Anda di halaman 1dari 8

UTS PENGANTAR MANAJEMEN AGRIBISNIS

Disusun Oleh:
Nama : Ardhan Yahdi Putra Akbar
NIM : 215040107111094
Prodi : Agribisnis

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SOAL:

1. Agribusiness System
a. Apa yang saudara ketahui tentang “Sistem Agribisnis”, jelaskan beserta bagannya
b. Jelaskan kontribusinya dalam meningkatkan nilai tambah (added value) pada
produk-produk berbasis komoditi pertanian

2. Functions of Management
Dalam manajemen suatu organisasi/perusahaan, fungsi perencanaan mempunyai
peranan yang cukup penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan.
Jelaskan pemahaman saudara tentang hal tersebut, beserta bagan yang
menunjukkan keterkaitan fungsi perencanaan dengan fungsi-fungsi manajemen
lainnya)

3. Efficiency Vs. Effectiveness


a. Apa yang saudara ketahui tentang konsep Efisiensi, jelaskan beserta contoh
dalam pencapaian tujuan organisasi (bisnis)
b. Apa yang saudara ketahui tentang konsep Efektivitas, jelaskan beserta contoh
dalam pencapaian tujuan organisasi (bisnis)

4. Product Concept
Apa yang dimaksud dengan PLC (Product Life Cycle), jelaskan beserta kurva dan
tahapan-tahapannya.

Break Even Point (BEP)


Analisis BEP merupakan salah satu metode yang digunakan dalam perencanaan
bisnis.
a. Jelaskan konsep BEP, beserta kurvanya
b. Sebut dan jelaskan penggunaan Analisis BEP dalam perencanaan bisnis.
JAWABAN:
1. Agribusiness System
a. Definisi dari sistem agribisnis sendiri memiliki arti sebagai startegi untuk
memperoleh sebuah keuntungan dalam aspek pertanian yang akan mencakup
budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, dan tahap
pemasaran. Adapun tiga kegiatan yang mencakup sistem agribisnis ini yang
pastinya tentang pertanian, yaitu pengadaan penyaluran sarana produksi, produksi
usaha tani, dan pemasaran produk usaha taninya, ketiga kegiatan saling
berhubungan dan jika ada satu yang terganggu akan sangat berpengaruh terhadap
sistemnya.

b. Kontribusi sistem agribisnis ini dalam menaikan harga pada produk pertanian bisa
dilihat dari komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan,
sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat. Komoditas ini sangat efektif untuk
dikembangkan melihat bahwa potensi dari serapan pasar dalam negeri dan luar
negeri terus meningkat. Dan salah satu sayuran yang memiliki nilai komersial dan
prospek yang tinggi adalah mentimun. Salah satu upaya dari sistem agribisnis
untuk meningkatkan produk-produk dalam usahatani tersebut harus menerapkan
konsep dari pengembangan sistem agribisnis terpadu yang terdiri dari subsistem
sarana produksi, subsistem budidaya, dan subsistem pengolahan dan pemasaran.
Penerapan konsep ini akan berhasil apabila sistemnya dikembangkan secara
terpada dan selaras.
2. Functions of Management
Peran fungsi ini dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dilihat dari perincian
kegiatan-kegiatan yang nantinya akan membantu untuk mencapai tujuan bersama dan
kegiatan itu mencakup penciptaan suatu produk yang terlebih dahulu melalui faktor-
faktor produksi, proses produksi, dan juga terdapat pendistribusian melalui proses
pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan juga harus melihat waktu dalam
pengerjaannya dan harus ditetapkan standar dari waktu untuk mengerjakan suatu
produksi agribisnis agar dapat selesai tepat waktu. Fungsi perencanaan ini juga
menyangkut aspek sumberdaya manusia agar mendapatkan pekerja yang sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pastinya memenuhi secara kualitas dan
kuantitasnya.

Dari bagan di atas bisa dikatakan bahwa perencanaan memiliki keterkaitan dengan fungsi
manajemen lainnya. Jika fungsi perencanaannya saja sudah tidak baik maka, fungsi-
fungsi lainnya tidak akan berjalan sesuai yang direncanakan. Namun, sebaliknya jika
fungsi perencanaannya sudah bagus dan baik maka, fungsi-fungsi manajemen lainnya
akan berjalan sesuai yang direncanakan dan akan mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Efficiency Vs. Effectiveness
a. Konsep efisiensi adalah suatu konsep yang mengeluarkan sumber daya seminimin
mungkin untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dan suatu kegiatan tersebut
bisa dikatakan efisien jika, pada prosesnya dapat lebih cepat atau lebih murah.

Contoh:
Petani yang menggunakan alat yang canggih saat melakukan kegiatan bertani
akan jauh lebih efisien dalam menyelesaikan pekerjaannya dan bisa lebih
menghemat waktu dan biaya.

b. Konsep efektivitas adalah suatu konsep dimana seseorang atau organisasi ingin
mendapatkan tingkat keberhasilan dengan cara tertentu dengan tujuan yang ingin
dicapai nantinya. Dan dengan maksud ini pun bisa dikatakan bahwa jika ingin
mencapai suatu kegiatan yang efektif maka, harus banyak rencana yang berhasil
tercapai.

Contoh:
Mesin foto copy yang dipegang oleh 20 orang pegawai, diharapkan dapat
mengcopy 500 kertas per hari, tetapi kenyataannya mesin foto copy tersebut dapat
mengcopy lebih dari 500 kertas per hari.

4. Product Concept
Siklus Hidup Produk atau yang bisa dikatakan Product Life Cycle adalah suatu konsep
dimana terdapat proses dari tahapan-tahapan dalam memahami dinamika kompetitif
dalam suatu produk yang dimulai dari memperkenalkan produk sampai produk itu hilang
dari pasaran.

Kurva:
Tahapan-Tahapan:
1) Tahap Perkenalan (Indtroduction)
Pada tahap ini barang baru mulai dipasarkan dan biasanya barang yang dijual
adalah barang baru. Karena masih berada pada tahap awal biaya ongkos yang
dikeluarkan juga tinggi terutama untuk biaya periklanan.

2) Tahap Pertumbuhan (Growth)


Pada tahap ini penjualan akan meningkat dikarenakan masyarakat sudah
mengetahui produk yang dijual dan pada tahap ini pun persaingan sudah menjadi
lebih ketat oleh karena itu, salah satu caranya untuk meningkatkan distribusi
adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.

3) Tahap kedewasaan (Maturity)


Pada tahap ini penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya penjualan
relatif stabil, tetapi persaingan pada harga reltif lebih tajam sehingga diperlukan
kreativitas dalam memperkenalkan produk-produknya dan usaha dalam
periklanan mulai ditingkatkan untuk bersaing.

4) Tahap Kemunduran (Decline)


Pada tahap ini sudah muncul kemunduran dalam produk yang dihasilkan karena
mengalami kekunoan atau keusangan dan harus diganti dengan barang yang baru.
Walaupun dilihat dari jumlah pesaingnya sudah menurun, tetapi pengawasan
biaya menjadi sangat penting dikarenakan permintaan sudah jauh menurun dan
jika barang lama tersebut tidak digantikan maka, perusahaan tersebut hanya dapat
bersaing disuatu pasar teretntu saja.

5. Break Event Point (BEP)


a) BEP merupakan suatu kondisi dimana sebuah perusahaan saat dalam
operasionalnya tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dan dengan
begitu ketika pendapatan dan biaya pada kondisi yang sama akan menghasilkan
laba dengan jumlah nol.

Kurva;
b) Analisis BEP dalam perencanaan bisnis
 Analisis BEP ini sangat berguna dalam dunia bisnis karena dengan analisi
ini bisa mengetahui volume penjualan minimur agar suatu usaha tidak
menderita kerugian.
 Analisis BEP juga sangat membantu manajemen dalam perencanan dan
pengambilan keputusan yang tepat agar mencapai tujuan yang diinginkan.
 Analisis BEP ini juga sangat berguna untuk mengetahui kapan harus
memproduksi atau menjual suatu unit agar perusahaan tersebut tidak
mengalami kerugian dan ini dinamakan titik pulang pokok.
 Analisis BEP ini juga dapat mengetahui hubungan antara biaya, volume,
dan laba.

DAFTAR PUSTAKA:
Supristiwendi dan Monika, A., 2015. Pengaruh Penerapan Sistem Agribisnis Terhadap Pendapatan
Usahatani Mentimun (Cucumis sativus L.) Di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Agrisamudra,
2(2), p. 21.

Masyhuri, 2005. Sistem Manajemen Agribisnis. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Maulidah, S., 2012. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).

Anda mungkin juga menyukai