Anda di halaman 1dari 5

MENGANALISIS

PERENCANAAN PRODUKSI
MASSAL

MATERI 1

Untuk SMK Program Keahlian


Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura

A. PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL


Perencanaan produk merupakan sebuah proses menciptakan ide produk dan menindak
lanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk
atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.

1. Tujuan Rencana Produksi

Berikut terdapat beberapa tujuan dari rencana produksi yang dapat dijabarkan
dibawah ini:
a. Meminimalkan biaya/memaksimalkan laba
b. Memaksimalkan layanan nasabah
c. meminimalkan investasi inventaris
d. meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
e. meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja
f. memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan

2. Fungsi Perencanaan Produksi


Berikut adalah fungsi dari sebuah perencanaan produksi, antara lain:
a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategis
perusahaan.
b. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
c. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
d. Memonitor haasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian
e. mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis
f. mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.

3. Karakteristik Perencanaan Produksi


Agar perusahaaan lebih fokus terhadap seluruh tingkat produksi, maka perencanaan
produksi dapat diklasifikasikan dalam kelompok produk atau famili. Pada dasarnya
perencanaan produksi adalah upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi
yang layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana produksi.

4. Jenis Perencanaan Produksi


Dalam merencanakan suatu proses produksi maka ada beberapa tingkatan untuk
menggolongkan hal tersebut. Sistem pengendalian maupun perencanaan produksi dapat
dibagi menjadi bberapa tingkatan diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Long Range Planning
Perencanaan dalam jangka panjang yang meliputi peramalan usaha dan merencanakan
beberapa banyak produk yang akan diproduksi dan dijual dipasaran. Selain itu dalam proses
perencanaan jangka panjang juga meliputi perencanaan kebutuhan bahan maupun
perencanaan finansial.
b. Medium Range Planning
Perencanaan produksi lainnya yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah
perencanaan jangka menengah. Dalam perencanaan ini ada hal yang akan dilakukan
diantaranya adalah merencanakan beberapa besar kebutuhan kapasitas, merencanakan
beberapa banyak kebutuhan bahan baku atau material yang dibutuhkan dalam proses
produksi. Dalam perencanaan ini juga ada penjadwalan induk produksi sekaligus untuk
perencanaan kebutuhan distribusi produk.
c. Short Range Planning
Perencanaan jangka pendek dalam suatu proses produksi tersebut merupakan kegiatan
untuk menjadwalkan kembali perakitan produk di bagian akhir. Proses ini juga akan
melibatkan perencanaan dan pengendalian produka baik input maupun output dan juga
pengendalian kegiatan dalam produksi dalam perencanaan maupun pengendalian inventory
sekaligus manajemen proyek bersangkutan

5. Faktor Proses Produksi


Dalam pross produksi, untuk menghasilkan produk yang berkualitas harus
mempertimbangkan dalam menghasilkan produk tersebut meliputi.
a. Pasar yang baik dimasa yang akan datang
b. Siklus hidup produk
c. Arus kas
d. Kemampuan organisasi

6. Unsur dalam Perencanaan Produksi Massal


Beberapa unsur perencanaan produksi diantaranya adalah sebagai berikut.
a Tujuan produksi
Suatu perencanaan haruslah memiliki tujuan yang jelas dan mampu dipahami oleh
manajemen perusahaaan. Sebelum menentukan berapa bear bahan baku yang akan
digunakan, tentukan dulu untuk apa produk akan diproduksi apakah untuk permintaan
konsumen atau untuk kebutuhan perusahaan sendiri atau untuk sekedar promosi.
Perencanaan produksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut
harus dilakukan sesuai dengan keinginan konsuman di pasaran. Sedangkan bila tujuan
produksi suatu perusahaan untuk promosi kepada konsumen atau perusahaan lain maka
produk yang akan dihasilkan harus bagus dan berkualitas. Kualitas sangat dibutuhkan bila
tujuan produksi menyangkut selera konsumen.
b. Perencanaan Harus Bisa Diukur dan Memiliki Standar Tertentu
Perencanaan produksi yang melebihi kapasitas pasar dan tidak mengukur berapa besar
kemampuan konsumen atas barang tersebut, hal ini akan menimbulkan penimbunan barang
yang sia-sia. Sebagai contoh perusahaan A memproduksi barang melebihi kebutuhan pasar,
hal ini akan memperbesar biaya produksi dan mengurangi pendapatan perusahaan. Karena itu
saat akan produksi sebaiknya perncanaan produksi juga harus mempertimbangkan standar
dan kemampuan konsumen di pasaran.
c. Perencanaan Merupakan Fakta yang bersifat objektif
Perencanaan produksi harus apa adanya dan memiliki pemikiran yang cukup rasional
bukan hanya sebagai angan-angan saja. Perusahaan tidak memilliki gambaran yang tepat
tentang berapa banyak produk yang dibutuhkan perusahaan dan bagaimana produk yang
diinginkan perusahaan. Dengan kata lain bahwa perencanaan produksi harus berdasarkan
kenyataan yang ada di pasaran. Hal ini untuk mengurangi pemborosan biaya bahan baku
sekaligus biaya tenaga kerja
d. Perencanaan Harus bisa diukur sekalipun mengandung unsur menduga saja
Sekalipun perusahaan hanya mengira-ngira namun perkiraan terebut adalah benar dan
tentunya idak menimbulkan kerugian pada perusahaan. Setidaknya sudah ada gambaran yang
nyata bagaimana perusahaan harus membuat produk, merencanakan berapa besar bahan baku
yang akan digunakan, dan bagaimana proses produksinya hingga ketangan konsumen.
e. Perencanaan harus dapat melakukan pengawasan.
Dalam proses produksi, langkah awal perusahan untuk menghasilkan barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Saat proses produksi harus dilakukan pengawasan yang ketat
baik pengawasan terhadap bahan baku maupun pengawasan terhadap sumber daya manusia.
Proses pengawasan bahan baku yaitu meliputi berapa besar bahan baku yang telah
dikeluarkan oleh bagian gudang dan berapa banyak tenaga kerja yang ada dalam proses
produksi. Bila dirasa bahan baku yang digunakan terlalu berlebihan maka harus dikurangi.
Demikian juga dengan tenaga kerja yang digunakan, bila tenaga kerja yang digunakan saat
proses produksi terlalu banyak harus dikurangi, dan bila tenaga kerja yang ada masih kurang
untuk proses produksi maka harus ditambah tenaga kerja sebanyak yang dibutuhkan.

7. Tahapan Perencanaan Produksi Massal


Berbagai tahapan yang dilalui secara bertahap dan dengan pengkajian terus menerus
tersebut dikenal dengan istilah tahap-tahap perencanaan produksi.
a. Ide Produk
Ide produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen, dorongan
teknologi yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan, dan koordinasi
antarfungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran, dan personalia
b. Seleksi Ide Produk
Seleksi ide produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang kebutuhan
konsumen untuk menyerap hasil produksi, secara teknis operasional dipertimbangkan
kemampuan perusahaan menghasilkan produk dengan fasilitas yang ada dan kemampuan
memperoleh bahan baku. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan
perusahaan denan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.
c. Desain Awal
Desain awal atau rancangan bangun awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu
manfaat produk, fungsi barang apakah fungsi utama atau sekunder, keseimbangan biaya,
kualitas, dan performance produk.
d. Prototype
Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk,
kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya
e. Testing
Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi
apakah memenuhi syarat atau tidak.

f. Desain Akhir
Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing disempurnakan
sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan
g. Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini, perusahaan melalui
proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi konsumen dan
kemantapan di pasar)

8. Hubungan antara Perencanaan dengan kontrol produksi


Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan 2 aspek, yaitu aspek
- Penjadwalan dan perencanaan tugas
- Tata letak atau hubungan antar sumber daya
Kontrol produksi memiliki fungsi-fungsi penting, di antaranya sebagai berikut
a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana
b. Mangamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan-kekurangannya
c. menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan-kesalahannya
d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ada pada
proses produksi barang suku cadang dan variaasi kendaraan ringan tersebut.
e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepasa bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti

9. Tingkat Perencanaan Produksi budidaya Tanaman (Agribisnis)


Perencanaan budidaya tidak terlalu harus mendetail dan sistematis. Akan tetapi
kegiatan tersebut sangatlah penting bagi seorang petani. Praktik dilahan pertanian tidak
terlalu ribet seperti teorinya, namun kira-kira kegiatan perencanaan yang harus dilakukan
seorang petani adalah sebagai berikut :
a. Peninjauan lahan produksi yang akan diproduksi dan mencari sejarah lahan produksi yang
akan digunakan sebagai lahan usaha
b. Pemilihan komoditi yang akan diproduksi
c. Meninjau ketersediaan sarana dan prasarana produksi yang akan digunakan
d. Pengolahan biaya produksi yang akan digunakan
e. Perencanaan pola produksi yang akan dilaksanakan
f. pengadaan input dan sarana produksi yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai