Nim : 072002100013
Tugas : Resume Batuan Sedimen Klastik
Gambar Konglomerat
2. Batu Breksi
Butiran pada batu breksi bersifat coarse. Hal tersebut karena mineral- mineral
penyusunnya terdiri dari kuarsa, kuarsit, granit, rijang dan batu gamping.
Ukuran fragmen breksi hampir sama dengan ukuran fragmen konglomerat,
yakni dikelompokkan dalam ukuran batu kasar. Hanya saja, fragmen breksi
berbentuk runcing dan memiliki sudut, sedangkan konglomerat berbentuk
bulat. Fragmen breksi berasal dari akumulasi fragmen yang terkumpul dan
mengendap pada dasar lereng. Fragmen tersebut juga bisa diperoleh dari hasil
material longsoran yang mengalami litifikasi.
3. Batu Pasir
Batu pasir mengacu pada batuan sedimen dengan butiran antara 1/16
milimeter dan 2 mm, yang sudah tersemen bersama melalui proses litifikasi.
Oleh karena itu batu pasir tidak memiliki mineral tertentu, namun dalam
praktiknya, batupasir biasanya hampir semua kuarsa. Kebanyakan batupasir
memiliki sejumlah kecil lempung mineral, hematit, ilmenit, feldspar, dan mika
lainnya yang menambahkan warna dan karakter pada matriks kuarsa.
Komposisi batu pasir bermacam- macam. Ada yang tersusun dari bijih besi,
pecahan batu sabak, klorit, riolit dan batu basal. Ada juga yang tersusun dari
mineral kuarsa dan feldspar yang keberadaannya mudah ditemui di lapisan
kulit bumi.
4. Batu Silt
Silt atau lempung adalah istilah ukuran yang digunakan untuk bahan yang
lebih kecil dari pasir (umumnya 1/16 sampai 1/256 milimeter) Ini terutama
terdiri dari butiran butiran bulat yang disortir dengan baik. Lumpur di dalam
siltstone ini sangat murni, tidak mengandung pasir dan tidak ada tanah liat. atu
ini tersusun dari mineral silika, alumina, kaolin, vermikulit, haloisit dan lain-
lain.
Gambar Siltstone
5. Serpih (Shale/Mudstone)
Shale adalah batuan halus, cukup sampai halus yang terbentuk dari pemadatan
butiran dengan ukuran bulat dan dan sangat kecil dengan ukuran partikel
kurang dari 1/256 mm. Warnanya bervariasi, misalnya Serpih hitam kaya akan
bahan organik (ini menununjukkan deposit di lingkungan perairan yang
tenang, seperti laguna, laut dangkal, dan zona pasang surut. Sedimen yang
membentuk serpih kemungkinan besar dideposit secara bertahap di lingkungan
yang tidak bergejolak, seperti danau, laguna, dataran banjir, dan cekungan laut
dalam.