Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMANFAATAN BAHAN GALIAN INDUSTRI “ PASIR

KUARSA “

OLEH :

NAMA : KATHARINA WINDY PERADA KOU

NIM : 1806100052

KELAS : B

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasir kuarsa memegang peranan penting bagi industri, baik sebagai bahan baku utama
maupun sebagai bahan penolong. Sebagai bahan baku utama, pasir kursadipakai oleh industri
semen, kaca lembaran, botol sedangkan sebagai bahan baku penolong dipakai dalam
pengecoran dan industri lainnya.
Cadangan pasir kuarsa indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 11 provinsi menurut
madiopera T. Dkk Jumlah cadangan pasir kuarsa diperkirakan sekitar 4,55 milyar ton.
Cadangan pasir kuarsa indonesia terdapat di provinsi Sumatera barat yaitu sekitar 82,5 % dari
seluruh cadangan yang ada di Indonesia berikutnya adalah kalimantan barat, jawa barat,
sumatera selatan.
Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka atautambang
semprot tergantung kepada letak dan penyebaran endapan tahapan penambangan meliputi
pengupasan tanah penutup pembongkaran pemuatan dan pengangkutan

1.2 Tujuan
1. Bagaimana kondisi geologi dari pasir kuarsa ?
2. Bagaimana cara penambangan pasir kuarsa ?
3. Apa saja penggunaan/manfaat pasir kuarsa ?
4. Bagaimana pengembangan dan potensi pasir kuarsa di Indonesia ?

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi geologi dari pasir kuarsa ?
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penambangan pasir kuarsa ?
3. Untuk mengetahui apa saja penggunaan/manfaat pasir kuarsa ?
4. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan dan potensi pasir kuarsa di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 geologi pasir kuarsa
2.1.1 mula jadi
Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan
batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil pelapukan kemudian
tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-tepi sungai, danau atau laut.
Di Alam pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervarisi tergantung kepada
proses terbentuknya disamping adanya material lain yang ikut selama proses pengendapan
material pengotor tersebut bersifat sebagai pemberi warna pada pasir kuarsa dan dari tersebut
dapat diperkirakan derajad kemurniannya
Pada umumnya pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butian yang berfariasi dalam
distribusi yang melebar mulai dari fraksi halus (0,06mm) sampai dengan ukuran kasar (2mm).
2.1.2 mineralogi
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pada umumnya
senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan tersebut terdiri atas oksida besi,
oksida kalsium, oksida alkali, aksida magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan hasil
hewan dan tumbuhan
Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut
SiO2 : 55,30 – 99,87%
Fe2O3 : 0,01 – 9,14%
Al2O3 : 0,01 – 19,00%
TiO2 : 0,01 - 0,49%
CaO : 0,01 – 3,24%
MgO : 0,01 - 0,26%
K2O : 0,01 – 17,00%
Sifat-sifat fisik pasir mineral kuarsa, antara lain:
Warna : Putih bening atau warna lain tergantung kepada senyawa pengotornya
misalnya warna kuning mengandung Fe oksida warna merah engandung Cu oksida
Kekerasan : 7 ( skala mohs )
Berat jenis : 2,65
Titik lebur : Kurang lebih 1715 0C
Bentuk kristal : hexagonal
Panas sfesifik : 0,185
Dan panas konduktifitas : 12 -100 0C
2.1.3 potensi da cadangan
Cadangan pasir kuarsa di Indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 11 propinsi
menurut madiopera  T. Dkk Jumlah cadangan pasir kursa diperkirakan sekitar 4,55 milyar ton
dengan perincian 78,6 juta ton cadangan terukur 12,4 juta ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka dan
4,4 cadangan hipotetik
Cadangan pasir kuarsa Indonesia terdapat di propinsi Sumatera Barat yaitu sekitar 82,5%
dari seluruh cadangan yang ada di Indonesia berikutnya adalah Kalimantan barat, Jawa Barat,
Sumatera Selatan
Mutu pasir kuarsa yang ada di Kalimantan selatan merupakan pasir kursa terbaik di
Indonesia dengan kadar silika ( SiO2) berkisar antara 97,6 – 98,53% penambangan.
Potensi pasir kuarsa di NTT sendiri sekitar 92 juta ton yang terdapat di amanatun utara.

2.2 Penambangan
2.2.1 eksplorasi
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn dan
ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-lain. Penyelidikan
geofisika dapat mengunakan tahanan jenis potensial diri atau cara gempa.
Untuk lebih menyakinkan potensi cadangan dapat dilakukan melalui eksplorasi lanjutan
seperti pemboran sumur uji atau saluran penyelidikan ini dilakukan untuk tempat yang berada
dilembah purbasungai, danau atau laut karena endapan mengalami pelapukan dari batuan induk
kemudian terangkut dan terendapkan pada daerah tersebut.
Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas sebaran endapan
dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat ditentukan dengan pemboran tangan, sumur
uji atau parit uji untuk luas penyebaran panjang dan lebarnya ada penambahan atau pengurangan
jarak antara titk-titk lubang bor. Kemudian pengambilan contoh endapan untuk dianalisis dalam
menentukan kualitas endapan.
2.2.2 eksploitasi
Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara seluri atau tambang semprot
tergantung kepada letak dan penyebaran endapan tahapan penambangan meliputi pengupasan
tanah penutup pembongkaran pemuatan dan pengangkutan.
 Pengupasan
Pengupasan dilakukan untuk membersihkan tanah penutup dengan memakai alat manual
cangkul sekop belincong dan lain-lain ataupun alat mekanis  yang dilengkapi alat garu tunggal/
ganda craper shovel dan lain-lain.
Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala produksi tambang . Apabila
digunakan bouldoser yang dilengkapi garu tahapan penambangan dapat meliputi penggaruan
pendorongan pengumpanan material tanah penutup yang dpat dimanfaatkan untuk menutup
lubang bekas penambangan.
 Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan untuk membebaskan endapan dari batuan induknya yang padat
keras yang mudah dibongkar sehingga peralatan manual mekanis tekanan air juga dapat
digunakan.
 Pemuatan dan pengangkutan
Untuk mengangkut hasil pembongkaran ke unit pengolahan atau penampungan dapat
mengunakan alat muat whell loader atau backhoe, dreging dan alat angkut dump truk, pikulan
gerobak dan lain-lain.
2.2.3 pengolahan
Untuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan perlu pengolahan/pencucian untuk
menghilangkan senyawa pengotor pasir kuarsa dapat langsung digunakan misalnya untuk pasir cetak
namun kadang-kadang dilakukan penggilingan untuk memperoleh ukuran yang sangat halus seperti
yang diinginkan oleh industri pemakai.
2.3 penggunaan

 Pemanfaatan pasir kuarsa sebagai bahan pengganti agregat halus terhadap karakteristik
marshall pada campuran (laston) ac-bc
(penulis : Junaedi, Dena Ramadhan 2020 ) link : http://eprints.ummi.ac.id/1391/

 Pemanfaatan pasir kuarsa sebagai bahan pengisi dalam pembuatan karpet karet
( penilis : nuyah dan rahmainar ) link : https://core.ac.uk/download/pdf/230015582.pdf

2.4 Perkembangan dan Prospek


2.4.1 Perkembangan pasir kuarsa di Indonesia
Data produksi pasir kuarsa yang dipunyai industri semen tidak tercatat sebagai resmi dan
diperkirakan seluruhnya dipakai oleh yang bersangkutan sebagian besar produksi pasir kuarsa
berasal dari tambang jawa barat dan belitung.
Jumlah pasir kuarsa mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 18,04%
dan pada tahun 2003 telah mencapai 1,28 juta ton jumlah produksi ini tidak termasuk dari
perusahaan tanpa izin
Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4% Dari seluruh jumlah
komsumsi. Berikut adalah dari industri gelas dan barang gelas (11,4%), kaca lembaran (9,9%)
Dan sisanya oleh industri dari semen logam pengecoran logam keramik porselin dan industri
kimia.
Perkembangan komsumsinya dalam kurung waktu yang sama juga meningkat dengan laju
pertumbuhan 5 tahunan sebesar 11,63% yaitu dari sebesar 623,5 ribu ton tahun 1998 meningkat
skitar 133,86% pada tahun 1997.
Sementara itu ekspor pasir kuarsa dimulai tahun 1977 walau pun laju pertumbuhan tahunan
ekspor menaik, tetapi perkembangannya berfluktuasi. Negara tujuan ekspor pasir kuarsa dan
silika cukup besar, beberapa perusahaan pemakai masih mengunakan pasir kursa impor terutama
dipakai sebagai sand blasting pada pengecoran logam yaitu untuk membuang karat pada pipa.
Sama halnya dengan ekspor perkembangan impor pasir kuarsa berfluktuasi cukup tinggi tetapi
jumlahnya sedikit dibandingkan dengan total komsumsi jepang, australia dan jerman merupakan
negara pemasok pasir kuarsa indonesia.
Sementara itu mengingat lebih dari 90% komsumsi pasir kuarsa ini berasa dari dalam negeri
maka harga satuan yang dihitung dianggap harga pasir kuarsa domestik demikian pula dengan
harga ekspor dan impor.
Harga pasir kursa dalam negeri cukup bervariasi tergantung kepada kualitas bahan yang dipakai
dan biaya angkut tetapi secara umum perkembangannya cukup menaik demikian pula
perkembangan pasir kuarsa tahun 1997 sebesar 7,08 dolar AS/ ton dan tahun 1999 sebesar 23,05
dolar AS/ton sebaliknya harga pasir kuarsa impor menurun harganya sekitar 303,72 dolar AS dan
tahun 2000 turun menjadi 218 dolar AS per tonnya . tingkat pasir kuarsa impor lebih tinggi dari
pada harga komsumsi dan ekspor.
Perkembangan Industri pemakai Pasir kuarsa
 Industri kaca lembaran
Pada akhir pelita IV ada empat pabrik kaca lembaran swasta nasional dengan kapasitas terpasang
sebesar 341.120 ton/tahun Metode yang dipakai adalh proses pengembangan ( Float proses )
yang dapat memproduksikan kaca lebih baik dan dapat bersaing dipasaran luar negeri dari pada
dengan proses tarik atau four coul proces
Lokasi pabrik lebih mengutamakan pada orientasi pasar jumlah penduduk yang besar daan
pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi seperti dijakarta, jawa timur jawa tengah dan medan
Salah satu pabrik berkapasitas 36.120 ton/tahun telah melakukan modifikasi proses fourcoult
menjadi rollet out yang dapat menghasilkan kaca jenis new sunpitro untuk ekspor. Produk kaca
lembaran terdiri atas kaca polos dengan tebal 2 – 19 mm kaca warna 2-19 mm) kaca berpola 3 –
5 mm dan kaca new sun pitro 3 -10 mm Laju pertumbuhan tahunan produksi kaca lembaran
dalam pelita IV adalah jawa ( 79,01 ) sumatera ( 14,44% ) kalimantan 3,01% dan daerah
lainnya 3,54% sementara itu ekspor kaca lembaran dimulai akhir pelita III Sebesar 1,352 ton dan
pada akhir pelita IV telah mencapai 118.388 ton negara tujuan adalah jepang, Australia, korea
singapura Amerika serikat, Kanada Eropa dan timur tengah
Adanya kenaikan ekspor disebabkan oleh beberapa pabrik di Negara Australia Pilipina dan
Taiwan saat itu masih mengadakan perbaikan gambaran industri kaca lembaran di Negara Asean/
Asia pengembangan selanjutnya adalah melaksanakan pembangunan pabrik dengan kapasitas
1,29 juta ton / tahun yang izinnya telah terbit
 Perkembangan industri semen
Produsen semen indonesia saat ini telah berjumlah 10 perusahaan dengan produksi semen
berbagai tipe yaitu 5 di Pulau jawa dan 5 diluar jawa. Kontribusi pabrik semen yang berlokasi d
Pulau jawa mencapai 72,35% dari total produksi semen Indonesia yaitu dari PT semen cibinong
PT Indosement tunggal perkasa. Pt Tridaya manunggal perkasa Cement Pt semen Nusantara dan
PT Semen Gresik
Peningkatan Komsumsi pasir kuarsa tidak terlepas dari semakin tingginya kebutuhan semen
didalam Negeri dan Ekspor terutama digunakan untuk perumahan pembuatan jalan untuk
perumahan dan pembuatan jalan untuk jalan untuk tanah rawa
 Perkembangan Industri keramik
Sampai dengan tahun 1998 kapasitas Produksi Industri keramik di Indonesia dengan pesat
terutama Floor tile, Wall tile dan alat makan minum industri keramik taable wire mempunyai
kapasitas terpasang 686 juta buah / tahun sekitar 70 – 75 % produk keramik tersebut dikomsumsi
didalam negeri dan sisanya di ekspor
Industri keramik botol rumah tangga lampu pijar dan isolator kapasitas produksinya masing-
masing sebesar 130.000 ton, 120.000 ton dan 13 ribu ton / tahun
Produk keramik di Ekspor terdiri atas jenis keramik refaktori, bangunan saniter dan rumah
tangga dalam hal lain impor keramik dilakukan untuk perlengkapan laboratorium dan alat-alat
pertanian yang berasal dari jepang, Singapura Taiwan, Jerman Italia, Spayol dan Negara lainnya.
Prospek dan peluang Industri pemakai pasir kuarsa Indonesia
a) Prospek keberadaan pasir kuarsa di Indonesia
Selama tingkat harga domestik lebih rendah dari harga impor maka prospek pengusahaan
pertambangan pasir kuarsa dilihat dari sisi sumber dayanya cukup cerah jumlah cadangan saat ini
tidak kurang dari 4,5 milyar ton
Sementara itu prospek pasir kuarsa untuk tujuan ekspor diperkirakan kurang begitu baik salah
satu kendalanya adalah daya saing pasir kuarsa yang kuat dari negara lain khususnya Malaysia
dan Australia sebagai pengekspor ke Jepang
Untuk itu adanya perluasan kapasitas perluasan kapasitas produksi Industri terkait didalam
negeri lebih ditekankan untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri sementara itu orientasi
ekspor lebih ditekankan kepada produk industri dari pada bahan baku
b) Prospek dan peluang industri pemakai pasir kuarsa di indonesia
Perkembangan pasir kuarsa dimasa mendatang diperkirakan akan ditentukan oleh perkembangan
industri-industri tersebut jumlah penduduk yang besar pula merupakan potensi pasar yang dapat
diterapkan untuk produk-produk industri. Industri keramik pun mempunyai peluang yang cukup
baik dengan semakin beragamnya produk-produk yang dihasilkannya.
Meskipun demikian untuk memasok pasir kuarsa untuk industri semen dan kaca lembaran
indonesia diperkirakan akan mengalami berbagai kendala yang berarti hal ini disebabkan oleh
selama ini industri tersebut kebanyakan memilki pengusaha aan pertambangan pasir kuarsa
sendiri untuk kebutuhan industrinya
Peluang pengusahaan pertambangan lebih ditujukan untuk memasok industri diluar industri
tersebut misalnya industri keramik water treatment, table wire dan sebagainya
c) Prospek pasir kuarsa di Industri Semen
Menurut Departement Perindustrian proyeksi kapasitas produksi semen sampai tahun II Pelita VI
sekitar 28,5 juta dan mulai tahun1999 diperlukan paling sedikit 1,8 juta ton pasir kuarsa pertahun
sementara itu pada akhir pelita VI proyeksi kapasitas produksi semen sebesar 34,4 ton dengan
kebutuhan pasir kuarsa sekitar 2,4 juta ton pertahun.
Adanya gejolak kenaikan harga semen porland di Indonesia akan berakibat terhadap naiknya
harga rumah murah mangakibatkan naiknya laju inflasi di indonesia
Sebagai alternatif pemecahannya adalah dengan menaikan kapasitas terpasang pabrik semen
yang telah ada atau mendirikan pabrik semen baru didaerah yang belum mempunyai pabrik
sementara itu penetapan HPS yang lebih menguntungkan produsen diharapkan dapat menarik
minat investor semen yang sudah ada yang memerlukan bantuan dana dalam menaikan kapasitas
produksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø Berdasarkan Ganesanya, Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan
hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil
pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-tepi sungai,
danau atau laut.
Ø Berdasarkan Mineraloginya, Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal
silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Ø Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut :
SiO2 : 55,30 – 99,87 %
Fe2O3 : 0,01 – 9,14 %
Al2O3 : 0,01 – 19,0 %
TiO2 : 0,01 - 0,49 %
CaO : 0,01 – 3,24 %
MgO : 0,01 - 0,26 %
K2O : 0,01 – 17,0 %
Ø Jumlah cadangan pasir kursa diperkirakan sekitar 4,55 milyar ton dengan perincian 78,6 juta
ton cadangan terukur 12,4 juta ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka dan 4,4 cadangan hipotetik
Ø Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn dan ketebalan
melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-lain.
Ø Industri – industri yang memanfaatkan pasir kuarsa sebagai bahan baku a.l :
- Industri Gelas dan kaca
- Industri Semen
- Industri pengolahan dan bata tahan api
- Industri Keramik
Ø Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4% dari seluruh
jumlah komsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

https://uvrimining.blogspot.com/2011/12/pasir-kuarsa.html
https://www.academia.edu/6633651/Makalah_pasir_kuarsa
https://www.pasirsilika.com/2018/09/pasir-kuarsa-berasal-dari-daerah-mana.html

Anda mungkin juga menyukai