Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

BAHAN GALIAN EKONOMIS PADA BATUAN SEDIMEN

OLEH:

NAMA : SEFRIANTO MAUK

NIM : 2106100019

PRODI : TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS & TEKNIK

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahan Galian Ekonomis Pada Batuan
Sedimen ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
mata kuliah Geologi Fisik Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Bahan Galian Ekonomis pada batuan sedimen bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Noni Banunaek, ST. MT, selaku Dosen mata
kuliah Geologi Fisik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 11 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................................
KATA PPENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................
C. TUJUAN........................................................................................................................
BAB 2. ISI ..................................................................................................................................
BAB 3. PENUTUP......................................................................................................................
A. KESIMPULAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi yang
bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada dasarnya,
batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi.
Batuan sedimen memiliki kandungan mineral yang memiliki nilai ekonomis yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita. Bahan galian ekonomis merupakan bahan
galian yang akan mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi kita semua. Mengingat
banyaknya manfaat dan kegunaan dari mineral-mineral yang terdapat dalam batuan
tersebut maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis mineral yang terdapat
dalam batuan metamorf karena tidak semua mineral yang terkandung memiliki nilai
ekonomis dan juga ada masa netral yang bernilai ekonomis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja bahan galian ekonomis pada batuan sedimen?

2. Bagaimana proses terbentuknya bahan galian ekonomis pada batuan sedimen?

3. Bagaimana lingkungan pengendapan bahan galian ekonomis batuan sedimen?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang bahan galian ekonomis pada batuan sedimen

2. Untuk mengetahui proses terbentuknya bahan galian ekonomis batuan


sedimen

3. Untuk mengetahui proses dan lingkungan pengendapan bahan galian


ekonomis batuan sedimen
BAB 2

ISI

A. Batuan Sedimen
Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi
yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada
dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi. Sebelum
mengendap, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi dari daerah
sumber yang kemudian diangkut ke tempat pengendapan.
Proses pengangkutan ke tempat pengendapan ini dapat dilakukan oleh air, angin,
es, gerakan massa atau gletser yang disebut sebagai agen transportasi.
Tidak hanya itu, sedimentasi juga dapat terjadi karena endapan mineral dari
larutan air atau cangkang makhluk air yang terlepas.
Proses pembentukan batuan sedimen terjadi melalui beberapa tahap yaitu
:pelapukan,
Transportasi, pengendapan (deposition), dan pemadatan. Berikut proses
pembentukan batuan sedimen:

1. Pelapukan
Merupakan pemecahan batu, tanah, mineral, serta bahan kayu dan buatan melalui
kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis. Pelapukan terjadi
di tempat asal dengan sedikit atau tanpa gerakan.

Pelapukan melibatkan pergerakan batuan dan mineral oleh agen, seperti air, es,
salju, angin, ombak, dan gravitasi untuk diangkut dan disimpan di lokasi lain.
Terdapat tiga klasifikasi penting dari proses pelapukan, yakni pelapukan fisika,
kimia dan biologi.

a. Pelapukan Fisika, merupakan proses pelapukan yang melibatkan kontak


langsung dengan kondisi atmosfer, seperti panas, air, es, dan tekanan.

b. Pelapukan Kimia, merupakan pelapukan akibat efek langsung dari bahan kimia
atmosfer atau bahan kimia yang diproduksi secara biologis.

c. Pelapukan Biologi, merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup


dan disebabkan oleh proses organisme hewan, tumbuhan, dan manusia.

2. Transportasi
Proses pengangkutan material dari tempat asal ke tempat pengendapan. Proses ini
memerlukan agen transportasi berupa gravitasi, angin, gletser, dan air.
3. Pengendapan
Pengendapan adalah proses geologi ketika sedimen yang dihasilkan dari proses
pelapukan atau tanah dan batuan ditambahkan ke suatu lahan dataran lebih rendah
yang ditransportasikan oleh angin, gletser, air, dan gravitasi.

4. Pemadatan (Compaction) dan Penyemenan (Cementation)


Pemadatan terjadi ketika sedimen terkubur dalam-dalam, menempatkan mereka di
bawah tekanan karena berat lapisan yang ada di atasnya.

B. Bahan Galian Ekonomis Batuan Sedimen


Bahan galian ekonomis merupakan bahan galian yang akan mendatangkan
keuntungan dan manfaat bagi kita semua. Mengingat banyaknya manfaat dan
kegunaan dari mineral-mineral yang terdapat dalam batuan tersebut maka sangat
penting bagi kita untuk mengetahui jenis mineral yang terdapat dalam batuan
metamorf karena tidak semua mineral yang terkandung memiliki nilai ekonomis
dan juga ada masa netral yang bernilai ekonomis.

1. Konglomerat

Batu konglomerat adalah salah satu batuan yang ada dibumi. Batuan
konglomerat termasuk dalam batuan sedimen. Batuan konglomerat juga
menjadi salah satu batuan yang umum ada di bumi. Konglomerat terbentuk
dari pertikel kecil yang membentuk sedimentasi. Konglomerat bertekstur
kasar, dan berbentuk besar. Rata- rata berukuran lebih dari 2mm. Batu
konglomerat terdiri dari materi sedimen yang halus dan kasar. Materi itu
berupa pasir halus dan kerikil yang mengendap.
Endapan tersebut lalu mengeras dan menjadi batuan konglomerat.
Komposisi dari batu konglomerat adalah materi sedimen yang terikat
dalam batu konglomerat. Seperti pasri, kerikil, dan tanah. Selain itu,
karena berasal dari pelapukan yang ada pada batuan, batu konglomerat
juga memiliki mineral yang sama dengan pelapukan batuan yang terikat
dalam batu konglomerat. Batu tersebut adalah batu sedimen lainnya, batu
metamorf, atau batuan beku. Akan tetapi mineral yang ada di batu
konglomerat sangat sedikit akibat materi pelapukan yang juga membawa
materi sedikit.

Proses Pembentukan Batu Konglomerat


Batu konglomerat adalah salah satu dari jenis batuan sedimen. Oleh karena
itu, proses pembentukan batu konglomerat, memanfaatkan tenaga yang
membuat terjadinya proses sedimentasi. Hanya saja, batu konglomerat,
memiliki ukuran yang besar, disebabkan partikel yang menyusunnya juga
berukuran besar. Sehingga tenaga untuk proses ini, membutuhkan tenaga
yang kuat.
Tenaga yang bisa membentuk batuan konglomerat adalah air yang deras
atau ombak yang besar. Oleh karena itu, batu konglomerat mudah
ditemukan di sepanjang sungai yang memiliki air yang deras, dan di
sepanjang pantai yang memiliki ombak yang kuat. Bentuk dari batu
konglomerat ini, tergantung dari kekuatan air yang membawa materi
sedimen.
Semakin kuat dan deras airnya, maka batu konglomerat akan berbentuk
semakin bulat. Sedangkan jika airnya tidak begitu kuat, batu konglomerat
akan berbetuk tidak bulat, dan memiliki sisi runcing di beberapa
bagiannya. Pada proses pembuatan batu konglomerat, diawali oleh proses
sedimentasi yang di lakukan oleh air atau ombak. Tenaga sedimen ini
membawa pasir dan kerikil lalu menumpuknya, dan mengendapkannya.
Lalu pasir dan tanah liat yang ada di sekitar endapan tersebut, masuk dan
mengisi ruangan yang ada di sekiar endapan yang akan mengeras itu.
Terakhir, sedimen kimawi mengikat batuan tersebut, sehingga
menciptakan batu utuh, yaitu batu konglomerat.

Manfaat Batuan Konglomerat


Konglomerat adalah salah satu batuan yang tidak memiliki banyak
manfaat bagi manusia. Karena batuan konglomerat bukanlah batuan yang
kuat, batu konglomerat tidak dapat di pakai sebagai fondasi atau struktur
penting dari sebuah bangunan. Hanya saja, saat batu konglomerat di
hancurkan, serpihan batu konglomerat bisa dipakai sebagai pendukung
bangunan, tetapi tidak begitu kuat. Akan tetapi, beberapa batu konglomerat
memiliki butiran berlian yang berharga. Karena dalam pembentukan batu
konglomerat, mineral dari batu yang terlapuk ikut terbawa dan terikat.
Akan tetapi, hal itu sangat jarang terjadi. Beberapa batu konglomerat
memiliki warna. Dan terkadang bisa dijadikan sebagai hiasan rumah atau
dekorasi.
2. Breksi

Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang tersusun atas
fragmen bersudut besar (angular). Ukuran fragmen breksi lebih besar dari
2mm, dimana ruang antara fragmennya dapat diisi dengan partikel yang
lebih kecil (biasa disebut matriks) atau semen berupa mineral yang
mengikat batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun
karena warna dari matriks, semen dan fragmennya sangat menentukan
warna keseluruhan batu breksi, sehingga breksi bisa menjadi batuan yang
sangat berwarna-warni.

Proses Terbentuknya Batu Breksi


Bentuk batu breksi tidak teratur, sudut fragmen berupa batuan atau
hancuran mineral akan terlihat menumpuk. Lokasi yang mungkin untuk
pembentukan breksi adalah dibagian bawah sebuah singkapan, dimana
puing-puing pelapukan mekanik menumpuk. Selanjutnya hasil pelapukan
mekanik tersebut akan terbawa oleh aliran dan terendapkan dekat dengan
singkapannya, contohnya seperti kipas aluvial. Beberapa breksi
membentuk deposit "debris flow". Bentuk sudut dari fragmen yang
“angular” menjelaskan bahwa mereka belum tertransportasi terlalu jauh
dari sumbernya. Setelah deposisi, fragmen akan terikat dengan semen
mineral atau dengan matriks yang mengisi ruang antara fragmen.

Perbedaan Breksi dan Konglomerat


Breksi dan konglomerat adalah batuan yang sangat mirip. Mereka berdua
merupakan batuan sedimen klastik yang terdiri dari fragmen >2mm.
Perbedaannya yang mencolok dari keduanya adalah pada bentuk
fragmennya.
Breksi mempunyai bentuk fragmen yang “angular”, sedangkan batu
konglomerat bentuk fragmen membundar (rounded). Ini mengungkapkan
perbedaan seberapa jauh fragmen tertransportasi. Semakin jauh dengan
sumbernya maka fragmen akan berbentuk lebih membundar (rounded).

Komposisi Material Penyusun Batuan Breksi


Breksi memiliki banyak komposisi material. Komposisinya terutama
ditentukan oleh bahan batuan dan mineral yang membentuk fragmen
bersudut. Iklim di daerah sumber fragmen juga dapat mempengaruhi
komposisi breksi. Kebanyakan breksi adalah campuran fragmen batuan
dan butiran mineral. Jenis fragmen yang dihasilkan dari batuan sering
digunakan sebagai kata sifat ketika melakukan penamaan nama batuan,
sebagai contoh: granit breksi, breksi rijang, basalt breksi, andesit breksi,
dan lain-lain. Breksi yang tersusun atas berbagai-macam jenis fragmen
batuan yang “angular” disebut sebagai “polymict breccias” atau
“polymictic breccias”.

Manfaat Batuan Breksi


Struktur batuan breksi yang tersusun dari butiran-butiran kasar sangat
sesuai untuk dipakai sebagai bahan bangunan atau ornamen-ornamen
dekorasi dalam dekorasi. Batuan breksi telah dimanfaatkan sebagai
ornamen dekorasi sejak masa sebelum masehi. Orang Mesir kuno sudah
memakai batu breksi sebagai bahan dasar pembuat patung-patung yang
mempunyai nilai religius. Misalnya patung dewi Tawareth yang sekarang
diselamatkan di British museum.

3. Gipsum

Secara umum, orang sering menyebut gipsum dengan istilah Batu Gipsum
atau Batuan Gipsum, ini merupakan hal yang keliru karena gipsum adalah
sebuah mineral, bukannya batuan. Sebagai seorang geologist, pengertian
gipsum ini harus dipahami agar kita tidak meneruskan kekeliruan yang
sama di masyarakat awam. Keterdapatan gipsum di alam berupa mineral
hidrous (CaSO4 2H2O). Jenis batuan pembawa mineral ini biasanya
adalah satinspar, alabaster, gipsit, dan selenit. Warna Gipsum mulai dari
putih, putih kekuning-kuningan sampai abu-abu. Selain di alam, gipsum
dapat diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah yang banyak
mengandung sulfat dengan menambahkan unsur kalsium ke dalamnya.
Selain itu diperoleh pula dari hasil sampingan industri kimia yang disebut
gipsum sintetis.

Proses terbentuknya gipsum


Gipsum adalah mineral hidrous kalium sulfat (CaSO4 2H2O) yang terjadi
di alam, berbentuk endapan sedimen mendatar dan dekat dengan
permukaan bumi dan memiliki sebaran yang luas. Gipsum sering
berasosiasi dengan batu kapur, batu serpih, batu pasir, marmer, dan
lempung. Mineral lain yang selalu berasosiasi dengan gipsum adalah
mineral anhidrit (CaSO4), mineral sulfat sejenis gipsum tetapi tidak
mengandung kristal H2O.
Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air laut dan hanya sedikit
yang berasal dari endapan danau yang mengandung garam. Gipsum juga
dapat terjadi dari hasil kegiatan vulkanik, gas H2S dari fumarol bereaksi
dengan kapur dan hasil pelapukan batuan. Endapan gipsum dapat
ditemukan dalam 5 bentuk yaitu
1. Batuan pembawa gipsum yang berbentuk granular dan buram serta
mengandung sedikit dolomit, batu kapur dan kadar CaSO4 sebesar
76%.
2. Gipsit yang bersifat lunak dan kurang murni.
3. Alabaster mempunyai bentuk padat, berbutir halus, berwarna putih dan
agak bening.
4. Satinspar berbentuk serat dan berkilap (fiber), seringkali ditemukan
dalam lapisan tipis dengan bentuk kristal.
5. Selenit yang berbentuk kristal dan transparan.

Kegunaan Gipsum
Gipsum digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong pada industri
semen, pertanian, bahan bangunan dan lain-lain. Manfaat gipsum baik di
sektor industri maupun kontruksi terbagi atas dua macam yaitu yang telah
dikalsinasi dan yang belum.
Gipsum yang belum dikalsinasi banyak digunakan untuk industri semen
Portland (sebagai retarder agar semen tidak cepat membeku). Jika
pembuatan semen sudah berbentuk klinker maka gipsum (atau campuran
gipsum dan anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bersama-sama klinker
tadi sehingga menjadi semen Portland.
Gipsum yang sudah di Kalsinasi dapat digunakan di sektor kontruksi untuk
“wall board” dan partisi, yaitu gipsum plaster. Dalam Bidang kedokteran
untuk cetakan gigi, pengobatan tulang yang patah dan lain-lain.
Dalam Industri keramik/saniter untuk cetakan (moulding dan potting
plaster); dengan persyaratan menurut ASTM. Selain itu gipsum juga
digunakan dalam industri pasta gigi, bahan tahan api (gipsum plaster
dicampur dengan 20% air), sumber pembuatan asam sulfat, amonium
sulfat, kapur tulis dan sebagai bahan yang digunakan dalam kegiatan
pengeboran.

4. Serpih

Batu serpih (shale) disebut juga batu lanau atau argilit. Batu serpih
didefinisikan sebagai jenis batuan sedimen yang tersusun dari mineral
utama berukuran halus atau lempung yakni berupa illite, smektit dan
kaolinit, serta mineral dengan butiran berat seperti oksida besi, kuarsa,
karbonat, mineral sulfida, feldspar dan bahan organik lainnya. Komposisi
mineral- mineral tersebut tergantung pada lingkungan tempat terjadinya
proses sedimentasi atau pengendapan
Menurut Blatt (1970) batu serpih merupakan batuan yang membentuk
sekitar 69 persen dari jumlah total batuan sedimen di lapisan kulit bumi.
Meskipun keberadaannya di kerak bumi sangat banyak, tetapi batu serpih
kurang dieksplor seperti batu pasir atau batu gamping. Hal tersebut karena
batu serpih mempunyai komposisi yang rumit, bertekstur sangat halus dan
sulit diamati di bawah mikroskop sehingga mineral penyusunnya tidak
mudah dipahami seperti batuan sedimen lainnya. Pengamatan material
penyusun batu serpih harus dilakukan menggunakan teknik penelitian
khusus seperti differtial thermal analysis dan difraksi sinar X.

Proses Terbentuknya Batu Serpih


Proses pembentukan batuan serpih masih menjadi bagian dari proses
terbentuknya batuan sedimen. Pada awalnya pelapukan akan memecah
batuan menjadi mineral- mineral berukuran halus (lempung). Lempung
yang bercampur dengan air akan menjadi lumpur. Lumpur tersebut
kemudian terbawa oleh aliran air. Ketika aliran air berhenti pada tempat
yang cekung seperti danau atau rawa maka lumpur tersebut mengendap.
Setelah itu endapan lumpur akan mengalami proses pembatuan yang
meliputi 3 tahap yaitu pemampatan, penyimenan dan penghabluran ulang.

Manfaat Batu Serpih


Batu serpih yang mempunyai permukaan halus dan licin membuat batuan
ini memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Nilai ekonomis
dari batu ini juga cukup tinggi. Diantara manfaat tersebut yaitu :

1. Sebagai alat bantu mengupas


Pada zaman batu tengah atau mesolithikum, manusia sudah menggunakan
batu serpih sebagai alat untuk mengupas makanan. Alat pengupas tersebut
disebut dengan flaces. Penggunaan batu serpih sebagai alat pengupas
dikarenakan sifat batu serpih yang berbentuk pipih. Batu serpih juga dapat
digunakan untuk memotong seperti halnya batu intan.

2. Sebagai filter kertas


Serpih lempung atau clay shale yang memiliki tingkat kemurnian tinggi
dapat digunakan sebagai filter kertas.

3. Sebagai titik proyektil


Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa batu serpih dapat
digunakan sebagai alat mengupas dan memotong, sehingga batu ini juga
dimanfaatkan untuk titik proyektil dalam pembuatan pisau, grinda, alat
pencakar dan palu.

4. Sebagai perangkap minyak bumi


Seperti yang telah dijelaskan bahwa batu serpih yang mempunyai warna
hitam mengandung bahan organik. Bahan organik tersebut berfungsi
sebagai perangkap minyak bumi dan gas alam yang berada di dalam
lapisan kulit bumi.

5. Sebagai bahan dasar pembuatan gerabah


Jika batu serpih dihancurkan dan dicampurkan dengan air maka akan
membentuk tanah liat. Tanah liat tersebut dapat dibentuk dan dijadikan
berbagai jenis gerabah dan benda- benda keramik yang berguna bagi
kegiatan manusia. Selain gerabah, tanah liat yang terbentuk dari batu
serpih juga dapat digunakan untuk membuat genting dan batu bata.

6. Sebagai bahan baku pembuatan semen


Dalam industri semen, batu serpih dan batu kapur merupakan bahan baku
utama. Kedua jenis batu tersebut akan dipanaskan pada temperatur yang
sangat tinggi untuk menghilangkan kadar air. Proses pemanasan juga
bertujuan untuk mengubah batu kapur menjadi kalsium oksida dan karbon
dioksida. Kalsium oksida kemudian dicampur dengan batu serpih sehingga
menghasilkan bubuk semen, sedangkan karbon dioksida akan menghilang
sebagai emisi atau gas buangan.

5. Kapur (Gamping)
Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu
gamping sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah
luarnya biasa disebut “limestone”. Batugamping paling sering terbentuk di
perairan laut dangkal.
Batu gamping (batu kapur) kebanyakan merupakan batuan sedimen
organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang, karang, alga, dan
pecahan-pecahan sisa organisme. Batuan ini juga dapat menjadi batuan
sedimen kimia yang terbentuk oleh pengendapan kalsium karbonat dari air
danau ataupun air laut.
Pada prinsipnya, definisi batu gamping mengacu pada batuan yang
mengandung setidaknya 50% berat kalsium karbonat dalam bentuk
mineral kalsit. Sisanya, batu gamping dapat mengandung beberapa mineral
seperti kuarsa, feldspar, mineral lempung, pirit, siderit dan mineral-mineral
lainnya. Bahkan batu gamping juga dapat mengandung nodul besar rijang,
nodul pirit ataupun nodul siderit.
Kandungan kalsium karbonat dari batugamping memberikan sifat fisik
yang sering digunakan untuk mengidentifikasi batuan ini. Biasanya
identifikasi batugamping dilakukan dengan meneteskan 5% asam klorida
(HCl), jika bereaksi maka dapat dipastikan batuan tersebut adalah
batugamping.

Jenis-Jenis Batu Gamping (Batu Kapur)


Ada banyak nama berbeda digunakan untuk batugamping. Nama-nama ini
didasarkan pada bagaimana batugamping terbentuk, penampilannya
(tekstur), komposisi mineral penyusunnya, dan beberapa faktor lainnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis batugamping yang namanya lebih umum
digunakan:
1. Chalk: merupakan sebuah batugamping lembut dengan tekstur yang
sangat halus, biasanya berwarna putih atau abu-abu. Batuan ini
terbentuk terutama dari cangkang berkapur organisme laut mikroskopis
seperti foraminifera atau dari berbagai jenis ganggang laut.
2. Coquina: merupakan sebuah batugamping kasar yang tersemenkan,
yang 2. tersusun oleh sisa-sisa cangkang organisme. Batuan ini sering
terbentuk pada daerah pantai dimana terjadi pemisahaan fragmen
cangkang dengan ukuran yang sama oleh gelombang laut.
3. Fossiliferous Limestone: merupakan sebuah batugamping yang
mengandung banyak fosil. Batuan ini dominan tersusun atas cangkang
dan skeleton fosil suatu organisme.
4. Lithographic Limestone: merupakan sebuah batugamping padat
dengan ukuran butir sangat halus dan sangat seragam, yang terjadi di
dalam sebuah lapisan tipis membentuk permukaan sangat halus.
5. Oolitic Limestone: merupakan sebuah batugamping yang terutama
tersusun oleh kalsium karbonat “oolites”, berbentuk bulatan kecil yang
terbentuk oleh hasil presipitasi konsentris kalsium karbonat pada butir
pasir atau cangkang fragmen.
6. Travertine: merupakan sebuah batugamping yang terbentuk oleh
presipitasi evaporasi, sering terbentuk di dalam gua, yang
menghasilkan deposit seperti stalaktit, stalakmit dan flowstone.

Kegunaan Batu Gamping (Batu Kapur)


Batugamping merupakan batuan dengan keragaman penggunaan yang
sangat besar. Batuan ini menjadi salah satu batuan yang banyak digunakan
dibandingkan jenis batuan-batuan lainnya.
Sebagian besar batugamping dapat dibuat menjadi batu pecah yang dapat
digunakan sebagai material konstruksi seperti: landasan jalan dan kereta
api serta agregat dalam beton. Nilai paling ekonomis dari sebuah deposit
batugamping yaitu sebagai bahan utama pembuatan semen portland.
Beberapa jenis batugamping banyak digunakan karena sifat mereka yang
kuat dan padat dengan sejumlah ruang/pori. Sifat fisik ini memungkinkan
batugamping dapat berdiri kokoh walaupun mengalami proses abrasi.
Meskipun batugamping tidak sekeras batuan berkomposisi silikat, namun
batugamping lebih mudah untuk ditambang dan tidak cepat mengakibatkan
keausan pada peralatan tambang maupun crusher (alat pemecah batu).

6. Batu Bara
Batu bara adalah jenis batuan sedimen, dengan kandungan karbon
sebagai mineral utama dan juga hidrogen, belerang serta oksigen dalam
mineral sekundernya. Tingginya kandungan senyawa ini membuat batu
bara mudah terbakar. Batu bara ini merupakan batuan fosil yang telah
terbentuk secara alami lebih dari 340 juta tahun yang lalu.

Terbentuknya Batu Bara


Batu bara adalah batuan yang terbentuk dari fosil-fosil tumbuhan dan
juga hewan yang tertimbun dan mengalami proses pemanasan di dalam
tanah untuk waktu yang sangat lama. Sehingga yang menyebabkan
batu bara terbentuk adalah tekanan, suhu panas dan waktu yang lama.
Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki begitu banyak hutan
dan pegunungan menyebabkan negara ini menjadi penghasil batu bara
yang sangat berpotensi.

1. Tahap Biokimia
Pada ratusan tahun yang lalu pepohonan di hutan yang mati dan
tertimbun tanah perlahan menjadi gambut. Ini merupakan proses
pertama yang disebut dengan tahap biokimia dimana tanaman mati
tersebut mulai berubah menjadi lignit. Dalam proses ini terjadi
perubahan kadar air, oksidasi dan proses biologis lainnya. Pada tahap
ini tumbuhan mengalami pembusukan yang akhirnya membentuk
gambut.

2. Tahap Geokimia
Selanjutnya tahap geokimia ini gambut perlahan menjadi fosil dan
terus mengalami tekanan dan pemanasan suhu. Proses ini membuat
fosil tumbuhan tenggelam yang membentuk sedimen organik dan
menghasilkan bituminus. Pada waktu yang lebih lama lagi beberapa
lapisan batubara juga membentuk antrasit yang memiliki tekstur dan
kandungan air paling sedikit diantara jenis batu bara lain.
Proses panjang pembentukan batu bara ini menghasilkan berbagai jenis
batu bara yang berbeda. Hal ini membuat batu bara memiliki beberapa
kelas yang pada akhirnya membedakan harga batu bara saat ini
Jenis-jenis Batu Bara

1. Peat
Peat atau gambut ini merupakan bentuk awal pembentukan batu
bara yang memiliki kandungan mineral air yang paling tinggi yakni
75% dibanding jenis lainnya. Jenis ini dapat digunakan untuk
bahan bakar. Gambut atau peat ini merupakan penyerap minyak
yang begitu efektif.
2. Lignite
Jenis lignite ini merupakan batu bara yang memiliki kandungan
mineral air lebih rendah dari pada gambut yaitu 35% hingga 37%.
Tekstur batu bara lignite ini cukup lunak, dan sering dijumpai
untuk bahan bakar listrik tenaga uap.
3. Bituminous
Jenis bitumen atau bituminous ini merupakan batu bara yang
sangat padat berwarna hitam atau coklat. Batu ini memiliki
kandungan mineral air 8% hingga 10% saja, dengan kandungan
karbon setinggi 68% hingga 86%. Jenis ini paling sering digunakan
sebagai pembangkit listrik tenaga uap, dan juga pembangkit daya
panas di sektor industri.
4. Anthracite
Jenis antrasit ini menduduki kasta batu bara tertinggi yang
memiliki tekstur jauh lebih glossy dan hitam. Antrasit memiliki
kandungan air kurang dari 8% saja dan kandungan karbon 86%
hingga 98%. Sehingga antrasit ini paling sering digunakan untuk
pembangkit panas pada mesin alat elektronik seperti pemanas
ruangan.

Manfaat Batu Bara Bagi Kehidupan Kita


Batu bara ini memiliki harga fantastis bukan tanpa alasan, batu
bara memang merupakan salah satu sumber daya alam yang begitu
banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia di seluruh dunia.

1. Tenaga Pembangkit Listrik


Batu bara menjadi salah satu opsional untuk bahan bakar tenaga
pembangkit listrik. Pada beberapa negara seperti India, China,
Jepang, Australia dan Indonesia sendiri memanfaatkan batubara
sebagai pembangkit listrik.

2. Produk Gas
Batu bara terkenal mampu menghasilkan gas alami yang tinggi.
Kandungan gas ini yang nantinya akan sering diolah di
pertambangan dan menjadi produk gas. Produk gas yang berasal
dari batu bara adalah bahan bakar industri, hidrogen, pembangkit
listrik dan juga solar.

3. Membentuk Produk Aluminium


Gas dari batu bara dan panas kokas dapat membantu memisahkan
produk baja yang menghasilkan aluminium. Sehingga secara tidak
langsung batubara membantu proses pembentukan alumunium
yang pada saat ini sering digunakan dan menjadi bagian di industri
rumahan.

4. Membantu Proses Pembentukan Baja


Sama dengan alumunium, gas dari batubara memberikan pengaruh
besar terhadap proses pembentukan baja yang begitu penting dalam
kehidupan kita saat ini. Di semua tempat tentu kita dapat
menemukan fungsi baja diantara gedung-gedung tinggi, alat-alat
transportasi dan masih banyak lagi.

5. Produksi Semen
Meskipun bukan termasuk salah satu bahan material, namun
keberadaan batu bara tetap dibutuhkan oleh perusahaan semen
sebagai salah satu bahan pembuat semen. Sehingga batu bara ini
masih sangat memberikan banyak manfaat

6. Menghasilkan Mineral Lain


Sisa-sisa bahan bakar batubara juga dapat menghasilkan naftalen
dan fenol. Naftalena merupakan senyawa mineral yang digunakan
untuk menghasilkan plastik, resin dan insektisida. Sedangkan fenol
merupakan bahan yang ada dalam obat atau cairan kebersihan serta
obat kumur.

7. Membantu Produksi Pupuk


Proses pembuatan pupuk kimia juga tidak dapat terlepas dari batu
bara. Untuk memproduksi sebuah pupuk kimia, membutuhkan gas
khusus untuk proses pembakaran pupuk. Gas inilah yang nantinya
akan diambil dari batu bara tersebut.

8. Membantu Industri Kertas


Dalam hal ini, industri kertas membutuhkan batu bara sebagai
bahan bakar mesin pembuatan kertasnya. Sebab, batu bara terkenal
memiliki suhu panas yang stabil dan efektif untuk menjadi bahan
bakar mesin.

9. Membantu Keperluan Rumah Tangga


Siapa sangka bahwa peran batu bara di era ini begitu dapat kita
rasakan dan dapat dilihat secara langsung. Untuk keperluan rumah
tangga, batu bara dimanfaatkan sebagai pembangkit panas untuk
beberapa alat elektronik seperti pemanas ruangan dan juga
peralatan masak elektronik. Manfaat batu bara ini tentu membuat
sebagian keperluan sehari-hari kita terpenuhi.

7. Pasir
Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran
mineral berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir
terdapat semen yang mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya
terdiri dari partikel matriks lanau maupun lempung yang menempati
ruang antar butiran pasir.
Batu pasir adalah salah satu jenis batuan sedimen yang paling umum
dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia. Batu
pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di
bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah
untuk atau sebagai reservoir gas dan minyak bumi.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai batu pasir, sebaiknya perlu
dipahami perbedaan istilah antara "Batu Pasir" dan "Pasir". Untuk
seorang ahli geologi kata "pasir" pada batu pasir mengacu pada ukuran
partikel butiran dalam batuan tersebut, dimana partikel atau butiran
tersebut terdiri dari berbagai ukuran yaitu 1/16 mm - 2 mm. Sedangkan
pengertian batu pasir adalah batuan yang tersusun atas butiran pasir.

Batu pasir terbentuk di mana pasir diletakkan dan dikubur. Biasanya,


ini terjadi di lepas pantai dari delta sungai , tetapi bukit pasir gurun dan
pantai juga dapat meninggalkan lapisan batu pasir dalam catatan
geologis. Batuan merah yang terkenal di Grand Canyon, misalnya,
terbentuk di lingkungan gurun. Fosil dapat ditemukan di batu pasir,
meskipun lingkungan energik di mana lapisan pasir terbentuk tidak
selalu mendukung pelestarian.
Ketika pasir terkubur dalam, tekanan penguburan dan suhu yang
sedikit lebih tinggi memungkinkan mineral larut atau berubah bentuk
dan menjadi bergerak. Butir-butirnya menjadi lebih erat menyatu, dan
sedimennya diperas menjadi volume yang lebih kecil. Ini adalah waktu
ketika bahan penyemenan bergerak ke sedimen, dibawa ke sana oleh
cairan yang diisi dengan mineral terlarut. Kondisi oksidasi
menyebabkan warna merah dari oksida besi sedangkan kondisi reduksi
menyebabkan warna lebih gelap dan abu-abu.

Sebagai batu lansekap dan bangunan, batu pasir penuh karakter,


dengan warna-warna hangat. Itu juga bisa sangat tahan lama.
Mayoritas batu pasir yang digali saat ini digunakan sebagai batu ubin
dan bahan bangunan . Tidak seperti granit komersial , batu pasir
komersial sama dengan apa yang dikatakan ahli geologi.
Batu pasir adalah batu resmi negara bagian Nevada. Singkapan batu
pasir yang luar biasa di negara bagian ini dapat dilihat di Valley of Fire
State Park . Dengan banyak panas dan tekanan, batupasir berubah
menjadi batuan metamorf kuarsit atau gneiss, batuan keras dengan
butiran mineral padat.

8. Lempung
Batu lempung adalah salah satu jenis batuan sedimen atau batuan yang
berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya dan terbentuk melalui
proses pelapukan.
Batu lempung memiliki sifat yang liat dan strukturnya padat mineral. Batu
lempung butiran halus mineral lempung.

Proses Pembentukan Batu Lempung


Batu lempung terbentuk dari lempung residu dan lempung sedimen. Proses
pertama batu lempung terbentuk karena proses pelapukan/alterasi batuan
beku.
Setelah melewati alterasi atau pelapukan, material lempung melalui proses
diagenesa atau mengalami perubahan kimia, fisika dan biologi batuan
sedimen. Setelah itu barulah menjadi batu lempung

Jenis Batu Lempung


Ada beberapa jenis batu lempung dibedakan berdasarkan mineral yang
menyusunnya.

1. Kaolinit
Batu kaolinit tersusun atas kepingan silika tetrahedra dan aluminium
oktahedra. Kedua mineral ini termasuk ke dalam kategori kaolin yang
terdiri atas kepingan silika tetrahedra dan kepingan aluminium oktahedra.
Kedua kepingan mineral tersebut adalah sebuah ikatan hidrogen yang kuat
dan stabil. Hal ini membuatnya solid dan stabil sehingga air tidak dapat
masuk di antara kepingan dan tidak dapat membuat kepingan menyusut.
2. Halloysit
Mineral ini memiliki kemiripan dengan kaolinit namun memiliki ikatan
yang lebih random dan mengandung molekul air di dalamnya. Halloysit
memiliki sifat dasar yaitu bentuk partikelnya seperti silinder yang
memanjang.

3. Montmorillonit
Mineral ini terbentuk dari proses sedimentasi alkali. Memiliki ukuran
kristal yang kecil namun gaya tariknya terhadap air kuat sehingga air dapat
memisahkan kepingan.

4. Illit
Mineral Illit terbentuk dari kepingan aluminium oktahedra yang berada di
antara 2 kepingan silika tetrahedra. Kepingan-kepingan tersebut saling
mengikat dengan bantuan ion-ion kalium yang terdapat pada tiap
kepingan.
Mineral illit memiliki ikatan ionik yang lebih kuat dibandingkan pada
mineral montmorillonit. Namun susunan mineral illit tidak dapat
terpengaruh oleh gerakan air yang berada di antara dua kepingan.

Manfaat Batu Lempung


Batu lempung memiliki sifat yang liat atau plastis. Sehingga mudah untuk
dijadikan bahan dasar untuk kerajinan tangan dan industri.
Berikut beberapa manfaat batu lempung:

1. Bahan dasar keramik


Batu lempung dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat keramik
(ubin), porselen dan gerabah.
2. Bahan membuat semen
Batu lempung juga dimanfaatkan untuk membuat semen, batu bata dan
agregat ringan.
3. Bahan dasar kertas
Kandungan mineral kaolinit pada batu lempung menjadi bahan dasar yang
baik untuk membuat kertas.
4. Membantu proses pengeboran
Batu lempung dapat dimanfaatkan sebagai lumpur yang membantu
pengeboran minyak bumi. Batu lempung yang dimanfaatkan adalah yang
berasal dari abu vulkanisme.

9. Lanau
Batu lanau adalah batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pada
kisaran lanau, lebih halus dari batu pasir dan lebih kasar dari batu
lempung.
Batu lanau adalah batuan sedimen klastik. Seperti namanya batu lanau
terdiri dari (lebih dari 2/3 nya) partikel-partikel berukuran lanau, yang
merupakan butiran berukuran 2-62 nm atau 4 hingga 8 dalam skala
Krumbein phi.
Batu lanau berbeda secara signifikan dari batu pasir dalam hal pori-
porinya yang lebih kecil dan kecenderungan lebih tinggi untuk
mengandung fraksi lanau yang signifikan. Meskipun sering tertukar
dengan istilah serpih (shale), batu lanau tidak memiliki fisilitas dan
laminasi yang khas dari shale.
Batu lanau mungkin berisi konkresi-konkresi. Stratifikasi batulanau
akan jelas dan dapat dibedakan dengan shale apabila tidak menyerpih.

Proses pembentukan batu lanau


Batu lanau termasuk dalam sedimen, karena batu ini terbentuk akibat
lithifikasi bahan rombakan batuan asal atau denudasi. Batuan asal
dapat dari batuan beku, metamorf, dan sedimen. Fragmentasi batuan
asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi,
kemudian tererosi dan ter transportasi oleh aliran air menuju suatu
cekungan pengendapan.
Setelah pengendapan berlangsung, sedimen mengalami diagenesa
yang dapat merubah sedimen menjadi keras. Silstone (batu lanau)
biasanya membentuk offshore, pada lingkungan yang tenang
dibandingkan dengan tempat terbentuknya batu pasir. Masih terdapat
arus yang mengangkut partikel-partikel halus berukuran clay sehingga
batuan ini terlaminasi dengan baik.
Kegunaan Batu lanau
Batu lanau dalam penggunaan dan pemanfaatannya beragam-ragam,
tergantung dari kebutuhan yang diinginkan. Penggunaan dalam interior
yaitu sebagai agregat dekoratif, dekorasi dalam ruangan.
Penggunaan eksterior sebagai bangunan batu, taman. Dalam industri
kontruksi sebagai bangunan rumah atau dinding, pembuatan semen,
agregat kontruksi, untuk jalan agregat, membuat semen alami, bahan
baku untuk pembuatan mortal.

10. Arkose

Arkose adalah batu pasir mentah berbutir kasar yang disimpan sangat
dekat dengan sumbernya yang terdiri dari kuarsa dan sebagian besar
feldspar.

Arkose dikenal masih muda karena kandungan feldspar , mineral yang


biasanya cepat terurai menjadi tanah liat. Butir mineralnya pada
umumnya lebih bersudut daripada halus dan membulat, tanda lain
bahwa butiran tersebut diangkut tidak jauh dari asalnya. Arkose
biasanya memiliki warna kemerahan dari feldspar, tanah liat, dan
oksida besi — bahan yang tidak umum di batupasir biasa.

Jenis batuan sedimen ini mirip dengan graywacke, yang juga


merupakan batuan yang terletak di dekat sumbernya. Tapi sementara
bentuk graywacke dalam pengaturan dasar laut, arkose umumnya
terbentuk di darat atau dekat pantai khususnya dari pemecahan cepat
batuan granit . Spesimen arkose ini berusia akhir Pennsylvania (sekitar
300 juta tahun) dan berasal dari Formasi Air Mancur di pusat Colorado
— batu yang sama yang membentuk singkapan spektakuler di Red
Rocks Park , selatan Golden, Colorado. Granit yang memunculkan itu
terpapar langsung di bawahnya dan lebih dari satu miliar tahun lebih
tua.
Selain itu manfaat Arcose diantaranya ialah sebagi berikut:
1. Industri gelas kaca: Batu pasir kuarts mengandung senyawa
silika yang merupakan oksida pembentuk gelas.
2. Industri Semen: Sebagai pengontrol kandungan silika dalam
semen yang akan dihasilkan.
3. Industri Keramik: Bahan baku pembuatan tegel mosaik/ email.
4. Industri gerinda: Sebagai pengamplas.
5. Industri pengecatan logam: Bahan baku pasir cetak dan sebagai
bahan penghilang karat dalam industri logam.

11. Diatomit

Diatomit adalah batuan sedimen berwarna terang yang utamanya


tersusun atas sisa-sisa skeletal yang mengandung silika diatom. Batuan
ini mempunyai tingkat porositas yang tinggi, ukuran partikelnya halus,
dan berat jenisnya rendah. Sifat-sifat tersebut membuatnya menjadi
berguna sebagai bahan utama di berbagai bidang industri. Ketika
diatomit dihancurkan menjadi bubuk maka materialnya biasa disebut
sebagai “Tanah Diatom” atau “Diatomaceous Earth” (D.E).

Pengertian Diatom
Diatom adalah anggota dari kelompok alga yang melayang bebas di
perairan, baik di lautan maupun di danau. Beberapa jenis diatom hidup
di bawah air dan di tanah. Kebanyakan diatom sangat kecil
(mikroskopis), tetapi beberapa spesies ada yang panjangnya mencapai
dua milimeter. Sebagai sebuah kelompok, diatom sangat unik karena
mereka adalah organisme bersel tunggal yang menghasilkan dinding
sel eksternal dengan komposisi silika yang biasa disebut “frustule”.
“frustules” sangat tipis dan memiliki struktur yang halus.
Hampir semua diatom berfotosintesis dan hidup di air pada kedalaman
sekitar < 30 kaki, dimana sinar matahari masih dapat menembus ke
bawah. Diatom sangat produktif dan berperan besar menghasilkan
hampir setengah dari massa organik di lautan. Faktor kelimpahan dan
ukurannya yang kecil, menempatkan mereka pada rantai makanan
utama di dasar laut.

Diatom Sebagai Pembentuk Batu Diatomit


Ketika diatom mati, mereka akan tenggelam dan membentuk “silika
frustule”. Di beberapa wilayah, frustules tidak dimasukkan kedalam
sedimen bawah permukaan, karena sifat mereka yang larut ketika
tenggelam. Jika material sedimen mengandung frustules diatom >30%
dari total beratnya maka sedimen itu akan disebut sebagai “Diatom
OoZE” atau “Siliceous Ooze”. Sedimen inilah yang apabila terlitifikasi
akan membentuk batuan yang disebut Diatomit.

Kegunaan Diatomit
Ada 4 kegunaan utama diatomit yang berhubungan dengan sifat fisik
batuan tersebut, yaitu sebagai media filter, aditif semen, bahan pengisi
(fillers), dan bahan penyerap (absorbents). Sifat fisik tersebut adalah
karena ukuran partikelnya yang kecil, porositasnya yang tinggi, luas
permukaannya yang besar, mengandung silika yang relatif inert, dan
berat jenisnya yang rendah.

Harga diatomit tergantung pada kualitasnya dan bagaimana ia akan


digunakan. Diatomit yang diambil langsung dari tambang tanpa
pengolahan (biasanya dalam idustri beton) harganya sekitar $7 per ton.
Diatomit dari deposit bermutu tinggi yang telah dihancurkan dan di
benefisiasi untuk digunakan dalam industri kosmetik dan ekstraksi
DNA, harganya bisa mencapai $400 per ton.

BAB 3
PENUTUP
A . Kesimpulan
Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan
sementasi yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam
air. Pada dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi. Sebelum
mengendap, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi dari daerah
sumber yang kemudian diangkut ke tempat pengendapan. Bahan galian ekonomis
adalah bahan galian yang memiliki nilai dan harga dan dapat digunakan untuk
kebutuhan. Bahan galian ekonomis batuan sedimen memiliki banyak sekali
kegunaan seperti batu bara sebagai bahan bakar, batu gamping sebagai bahan
pembuatan semen, batu pasir sebagai bahan bangunan dan masih banyak lagi
manfaat dari bahan galian ekonomis batuan sedimen. Potensi bahan galian
ekonomis batuan sedimen di Indonesia juga cukup besar dan apabila di gunakan
dengan baik makan akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi
indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-konglomerat
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5748138/batuan-sedimen-proses-terbentuk-jenis-
jenis-contoh-dan-manfaatnya
https://www.geologinesia.com/2016/01/batu-breksi-dan-proses-pembentukannya.html?m=1
https://kelasips.com/batuan-breksi/
https://www.geologinesia.com/2016/02/gipsum-bukan-batuan-tetapi-mineral.html?m=1
https://ilmugeografi.com/geologi/batu-serpih
https://www.gramedia.com/literasi/batu-bara/
https://www.geologinesia.com/2016/02/batu-pasir-dan-proses-pembentukannya.html?m=1
https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu/what-is-sandstone-1441016/
https://haloedukasi.com/batu-lempung
https://tambahpinter.com/batuan-sedimen/
https://www.adikjenius.xyz/2020/03/batulanau-penjelasan-dan-manfaat.html?m=1
https://www.geologinesia.com/2016/05/mengenal-diatom-kelompok-alga-pembentuk-batu-
diatomit.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai