebagai produk perawatan rambut lainnya. Karena gipsum merupakan mineral yang
tidak larut dalam air dalam waktu yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui dalam
bentuk butiran atau pasir. Tetapi ada suatu kejadian unik di White Sands National
Monument, di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km² pasir
gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama 1000
tahun. Kristal gipsum terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan
di Naica, Chihuihua, Mexico. Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia,
yaitu Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar
di Eropa), Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New
York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona, New
Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California, New South Wales, Kalimantan,
dan Jawa Barat.

Adapun tampilan pasir kuarsa sebagai berikut :


Gambar 1 Pasir Kuarsa

B. EKSPLORASI

Untuk mengetahui potensi serta kualitas cadangan pasir kuarsa dilakukan


kegiatan eksplorasi yang meliputi proses pemetaan udara, pemetaan topografi,
pemetaan geologi, penyelidikan geofisika serta dilanjutkan dengan pemboran atau
dengan sumur uji.

Metode geofisika yang tepat untuk endapan pasir kuarsa ini umumnya
menggunakan cara tahanan jenis, karena kondisi endapan pasir kuarsa relatif
homogen dan cenderung sejajar dengan permukaan.

Kualitas dan cadangan didasarkan kepada pengambilan contoh pasir kuarsa


melalui pemboran atau dengan sumur uji. Bila sudah diketahui tebal dan luas
cadangan pasir kuarsa ini, maka akan dapat diprediksi besar potensi cadangannya.

Proses perhitungan cadangan ini dapat dilakukan dengan metode Inverse


Distance Square (IDS) atau dengan dihitung secara kasar dengan mengalikan luas
dengan tebal lapisan.

Pada saat ini perangkat lunak untuk perhitungan tersebut cukup banyak
ditemukan di pasaran seperti menggunakan perangkat lunak Surfer, Surpac,
Datamine atau micromine.

Setelah diketahui besarnya cadangan, maka dilanjutkan dengan uji


laboratorium untuk mengetahui kualitas pasir kuarsa pada daerah tersebut.
Bila sudah tahu informasi semuanya, maka dapat dilakukan perhitungan dan
analisis untuk mengetahui prospek dan pemanfaatan yang sesuai dari cadangan
tersebut.

Dalam perhitungan cadangan endapan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan


cara perkalian antara luas penyebaran dengan ketebalan rata-rata, sedang ketebalan
rata-rata dapat diketahui dengan cara pemboran tangan, sumur uji atau parit uji.
Disamping itu untuk menentukan kualitas endapan dilakukan pengambilan contoh
endapan untuk keperluan Analisa laboratorium baik analisa kimia maupun
mikroskopik.

C. EKSPLOITASI

Penambangan pasir kuarsa dilakukan secara tambang terbuka berbentuk


jenjang. Tahapan kegiatan meliputi: pengupasan lapisan penutup, pembongkaran
pemuatan dan pengangkutan, dengan uraian sebagai berikut.
Tahap kegiatan penambangan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup
(land clearing) dilanjutkan dengan kegiatan penggalian pasir kuarsa, pemuatan:
1. Pengupasan lapisan penutup (stripping)
Bermaksud memindahkan tanah penutup endapan pasir kuarsa ketempat
yang tidak mengganggu kegiatan penambangan. Tanh ini nantinya untuk
reklamasi. Peralatan yang digunakan antara lain cangkul, sekop dan lain-lain
atau peralatan mekanis seperti scrapper, shovel dan lain-lain. Pemilihan alat
ini tergantung pada kondisi lapangan dan skala produksi yang diinginkan.
2. Pembongkaran
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melepaskan endapan pasir kuarsa dari
batuan induknya. Pada umumnya endapan pasir kuarsa merupakan endapan
lepas/lunak yang mudah dibongkar. Oleh sebab itu dapat digunakan peralatan
tradisional seperti cangkul, sekop atau alat mekanis seperti bulldozer, wheel
loader, backhoe atau power shovel bila diinginkan produksi banyak.
3. Pemuatan dan pengangkutan
Material hasil pembongkaran dimuat dan diangkut ke unit
pengolahan/penampungan (stock pile). Pemuatan dapat menggunakan alat
muat wheel loader, back hoe atau dredging. Pengangkutan dapat
menggunakan alat angkut truck ungkit, gerobak lori, pikulan dan lain-lain.
D. METODE PENGELOLAAN

Proses pengolahan pasir kuarsa tergantung kepada kegunaan serta persyaratan


yang dibutuhkan baik sebagai bahan baku maupun untuk langsung digunakan. Untuk
mem-peroleh spesifikasi yang dibutuhkan dilakukan upaya pencucian untuk
menghilangkan senyawa pengotor. Untuk beberapa penggunaan kadang pasir kuarsa
dilakukan pengolahan untuk membentuk butiran pasir menjadi bundar. Selain itu,
untuk mendapatkan ukuran yang halus diperlukan penggilingan, misal untuk industri
gelas.

E. KETERDAPATAN

Adapun keterdapatan dari pasir kuarsa ini mudah ditemukan di daerah-daerah


yang ada di Indoensia, diantaranya adalah:
1. Daerah Istimewa Aceh: Kab. Aceh Barat, pantai Lokhrut sebelah
barat laut Calang. Kab. Aceh Barat Kec. Calang pantai Calang (terdapat
sebagai endapan pantai dan aluvial.
2. Sumatra Utara: Kab. Simalungun, Panahatan (terdapat batupasir
kuarsa bercampur konglomerat).
3. Sumatra Barat: Kab. Tanah Datar, Saruaso. Dan disekitar Kab. Pasisir
Selatan, Tarusan.
4. Sumatra Selatan: Pulau Bangka Tanjung Pengusuk, dan Pulau
Bangka, Matras (termasuk formasi Ombilin), Kab. Pasisir Selatan, Tarusan.
5. Jambi: Kab. Sarko, Sekanjing (sebagai pasir kuarsa, SiO2 = 88%) dan
Batang Tembesi Kab. Sarko.
6. Riau: Pulau Kundur, Kab. Riau Kepulauan (merupakan tailing
tambang timah), Pulau Karimun Kab. Riau Kepulauan (merupakan tailing
tambang timah), dan Pulau Singkep Kab. Riau Kepulauan (sebagai batu pasir
pantai).
7. Jawa Barat: Kab. Sukabumi, Kec. Cibadak (sebagai batu pasir kuarsa
berumur Miosen atas, warna putih).
8. Jawa Tengah: Kab. Rembang, Kec. Sedan (termasuk formasi
ngrayong, putih, abu-abu, kuning, coklat, mudah lepas, SiO2 = 96%).
9. Sulawesi Selatan: Kab. Maros, Camba (endapan kuarsa, putih, kuning,
abu-abu, SiO2 = 90%, Fe2O3 = 2%).
10. Kalimantan Selatan: Kab. Banjar, Liang Anjang dan Kab. Tapin,
Binuang.
11. Irian Jaya: Konda dan Singkalung (endapan aluvial), Wamena (masa
kompak berbutir halus, putih, SiO2 = 99%).
12. Kalimantan Timur: Kuaro, Kab. Pasir, Pantai timur Samarinda.
13. Jawa Timur: Kab. Tuban (endapan pantai), Lamongan Kab.
Lamongan, pantai utara Madura (endapan aluvial).

F. MANFAAT

Adapun pemanfaatan dari pasir kuarsa antara lain:


1. Industri keramik, sebagai bahan baku pembuatan tegel, mosaik dan enamel
2. Industri cat sebagai bahan pengisi (filler)
3. Industri karet sebagai bahan pengeras
4. Industri gerenda sebagai bahan ampelas
5. Industri logam sebagai bahan penghilang karat
6. Industri penjernih air sebagai bahan penyaring (filter)
DAFTAR PUSTAKA

https://www.facebook.com/
Sukandarrumidi, 2016. Bahan Galian Industri. Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Mulyani, 2013. Kajian Lingkungan Pemanfaatan Pasir Kuarsa. Kementrian
Pekerjaan Umum. Badan Penelitian dan Pengembangan. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai