PENYUSUN:
GURU PEMBIMBING:
SMKN 1 BALIKPAPAN
pg. 1
DAFTAR ISI
BAB 2.
2.1 Pengolahan Batu Gamping Menjadi Semen .................................... 8
BAB 3
3.1 Tahapan Akhir Pengolahan Semen Menjadi Bahan Bangunan
Gypsum............................................................................................ 10
Kesimpulan ............................................................................................ 12
Daftar Pustaka ....................................................................................... 13
pg. 2
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
pg. 3
BAB 1
pg. 5
abu/Portland (biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester). industri
keramik, obat-obatan, dan lain-lain. Batugamping (limestone) merupakan
batuan sedimen organik klastik. Secara umum batugamping
dikelompokkan berdasarkan mineral utama pembentuk batugamping yaitu
kalsit (calcite (CaCO) atau dolomite (MgCa(CO). Batugamping secara
geologi erat sekali hubungannya dengan dolomit. Batugamping mungkin
berubah menjadi dolomitan (MgO2.2% s/d 10,9%) atau dolomit (MgO
19,9%) karena pengaruh pelindian (leaching) atau peresapan unsur
magnesium dari air laut ke dalam batugamping tersebut.
Di samping itu dolomit juga diendapkan secara tersendiri atau
bersamaan dengan batugamping Adanya hubungan yang erat antara
batugamping dan dolomit ini, Pettijohn (1949) mengemukakan Batu
gamping terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara
mekanik atau secara kimia. Di alam yang pertamalah yang paling banyak
jenis ini berasal dari pengendapan. cangkang kerang dan siput,
foraminifera atau ganggang. Selain itu batugamping dapat terdiri dari
kerangka binatang koral, setelah binatang penghuninya mati. Jenis kedua
sama bahannya, hanya berbeda karena terjadi oleh perombakan dari yang
pertama yang kemudian diendapkan tidak jauh dari tempatnya semula.
Jenis ketiga terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu,
dalam air laut maupun air tawar.Selain itu mata air mineral dapat pula
mengendapkan batugamping, yang disebut sebagai endapan sinter kapur.
pg. 7
BAB 2
1. Penyiapan bahan
Pada tahapan peniapan bahan, dilakukan beberapa tehapan yaitu
penambangan. penghancuran, dan penyiapan bahan mentah. Pada
proses pembuatan semen penembangan bahan mentah merupakan
proses tahapan awal dimana tahapan ini sangat di tentukan oleh
keadaan deposit.
2. Penggilingan bahan
Hasil proses penambangan masuk kedalam crusher, hasil penggilingan
dengan crusher ini berupa bahan baku yang berukuran maksimal 80
mm. selanjutnya disimpan dalam blending storage. Setelah itu bahan
mentah digrinding di dalam autogeneous mill yang bertujuan untuk
mengurangi kadar H20 dan memperkecil ukuran bahan. Selanjutnya
bahan dimasukkan ke dalam row meal silo untuk melakukan proses
homogenizing hingga diperoleh umpan kiln yang komposisi kimianya
sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Pembakaran bahan
Tahap ini merupakan tahap inti dari pembuatan semen, dan
berpengaruh langsung terhadap klinker yang dihasilkan. pembentukan
dan pendinginan Tahap pembakaran meliputi proses pemanasan.
4. Penggilingan terak
Penggiling terak meliputi beberapa tahapan yaitu:
Penyimpanan klinker dan Penggilingan terak
5. Pemuatan semen
Pemuatan semen meliputi kegiatan penyimpanan, pengantongan
pengangkutan. Semen yang telah dihasilkan kemudian disimpan dalam
silo semen dan kemudian dilakukan pengujian fisika maupun kimia.
pg. 8
Ekstraksi semen dari dalam silo semen, dibawa ke unit pengantongan,
seterusnya semen tadi dikemas dalam zak 50 kg dan atau satu ton.
Selain itu semen juga dipasarkan melalui mobil kapsul yang biasanya
berdasarkan permintaan, dalam hal ini biasanya dilakukan oleh unit
pengelolah proyek yang sedang dibangun.
pg. 9
BAB 3
3. Tahap selanjut nya adalah pemasangan roving. Dalam tahap ini alat
dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sisa adonan sebelumnya.
Roving yang sudah dipotong kira kira 25 cm yang jumlah nya sesuai
dengan ukuran tali (bisa menggunakan tali Ravia atau sejenisnya) yang
kuat karena nanti digunakan untuk menggantung hasil cetakan. Roving
juga harus disesuaikan dengan rakel yang berfungsi untuk meratakan.
Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang
sudah dipotong sesuai dengan ukuran kemudian kita letakkan roving
tersebut ke dalam cetakan yang sudah dilakukan pada tahap 2 dengan
cara menebarkan roving ke dalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi
secara merata. Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya
ialah merapikan tepi cetakan dari roving yang mungkin menjuntai
keluar
pg. 10
4. Dengan menggunakan "rakel". Tetapi untuk salah satu ujung sisi, kita
sisakan roving tadi untuk mengaitkan tali penggantungnya. Jadi tidak
semua tepi cetakan kita rapikan dari roving. Adapun cara mengaitkan
tali ialah letakkan tali secara melintang ke dalam sisa roving, kemudian
sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam cetakan sehingga
membuat tali tadi menjadi melingkar. Setelah itu tuangkan sisa adonan
tadi ke dalam cetakan gypsum sampai penuh. Langkah selanjutnya
ialah mengeringkannya sampai kurang lebih 30 menit.
pg. 11
KESIMPULAN
Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa semen terbuat dari batu gamping yang
termasuk bahan galian dasar dan bisa menjadi gypsum yg memiliki nilai ekonomi
dan gypsum memiliki banyak manfaat yaitu untuk bhan interior rumah dan lain
lain.
pg. 12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/333877772/Makalah-Batu-
Gamping
https://www.neliti.com/publications/274063/analisis-kualitas-
batugamping-sebagai-bahan-baku-utama-semen-portland-pada-pt-se
http://digilib.unimed.ac.id/5461/8/NIM.
%204113240004%20CHAPTER%20I.pdf
https://www.scribd.com/document/333877772/Makalah-Batu-
Gamping
https://dosengeografi.com/pngertian-batu-gampinng/
https://semenbaturaja.co.id/proses-produksi/
pg. 13