Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM

PETROLOGI

Materi : Batuan Metamorf

Oleh :

Daffa Ikhsani Ernest

N.P.M

055119037

LABORATORIUM TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PAKUAN

Januari – 2021
LEMBAR PENGESAHAN HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM
PETROLOGI

Materi : Batuan Beku Intermediete dan Asam

Oleh :

Daffa Ikhsani Ernest

N.P.M

055119037

Bahwa yang bersangkutan benar telah melakukan kegiatan praktikum


Petrologi pada hari / tanggal

Senin / 28 Desember 2020

Bogor, 4 Januari 2021

Asisten ybs

Ryana Caesaria

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM....................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................5
2.1 Pengertian Batuan Metamorf.............................................................................5
2.2 Proses Pembentukan Batuan Metamorf............................................................5
2.3 Ciri dan Karakteristik Batuan Metamorf.............................................................6
2.3.1 Warna Batuan Metamorf...........................................................................6
2.3.2 Tekstur Batuan Metamorf..........................................................................6
2.3.3 Struktur Batuan Metamorf.........................................................................7
2.3.4 Komposisi Mineral Batuan Metamorf........................................................8
2.3.5 Bentuk Kristal Metamorf............................................................................8
2.4 Klasifikasi Batuan Metamorf..............................................................................8
2.4.1 Berdasarkan Jenisnya.................................................................................8
2.4.2 Berdasarkan Metamorfismenya...............................................................11
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................12
3.1 Metoda Praktikum............................................................................................12
3.1.1 Alat dan bahan.........................................................................................12
3.1.2 Pendeskripsian.........................................................................................12
3.1.3 Hasil pengamatan dan Penamaan Batuan................................................12
3.1.1 Sample 1...................................................................................................12
3.1.2 Sample 2...................................................................................................13
3.2 Lingkungan Pengendapan Dan Formasi............................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
Kesimpulan...................................................................................................................13
PUSTAKA.............................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, manusia memerlukan peralatan atau pun
perlengkapan yang bahan awalnya pertama kali berasal dari alam, seperti rumah yang
berfungsi sebagai tempat berlindung, jalan dan jembatan fasilitas umum untuk manusia
dan hiasan hiasan atau dekorasi dalam rumah

Peralatan ataupun fasilitas manusia yang berupa rumah, jalan atau jembatan itu
dibentuk menggunakan batuan ataupun fragmen batuan yang berasal dari alam, yang
kemudian diambil dengan metode penambangan. Bahan tambang yang sering digunakan
dalam kehidupan manusia ialah marmer, marmer dapat digunakan sebagai lantai, dekorasi
bangunan, dan batu nisan

Marmer itu sendiri merupakan batuan metamorf, yaitu batuan yang terbentuk
dikarenakan adanya perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, selain marmer terdapat
batuan batuan sedimen lainnya antara lain batu sabak, batu gness, batu sekis, batu kuarsit,
batu milonit dan lain sebagainya

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Untuk dapat mengetahui acuan dalam mendeskripsikan batuan metamorf
2. Untuk mengetahui proses keterbentukan batuan metamorf
3. Untuk mengetahui ciri khas dari batuan metamorf

4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Batuan Metamorf
Secara etimologi metamorf berasal dari bahasa yunani dengan kata “Meta” yang
berarti berubah dan “Morph” yang artinya bentuk, dan oleh para ahli batuan metamorf
didefinisikan sebagai berikut :

1. Grovi (1931), perubahan dalam batuan metamorf adalah hasil kristalisasi dan
dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal kristal baru, begitu pula teksturnya

2. H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adalah proses yang mengubah mineral


suatu batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap proses fisika dan kimia dalam
kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya, proses tersebut tidak
termasuk pelapukan dan diagenesa

Sehingga dapat disimpulkan batuan metamorf merupakan batuan yang


mengalami pembentukan ulang dari bentuk struktur, dan mineralnya yang tidak termasuk
pelapukan dan diagenesa, pembentukan batuan metamorf disebabkan oleh perubahan
tekanan dan temperatur yang sangat tinggi.

Batuan metamorf terbentuk dari batuan induk lain yang dapat berupa batuan
beku, batuan sedimen, mapun batuan metamorf itu sendiri. Proses metamorfosa terjadi
dalam fase padat dan pada suhu 200 C – 650 C

Sumber : Anonym, 2016

Gambar 2.1

Contoh Batuan Metamorf

5
2.2 Proses Pembentukan Batuan Metamorf
Dalam keterentukannya batuan metamorf di pengaruhi oleh perubahan perubahan
kondisi dari lingkungan batuan induk seperti :

1. Perubahan temperatur

2. Perubahan tekanan

3. Aktivitas kimia

Sumber : Anonym, 2016

Gambar 2.2

Proses Pembentukan Batuan Metamorf

2.3 Ciri dan Karakteristik Batuan Metamorf


Dalam pendeskripsiannya batuan metamorf dapat dicirikan seperti warna, tekstur,
struktur, dan komposisi mineral :

2.3.1 Warna Batuan Metamorf


Warna pada batuan metamorf sangat bergagam, tergantung terhadap batuan
induknya serta proses terbentuknya, warna pada batuan metamorf antara lain :

a. Kuarsa, Putih bening atau putih susu, tidak memiliki belahan

b. Mika, memiliki belahan, saat berwarna putih muskovit, hitam biotit

c. Feldspar, memiliki belahan dan ciri tertentu, merah daging ortoklas, putih
atau abu abu disebut plagiokas

2.3.2 Tekstur Batuan Metamorf


Tekstur batuan metamorf berhubungan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir
mineral batuan tersebut, tekstur batuan metamorf antara lain :

6
a. Kristaloblastik, yaitu saat batuan asal mengalami pengkristalan kemudian
terjadi lagi proses kristalisasi sampai menjadi batuan metamorf
b. Relik, yaitu masih terlihatnya tekstur batuan sebelumnya
2.3.3 Struktur Batuan Metamorf
a. Berfoliasi, yaitu terlihat lapisan lapisan mineralnya
b. Non foliasi, yaitu tidak mepunyai lapisan sehingga tidak terlihat lapisan
mineralnya
2.3.4 Komposisi Mineral Batuan Metamorf
Dalam penyusunannya batuan metamorf memiliki mineral mineral yang disebut
sebagai mineral metamorfik, mineral ini hanya terbentuk pada saat tekanan dan suhu
yang tinggi. Yang termasuk mineral metamorfik antara lain :

a. Silimanit
b. Kyanit
c. Stauroli
d. Andalesi
e. Garnet
2.3.5 Bentuk Kristal Metamorf
a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna, batas antar kristal jelas
b. Subhedral, batas antar kristal kurang jelas
c. Anhedral, Kristalnya dibatasi oleh bidang yang tidak teratur

2.4 Klasifikasi Batuan Metamorf


Dalam pengklasifiksiannya batuan metamorf dibagi menjadi dua yaitu
berdasarkan metamorfismenya dan jenisnya, yang antara lain :

2.4.1 Berdasarkan Jenisnya


a. Batu pualam, terbentuk karena batu kapur mengalami perubahan suhu dan
tekanan yang tinggi

7
Sumber : Aha, 2017

Gambar 3.3

Batu Pualam

b. Batu sabak
Batu sabak terbentuk ketika batu serpih mengalami perubahan suhu dan
tekanan yang tinggi

Sumber : Wahyu, 2017

Gambar 2.4

Batu Sabak

c. Batu gneiss
Batu gneissterbentuk karena tekanan yang tinggi

8
Sumber : koetai, 2010

Gambar 2.5

Batu Gneiss

d. Batu sekis
Terbentuk saat mengalami memiliki genesa metamorfisme regional

Sumber : dika, 2012

Gambar 2.6

Batu Sekis

e. Batu kuarsit
Terbentuk saat batu pasir mengalami metamorfosa

Sumber : dika, 2012

9
Gambar 2.7

Batu Kuarsit

f. Batu milonit
Terbentuk saat metamorfisme dinamo

Sumber : dika, 2012

Gambar 2.8

Batu Milonit

2.4.2 Berdasarkan Metamorfismenya


a. Batuan metamorfisme kontak yaitu langsung bersentuhan dengan magma
atau sumber panas lainnya
b. Batuan metamorfisme dinamo, terbentuk karena tekanan yang sangat tinggi
dari tenaga endogen dalam waktu yang sangat lama
c. Batuan metamorfisme katklastik, terbentuk karena deformasi mekanis, yaitu
karena gesekan antara dua lempeng
d. Batuan metamorfisme tindihan, terbentuk pada kedalaman beberapa ratus
meter dari permukaan
e. Batuan metamorfisme hidrotermal, terbentuk pada suhu tinggi dengan
tekanan sedang karena cairan hidro thermal

10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Metoda Praktikum
3.1.1 Alat dan bahan
 Loup
 Alat Tulis Kerja
 Pensil Warna
 Komparator
 Sample batuan 1
 Sample batuan 2

3.1.2 Pendeskripsian
 Warna
 Jenis
 Tekstur
 Struktur
 Komposisi Mineral
 Nama Batuan
3.1.3 Hasil pengamatan dan Penamaan Batuan
3.1.1 Sample 1
Batuan sample 1 ini berwarna dominan abu abu dengan bentuk
jenis ragional. Memiliki tekstur Lepidoblastik, granulastik atau disebut
heterodastike yang artinya apabila batuan terdiri atas lebih dari satu
tekstur. Foliasi dan masuk kedalam gneiss. Gneiss adalah batuan metamorf
menampilkan struktur gneissose. Gneisses biasanya berlapis (juga disebut
banded), umumnya selangseling anatara mineral felsic dan lapisan
mineral gelap. Komposisi mineral Kuarsa dan micaMaka nama batuan
metamorf ini adalah Gneiss.

11
3.1.2 Sample 2
Batuan sample 2 ini berwarna dominan abu abu terang dengan
bentuk jenis ragional. Memiliki tekstur Granoblastik dan hemeoblastik
(apabila batuan terdiri atas satu jenis tekstur saja). Termasuk kedalam
nonfoliasi dengan struktur marmer. Komposisi mineral kuarsa dan mika.

Maka nama batuan ini adalah Marmer.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Secara etimologi metamorf berasal dari bahasa yunani dengan kata “Meta” yang
berarti berubah dan “Morph” yang artinya bentuk, dan oleh para ahli batuan metamorf
Sehingga dapat disimpulkan batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami
pembentukan ulang dari bentuk struktur, dan mineralnya yang tidak termasuk pelapukan
dan diagenesa, pembentukan batuan metamorf disebabkan oleh perubahan tekanan dan
temperatur yang sangat tinggi.

12
PUSTAKA

• Power Point Materi Batuan Metamorf – Asisten

• Geologi, Laoratorium Teknik. Modul Praktikum Petrologi. Bandung:


Institut Teknologi Bandung, 2016.

• Deskripsi batuan metamorf – Pdf, anoname


• Batuan Metamorf – Rendra M Safei

13

Anda mungkin juga menyukai