Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PETROLOGI

LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.1

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Hitam Kecoklatan

b. Warna lapuk

: Kecoklatan

3. Struktur
a. Foliasi

: Slatycleavage

b. Non Foliasi

: -

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Lepidoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: Mika, Klorit

b. Mineral Anti Stress

: Kuarsa

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Beban/Burial

7. Nama Batuan

: Sabak

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Mika
2. Klorit
3. Kuarsa

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.19.
Sabak

GENESA DAN KEGUNAAN


Sabak terbentuk melalui proses peralihan dari sedimen yang berubah ke
metamorfik. Terbentuk dari proses metamorfosa burial yang diakibatkan dari
pembebanan oleh suatu masa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan
yang sangat luas sehingga pada strukturnya terlihat pensejajaran. Pada batuan ini
strukur foliasinya slatycleavage dimana mineralnya lebih pipih dan berukuran lebih
halus dari struktur schistosa akibat dari proses peralihan dari sedimen yang berubah
ke metamorfik.
Batuan ini bersifat kaya akan unsur Al, maka batuan ini dapat dimanfaatkan
dalam berbagai keperluan industri. Setelah dijadikan logam melalui proses
metabolisme, seperti sebagai pondasi rumah karena kadar silikanya tinggi, sebagai
pengeras jalan, sebagai campuran semen. Selain itu bisa juga digunakan untuk batu
asahan untuk mengasah pisau, sebagai bahan isolator/isolasi elektrik yang baik dan
tahan terhadap api, bahan interior dan eksterior untuk lantai dan dinding. Digunakan
dalam konstruksi suatu bangunan.

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.2

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Coklat Kekuningan

b. Warna lapuk

: Kuning

3. Struktur
a. Foliasi

: Phylitic

b. Non Foliasi

: -

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Lepidoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: Mika, Klorit, Amphibole

b. Mineral Anti Stress

: Kuarsa, Feldspar

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Beban/Burial

7. Nama Batuan

: Pylite

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Mika

4. Kuarsa

2. Klorit

5. Feldspar

3. Amphibole

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.20.
Phylite

GENESA DAN KEGUNAAN


Phylite terbentuk dari proses metamorfosa burial yang diakibatkan dari
pembebanan oleh suatu masa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan
yang sangat luas sehingga pada strukturnya terlihat pensejajaran. Pada batuan ini
strukur foliasinya phylitic dimana mineralnya mulai agak kasar akibat dari derajat
metamorfosa yang lebih tinggi dari batu sabak.
Batuan ini tidak mempunyai fungsi yang istimewa, namun karena bentuknya
yang unik dengan perlapisan yang indah, phylite dapat dijadikan ornamen dekorasi
ruangan.

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.3

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Putih

b. Warna lapuk

: Putih Susu

3. Struktur
a. Foliasi

: -

b. Non Foliasi

: Granulose

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Granoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: -

b. Mineral Anti Stress

: Kuarsa

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Thermal

7. Nama Batuan

: Kuarsit

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa

4. Biotit

2. Piroksin
3. Hornblende

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.21.
Kuarsit

GENESA DAN KEGUNAAN


Kuarsit terbentuk akibat karena metamorfosa thermal yang keberadaannya
sangat terbatas oleh sebab itu terbentuk oleh adanya kenaikan temperatur hal inilah
yang menyebabkan batuan kuarsit tidak halus terdapat mineral-mineral yang ukuran
butirnya tidak sama besar.
Dalam kehidupan sehari-hari batukuarsit biasa digunakan untuk bahan
ornamen penghias bangunan karena warnanya yang menarik.

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.4

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Abu-abu

b. Warna lapuk

: Abu-abu

3. Struktur
a. Foliasi

: -

b. Non Foliasi

: Granulose

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Granoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: -

b. Mineral Anti Stress

: Kalsit, Dolomit

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Thermal

7. Nama Batuan

: Marmer

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Kalsit
2. Dolomit

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.22.
Marmer

GENESA DAN KEGUNAAN


Marmer terbentuk melalui proses metamorfosa thermal, dimana proses ini
dipengaruhi oleh adanya kenaikan temperatur. Hal ini pula yang menyebabkan
marmer bertekstur granoblastik, yang berciri susunan mineral saling sejajar dan
terarah dengan bentuk mineral granular. Batuan ini terbentuk dari rekristalisasi dari
batu gamping menyebabkan

teksturnya tidak mengalami pensejajaran atau non

foliasi.
Batuan ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti
pembuatan tegel atau keramik, pelapis dinding atau hiasan rumah dan dapat juga
digunakan sebagai bahan perhiasan dan kerajinan (pernak-pernik).

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.5

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Hitam

b. Warna lapuk

: Hitam Keabu-abuan

3. Struktur
a. Foliasi

: Gneissic

b. Non Foliasi

: -

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Granoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: Mika, Amphibole, Piroksin

b. Mineral Anti Stress

: Garnet

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Beban/Burial

7. Nama Batuan

: Gneiss

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa

4. Biotit

2. Piroksin
3. Hornblende

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.23.
Gneiss

GENESA DAN KEGUNAAN


Batu yang berada pada tingakatan yang tinggi dari metamorfisme regional
diantara semua batuan preformed. Mineral membentuk suatu penjajaran mineral
sebagai hasil dari temperatur dan tekanan yang tinggi. Gneiss (kasar berbentuk
granit) boleh juga disebut sebagai meta-sedimen atau batuan meta-igneous, dan
terjadi bersama-sama migmatites dan granit. Gneiss memiliki komposisi sebagian
besar berasal dari lantai samudera bagian bawah. Digunakan sebagai agregat atau
sebagai batu untuk bangunan (Building stone).

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.6

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Abu-abu

b. Warna lapuk

: Abu-abu

3. Struktur
a. Foliasi

: -

b. Non Foliasi

: Granulose

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Granoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: -

b. Mineral Anti Stress

: Kalsit, Dolomit

6. Jenis Batuan

: Metamorf Thermal

7. Nama Batuan

: Marmer

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Kalsit
2. Dolomit

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.24.
Marmer

GENESA DAN KEGUNAAN


Marmer terbentuk melalui proses metamorfosa thermal, dimana proses ini
dipengaruhi oleh adanya kenaikan temperatur. Hal ini pula yang menyebabkan
marmer bertekstur granoblastik, yang berciri susunan mineral saling sejajar dan
terarah dengan bentuk mineral granular. Batuan ini terbentuk dari rekristalisasi dari
batu gamping menyebabkan

teksturnya tidak mengalami pensejajaran atau non

foliasi.
Batuan ini banyak sekali diguanakan dalam kehidupan sehari-hari seperti
pembuatan tegel atau keramik, pelapis dinding atau hiasan rumah dan dapat juga
digunakan sebagai bahan perhiasan dan kerajinan (pernak-pernik).

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.7

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Hijau

b. Warna lapuk

: Hijau Kecoklatan

3. Struktur
a. Foliasi

: -

b. Non Foliasi

: Liniasi

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Nematoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: Serpentin

b. Mineral Anti Stress

: -

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Regional

7. Nama Batuan

: Serpentinit

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Serpentin

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.25.
Serpentinit

GENESA DAN KEGUNAAN


Serpentinit terbentuk dari proses metamorfosa regional, dimana metamorfosa
ini terjadi di kulit bumi bagian dalam dan sangat dipengaruhi oleh tekanan dan suhu
yang tinggi. Batuan ini terbentuk pada lingkup yang sangat luas, sehingga
terbentuklah struktur dari batuan serpentinit yang didominasi oleh mineral-mineral
yang berbentuk pipih (tabular) dan mineral yang paling sering ditemui di dalam
serpentinit ini adalah piroksen. Piroksin merupakan mineral stress yaitu mineral yang
stabil dalam kondisi tekanan.
Dalam kehidupan sehari-hari batuan serpentinit biasa digunakan sebagai
bahan bangunan, pengaspalan jalan, dan dekorasi ruangan.

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.8

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Coklat Muda - Hitam

b. Warna lapuk

: Coklat

3. Struktur
a. Foliasi

: Schistosa

b. Non Foliasi

: -

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Lepidoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: Mika, Amphibole

b. Mineral Anti Stress

: Kuarsa, Feldspar

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Beban/Burial

7. Nama Batuan

: Sekis Mika

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Mika

4. Feldspar

2. Amphibole
3. Kuarsa

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.26.
Sekis Mika

GENESA DAN KEGUNAAN


Batuan ini terbentuk dari dari proses metamorfosa regional yang diakibatkan
dari pembebanan oleh suatu masa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan
yang sangat luas sehingga pada strukturnya terlihat pensejajaran. Masa sedimentasi
yang terdapat pada batuan ini adalah batu pasir yang bermika dan juga terdapat
lempung di dalamnya. Pada batuan ini strukur foliasinya schistosa dimana mineral
pipihnya terlihat lebih banyak ini diakibatkan oleh proses penekanan yang lebih kuat.
Dimana terdapat daun-daun mika yang teratur.
Batuan metamorf ini banyak sekali mengandung mineral mika, yang
digunakan untuk pembuatan bahan elektronik, sebagai bahan dalam pembuatan
aluminium, bahan untuk dekorasi rumah, serta untuk pemerataan panas.

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Nomor Batuan

: M.9

2. Warna Batuan
a. Warna segar

: Coklat Muda - Hitam

b. Warna lapuk

: Coklat

3. Struktur
a. Foliasi

: Schistosa

b. Non Foliasi

: -

4. Tekstur
a. Kristaloblastik

: Lepidoblastik

b. Palimset

: -

5. Komposisi Mineral
a. Mineral Stress

: Mika, Amphibole

b. Mineral Anti Stress

: Kuarsa, Feldspar

6. Jenis Batuan

: Metamorfosa Beban/Burial

7. Nama Batuan

: Sekis Mika

8. Gambar Batuan
Keterangan :
1. Mika

4. Feldspar

2. Amphibole
3. Kuarsa

Banjarbaru, 21 November 2012


Asisten 1

Asisten 2

Hernaldy Patria Dharma

Titin Hasanah

H1C107038

H1C109053

Ahmad Syahid
H1C111001

PRAKTIKUM PETROLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
GENESA BATUAN

Gambar 5.27.
Sekis Mika

GENESA DAN KEGUNAAN


Batuan ini terbentuk dari dari proses metamorfosa regional yang diakibatkan
dari pembebanan oleh suatu masa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan
yang sangat luas sehingga pada strukturnya terlihat pensejajaran. Masa sedimentasi
yang terdapat pada batuan ini adalah batu pasir yang bermika dan juga terdapat
lempung di dalamnya. Pada batuan ini strukur foliasinya schistosa dimana mineral
pipihnya terlihat lebih banyak ini diakibatkan oleh proses penekanan yang lebih kuat.
Dimana terdapat daun-daun mika yang teratur.
Batuan metamorf ini banyak sekali mengandung mineral mika, yang
digunakan untuk pembuatan bahan elektronik, sebagai bahan dalam pembuatan
aluminium, bahan untuk dekorasi rumah, serta untuk pemerataan panas.

Ahmad Syahid
H1C111001

Anda mungkin juga menyukai