Anda di halaman 1dari 5

BATUAN SEDIMEN

1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini adalah dapat ditentukannya jenis batuan sedimen dan
dipahami struktur dari batuan sedimen oleh para praktikan. Serta diketahui tentang batuan
sedimen lebih dalam.

2. Dasar Teori
2.1 Pengertian dan Proses Terbentuknya Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi. Proses
itu dapat berupa mekanik, kimia, dan organic. [CITATION Cha \l 1033 ]
Pembentukan secara mekanik:
Batuan sedimen yang terbentuk secara mekanik berasal dari akumulasi mineral – mineral
dan fragmen – fragmen batuan lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan
secara mekanik yaitu:
 Sumber material
Sifat dan komposisi dari batuan sedimen dipengaruhi oleh material asalnya.
 Lingkungan pengendapan
Lingkungan tempat terjadinya pengendapan dibagi menjadi tiga yaitu darat, transisi,
laut.
 Transportasi
Media transportasi dalam pembentukan batuan sedimen adalah air, angin, dan es
 Pengendapan
Proses terakmulusainya material sedimen di tempat tertentu
 Kompaksi
Proses memadatnya material sedimen yang disebabkan oleh gaya berat atau gravitasi
 Lithfikasi dan sementasi
Proses pengerasan material sedimen akibat adanya peningkatan proses kompaksi.
Peristiwa ini bersamaan dengan proses sementasi yang adalah material sedimen
tersemen oleh unsur unsur semen
 Replacement dan rekristalisasi
Replacement adalah proses penggantian mineral oleh pelarutan kmia sehingga
terbentuk mineral baru. Untuk rekristalisasi adalah pengkristalan kembali mineral
dalam batuan sedimen akibat temperature dan tekanan yang rendah
 Diagnesis
Perubahan yang terjadi setelah proses pengendapan berlangsung.
2.2 Klasifikasi Batuan Sedimen
2.2.1 Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik adalah batuan yang berasal dari akumulasi batuan lain yang
bertransportasi dan mengendap di suatu tempat[ CITATION Noo09 \l 1033 ]
2.2.2 Batuan Sedimen Non-klastik
Batuan sedimen non-klastik adalah batuan hasil pengendapan dari proses kimia atau
organisme. [ CITATION Noo09 \l 1033 ]
2.3 Komposisi Batuan Sedimen[ CITATION Cha \l 1033 ]
2.3.1 Fragmen
komponen dalam batuan yang berukuran lebih besar daripada komponen lain.
2.3.2 Matriks
komponen yang berukuran lebih kecil dari fragmen
2.3.3 Semen
mineral atau unsur yang berfungsi sebagai fragmen dan matriks dalam batuan
sedimen

2.4 Struktur Batuan Sedimen[ CITATION Tar17 \l 1033 ]


 Cross bedding
Sedimen yang membentuk lapisan horizontal, tetapi terkadang lapisan tersebut
cenderung memotong lapisan horizontal
 Graded bed
Lapisan sedimen secara bertahap berubah dari lapisan kasar pada bagian bawah
menjadi lapisan halus dibagian atas
 Ripple mark
Gelombang kecil dari pasit yang berubah menjadi lapisan sedimen akibat pergerakan
air atau angin
 Mud crack
Dimana sedimen terbentuk secara bergantian dari basah ke kering.
 Fossil
Membentuk sisa – sisa makhluk hidup pada batuan sedimen

2.5 Tekstur Batuan Sedimen


2.5.1 Ukuran Butir Wentworth

[ CITATION Noo09 \l 1033 ]


2.5.2 Derajat Pembundaran

[ CITATION Boo09 \l
1033 ]

2.5.3 Sortasi
Sortasi merupakan tingkat keseragaman ukuran butir batuan sedimen yang dibagi
menjadi tiga yaitu: [ CITATION Cha \l 1033 ]
 Sortasi baik: ukuran butir batuan sedimen relative seragam dan jarang dijumpai
matriks
 Sortasi sedang: ukuran butir batuan sedimen relative seragam dengan jumlah matriks
yang cukup banyak
 Sortasi buruk: ukuran butir batuan sedimen tidak seragam dan jumlah matriks sangat
banyak
2.5.4 Kemas

[ CITA
TION Boo09 \l 1033 ]

2.5.5 porositas
Porositas adalah rasio ruang atau pori – pori dalam sedimen terhadap volume batuan
[ CITATION Boo09 \l 1033 ]

2.5.6 permeabilitas
Permeabilitas secara umum adalah kemampuan suatu media untuk mengalirkan suatu
fluida pada batuan[ CITATION Boo09 \l 1033 ]
3. Pembahasan
Batuan sedimen pada gambar 3.1 adalah limestone. Limestone termasuk ke dalam batuan
sedimen non-klastik kimia. Limestone tidak memiliki ukuran butiran. Tingkat kekerasan dari
limestone adalah 3 dalam satuan mohs, limestone juga bereaksi terhadap cairan HCl.
Komposisi mineral penyusun limestone adalah calcite. Porositas dari limestone sangat rendah
dan karena tingkat porositas yang rendah maka permeabilitasnya juga rendah. Limestone
dapat ditemukan di Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan barat dan tengah, NTT, NTB,
Sulawesi utara dan selatan, dan irian jaya. Limestone biasa digunakan untuk bahan stabilisasi
tanah dasar dan bahan untuk pondasi.
Batuan sedimen pada gambar 3.2 adalah coquina. Coquina termasuk ke dalam batuan
sedimen non-klastik biologic. Sama seperti limestone, coquina tidak memiliki ukuran butiran.
Tingkat kekerasan coquina adalah 3 dalam skala mohs. Batu coquina bereaksi terhadap cairan
HCl. Komposisi mineral penyusun dari coquina adalah calcite dan hampir seluruh batuan ini
terdiri dari cangkang dan kerangka makhluk hidup. Porositas batu coquina cukup tinggi dan
rasio permeabilitasnya juga cukup besar. Coquina dapat ditemukan di Inggris dan Amerika.
Coquina digunakan untuk akuifer air tanah atau sebagai batuan reservoir untuk minyak dan
gas alam
Batuan sedimen pada gambar 3.3 adalah batu gypsum. Batu gypsum termasuk ke
dalam batuan sedimen non-klastik kimia. Seperti batuan sebelumnya batu gypsum juga tidak
memiliki ukuran butiran. Tingkat kekerasan batu gypsum adalah 2 dalam skala mohs. Batu
gypsum tidak bereaksi terhadap cairan HCl. Komposisi mineral penyusun dari batu gypsum
adalah gypsum. Porositas dari batu gypsum sangat rendah dan permeabilitasnya juga rendah.
Gypsum dapat ditemukan di jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Gypsum digunakan
sebagai pupuk tanah dan sebagai bahan bangunan.
Batuan sedimen pada gambar 3.4 adalah limestone fosil. Batuan ini termasuk ke
dalam batuan sedimen non-klastik biologic. Seperti batuan – batuan sebelumnya, limestone
fosil tidak memiliki ukuran butiran. Tingkat kekerasan limestone fosil adalah 3 dalam tingkat
skala mohs. Limestone fosil bereaksi terhadap cairan HCl. Penyusun dari limestone fosil
adalah calcite dengan cangkang dan kerangka makhluk hidup. Porositas limestone fosil
sangan rendah serta permeabilitas yang rendah. Limestone fosil ditemukan di laut karibia,
samudera india, dan di sekitar pulau samudera pasifik. Batuan ini digunakan untuk proyek
pembangunan dan pembuatan keramik
Batuan sedimen pada gambar 3.5 adalah siltstone. Siltstone termasuk ke dalam batuan
sedimen klastik. Ukuran butir dari siltstone adalah <1/16 mm. Siltstone tidak bereaksi
terhadap cairan HCl. Mineral penyusun dari siltstone adalah kuarsa dan mineral lempung.
Porositas dan permeabilitas dari siltstone sangat rendah. Siltstone biasa ditemukan di pinggir
pantai dan kegunaannya sebagai filler pada industry migas.
Bibliography
Boogs Jr., Sam. 2009. Petrology of Sedimentary Rocks. New York: Cambridge University Press.

Chaerul, Muhammad. 2017. Pengantar Ilmu Batuan. Indonesia: YCAB Publisher.

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Pakuan University Press.

Tarbuck, Edward J., and Lutgens Frederick K. 2017. Earth An Introduction to Physical Geology.
Harlow: Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai