Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

BATUAN SEDIMEN

Dosen Pengampu: Noveriady, ST., MT

OLEH:

1. FREDRIK YUDI SETIAWAN : DBD 117 001


2. RETNI PURNAMA DEWI : DBD 117 002
3. JOJON : DBD 117 003
4. ELYA OKY NAWA : DBD 117 004
5. ARIS SETIAWAN : DBD 117 005
6. SELVIA S. : DBD 117 006
7. RIKKI MARGANDA SITOMPUL : DBD 117 007
8. ARIPSON DAMANIK : DBD 117 009
9. MELISA IRAWAN PAKPAHAN : DBD 117 010
10. PUTRA HUTASOIT : DBD 117 011

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas berkat,
dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah materi mata kuliah kristalografi dan
mineralogi yang berjudul “Batuan Sedimen”. Makalah ini berisi uraian mengenai Batuan
Sedimen, klasifikasi pemerian Batuan Sedimen, jenis dan penamaan Batuan Sedimen.

Kami menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya dalam


menyusun mnakalah ini, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 05 Juni 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Batuan Sedimen

2.2. Klasifikasi dan Pemerian Batuan Sedimen

2.3. Jenis dan penamaan Batuan Sedimen

2.4. Pengertian Batuan Karbonat

2.5. Proses Pembentukan Batuan Karbonat

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Batuan Sedimen memainkan peran penting dalam ilmu geologi fisik. Bersama dengan
sejarah teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
memanfaatkan batuan sedimen dan batuan karbonat tersebut untuk kebutuhan
masyarakat. Kebanyakan kegiatan kita dapat memeanfaatkan ilmu tambahan untuk
mengembangkan keberadaan batuan sedimen dan batuan karbonat tersebut.
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang kristal dan mineralogi adalah ilmu
yang yang memperlajari tentangn mineral. Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu
kristalografi dan mineralogi dapat terwujud dari pendapat-pendapat para ahli yang
mengembangkan ilmu tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian batuan sedimen?
2. Bagaimana klasifikasi pemerian batuan sedimen?
3. Apa pengertian batuan karbonat?
4. Bagaimana cara pengklasifikasian dan penamaan batuan sedimen?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalh ini yaitu:
1. Dapat memahami pengertian batuan sedimen dan batuan karbonat
2. Dapat mengetahui cara mengklasifikasikan pemerian batuan sedimen
3. Dapat mengetahui cara mengklasifikasikan penamaan batuan sedimen
1.4.Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi pembaca.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dasar Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi akibat proses litifikasi dari hancuran
batuan lain.
Litifikasi batuan adalah proses yang meliputi kompaksi, autigenik, diagenesa yaitu proses
terubahnya material
pembentuk batuan yang bersifat lepas menjadi batuan yang kompak. Batuan ini dibentuk oleh
prosesproses
yang terjadi di permukaan bumi, oleh Koesoemadinata (1979).

Penamaan batuan adalah sangat penting sekali dan juga penamaan ini harus adanya
standarisasi, berdasarkan tioe batuan dan sifat-sifatnya.

Kadang-kadang terdapat batuan yang merupakan campuran antara dua macam batuan
seperti pasir dengan lempung, maka hal ini juga dinyatakan dalam pemerian.

Batuan sedime ini diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan
besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya.

Batuan sedimen terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut hasil dari proses

mekanis dan

kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari cangkang binatang, sisa tumbuhan.
2.2. Klasifikasi dan Pemerian Batuan Sedimen

Proses yang terlihat disini mencakup penghancuran batuan oleh pelapukan dan erosi,
hasil keduanya dan pengangkutan hasil tersebut kemudian terubah oleh proses kompaksi,
sementasi menjadi batuan yang padat.
A. Golongan Detritus
Berdasarkan ukuran golongan ini dapat dibedakan menjadi dua yakni :
1. Golongan detritus halus
Golongan ini dapat dikenal melalui butiran penyusun batuan yang relatif berukuran halus,
berukuran
1/16 mm.
2. Golongan detritus kasar
Golongan ini dapat dikenal melalui butiran penyusun batuannya yang relatif kasar dan
berdiameter
lebih dari 1/16 mm.
B. Golongan Karbonat
Golongan ini disusun oleh kelompok mineral karbonat (misal kalsit, dolomit,
aragomit) dan cangkangcangkang
binatang karang. Golongan ini dapat terbentuk sebagai hasil :
 Sedimentasi mekanis : Misal batugamping bioklastik, batugamping olit
 Sedimentasi organik : Misal batugamping terumbu
 Sedimentasi kimiawi : Misal batugamping kristalin, dolomit
C. Golongan Evaporit
Golongan batuan ini diberikan terhadap batu garam karena asal terjadinya disebabkan
oleh proses
evaporasi air laut. Umumnya golongan ini terdiri dari batuan monomineralik.
D. Golongan Sedimen Silika
Termasuk golongan ini adalah juga batuan yang bersifat monomineralik dan
umumnya tersusun oleh
mineral silika, terbentuknya secara kimiawi dan organik. Contoh Rijang dan Diatomea.
E. Golongan Batubara
Golongan ini terbentuk karena adanya akumulasi zat-zat organik yang kaya akan
unsur C umumnya terdiri
dari tumbuh-tumbuhan.termasuk jenis sedimentasi organis contoh gambut, bituminous dan
antrasit.
Dalam pemerian batuan sedimen secara megaskopis hal yang perlu diperhatikan
adalah komposisi mineral,
tekstur dan struktur. Berdasarkan cara terjadinya batuan sedimen terbagi atas :
 Batuan sedimen klastik
Batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali dari batuan pecahan batuan asal. Batuan
asal bisa
berasal dari batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
 Batuan sedimen non-klastik
Batuan yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari hasil kegiatan organisme.
2.3. Jenis dan penamaan Batuan Sedimen

Di dalam pemerian batuan sedimen klastik yang mempunyai ukuran butir yang relatif kasar
dibedakan atas
tiga bagian yakni :
A. Struktur
Struktur batuan sedimen tidak banyak dilihat dari contoh-contoh batuan di
laboratorium macam-macam
struktur batuan sedimen yang penting antara lain struktur perlapisan, dimana struktur ini
merupakan
sifat utama dari batuan sedimen klastik yang menghasilkan bidang-bidang sejajar sebagai
hasil proses
pengendapan.
Struktur sedimen termasuk ke dalam struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk
pada saat
pembentukan batuan (pada saat sedimentasi). Beberapa struktur sedimen yang dapat diamati
pada
satuan antara lain :
Perlapisan
Perlapisan adalah bidang kemasan waktu yang dapat ditunjukkan oleh perbedaan
besar butir atau
warna dari bahan penyusunannya. Jenis perlapisan beragam dari sangat tipis (laminasi)
sampai sangat
tebal.
Perlapisan bersusun (graded bedding)
Merupakan susunan perlapisan dari butir yang kasar berangsur menjadi halus pada
satu satuan
perlapisan.
Struktur ini dapat dipakai sebagai petunjuk bagian bawah dan bagian atas dari
perlapisan
tersebut. Umumnya butir yang kasar merupakan bagian bawah (bottom) dan butiran yang
halus
merupakan bagian atas (top).
Perlapisan silang-siur (cross bedding)
Merupakan bentuk lapisan yang terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan
berikutnya dengan sudut
yang berlainan dalam satu satuan perlapisan (Gambar 3.1). Lapisan ini terutama terdapat pada
batupasir.
Gelembur gelombang (current ripple)
Bentuk perlapisan bergelombang, seperti berkerut dalam satu lapisan
Flute cast
Struktur sedimen berbentuk suling dan terdapat pada dasar suatu lapisan yang dapat
dipakai untuk
menentukan arus purba.
Load cast
Struktur sedimen yang terbentuk akibat pengaruh beban sedimen diatasnya.
2.4. Pengertian Dasar Batuan Karbonat
Semua batuan terdiri dari garam karbonat, dalam praktiknya adalah terutama gamping
(limostone) dan dolomit. Kata karbonat dewasa ini lebih sering dipakai dalam industri
minyak bumi.
Karbonat mempunyai keistimewaan dalam cara pembentukannya, yaitu hanya dari
larutan, praktis tak ada sebagai detritus daratan. Pemebntukan secara kimiawi, tetapi yang
paling penting adalah turut sertanya organisme.
Komposisi kimia dan mineral.
Tidak memperlihatkan lingkungan pengendapan, tetapi penting sebagai derajat diagenesa
rekristalisme dan penggantian kalsium karbonat.
1. Aragonit: CaCO3 (Ortorombik)
Bentuk yang paling tidak stabil, sering dalam bentuk serabut. Jarum-jarum aragonit
biasanya diendapkan secara kimiawi, dari presipitasi langsung dari air laut.
Diagenesanya berubah menjadi kalsit, juga organisme membuat rumah (test) dari
aragonit seperti moluska.
2. Kalsit: CaCO3 (Heksagonal)
Mineral ini lebih stabil, dan biasanya merupakan hablur yang baik. Terdapat sebagai
rekristalisme dari aragonit, sering merupakan cavity falling atau semen, dalam bentuk
kristal-kristal yang jelas. Kebanyakan gamping terdiri dari kalsit.
3. Dolomit: CaMg (CO3)2
Juga merupakan mineral penting, terutama sebagai batuan reservoir, kristal sama
dengan kalsit berbedanya pada bidang refreksi dari kalsit. Terjadi secara primer
(precipitas langsung dari air laut), tetapi kebanyakan hasil dolomotisasi dari kalsit.
4. High Magnesium Kalsit
Larutan padat dari MgCO3 dalamkalsit. Tak begitu banyak terdapat, sering merupakan
batuan dolomit Ls.
5. Magnesit: MgCO3
Biasanya berasosiasi dengan evaporit.
Tekstur Batuan Karbonat
Dewasa ini lebih dipentingkanb dari susunan mineralogi berhubungan dengan sifat
reservoir dalam industri minyak dan juga segi sedimentasi.
1. Besar Butir
Sering ukuran tersendiri, tetapi hal ini tidak dianjurkan. Lebih baik dipergunakan
skala Wentworth seperti dianjurkan oleh Leighton dan Pendexter (1962).
2. Bentuk Butir
Bentuk butir juga penting dalam mempelajari gamping terutama memperlihatkan
enersi dalam lingkungan pengendapan.
3. Semen
Biasanya terdiri dari hablur-hablur kalsit yang jelas atau disebut juga spari kalsit
(sparry calcite) atau spar.
4. Matrik
Matrik adalah butir-butir halus dari karbonat yang mengisi rongga-rongga dan
terbentuk pada waktu sedimentasi. Biasanya halus sekali dari bentuk-bentukkristal tak
dapat diidentifikasi, hampir opak di bawah mikroskop.
Hasil dari matrik ini dapat berupa:
a. Pengendapan langsung sebagai jarum (aragonit) secara kimiawi/biokimiawi,
yang kemudian berubah jadi kalsit.
b. Merupakan hasil abrasi, gamping yang telah dibentuk misalnya koral, alga dan
sebagainya dierosi dan abrasi kembali oleh pukulan-pukulan gelombang dan
merupakan tepung kalsit. Tepung kalsit ini membentuk lumpur apu, dan
diendapkan. Terutsma di daerah-daerah yang tenang.
2.5. Proses Pembentukan Batuan Karbonat
1. Litifikasi Sedimen Karbonat.
Kebanyakan batuan karbonat berbentuk karena proses litifikasi sedimen karbonat.
Litifikasi tersebut akan melibatkanpelarutan mineral-mineral karbonat yang tidak stabil,
pengendapan mineral-mineral karbonat yang stabil dan rekkristalisasi.
2. Pengkristalan Kalsium Karbonat yang Semula dalam Keadaan Membantu.
Batuan karbonat ini berasal dari rekristalisasi (stony material), dimana kalsium
karbonatnya dapat berasal dari kimiafisik (anorganik) maupun biokimia (organik), atau
kombinasi keduanya.
Contoh batuan karbonat yang terbentuk dari rekristalisasi endapan karbonat berasal dari
kimiafisik ialah calcrete, caliche dan nari. Ketiganya karena penguapan.
3. Penggantian Materi-materi lain oleh Kalsium Karbonat.
Beberapa batuan karbonat dapat terbentuk dari penggantian materi-materi lain, terutama
kalsium sulfat dan butir-butir kuarsa oleh kalsuim karbonat. Batuan karbonat jenis ini tidak
umum, tetapi cukup penting karena genesisnya yang sangat berbeda dengan batuan karbonat
jenis lain.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis
batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda membentuk jenis batuanyang
berbeda-beda pula.
Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran
atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta proses
penguapan/evaporasi.
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga batuan kelompok batuan.
Jenis batuan umum seperti batukapur, batupasir, dan lempung, termasuk dalam batuan
endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan.
Batuan karbonat adalah salah satu batuan sedimen yang mengandung mineral
karbonat lebih dari 50%. Mineral karbonat adalah mineral mengandung CO3 dan satu atau
lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn.
Saran
Diharapkan dengan terbentuknya makalah tentang Batuan Sedimen ini dapat disempurnakan
menjadi lebih lengkap dan di bahas lebih rinci tentang batuan-batuan yang lain selain batuan
sedimen.
DAFTAR PUSTAKA
Barron, C. And Stewart, I., 1980, Nucleus Geology (English For Science and Technology),
Longman Group Ltd.
Batty, M.H., 1972, Mineralogy For Student, Longman Group Ltd.
Carmichael, I.S.E.,M Turner, F.J., and Verhoogen, J., 1974, Igneous Petrology, Mc Graw-
Iiill.
Dunham, R.J., 1969, Earth Material, Prentice-Hall Inc.
Folk, L., 1962, Spectral Subdivision of Limestone Types, AAPG., p.62-84.
Koesoemandinata. R.P.,1981, Prinsip-Prinsip Sedimentasi, ITB., Bandung.

Anda mungkin juga menyukai