OLEH:
NIM : 2106100019
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahan Galian Ekonomis Pada Batuan
Sedimen ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
mata kuliah Geologi Fisik Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Bahan Galian Ekonomis pada batuan sedimen bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Noni Banunaek, ST. MT, selaku Dosen mata
kuliah Geologi Fisik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................................
KATA PPENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................
C. TUJUAN........................................................................................................................
BAB 2. ISI ..................................................................................................................................
BAB 3. PENUTUP......................................................................................................................
A. KESIMPULAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi yang
bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada dasarnya,
batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi.
Batuan sedimen memiliki kandungan mineral yang memiliki nilai ekonomis yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita. Bahan galian ekonomis merupakan bahan
galian yang akan mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi kita semua. Mengingat
banyaknya manfaat dan kegunaan dari mineral-mineral yang terdapat dalam batuan
tersebut maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis mineral yang terdapat
dalam batuan metamorf karena tidak semua mineral yang terkandung memiliki nilai
ekonomis dan juga ada masa netral yang bernilai ekonomis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
ISI
A. Batuan Sedimen
Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi
yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada
dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi. Sebelum
mengendap, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi dari daerah
sumber yang kemudian diangkut ke tempat pengendapan.
Proses pengangkutan ke tempat pengendapan ini dapat dilakukan oleh air, angin,
es, gerakan massa atau gletser yang disebut sebagai agen transportasi.
Tidak hanya itu, sedimentasi juga dapat terjadi karena endapan mineral dari
larutan air atau cangkang makhluk air yang terlepas.
Proses pembentukan batuan sedimen terjadi melalui beberapa tahap yaitu
:pelapukan,
Transportasi, pengendapan (deposition), dan pemadatan. Berikut proses
pembentukan batuan sedimen:
1. Pelapukan
Merupakan pemecahan batu, tanah, mineral, serta bahan kayu dan buatan melalui
kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis. Pelapukan terjadi
di tempat asal dengan sedikit atau tanpa gerakan.
Pelapukan melibatkan pergerakan batuan dan mineral oleh agen, seperti air, es,
salju, angin, ombak, dan gravitasi untuk diangkut dan disimpan di lokasi lain.
Terdapat tiga klasifikasi penting dari proses pelapukan, yakni pelapukan fisika,
kimia dan biologi.
b. Pelapukan Kimia, merupakan pelapukan akibat efek langsung dari bahan kimia
atmosfer atau bahan kimia yang diproduksi secara biologis.
2. Transportasi
Proses pengangkutan material dari tempat asal ke tempat pengendapan. Proses ini
memerlukan agen transportasi berupa gravitasi, angin, gletser, dan air.
3. Pengendapan
Pengendapan adalah proses geologi ketika sedimen yang dihasilkan dari proses
pelapukan atau tanah dan batuan ditambahkan ke suatu lahan dataran lebih rendah
yang ditransportasikan oleh angin, gletser, air, dan gravitasi.
1. Konglomerat
Batu konglomerat adalah salah satu batuan yang ada dibumi. Batuan
konglomerat termasuk dalam batuan sedimen. Batuan konglomerat juga
menjadi salah satu batuan yang umum ada di bumi. Konglomerat terbentuk
dari pertikel kecil yang membentuk sedimentasi. Konglomerat bertekstur
kasar, dan berbentuk besar. Rata- rata berukuran lebih dari 2mm. Batu
konglomerat terdiri dari materi sedimen yang halus dan kasar. Materi itu
berupa pasir halus dan kerikil yang mengendap.
Endapan tersebut lalu mengeras dan menjadi batuan konglomerat.
Komposisi dari batu konglomerat adalah materi sedimen yang terikat
dalam batu konglomerat. Seperti pasri, kerikil, dan tanah. Selain itu,
karena berasal dari pelapukan yang ada pada batuan, batu konglomerat
juga memiliki mineral yang sama dengan pelapukan batuan yang terikat
dalam batu konglomerat. Batu tersebut adalah batu sedimen lainnya, batu
metamorf, atau batuan beku. Akan tetapi mineral yang ada di batu
konglomerat sangat sedikit akibat materi pelapukan yang juga membawa
materi sedikit.
Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang tersusun atas
fragmen bersudut besar (angular). Ukuran fragmen breksi lebih besar dari
2mm, dimana ruang antara fragmennya dapat diisi dengan partikel yang
lebih kecil (biasa disebut matriks) atau semen berupa mineral yang
mengikat batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun
karena warna dari matriks, semen dan fragmennya sangat menentukan
warna keseluruhan batu breksi, sehingga breksi bisa menjadi batuan yang
sangat berwarna-warni.
3. Gipsum
Secara umum, orang sering menyebut gipsum dengan istilah Batu Gipsum
atau Batuan Gipsum, ini merupakan hal yang keliru karena gipsum adalah
sebuah mineral, bukannya batuan. Sebagai seorang geologist, pengertian
gipsum ini harus dipahami agar kita tidak meneruskan kekeliruan yang
sama di masyarakat awam. Keterdapatan gipsum di alam berupa mineral
hidrous (CaSO4 2H2O). Jenis batuan pembawa mineral ini biasanya
adalah satinspar, alabaster, gipsit, dan selenit. Warna Gipsum mulai dari
putih, putih kekuning-kuningan sampai abu-abu. Selain di alam, gipsum
dapat diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah yang banyak
mengandung sulfat dengan menambahkan unsur kalsium ke dalamnya.
Selain itu diperoleh pula dari hasil sampingan industri kimia yang disebut
gipsum sintetis.
Kegunaan Gipsum
Gipsum digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong pada industri
semen, pertanian, bahan bangunan dan lain-lain. Manfaat gipsum baik di
sektor industri maupun kontruksi terbagi atas dua macam yaitu yang telah
dikalsinasi dan yang belum.
Gipsum yang belum dikalsinasi banyak digunakan untuk industri semen
Portland (sebagai retarder agar semen tidak cepat membeku). Jika
pembuatan semen sudah berbentuk klinker maka gipsum (atau campuran
gipsum dan anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bersama-sama klinker
tadi sehingga menjadi semen Portland.
Gipsum yang sudah di Kalsinasi dapat digunakan di sektor kontruksi untuk
“wall board” dan partisi, yaitu gipsum plaster. Dalam Bidang kedokteran
untuk cetakan gigi, pengobatan tulang yang patah dan lain-lain.
Dalam Industri keramik/saniter untuk cetakan (moulding dan potting
plaster); dengan persyaratan menurut ASTM. Selain itu gipsum juga
digunakan dalam industri pasta gigi, bahan tahan api (gipsum plaster
dicampur dengan 20% air), sumber pembuatan asam sulfat, amonium
sulfat, kapur tulis dan sebagai bahan yang digunakan dalam kegiatan
pengeboran.
4. Serpih
Batu serpih (shale) disebut juga batu lanau atau argilit. Batu serpih
didefinisikan sebagai jenis batuan sedimen yang tersusun dari mineral
utama berukuran halus atau lempung yakni berupa illite, smektit dan
kaolinit, serta mineral dengan butiran berat seperti oksida besi, kuarsa,
karbonat, mineral sulfida, feldspar dan bahan organik lainnya. Komposisi
mineral- mineral tersebut tergantung pada lingkungan tempat terjadinya
proses sedimentasi atau pengendapan
Menurut Blatt (1970) batu serpih merupakan batuan yang membentuk
sekitar 69 persen dari jumlah total batuan sedimen di lapisan kulit bumi.
Meskipun keberadaannya di kerak bumi sangat banyak, tetapi batu serpih
kurang dieksplor seperti batu pasir atau batu gamping. Hal tersebut karena
batu serpih mempunyai komposisi yang rumit, bertekstur sangat halus dan
sulit diamati di bawah mikroskop sehingga mineral penyusunnya tidak
mudah dipahami seperti batuan sedimen lainnya. Pengamatan material
penyusun batu serpih harus dilakukan menggunakan teknik penelitian
khusus seperti differtial thermal analysis dan difraksi sinar X.
5. Kapur (Gamping)
Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu
gamping sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah
luarnya biasa disebut “limestone”. Batugamping paling sering terbentuk di
perairan laut dangkal.
Batu gamping (batu kapur) kebanyakan merupakan batuan sedimen
organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang, karang, alga, dan
pecahan-pecahan sisa organisme. Batuan ini juga dapat menjadi batuan
sedimen kimia yang terbentuk oleh pengendapan kalsium karbonat dari air
danau ataupun air laut.
Pada prinsipnya, definisi batu gamping mengacu pada batuan yang
mengandung setidaknya 50% berat kalsium karbonat dalam bentuk
mineral kalsit. Sisanya, batu gamping dapat mengandung beberapa mineral
seperti kuarsa, feldspar, mineral lempung, pirit, siderit dan mineral-mineral
lainnya. Bahkan batu gamping juga dapat mengandung nodul besar rijang,
nodul pirit ataupun nodul siderit.
Kandungan kalsium karbonat dari batugamping memberikan sifat fisik
yang sering digunakan untuk mengidentifikasi batuan ini. Biasanya
identifikasi batugamping dilakukan dengan meneteskan 5% asam klorida
(HCl), jika bereaksi maka dapat dipastikan batuan tersebut adalah
batugamping.
6. Batu Bara
Batu bara adalah jenis batuan sedimen, dengan kandungan karbon
sebagai mineral utama dan juga hidrogen, belerang serta oksigen dalam
mineral sekundernya. Tingginya kandungan senyawa ini membuat batu
bara mudah terbakar. Batu bara ini merupakan batuan fosil yang telah
terbentuk secara alami lebih dari 340 juta tahun yang lalu.
1. Tahap Biokimia
Pada ratusan tahun yang lalu pepohonan di hutan yang mati dan
tertimbun tanah perlahan menjadi gambut. Ini merupakan proses
pertama yang disebut dengan tahap biokimia dimana tanaman mati
tersebut mulai berubah menjadi lignit. Dalam proses ini terjadi
perubahan kadar air, oksidasi dan proses biologis lainnya. Pada tahap
ini tumbuhan mengalami pembusukan yang akhirnya membentuk
gambut.
2. Tahap Geokimia
Selanjutnya tahap geokimia ini gambut perlahan menjadi fosil dan
terus mengalami tekanan dan pemanasan suhu. Proses ini membuat
fosil tumbuhan tenggelam yang membentuk sedimen organik dan
menghasilkan bituminus. Pada waktu yang lebih lama lagi beberapa
lapisan batubara juga membentuk antrasit yang memiliki tekstur dan
kandungan air paling sedikit diantara jenis batu bara lain.
Proses panjang pembentukan batu bara ini menghasilkan berbagai jenis
batu bara yang berbeda. Hal ini membuat batu bara memiliki beberapa
kelas yang pada akhirnya membedakan harga batu bara saat ini
Jenis-jenis Batu Bara
1. Peat
Peat atau gambut ini merupakan bentuk awal pembentukan batu
bara yang memiliki kandungan mineral air yang paling tinggi yakni
75% dibanding jenis lainnya. Jenis ini dapat digunakan untuk
bahan bakar. Gambut atau peat ini merupakan penyerap minyak
yang begitu efektif.
2. Lignite
Jenis lignite ini merupakan batu bara yang memiliki kandungan
mineral air lebih rendah dari pada gambut yaitu 35% hingga 37%.
Tekstur batu bara lignite ini cukup lunak, dan sering dijumpai
untuk bahan bakar listrik tenaga uap.
3. Bituminous
Jenis bitumen atau bituminous ini merupakan batu bara yang
sangat padat berwarna hitam atau coklat. Batu ini memiliki
kandungan mineral air 8% hingga 10% saja, dengan kandungan
karbon setinggi 68% hingga 86%. Jenis ini paling sering digunakan
sebagai pembangkit listrik tenaga uap, dan juga pembangkit daya
panas di sektor industri.
4. Anthracite
Jenis antrasit ini menduduki kasta batu bara tertinggi yang
memiliki tekstur jauh lebih glossy dan hitam. Antrasit memiliki
kandungan air kurang dari 8% saja dan kandungan karbon 86%
hingga 98%. Sehingga antrasit ini paling sering digunakan untuk
pembangkit panas pada mesin alat elektronik seperti pemanas
ruangan.
2. Produk Gas
Batu bara terkenal mampu menghasilkan gas alami yang tinggi.
Kandungan gas ini yang nantinya akan sering diolah di
pertambangan dan menjadi produk gas. Produk gas yang berasal
dari batu bara adalah bahan bakar industri, hidrogen, pembangkit
listrik dan juga solar.
5. Produksi Semen
Meskipun bukan termasuk salah satu bahan material, namun
keberadaan batu bara tetap dibutuhkan oleh perusahaan semen
sebagai salah satu bahan pembuat semen. Sehingga batu bara ini
masih sangat memberikan banyak manfaat
7. Pasir
Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran
mineral berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir
terdapat semen yang mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya
terdiri dari partikel matriks lanau maupun lempung yang menempati
ruang antar butiran pasir.
Batu pasir adalah salah satu jenis batuan sedimen yang paling umum
dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia. Batu
pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di
bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah
untuk atau sebagai reservoir gas dan minyak bumi.
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai batu pasir, sebaiknya perlu
dipahami perbedaan istilah antara "Batu Pasir" dan "Pasir". Untuk
seorang ahli geologi kata "pasir" pada batu pasir mengacu pada ukuran
partikel butiran dalam batuan tersebut, dimana partikel atau butiran
tersebut terdiri dari berbagai ukuran yaitu 1/16 mm - 2 mm. Sedangkan
pengertian batu pasir adalah batuan yang tersusun atas butiran pasir.
8. Lempung
Batu lempung adalah salah satu jenis batuan sedimen atau batuan yang
berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya dan terbentuk melalui
proses pelapukan.
Batu lempung memiliki sifat yang liat dan strukturnya padat mineral. Batu
lempung butiran halus mineral lempung.
1. Kaolinit
Batu kaolinit tersusun atas kepingan silika tetrahedra dan aluminium
oktahedra. Kedua mineral ini termasuk ke dalam kategori kaolin yang
terdiri atas kepingan silika tetrahedra dan kepingan aluminium oktahedra.
Kedua kepingan mineral tersebut adalah sebuah ikatan hidrogen yang kuat
dan stabil. Hal ini membuatnya solid dan stabil sehingga air tidak dapat
masuk di antara kepingan dan tidak dapat membuat kepingan menyusut.
2. Halloysit
Mineral ini memiliki kemiripan dengan kaolinit namun memiliki ikatan
yang lebih random dan mengandung molekul air di dalamnya. Halloysit
memiliki sifat dasar yaitu bentuk partikelnya seperti silinder yang
memanjang.
3. Montmorillonit
Mineral ini terbentuk dari proses sedimentasi alkali. Memiliki ukuran
kristal yang kecil namun gaya tariknya terhadap air kuat sehingga air dapat
memisahkan kepingan.
4. Illit
Mineral Illit terbentuk dari kepingan aluminium oktahedra yang berada di
antara 2 kepingan silika tetrahedra. Kepingan-kepingan tersebut saling
mengikat dengan bantuan ion-ion kalium yang terdapat pada tiap
kepingan.
Mineral illit memiliki ikatan ionik yang lebih kuat dibandingkan pada
mineral montmorillonit. Namun susunan mineral illit tidak dapat
terpengaruh oleh gerakan air yang berada di antara dua kepingan.
9. Lanau
Batu lanau adalah batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pada
kisaran lanau, lebih halus dari batu pasir dan lebih kasar dari batu
lempung.
Batu lanau adalah batuan sedimen klastik. Seperti namanya batu lanau
terdiri dari (lebih dari 2/3 nya) partikel-partikel berukuran lanau, yang
merupakan butiran berukuran 2-62 nm atau 4 hingga 8 dalam skala
Krumbein phi.
Batu lanau berbeda secara signifikan dari batu pasir dalam hal pori-
porinya yang lebih kecil dan kecenderungan lebih tinggi untuk
mengandung fraksi lanau yang signifikan. Meskipun sering tertukar
dengan istilah serpih (shale), batu lanau tidak memiliki fisilitas dan
laminasi yang khas dari shale.
Batu lanau mungkin berisi konkresi-konkresi. Stratifikasi batulanau
akan jelas dan dapat dibedakan dengan shale apabila tidak menyerpih.
10. Arkose
Arkose adalah batu pasir mentah berbutir kasar yang disimpan sangat
dekat dengan sumbernya yang terdiri dari kuarsa dan sebagian besar
feldspar.
11. Diatomit
Pengertian Diatom
Diatom adalah anggota dari kelompok alga yang melayang bebas di
perairan, baik di lautan maupun di danau. Beberapa jenis diatom hidup
di bawah air dan di tanah. Kebanyakan diatom sangat kecil
(mikroskopis), tetapi beberapa spesies ada yang panjangnya mencapai
dua milimeter. Sebagai sebuah kelompok, diatom sangat unik karena
mereka adalah organisme bersel tunggal yang menghasilkan dinding
sel eksternal dengan komposisi silika yang biasa disebut “frustule”.
“frustules” sangat tipis dan memiliki struktur yang halus.
Hampir semua diatom berfotosintesis dan hidup di air pada kedalaman
sekitar < 30 kaki, dimana sinar matahari masih dapat menembus ke
bawah. Diatom sangat produktif dan berperan besar menghasilkan
hampir setengah dari massa organik di lautan. Faktor kelimpahan dan
ukurannya yang kecil, menempatkan mereka pada rantai makanan
utama di dasar laut.
Kegunaan Diatomit
Ada 4 kegunaan utama diatomit yang berhubungan dengan sifat fisik
batuan tersebut, yaitu sebagai media filter, aditif semen, bahan pengisi
(fillers), dan bahan penyerap (absorbents). Sifat fisik tersebut adalah
karena ukuran partikelnya yang kecil, porositasnya yang tinggi, luas
permukaannya yang besar, mengandung silika yang relatif inert, dan
berat jenisnya yang rendah.
BAB 3
PENUTUP
A . Kesimpulan
Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan
sementasi yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam
air. Pada dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi. Sebelum
mengendap, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi dari daerah
sumber yang kemudian diangkut ke tempat pengendapan. Bahan galian ekonomis
adalah bahan galian yang memiliki nilai dan harga dan dapat digunakan untuk
kebutuhan. Bahan galian ekonomis batuan sedimen memiliki banyak sekali
kegunaan seperti batu bara sebagai bahan bakar, batu gamping sebagai bahan
pembuatan semen, batu pasir sebagai bahan bangunan dan masih banyak lagi
manfaat dari bahan galian ekonomis batuan sedimen. Potensi bahan galian
ekonomis batuan sedimen di Indonesia juga cukup besar dan apabila di gunakan
dengan baik makan akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi
indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-konglomerat
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5748138/batuan-sedimen-proses-terbentuk-jenis-
jenis-contoh-dan-manfaatnya
https://www.geologinesia.com/2016/01/batu-breksi-dan-proses-pembentukannya.html?m=1
https://kelasips.com/batuan-breksi/
https://www.geologinesia.com/2016/02/gipsum-bukan-batuan-tetapi-mineral.html?m=1
https://ilmugeografi.com/geologi/batu-serpih
https://www.gramedia.com/literasi/batu-bara/
https://www.geologinesia.com/2016/02/batu-pasir-dan-proses-pembentukannya.html?m=1
https://www.greelane.com/id/sains-teknologi-matematika/ilmu/what-is-sandstone-1441016/
https://haloedukasi.com/batu-lempung
https://tambahpinter.com/batuan-sedimen/
https://www.adikjenius.xyz/2020/03/batulanau-penjelasan-dan-manfaat.html?m=1
https://www.geologinesia.com/2016/05/mengenal-diatom-kelompok-alga-pembentuk-batu-
diatomit.html?m=1