Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


“ BATU GAMPING “

Disusun Oleh:
1. M. Udai (2022D1D175)
2. Deni Satriawan (2022D1D143)
3. Julian Firmansyah (2022D1D148)
4. Dinda (2022D1D144)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengolahan Bahan Galian Batu Gamping” dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas. Terimakasih kami ucapkan
kepada bapak Ariyanto ST.MT, selaku dosen pengampu mata kuliah Pengolahan
Bahan Galian, juga terimakasih kepada teman kelompok yang telah membersamai
dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini, oleh karena itu kami akan sangat menghargai kritik dan saran untuk
membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi, dan semoga makalah ini dapat
menjadi manfaat untuk kita semua.

Mataram ,1 maret 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………..…iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Genesa Batu gamping ........................................................................... 3

2.2 Eksplorasi.............................................................................................. 5

2.3 Proses Penambangan............................................................................. 6

2.4 Pengolahan Batu Gamping atau Batu Kapur ........................................ 8

2.5 Pengolahan Menjadi Kapur ................................................................ 10

2.6 Pengolahan Batu Kapur Menjadi Semen ............................................ 10

2.7 Manfaat Batu Kapur............................................................................ 12

2.8 Contoh Perusahaan Tambang Batu Gamping ..................................... 12

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan…….……………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Batu Gmping…………………………………………………………...4


Gambar 2 Pemindahan Material…………………………………………………...7
Gambar 3 Alur Pengolahan Batu Gamping…………………………………….....8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan sektor industri di Indonesia pada bidang manufaktur dan
kontruksi mengalami perkembangan yang sangat pesat, permintaan pasar dalam
komoditi bahan galian industri khususnya bahan galian batugamping meningkat
dari tahun ke tahunya. Peningkatan tersebut mendorong minat para pemodal untuk
mengambil bagian dibidang pertambangan bahan galian industri khususnya
batugamping.
Batu gamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara
mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batugamping yang terdapat di alam
terjadi secara organik, jenisini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang
dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang
koral/kerang. Batugamping dapat berwarna putih susu, abu muda,abu tua, coklat
bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit. Oleh
sebab itu dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan batugamping teknik
penambangan yang digunakan untuk mengambil bahan galian batugamping
tersebut perlu disesuaikan dengan lokasi tersebut, serta faktor-faktor pendukungnya
harus diperhatikan agar mendapatkan hasil maksimal dalam pelaksanaan
penambangannya.

Secara umum, penambangan batu gamping Indonesia dilakukan dengan cara


tambangterbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat,
pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat dengan menggunakan
bulldozer atau power scraper. Kemudiandilakukan pemboran dan peledakan sampai
di dapat ukuran bongkah yang sesuai. Untuk bongkahyang terlalu besar perlu di bor
dan diledak-ulang (secondary blasting). Pengambilan bongkah batu gamping

1
biasanya dilakukan dengan wheel loader, lalu dimuat ke alat transportasi (dump
truck, belt conveyor, lori dan lain-lain).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Genesa Batu gamping

Batu gamping yang terdapat di alam menurut genesanya terjadi akibat dua
proses yaitu :

1. Proses Sedimentasi

Batugamping yang terjadi akibat proses sedimentasi melalui sedimentasi organik


dan sedimentasi kimia serta sedimentasi mekanik, Proses sedimentasi organik
terjadi karena adanya tumbuhan laut (koloni binatang foraminifera, algae dan renik
lainnya) yang telah mati dan diendapkan di dasar laut dengan kondisi laut yang
tenang. Batugamping yang terjadi akibat sedimentasi kimia terjadi akibat proses
kimia yang berlangsung secara terus menerus di lautan luas dengan larutan yang
terkandung di dalamnya, sedangkan sedimentasi mekanik yang terjadi pada
batugamping diakibatkan oleh adanya proses akumulasi dari lumpur-lumpur yang
mengandung karbonat. Proses pembentukan batugamping melalui proses
sedimentasi secara terus menerus danberlangsung cukup lama sehingga terbentuk
endapan batugamping yang ada sekarang ini.
2. Proses Pelapukan

Pada proses pelapukan ini , sumber unsur karbonatnya adalah karbon dioksida
(CO2) dari udara dan mineral-mineral yang mengandung unsur-unsur karbonat yang
terdapat pada batuan asal yang tersebar di permukaan bumi .Dalam bentuk yang
umum adalah melalui proses pelapukan pada masa batugamping sehingga
membentuk larutan kalsium karbonat (CaCO3) yang pada larutannya oleh media air
diangkut dan diendapkan di lingkungan laut dangkal.
Klasifikasi Batugamping antara lain :

a. Batu gamping Non Klastik

Batugamping ini berwarna putih sampai putih abu-abu, bagian luar

3
biasanya berwarna coklat kemerahan sampai hitam karena mengalami
pelapukan. Banyak mengandung fosil foraminifera dan dibeberapa tempat
mengandung kalsit. Berstuktur masif, kompak (solid) dan sering kali terdapat
rongga-rongga karena proses pelarutan. Proses pelarutan yang intensif akan
menghasilkan aliran sungai bawah tanah dan gua kapur.
b. Batu gamping Klastik

Batugamping ini berwarna putih kekuningan sampai putih


kecoklatan. Dalam kondisi lapuk berwarna coklat kemerahan sampai hitam.
Struktur perlapisan, terkadang terdapat sisipan lempung gampingan. Bagian
luar Batugamping ini bersifat hablur dan cenderung rapuh.

Gambar 1 Batu Gmping

Gambar. Batu Gamping atua Batu Kapur

Adapun sifat dari batugamping adalah sebagai berikut :

a. Warna : Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan

b. Kilap : Kaca, dan tanah

c. Goresan : Putih sampai putih keabuan

d. Bidang belahan : Tidak teratur

e. Pecahan :Uneven

f. Kekerasan : 2,7 – 3,4 skala mohs

4
g. Berat Jenis : 2,387 Ton/m3

h. Tenacity : Keras, Kompak, sebagian berongga

Batu Kapur dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu:

- Secara Organik

Jenis ini berasal dari pengembangan cangkang atau rumah kerang dan siput yang
mati dan meninggalkan cangkangnya di dasar laut yang bercampur lumpur dan
pasir sehingga terbentuk batuan kapur.
- Secara Mekanik

Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh beda
dengan batu kapur secara organik yang membedakannya adalah terjadinya
perombakan dari bahan batu kapur tersebut kemudian terbawa oleh arus dan
biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula.

- Secara Kimia
Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan
suasanalingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.

2.2 Eksplorasi

Pada proses eksplorasi digunakan metode geolistrik yaitu suatu metoda


eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah,
antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity, dielectrical constant,
kemampuan menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat menyimpan
potensial dan lain-lain.
Cara kerja metode geolistrik yaitu Prinsip dasar metode ini adalah
menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi menggunakan dua buah elektroda arus,
kemudian mengukur beda potensial melalui dua buah elektroda lainnya di

5
permukaan bumi. Arus listrik yang di-injeksikan akan mengalir melalui lapisan
batuan di bawah permukaan, dan menghasilkan data beda potensial yangharganya
bergantung pada tahanan jenis (resistivity) dari batuan yang dilaluinya. Fenomana
inilahyang dimanfaatkan untuk mengetahui dan menentukan jenis batuan termasuk
fluida apa saja yangada di bawah permukaan.

2.3 Proses Penambangan

Metode penambangan yang diterapkan adalah system quarry, yang


merupakan cabang darisystem tambang terbuka (surface mining) yang diterapkan
untuk endapan mineral industri.
Proses penambangan dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu :

1. Land Clearing

Land Clearing merupakan pekerjaan awal yang dilakukan sebelum


dimulai proses penambangan berikutnya. Kegiatan ini berupa pembersihan
lahan dan semak-semak,pohon-pohon besar, sisa pohon yang di tebang, dan
membuang semua bagian yang dapat menghalangi pekerjaan selanjutnya.
Selanjutnya kegiatan ini meratakan lahan dan membuat jalan darurat sebagai
jalur keluar masuknya alat mekanis lainnya, membuat saluran air untuk
mengeringkan lokasi kerja.
2. Stripping overburden

Kegiatan ini dilakukan untuk mengeluarkan lapisan tanah yang menutupi


cadanganbatu kapur di bawahnya.

3. Drilling

Pemboran pada operasi penambangan system quarry merupakan


pembutan lubangledak di font atau lokasi. Kegiatan pemboran bertujuan untuk
membuat lubang-lubang ledak yang disiapkan untuk proses peledakan guna
membongkar batu kapur.

6
4. Blasting (Peledakan)

Setelah pemboran dilakukan selanjutnya dilakukan peledakan yang


bertujuan untuk memisahkan material yang diinginkan dari batuan induknya
sehingga memudahkan dalamproses selanjutnya.
5. Loading (Pemuatan)

Pekerjaan pemuatan batu kapur hasil peledakan kealat angkut dilakukan


olehbeberapa alat muat yang mempunyai kapasitas bucket terbesar 10,5 m3.
6. Hauling (Pengangkutan)

Pola pengangkutan material batu kapur hasil peledakan dari ke tempat


Crusher yaitu :

a. Pengangkutan I (Front penambangan)

Yaitu pemindahan material di daerah tambang dari loading area menuju


stockpile dengan menggunakan dump truck.
b. Rock Sliding

Yaitu pemindahan material batu kapur dengan menggelincirkan


material ke lereng bukit dengan sudut elevasi 70o – 80o dari stockpile
ke loading area yang terletak di kaki bukit
c. Pengangkutan II (Pengolahan batu kapur)

Yaitu kegiatan memindahkan material batu kapur dari loading area ke


tempat pereduksian ukuran batuan (crusher).

Gambar 2 Pemindahan Material

7
2.4 Pengolahan Batu Gamping atau Batu Kapur

Gambar 3 Alur Pengolahan Batu Gamping

8
1. Pengolahan Tahap Awal

- Di pabrik pengolahan, batu kapur dimasukkan di primary crusher untuk


diperkecilukurannya. Untuk batu kapur yang masih berukuran besar dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
- Setelah itu batu kapur masuk ke secondary crusher untuk diperoleh ukuran
yang lebih kecil.
- Kemudian batu kapur tersebut mengalami proses kalsinasi (CaCO3 à CaO
+ CO2)dalam kiln sehingga menjadi kapur.
- Proses selanjutnya adalah hidrasi dimana kapur dicampur dengan air agar
menjadimilk lime, hydrated lime.
2. Pengolahan Tahap persiapan

- Persiapan Bahan Baku

- Bahan utama yaitu batu kapur

- Bahan pembakar yaitu residu oli bekas/asphalt, sludge oli, oli bekas dan
bahan-bahan yang dapat menghasilkan api (ban bekas, karet, plastik, kayu
bakar dan lain-lain). Bahan bakar yang berupa limbah B3 seperti asphalt,
sludge olie dan limbah padat dan cair
- Pengangkutan dan Penimbunan

- Kegiatan pengangkutan batu kapur merupakan kegiatan untuk mengangkut


batu kapur dari area penambangan ke lokasi pembakaran.
- Kegiatan penimbunan merupakan kegiatan penempatan sementara batu
kapur di sekitar lokasi pembakaran sebelum ditata masuk ke dalam lubang
tungku untuk dibakar.
3. Pengolahan Tahap Pembakaran

- Tahap pembakaran adalah tahap dimana batu kapur dibakar sampi menjadi
kapur.Kegiatan ini diawali dengan tersusunnya batu kapur di dalam tungku
pembakaran, kemudian kokmpor atau bahan bakar dinyalakan. Tungku
dengan bahan bakar minyak memerlukan waktu 4 jam untuk membakar
batu kapur menjadi kapur.

9
Kompor pengapian terdiri dari :

- 2 drum, drum pertama berisi air dan drum kedua berisi bahan bakar.

- Pipa besi, fungsinya sebagai saluran air dan saluran bahan bakar.

- Brander, merupakan alat untuk mempertemukan uap air dengan bahan


bakar, dimana bahan bakar dalam brander didorong keluar oleh uap air
sehingga menghasilkan semburan api.

2.5 Pengolahan Menjadi Kapur

Dari hasil pengolahan batu gamping atau batu kapur menjadi kapur yang
terdiri dari :

- Kapur tohor / quick lime : yaitu hasil langsung dari pembakaran batuan
kapur yang berbentuk oksida-oksida dari kalsium atau magnesium.
- Kapur pada / hydrated lime : adalah bentuk hidroksida dari kalsium atau
magnesium yangdibuat dari kapur keras yang diberi air sehingga bereaksi
dan mengeluarkan panas. Digunakan terutama untuk bahan pengikat dalam
adukan bangunan.
- Kapur hydraulik : disini CaO dan MgO tergabung secara kimia dengan
pengotor-pengotor. Oksida kapur ini terhidrasi secara mudah dengan
menambahkan air ataupun membiarkannya du udara terbuka, pada reaski
ini timbul panas.

2.6 Pengolahan Batu Kapur Menjadi Semen

Pengolahan batu kapur menjadi semen dibagi menjadi lima tahapan, yaitu
:

1) Penyiapan bahan

Pada tahapan peniapan bahan, dilakukan beberapa tehapan yaitu


penambangan, penghancuran, dan penyiapan bahan mentah. Pada proses

10
pembuatan semen penembanganbahan mentah merupakan proses tahapan
awal dimana tahapan ini sangat di tentukan olehkeadaan deposit.
2) Penggilingan bahan

Hasil proses penambangan masuk kedalam crusher, hasil penggilingan


dengan crusher ini berupa bahan baku yang berukuran maksimal 80 mm.
selanjutnya disimpan dalam blending storage. Setelah itu bahan mentah
digrinding di dalam autogeneous mill yang bertujuan untuk mengurangi
kadar H2O dan memperkecil ukuran bahan. Selanjutnya bahan
dimasukkan ke dalam row meal silo untuk melakukan proses
homogenizing hingga diperoleh umpan kiln yang komposisi kimianya
sesuai dengan yang dikehendaki.

3) Pembakaran bahan
Tahap ini merupakan tahap inti dari pembuatan semen, dan berpengaruh
langsungterhadap klinker yang dihasilkan.Tahap pembakaran meliputi proses
pemanasan, pembentukan dan pendinginan.

4) Penggilingan terak

Penggiling terak meliputi beberapa tahapan yaitu :

- Penyimpanan klinker

- Penggilingan terak

5) Pemuatan semen

Pemuatan semen meliputi kegiatan penyimpanan, pengantongan dan


pengangkutan. Semen yang telah dihasilkan kemudian disimpan dalam
silo semen dan kemudian dilakukan pengujian fisika maupun kimia.

Ekstraksi semen dari dalam silo semen, dibawa ke unit pengantongan,


seterusnyasemen tadi dikemas dalam zak 50 kg dan atau satu ton. Selain itu semen
juga dipasarkanmelalui mobil kapsul yang biasanya berdasarkan permintaan, dalam
hal ini biasanya dilakukan oleh unit pengelolah proyek yang sedang dibangun.

11
2.7 Manfaat Batu Kapur

Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :

- Bahan bangunan

bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk


plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
- Bahan penstabilan jalan raya

Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa yang
dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi
ppenyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya
- Sebagai pembasmi hama

Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau sebagai
serbukbelerang untuk disemprotkan.
- Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian

Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air,
sebagaipupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen,erosi
serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai
disinfektan pada kandangunggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya
- Penjernihan air

Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan


bersama-samadengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses
kapur soda.

2.8 Contoh Perusahaan Tambang Batu Gamping

1. PT. Dowsain Indah Sejahtera (PT. DIS)

12
2. PT. Bengkulu Maju

3. PT. Putra Lima Jaya

4. PT. Panca Sakti Sinergi

5. PT Semen Padang

6. PT. Holcim Indonesia Tbk

7. PT. Semen Indonesia tbk

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu


secara organik, secaramekanik, atau secara kimia.
2. Penggunaan batu gamping sudah beragam diantaranya untuk bahan
kaptan, bahancampuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-
lain.
3. Pengolahan batu gampingr menjadi semen di bagi kedalam lima
tahapan,yaitu penyiapan bahan, penggilingan bahan, pembakaran bahan,
penggilingan terak, dan pemuatan semen.
4. Penambangan batu gamping di bagi kedalam enam tahapan, yaitu
clearing, stripingoverburden, drilling, blasting, loading dan hauling, dan
crushing.

14
DAFTAR PUSTAKA

Widiarso, D. A., Kusuma, I. A., & Fadhlillah, A. P. (2017). Penentuan Potensi


Sumberdaya Batu Gamping Sebagai Bahan Baku Semen Daerah Gandu Dan
Sekitarnya, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Teknik, 38(2),
92-98.
Daho, K. A. D. (2022). Kajian Teknis Alat Peremuk Untuk Optimalisasi Produksi
Pada Unit Pengolahan Batugamping Pt. Tambang Semen Sukabumi, Desa
Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
(Doctoral Dissertation, Upn" Veteran" Yogyakarta).
Prabowo, F. (2022). KAJIAN TEKNIS PENGOLAHAN BATU GAMPING
PADA CRUSHING PLANT DI PT. PERTAMA MINA SUTRA PERKASA
KABUPATEN JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR (Doctoral dissertation,
ITNY).

15

Anda mungkin juga menyukai