Oleh :
2022
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Ilmu Geologi merupakan kelompok ilmu yang membahas tenta g sifat-sifat
dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik
di dalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta
sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang.
Mineral merupakan bahan padat bentukan alam, umumnya tersusun oleh
material anorganik, mempunyai struktur atom tertentu dan sifat kimia yang
spesifik. Untuk menentukan struktur atom dan komposisi kimia suatu mineral
diperlukan test dan peralatan yang sopistikated. Oleh sebab itu sifat fisik mineral
sering digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral. (Rusda, 2012)
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui jenis-jenis batuan dan mineral
2. Dapat mendeskripsikan batuan dan mineral
3. Dapat mengetahui kandungan dari batuan dan mineral
4. Dapat mengetahui nama batuan
5. Dapat memahami proses terbentuknya batuan dan mineral
A. Batuan Beku
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk
dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan bekku
plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral
penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif
besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang
sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan
gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt,
andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
D. Batuan Gabbro
Batu Gabro merupakan jenis batuan beku intrusif yang memiliki warna gelap
dan tersusun atas kristal-kristal mineral yang berukuran kasar. Batu Gabro ini
memiliki warna gelap karena mineral utama yang menyusunnya adalah jenis
mineral plagioklas dan juga pirauksen. Batu Gabro seringkali di dapati di dasar
samudera atau kerak samudera. Dari pengertiannya, dapat kita ambil kesimpulan
bahwa ciri-ciri batuan gabro adalah berwarna gelas, biasanya hitam atau hijau
tua, kasar karena terdiri atas kristal-kristal yang berukuran besar, biasa ditemukan
di kerak samudera.
E. Batuan Siltstone
Siltstone adalah batuan sedimen klastik yang terbentuk dari lumpu berukuran
1/256 – 1/16 mm diameter. Siltstone berbeda secara signifikan dari batupasir
dalam hal pori-porinya yang leih kecil dan kecenderungan lebih tinggi untuk
mengandung fraksi lanau yang signifikan. Meskipun sering tertukar dengan
Shale, Siltstone tidak memiliki fasilitas dan laminasi yang khas dari shale.
Siltstone terbentuk akibat lithifikasi bahan rombakan batuan asal atau denudasi.
Batuan asal dapat dari batuan beku, metamorf, dan sedimen. Fragmentasi batuan
asal tersebut dimulai dari pelapukan kemanis maupun secara kimiawi, kemudian
tererosi dan tertransportasi oleh aliran air menuju suatu cekungan pengendapan.
A. Hasil Pengamatan
Berikut hasil pengamatan praktikum batuan dan mineral:
Kode Batuan 5
Warna Gelap
Tekstur Feneritik
Struktur Masif
Warna Abu-abu
Tekstur
a. Ukuran Butir (Grain Size) Silt
b. Derajat Pemilahan/Sortasi Very Well Sorted
c. Derajat Pembundaran (Roundness) Rounded
d. Kemas (Fabric) Closed Fabric
e. Packing Orientasi Matrix Support
Struktur Masif
Komposisi (%Kualitatif)
a. Fragmen/Clast 8%
Mineral CaCO3
b. Matrik (Massa Dasar) 70%
c. Semen 22%
Warna Cream/Terang
Struktur Oolitik
Tekstur Amorf
Komposisi Mineral Karbonat (CaCO3)
Nama Batuan Batu Gamping Coral
B. Pembahasan
Pada praktikum batuan dan mineral kali ini diidentifikasi tiga sampel batuan
yang terdiri dari, batuan beku, batuan sedimen klastik, dan batuan sedimen non
klastik. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat-sifat fisis batuan dan
mampu mendeskripsikan jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan
tersebut secara menyeluruh.
Pada praktikum dengan sampel batuan beku, Hasil yang didapatkan adalah
batuan gabro yang memiliki karakteristik batuan berwarna gelap, bertekstur
feneritik, berstruktur masif, memiliki komposisi mineral mafic, genesa batuan
intrusif, jenis batuan basa. Dengan karakteristik diatas dapat diketahui bahwa batu
tersebut terbentuk pada bagian dalam lempeng samudra yang mengandung banyak
komponen silikat.
Pada praktikum dengan sampel batuan sedimen klastik, hasil yang didapatkan
adalah siltstone yang memiliki karakteristik berwarna cerah abu-abu, memiliki
ukuran butir silt, memiliki derajat sortasi very well sorted, dengan derajat
pembundaran rounded, kemas closed fabric, orientasi packing matrix support,
berstruktur masif, dengan estimasi komposisi fragmen 8% bermineral CaCO3 ,
matrix 70%, dan semen 22%. Batuan juga bereaksi dengan larutan HCl yang
mengindikasikan batuan mengandung unsur karbonat. Sampel batuan dapat
digerus menggunakan jari kuku yang mengidentifikasi bahwa batuan berjenis silt
atau lanau. Dengan karakteristik diatas dapat diketahui bahwa jarak transportasi
jauh dari batuan asal, batuan asalnya bersifat asam atau felsic, proses sedimentasi
melalui mekanisme suspense dengan energi pengendapan yang rendah.
Pada praktikum dengan sampel batuan sedimen non klastik, hasil yang
praktikan dapatkan adalah batu gamping coral yang memiliki karakteristik
berwarna terang/cream, berstruktur oolitik, dengan tekstur amorf. Batuan tersebut
memiliki komposisi mineral kalsit (CaCO3). Batuan bereaksi dengan larutan HCl
yang mengindikasikan batuan mengandung unsur karbonat. Dengan karaktersitik
tersebut dapat diketahui bahwa proses pembentukan batuan terjadi secara organik
yang berasal dari makhluk hidup terumbu karang (coral).
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Dengan praktikum menggunakan sampel batuan beku, sedimen klastik, dan
sedimen non klastik, dapat ditarik kesimpulan bahwa kita dapat mengetahui nama
batuan serta jenisnya dengan cara mengidentifikasi karakteristik fisik dari sampel
batuan. Metode identifikasi dapat berupa pengamatan terhadap sampel batuan
untuk mengidentifikasi warna dan besar kecilnya mineral. Terdapat juga metode
identifikasi menggunakan larutan HCl untuk mengidentifikasi adanya kandungan
karbonat yang terdapat di dalam sampel batuan. Kita juga bisa melakukan
identifikasi dengan cara melakukan interaksi terhadap sampel batuan seperti
menggerus untuk mengetahui jenis batuan.
B. Saran
Saran untuk praktikum yang akan datang adalah menambah sampel batuan
agar praktikan dapat mengidentifikasi lebih banyak batuan. Melengkapi fasilitas
pendukung praktikum seperti lup untuk setiap kelompok agar praktikan dapat
fokus pada kegiatan praktikum tanpa harus bergiliran menggunakan fasilitas
pendukung.
DAFTAR PUSTAKA