Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

MATA KULIAH GEOLOGI EKONOMI

TUGAS

OLEH :
ADE ALFAIDA
D061201050

GOWA
2022
GEOLOGI EKONOMI

Pada umumnya bahan galian dikelompokkan menjadi 6, yakni diantaranya


sebagai berikut:

1. Bahan galian yang berkaitan dengan batuan sedimen


Jawab:
Contoh bahan galian : Dolomit
a. Tempat Ditemukan
Biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam.
Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang
cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah
sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif
jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan
batugamping.
b. Teknik Penambangan
Penambangan dolomit dilakukan sama dengan penambangan batu
gamping.
c. Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan
Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni
secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan
54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat
ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3,
dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang
murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama
dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam
mineral dolomit terdapat
juga pengotor, terutama ion besi. Dolomit berwarna putih
keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari
batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat
jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai
sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.
2. Bahan galian yang berkaitan dengan batuan gunung api
Jawab:
Contoh bahan galian : Obsidian
a. Tempat Ditemukan
 Kebanyakan obsidian didapatkan sebagai batuan beku luar
pada gunung api Indonesia yang berumur relative muda
(Pleistosen Kuarter). Tempat diketemukannya obsidian antara
lain :
 Jambi : G. Gantung, S Purgut dan S Penuh (pada batuan lava
andesit)
 Jawa barat : Nagreg Kab. Bandung (berupa sisipan dan
bongkah pada batuan tras); G. ciamis Kab. Garut (terdapat
selang-seling dengan perlit diatas andesit); Ciasmara Kab.
Bogor: Leuwiliang, G. Kiaraberes, kurang lebih 6 km sebelah
barat G. Salak (merupakan lava dan kurang lebih panjang 2 km
dan aliran lava yang merupakan susunan balok berwarna abu-
abu dengansteroida); Terogog, Priangan (singkapan 100 – 150
panjang, tebal 1 – 5 m); Anyer, G. Barengkong sebelah
selatan/barat Barengkok, Banten.
 Lampung: Pulau Krakatau, Pulau Panjang, Wai Seputih
(merupakan singkapan bulat sepanjang 1 km).
 Kalimantan: dekat Sampit
 Sulawesi Utara: Tataaran, Tomohon Kab. Minahasa
 Irian Barat: P. Namotote

b. Teknik Penambangan
Dilakukan dengan sistem kuari dengan peralatan sederhana. Karena
obsidian merupakan tubuh batuan yang keras, pada tahap awal
penambangan untuk memperoleh blok-blok yang cukup besar dimulai
proses peledakan.
c. Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan
 Obsidian mempunya warna indah dank eras, disamping itu
mudah dibentuk. Pada jaman prasejarah, manusia purba
memanfaatkan obsidian untuk senjata/kapak atau”titikan”
penimbul api.
 Bangunan Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten,
obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi bangunan.
Obsidian tidak porous, hal ini mengakibatkan daya rekat semen
menjadi berkurang. Obsidian bila dipecah mempunyai sifat
konkodial dengan pinggiran yang tajam. Oleh karenanya dalam
pengerjaan harus hati-hati.
 Bahan batu mulia Karena sifatnya yang kompak, beberapa jenis
berwarna terang dan transparan obsidian dapat dibentuk
menjadi batu mulia. Menurut klasifikasi Kinge, obsidian
termasuk batu mulia tanggung (Halfedestenen) batu kelas IV.
 Bahan perlit rekayasa/artificial ferlit Perlit artificial dapat
direkayasa dengan bahan baku dari obsidian (Sukandarrumidi,
1983). Dari penelitian dengan bahan baku obsidian dari nagrek
sesudah dipanakan dengann oven selama 90 menit pada
temperature 10000 – 11000 C trjadi perubahan sebagai berikut
 Semula warna hitam berubah menjadi putih keabuan
 Volume berkembang menjadi 5 kali lipat
 Berat jenis yang semula 3,35 berubah menjadi 0,6
 Selama perubahan warna, keluar air dari massa batuan, dan
batuan menjadi berpori dan lengket antara fregmen yang satu
dengan yang lain
 Dengan demikian maka artificial perlit beratnya menjadi
sangat kurang dengan kekuatan yang tinggi. Oleh sebab itu
perlit rekayasa dari obsidian, dapat digunakan untuk bahan
beton ringan ataupun dinding perendam dan isolasi panas.

3. Bahan galian yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam dan
ultrabasa
Jawab:
Contoh bahan galian : Granit dan Granodiorit
a. Tempat Ditemukan
Tempat ditemukannya didaerah pegunungan dimana terdapat aktivitas
magma
b. Teknik Penambangan
Teknik penambangan yang digunakan dengan penambangan terbuka.
c. Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan
Batuan ini dimanfaatkan sebagi sebagai lantai atau ornamen dinding
4. Bahan galian yang berkaitan dengan endapan residu
Jawab:
Contoh bahan galian : Intan
a. Tempat Ditemukan
Banyak ditemukan didaerah riau, kalimantan barat, kalimantan tengah,
kalimantan timur, serta kalimantan selatan
b. Teknik Penambangan
Penambangannya dengan pembuatan lubang dalam dimana terdapatnya
intan dengan peralatan sederhana
c. Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan
Intan banyak dimanfaatkan sebagi bahan perhiasan seperti berlian dan
penggunaan dalam industri sebagi alat pemotong seperti bor, mata
gergaji dan lainnya
5. Bahan galian yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal
Jawab:
Contoh bahan galian : Barit
a. Tempat Ditemukan
Barit banyak ditemukan didaerah jawa, kalimantan, nusa tenggara timur
dan sulawesi selatan. Penambangan yang digunakan dengan tambang
terbuka
b. Teknik Penambangan
Penambangan yang digunakan dengan tambang terbuka
c. Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan
Pada umumnya, barit (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca,
Pb, dan Ra, yang senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama.
Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik,
yang semuanya dapat memberikan beragam warna pada warna kristal
barit murni adalah putih atau abu-abu. Sebagai unsur Barium (Ba), barit
juga dijumpai sangat terbatas mengandung feldspar (3% BaO),
plagioklas (7,3% BaO), muskovit (9,9% BaO), dan biotit (6-8% BaO).
Kerak bumi rata-rata mengandung unsur barium sekitar 0,05%. Barit
juga dijumpai sebagai mineral ikutan (gangue mineral) terutama pada
cebakan logam sulfida, seperti timah.
Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam industri
perminyakan. Pemakaian ini mencapai sekitar 85-90% dari produksi
barit secara keseluruhan. Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam
industri kimia barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler
dan extender), dan agregat semen.
6. Bahan galian yang berkaitan dengan batuan metamorf
Jawab:
Contoh bahan galian : Kalsit
a. Tempat Ditemukan
Endapan kalsit sebagian besar ditemukan dalam bentuk lensa-lensa atau
merupakan asosiasi endapan mineral lain dan jarang ditemukan endapat
kalsit murni dalam ukuran besarr
b. Teknik Penambangan
Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara system terbuka
c. Teknik Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan kalsit hanya bertujuan untuk memperoleh ukuran butir dan
tingkat kadar CaCo3 sesuai dengan spesifikasi pasar. Proses
pengolahan lainnya adalah melalui proses kalsinasi terhadap batu
gamping sebagai bahan baku. Penggunaan kalsit sekarang ini telah
mencakup berbagai sector yang didasarkan pada sifat fisik dan
kimianya. Penggunaan tersebut, diantaranya di sector pertanian,
industry, kimia, industry logam dan makanan.

Anda mungkin juga menyukai