i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.2.1 Maksud.............................................................................................3
1.2.2 Tujuan...............................................................................................3
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.2 Tujuan
Mampu mendeskripsikan batuan sedimen.
Mengetahui struktur batuan sedimen.
Mengetahui skala Wentworth.
1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2
5
Laminasi, lapisan batuan sedimen yang tebalnya tidak lebih dari 1cm
Gradded Bedding, lapisan sedimen yang tersusun dari lapisan yang
bermatrial kasar hingga yang halus.
Curruent pipele, lapisan batuan sedimen yang terbentuk akibat terkikis
oleh air atau udara.
Cross bedding, merupakan lapisan batuan sedimen yang menyilang
akibat patahan oleh gaya geologi.
di lapangan gunakan istilah porositas baik jika permeabilitasnya baik, dan buruk
jika permeabilitasnya buruk.
d. Pemilahan, merupakan tingkat keseragaman besar butir penyusun
batuan, mencerminkan viskositas media pengendapan serta energi mekanis/
arus gelombang medianya.. jika pemilahannya baik maka ia diendapkan oleh
media yang cair/ encer dengan energi arus yang kecil, begitu pula dengan
sebaliknya. Dalam pemilahan gunakan istilah:
Terpilah baik, jika besar butirnya seragam.
Terpilah sedang, jika besar butirnya relatif seragam.
Terpilah buruk, jka besar butirnya tidak seragam.
Dan pemilahan ini dapat dibantu dengan menggunakan loupe.
e. Kekompakan, merupakan tingkat kekuatan batuan terhadap disagregasi.
Dalam kekompakan menggunakan istilah:
Padat, jika batuan tersebut padat dan tidak mudak hancur.
Lunak, jika dapat di potong-potong dengan mudah menggunkan jarum
penguji.
Mudah hancur, jika batuan dengan mudah dipotng dengan menggunakan
tangan .
f. Reaksi HCL, deskripsi ini untuk mengetahui apakan batuan sedimen
termasuk jenis mekanis atau non-mekanis dengan cara melihatnya apakah
batuan tersebut berreaksi atau tidak, dalam reaksi HCL menggunakan istilah
bereaksi atau tidak bereaksi.
Jenis Batuan
Batuan sedimen memiliki 2 jenis yaitu klastik dan non-klastik, dimana
klastik terbentuk akibat proses penghancuran secara mekanis oleh alam
sedangkan non-klastik terbentuk akibat proses secara kimia.
Genesa
a. Sedimentasi kimiawi
Sedimentasi kimiawi terjadi ketika suatu fluida mengisi pori-pori yang
terdapat pada batuan. pada proses ini akan mempengaruhi reaksi mineral pada
batuan terhadap fluida yang mengisi. Terdapat beberapa proses kimiawi
berdasarkan diagenesis batuan sedimen klastik (batuan sedimenyang terbentuk
akibat proses kimiawi).
5
Pelarutan (Dissolution)
Dimana suatu mineral yang terlarut dan membentuk suatu porositas
sekunder
Sementasi (Cementation)
Merupakan pengendapan (proses primer maupun sekunder) suatu
mineral, dimana mineral tersebut merupakan semen dari batuan.
Bioturbasi (Bioturbation)
Proses sedimentasi oleh makhluk hidup
Authigenesis
Proses munculnya mineral baru pada pori-pori suatu batuan
Kompaksi (Compaction)
b. Sedimentasi Mekanik
Pada proses sedimentasi mekanik ini merupakan proses sedimentasi
dimana butir sedimen (hasil lapukan dari batuan induk) tertranportasikan dan
terendapkan di suatu area. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu air,
angin, es dan gravitasi. Dalam proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh fluida
atau cairan, terdapat dua macam aliran, diantaranya laminar dan turbulen.
Laminar merupakan aliran yang tidak akan menghasilkan transportasi pada butir
sedimen sedangkan turbulen akan menghasilkan transportasi dan pengendapan
pada butir sedimen. Arus turbulen akan membuat butiran sedimen menjadi halus
akibat pengendapan secara suspensi. Dalam proses sedimentasi mekanik yang
dipengaruhi oleh gravitasi dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
Grain flows
Terjadi ketika sedimen yang kemas dan sortingnya baik, jatuh pada slope.
Liquified sediment flows
Sedimentasi hasil proses liquefaction
Arus turbidity
Sedimentasi yang dipengaruhi oleh gravitasi dan air
Debris flows
Sedimentasi yang volume sedimen nya lebih tinggi dari volume air,
sehingga mengakibatkan alirannya ber-viskositas tingggi.
Nama Batuan
5
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
a. Deskripsika 5 batuan sedimen
b. Gambarkan minimal 4 struktur batuan sedimen di kertas gambar A3
c. Gambarkan tabel skala wentworth di kertas gambar A3
3.2 Pembahasan
a. Deskripsi 5 batuan sedimen
1. No batuan : LG/BS/001/2014
Warna : TAU
Tekstur :
Ukuran : U. Medium Sand (1/4)
Bentuk butir : Membulat Tanggung
Porositas : Buruk
Pemilahan : Buruk
Kekompakan : Mudah Hancur
Reaksi HCL : Tidak Bereaksi
Genesa : Mekanik
Jenis Batuan : Klastik
Nama Batuan : Indikasi Batuan Pasir
Sketsa :
5
2. No batuan : LG/BS/002/2014
Warna : Burty Wood
Tekstur :
Ukuran : U. U Fine Sand (1/8)
Bentuk butir : Menyudut Tanggung
Porositas : Baik
Pemilahan : Buruk
Kekompakan : Padat
Reaksi HCL : Tidak Bereaksi
Genesa : Mekanik
Jenis Batuan : Klastik
Nama Batuan : Indikasi Batuan Sedimen
Sketsa :
5
3. No batuan : LG/BS/003/2014
Warna : Blanched Almond
Tekstur :
Ukuran :-
Bentuk butir :-
Porositas : Baik
Pemilahan : Buruk
Kekompakan : Padat
Reaksi HCL : Bereaksi Dengan HCL
Genesa : Kimiawi
Jenis Batuan : Non - klastik
Nama Batuan : Indikasi Batuan Gamping
Sketsa :
5
4. No batuan : LG/BS/004/2014
Warna : Pole Golden Rod
Tekstur :
Ukuran :-
Bentuk butir :-
Porositas : Baik
Pemilahan : Baik
Kekompakan : Padat
Reaksi HCL : Bereaksi Dengan HCL
Genesa : Kimiawi
Jenis Batuan : Non - klastik
Nama Batuan : Indikasi Batuan Gamping
Sketsa :
5
5. No batuan : LG/BS/005/2014
Warna : Saddle Brown
Tekstur :
Ukuran : U. Fine Sand (1/8)
Bentuk butir : Membulat Tanggung
Porositas : Buruk
Pemilahan : Buruk
Kekompakan : Mudah Hancur
Reaksi HCL : Tidak Bereaksi
Genesa : Mekanik
Jenis Batuan : Klastik
Nama Batuan : Indikasi Batuan Pasir
Sketsa :
b. Terlampir.
c. Terlampir.
5
BAB IV
ANALISIS