Geoteknik Kon-
struksi Jalan
Sumber :
https://materiipa.com/contoh-batuan-beku-luar
Formasi & Minorologi Tanah
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya penyatuan dan pembatuan dari
serpihan batuan (litifikasi). Kebanyakan batuan endapan hasil proses pelapukan dan erosi dari
batuan sebelumnya. Sebagian lagi merupakan tumpukkan dari abu vulkanis, bahan-bahan orga-
nis, meteroit, dan mineral-mineral yang terbawa air.
Proses pelapukan batuan terjadi melalui pelapukan fisik maupun kimia. Proses pelapukan dan
transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi terjadi jika energi transpor sudah
tidak mampu lagi mengangkut partikel tersebut. Material batuan endapan terdiri dari berbagai
jenis ukuran partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan ringan
Formasi & Minorologi Tanah
Klasifikasi Batuan Sedimen :
1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan ini memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia materi sedimen pemben-
tuknya. Proses pembentukan batuan mengalami penghancuran secara mekanik tanpa proses pe-
rubahan kimiawinya. Batu yang besar mengalami kehancuran dan menjadi partikel lebih kecil.
Pecahan batu ini terangkut oleh air hujan, angin,longsor atau berguling-guling masuk ke dalam
sungai.
Contoh Batuan Sedimen Klastik
Sumber :
posalu.wordpress.com
Formasi & Minorologi Tanah
Klasifikasi Batuan Sedimen :
3. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik berbeda dengan jenis batuan sedimen klastik. Batuan sedimen organik
terbentuk karena sebagian material organik seperti ranting, daun, bangkai binatang atau hasil
uraian dekomposer tertimbun di dasar laut
Contoh Batuan Sedimen Organik
a. Batu Bara
Sumber :
https://tambahpinter.com/batuan-sedimen/
Formasi & Minorologi Tanah
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batu yang berasal dari batuan lain seperti batu beku ataupun batu sed-
imen, namun mengalami proses metamorfosis. Proses metamorfisme ini kemudian akan men-
gubah karakteristik dari batuan induk tersebut, mulai dari teksturnya, warnanya, hingga kandun-
gan mineralnya
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, batuan metamorf hanya terbentuk ketika terjadi proses
metamorfisme khusus di permukaan bumi. Batuan ini tidak terbentuk secara langsung, melainkan
harus melalui proses metamorfisme ini. Proses ini akan mengubah batuan induk yang berupa
batuan beku ataupun batuan sedimen menjadi batu metamorf dengan karakteristik dan bentuk
serta warna yang berbeda dibandingkan dengan batuan aslinya.
Formasi & Minorologi Tanah
Proses Pembentukan Batuan Metamorf :
1. Tersedia batuan induk atau Protolith
2. Protolith terkena proses metamorfisme
3. Batuan Protolith mulai berubah karakteristiknya
4. Terbentuk batuan Metamorf
Contoh Batuan Metamorf
1 4 100
2 10 90
Plastic Limit (PL) = 19
3 20 64
4 40 38
5 80 18
Plasticity Index (PI) = LL-PL = 4
6 200 13
Klasifikasi Tanah Menurut AASHTO
a. Tanah inorganic masuk kategori tanah berbutir terbukti dengan persentase lolos saringan
#200 kurang dari 35% (13%), kemungkinan klasifikasi tanah A-1, A-2 atau A-3. Batas Cair sam-
pel (LL) Diketahui = 23 (Max = 40), kemungkinan Klasifikasi Tanah A-2-4 atau A-2-6. A-1 dan A-
3 tidak lagi kelompok tanah yang mungkin karena A-1 dan A-3 dianggap tidak memiliki nilai
batas cair. Indeks Plastisitas diketahui 4 memenuhi persyatan Group Classification A-2-4 (Max
PI = 10) dengan jenis material terdiri dari pasir dengan bahan lempung atau lanau. Group in-
dex untuk klasifikasi tanah A-2-4 menurut AASHTO adalah 0 (Tanah Baik). Maka Tanah Sampel
Adalah A-2-4(0)
Tabel Klasifikasi AASHTO (A-1, A-2 & A-3)
Klasifikasi Tanah Menurut USCS
b. Tanah inorganic masuk kategori tanah berbutir terbukti dengan persentase lolos saringan
no. 200 kurang dari 50% (13%), lalu berat tanah tertahan saringan no. 4 kurang dari 50% (0%)
Sampel masuk kategori pasir. Persentase lolos saringan no. 200 lebih besar dari 12% (13%)
Kemungkinan kategori tanah SC (Clayey Sand), SM (Silty Sand) dan SC - SM (Silty, Clayey
Sand). Indeks Plastisitas = 4 sehingga 4= PI = 7 terpenuhi makatanah sampel tersebut
menurut klasifikasi USCS adalah Tanah SC - SM.
Jumlah persentase kerikil pada sampel adalah 100-(persentase Lolos saringan no. 4) = 100-
100 = 0, maka Group Symbol sampel adalah SC-CM dan Group Name sampel Silty Clay Sand
karena persentase gravel kurang dari 15%.
Tabel Klasifikasi USCS
Data Boring Log
Klasifikasi Tanah Menurut AASHTO
a. Layer 2, Persentase Lolos Saringan #200 = 18% dengan indeks plastisitas 5 dan tidak memiliki nilai batas cair
maka tanah sampel masuk dalam kategori A-1-b (Lolos saringan 200 maks. 25% dan PI maks 6). A-1-b memiliki
group index 0 maka tanah adalah A-1-b(0).
b. Layer 3, Lolos Saringan #200 8% dan merupakan tanah non plastis maka tanah sampel masuk dalam kate-
gori A-3. A-3 memiliki group index 0 maka tanah adalah A-3(0).
c. Layer 4, Lolos Saringan #200 67% dengan batas cair 52 dan indeks plastisitas 10 maka tanah sampel masuk
dalam kategori A-5 (Lolos saringan 200 min. 35%, LL min. 41 dan PI maks 10).
Klasifikasi Tanah Menurut AASHTO
d. Layer 5, Lolos Saringan #200 adalah 52% dengan batas cair 36 dan indeks plastisitas 9 maka tanah sampel
masuk dalam kategori A-4 (Lolos saringan 200 min. 35%, LL max. 40 dan PI maks 10).
d. Kepadatan Relatif (Rc) jika berat volume kering lapangan = 18,65 kN/m3?
e. Rentang Kadar Air kepadatan di lapangan agar dapat paling tidak menca-
pai berat volume kering 18,5 kN/m3 ?
Dari Plot grafik kepadatan rentang kadar air yang dijinkan adalah
Grafik Kepadatan Pengujian Standar Proctor
f. Jika rasio pori minimum (emin) = 0,31 dan rasio pori maksimum (emax) = 0,82 berapa kepadatan relatif (Dr) di lapangan??
Tabel Hasil Pengujian Standar Proctor
Data Hasil Olah Pengujian
1630
1610
1600
1590
Berat Volume Basah
1580
𝑊
1570 𝛾= × 1000
1560
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑜𝑙𝑑
1550
1540
Berat Volume Kering
10 12 14 16 18 20 22 24 26 𝛾
𝛾 𝑑=
𝑤
Moisture Content, w (%) 1+
100
Kepadatan Tanah Dasar
a. Berat Volume Kering dmaks ??
Diketahui pers. Kurva kepadatan adalah, y = -1,3204x2 + 47,49x + 1198,3, kadar air optimum dapat ditentukan menggu-
nakan rumus dengan nilai dmaks = -1,3204(17,9832) + 47,49(17,983) + 1198,3 = 1625,311 kg/m3
b. Diketahui Kepadatan Relatif Lapangan = 99% berapa berat volume kering minimal yang harus dicapai di lapangan??
lap = dmaks x 99/100 = 1625,311 x 0,99 = 1609,06 kg/m3
c. Dengan menggunakan fungsi goal seek pada Ms. Excel didapatkan untuk persamaan kurva kepadatan tanah y = -
1,3204x2 + 47,49x + 1198,3. untuk mendapatkan nilai kepadatan (y) minimal 1609,06 kg/m 3 maka nilai x (kadar air) yang
memenuhi persamaan tersebut adalah : 14,475% dan 21,491%. Maka range kadar air optimum lapangan untuk menda-
patkan kepadatan relatif sebesar 99% adalah
Daftar Pustaka
https://www.geologinesia.com/2016/02/batu-pasir-dan-proses-pembentukannya.html
https://ptbudie.wordpress.com/2010/05/31/mineral-lempung/
http://viogeo.blogspot.com/2012/05/bahan-induk-tanah.html
https://www.academia.edu/10150715/CONTOH_SOAL_DAN_JAWABAN_TEKNIK_SIPILhttps://www.academia.edu/
10150715/CONTOH_SOAL_DAN_JAWABAN_TEKNIK_SIPIL
Darwis. 2018. Dasar-dasar Mekanika Tanah. Yogyakarta : Pena Indis
Thank you