Anda di halaman 1dari 21

TUGAS 2

ENDAPAN MINERAL

DOSEN

Muhammad Kasim, S.T., M.T

DISUSUN OLEH

Mohamad Ashar Fitrayadi Ramdan S. Kodung


NIM : 471420003

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
DAFTAR ISI

SOAL 3.8...........................................................................................................................1
SOAL 4.4...........................................................................................................................5
SOAL 5.5......................................................................................................................... 10
SOAL 6.5......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................20

Endapan Mineral | 1
SOAL 3.8
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan endapan magmatik?
2. Sebut dan jelaskan proses - proses yang membentuk tipe endapan magmatik?
3. Sebutkan jenis mineral ekonomis yang dapa dijumpai dalam proses gravitasional
settling?
4. Apa yang dimaksud dengan proses fractional crystallization dan sebutkan jenis-jenis
mineral ekonomis yang terbentuk dalam proses ini?
5. Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan immiscibility dan sebutkan kelompok
mineral yang terbentuk akibat proses ini?
6. Apa yang dimaksud dengan kimberlite dan jelaskan proses keterdapatan intan pada
kimberlit?
JAWABAN
1. Pembentukan endapan magmatik Tipe endapan magmatik merupakan endapan mineral
yang terbentuk hasil langsung dari fraksinasi kristalisasi magma baik yang terjadi karena
pembekuan magma itu sendiri setelah proses differensiasi atau segregasi. Endapan
segregasi magma : semua endapan yang terbentuk melalui kristaslisasi langsung dari
magma. Pembentukannya relatif pada jauh dikedalaman. Bijih biasanya terdapat pada
masa intrusi atau disepanjang pinggirannya, atau membentuk retas atau offshoot dalam
tubuh intrusi itu sendiri dan mungkin juga extrusive flows.
2. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu :
a) Kristalisasi sederhana tanpa konsentrasi (disseminasi)
Terjadi pada magma dalam yang kemudian akan menghasilkan batuan beku
granular, dimana kristal yang terbentuk di awal akan tersebar seluruhnya,. Bentuk
endapan yang dihasilkan intrusif seperti dike, pipa atau stock. Contoh endapan ini
adalah:
 Cebakan intan di Africa Selatan didapat pada batuan ultrabasa yang disebut
kimberlite. Intan ini dianggap sebagai Phenocryst yaitu kristal-kristal besar yang
mengkrital dalam magma yang dalam sekali yang kemudian terangkat bersama
magma sehingga didapat sebagai kejadian yang sekarang.
 Cebakan Corundum dalam batuan nepheline syenit di Ontaria, Canada.

b) Segregrasi

Endapan Mineral | 2
Konsentrasi awal magma dari hasil diferensiasi mengalami pemisahan karena
tenggelamnya kristal berat yang terbentuk ke bagian bawah magma chamber, seperti
yang terjadi pada chromite. Endapan segregasi early magmatic
umumnya lenticular dan relative berukuran kecil, biasanya berupa disconnected pod-
shape lenses, stringer & buches dan kadang membentuk layer dalam hostrock
(contohnya stratiform band of chromite pada Bushveld Igneous Complex, Afrika
Selatan) .Terjadi dari hasil gravity diff dan akumulasi dari mineral-mineral. Ciri-ciri
jebakan ini antara lain hubungan dengan magma jelas dan endapan terdapat dalam
lingkungan intrusi karena adanya gravity dif, maka dalam teksturnya menunjukkan
pseudootrasigrafi. Contoh :
 Cebakan chromite di Transvall, Africa Selatan dalam batuan anorthosite yang
mempunyai lapisan Cr 20-30 inch.
 Contoh lainnya endapan segregasi early magmatic ada pada Stillwater Complex di
Montana.
c) Injeksi
Mineral bijih terkonsentrasi oleh diferensiasi kristalisasi lebih awal atau berbarengan
dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikan. Mineral bijih tersebut
diinjeksikan ke dalam host rock atau batuan sekitarnya, sebagai mush kristal oksida
yang fluidanya dari residual magma. Mineral bijih tersebut memotong struktur batuan
termasuk fragmen batuan, atau terjadi sebagai dike atau tubuh intrusi lainnya. Bijih
mineral terkonsentrasi oleh adanya kristalisasoi diff, kemudian massa ini menerobos
masuk ke dalam celah-celah batuan sekelilingnya. Hubungan struktur dari jebakan
dengan batuan yang diterobosnya jelas sekali menunjukkan adanya injection. Ciri-
cirinya antara lain adalah adanya fragmen-fragmen batuan di dalamnya, terdapat dike
atau badan intrusi yang lain di dalam batuan aslinya dan terjadi metamorphose pada
dinding batuan. Contoh :
 Cebakan Titaniferous magnetite di Cubarland
 Cebakan magnetite di faruna Swedia
3. Gravitational settling adalah dimana fase magmatic cair adalah suatu fase
pembentukan mineral, dimana mineral terbentuk langsung pada magma
(differensiasi magma). Mineral yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah
kromit, titamagnetit, dan petlandit.

Endapan Mineral | 3
4. Proses Fractional Crystalization secara mendalam ditekankan oleh N.L. Bowen (1928).
Bowen beranggapan, berdasarkan studi lapangan dan eksperimen laboratorium, bahwa
ada satu magma tunggal berkomposisi basaltis yang menjadi awal dari evolusi magma
dengan komposisi lain. Mekanisme perubahan komposisi ini dirangkum dalam Deret
Bowen. Sedangkan Fractional Crystalization itu sendiri adalah proses pemisahan kristal
dari cairan di dalam ruang magma (Raymond, 2003).
Pemisahan kristal (Crystal settling), merupakan proses lain dari kristalisasi fraksional,
dapat juga membentuk cebakan mineral ekonomis. Prosesnya terutama dalam magma
basaltik yang viskositasnya rendah. Ketika suatu dapur magma basaltik yang besar
mengkristal, salah satu mineral yang mengkristal adalah khromit, mineral utama untuk
bijih chromium (Cr). Kristal chromite mengendap di dasar magma, menghasilkan lapisan
murni chromite.
5. Proses ini disebabkan oleh perpindahan atau menghilangnya kandungan gas, sehingga
terjadi pemisahan fraksi-fraksi hablur atau mineral berdasarkan komposisinya masing-
masing. Pelepasan kandungan gas menjadi semakin meningkat dekat makin dekatnya
magma tersebut ke permukaan. Berdasarkan proses diferensiasi magma itulah, magma
induk yang sama dapat menghasilkan beberapa jenis batuan yang berbeda. Misalnya saja
magma induk berupa magma basa, jika mengalami diferensiasi magma, maka akan
terbentuk tiga jenis batuan beku berupa batuan beku basa, batuan beku intermediet, dan
batuan beku asam.
6. Kimberlit hadir di dalam kerak bumi dengan struktur vertikal yang disebut sebagai pipa
kimberlit. Pipa kimberlit adalah sumber terpenting intan yang ditambang saat ini.
Kesepakatan mengenai kimberlit adalah bahwa kimberlit terbentuk di dalam mantel.
Pembentukan terjadi pada kedalaman 150-450 kilometer, dari komposisi mantel eksotik
yang diperkaya, dan diletuskan secara sering dan merusak, sering kali beserta
karbondioksida dan senyawa yang mudah menguap lainnya. Adalah pelelehan dan
penyusunan pada kedalaman ini yang membuat kimberlit cenderung mengandung intan
ksenolit. Kebanyakan intan yang kita temukan sekarang merupakan hasil pembentukan
proses jutaan-milyar tahun yang lalu, erupsi magma yang sangat kuat membawa intan-
intan tersebut ke permukaan, membentuk pipa kimberlite, penamaan kimberlite berasal
dari penemuan pertama pipa tempat intan berada tersebut di daerah Kimberley, Afrika
Selatan.

Endapan Mineral | 4
SOAL 4.4
1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan endapan hidrotermal!
2. Sebutkan pembagian dari endapan hidrotermal dan jelaskan!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tekstur vein yang dijumpai pada endapan
epitermal!
4. Apa yang dimaksud dengan endapan porofiri dan gambarkan model ideal sebuah
endapan jenis porfiri!
5. Sebutkan karakteristik khas yang dijumpai pada endapan porfori!
JAWABAN
1. Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50° sampai >
500°C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervarisasi, di
bawah permukaan bumi (Pirajno, 1992). Sistem ini mengandung dua komponen utama,
yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan himpunan
mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil, dan cenderung menyesuasikan
kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan mineral yang sesuasi dengan kondisi
yang baru, yang dikenal sebagai alterasi (ubahan) hidrotermal. Endapan bijih hidrotermal
terbentuk karena sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi (leaching), menstranport, dan
mengendapkan mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan kondisi fisik
maupun kimiawi (Pirajno, 1992). Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang
dilewatinya (batuan dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral primer
menjadi mineral ubahan (alteration minerals. Semua mineral bijih yang terbentuk sebagai
mineral ubahan pada fase ini disebut sebagai endapan hidrotermal.
2. Berdasarkan tipe dan model endapannya, endapan hidrotermal dapat dibagi menjadi tipe
endapan antara lain :
 Endapan Epitermal
Tipe endapan epitermal terbentuk berkaitan erat dengan akitivitas vulkanisme pada
suatu daerah. Biasanya sistem epitermal ditandai dengan munculnya manifestasi
aktivitas vulkanisme dangkal di atas permukaan bumi dalam bentuk hot spring (mata
air panas) atau fumarole. Endapan epitermal terbentuk dari larutan yang dilute (yang
mengandung NaCl < dari 5 wt%) yang mengalami proses boiling (mendidih) pada
suhu antara 200–300°C. Proses pengendapan bijih pada lingkungan epitermal terjadi
karena larutan pembawa bijih yang terfokus dan sedang bergerak naik ke permukaan,
mengalami perubahan komposisi dengan cepat pada jarak 1 km dari sumbernya atau
di permukaan. Perubahan komposisi ini disebabkan oleh boiling (pendidihan), suatu
Endapan Mineral | 5
proses yang paling memungkinkan untuk terjadinya presipitasi logam kompleks
bisulfida seperti emas. Proses pendidihan yang diikuti dengan pendinginan yang cepat
ini juga menghasilkan berbagai fitur yang berhubungan, seperti pengendapan mineral
gangue kuarsa dengan tekstur colloform-nya, adularia, dan bladed-calcite, serta
pembentukan steam-heated waters yang membentuk alterasi dan halo advanced
argillic dan argillic. Di samping itu, penurunan tekanan yang tajam juga terjadi pada
larutan pembawa bijih akibat hydraulic fracturing, yang juga memfokuskan aliran
fluida yang sedang mendidih tersebut. Untuk alasan-alasan inilah, dikenal istilah
lingkungan epitermal untuk pengendapan bijih. ecara umum, endapan epitermal
terbagi atas dua tipe berdasarkan tingkat sulfidasinya atau tingkat oksidasi sulfur di
dalam fluida bijihnya, yakni endapan tipe high sulfidation dan endapan tipe low
sulfidation.
 Endapan Porfiri
Endapan porfiri (porphyry deposit) adalah jenis endapan hidrotermal yang
mempunyai penyebaran luas dengan pola bijih yang menyebar dan mengandung
konsentrasi bijih yang rendah yang dijumpai pada batuan beku dengan tekstur
porfiritik dengan komposisi asam sampai dengan menengah (Sillitoe, 2010). Endapan
tipe porfiri merupakan endapan yang terbentuk akibat asosiasi antara larutan
hidrotermal dengan aktivitas batuan beku intrusif yang mineral-mineral sulfida dan
oksidanya terbentuk dari larutan hidrotermal pada suhu yang tinggi. Batuan intrusif
umumnya bertekstur porfiritik dan sering berasosiasi dengan batuan vulkanik yang
sejenis. Sistem endapan porfiri berasosiasi dengan keberadaan tubuh batuan intrusif
yang dangkal yang bersifat asam sampai intermediate yang mengandung fenokris
dengan tekstur porfiritik. Karena sangat erat kaitannya dengan batuan porfiritik inilah
yang menyebabkan endapan ini dinamakan dengan endapan porfiri. Sistem endapan
porfiri dibagi menjadi empat golongan utama yang didasarkan pada mineral bijih yang
dihasilkan, yaitu antara lain: 1) tembaga porfiri (porphyry copper); 2) molibdenit
porfiri (porphyry molibdenite); 3) tin porfiri (porphyry Sn) dan 4) wolframit porfiri
(porphyry W).
 Endapan Skarn
Skarn dapat terbentuk selama proses metamorfisme regional atau kontak dan dari
proses metasomatisme yang melibatkan larutan yang berasal dari magma, metamorfik,
meteorik, dan marin. Pada umumnya endapan skarn dijumpai berdekatan dengan

Endapan Mineral | 6
tubuh batuan beku plutonik, di sepanjang jalur patahan regional, pada sistem panas
bumi yang dangkal, pada dasar samudra, dan pada kerak benua bagian bawah. Skarn
juga sangat umum dijumpai berdekatan dengan endapan tipe porfiri. Proses terjadinya
skarn melibatkan proses metamorfisme kontak yang bertemperatur tinggi. Magma
yang kaya akan silika mengintrusi batuan sedimen yang kaya akan karbonat seperti
batugamping. Daerah atau zona yang dekat dengan intrusi tersebut akan mengalami
proses pembakaran (baked) dan terjadi proses metamorfisme kontak yang selanjutnya
akan terjadi penambahan unsur-unsur penyusun dari magma ke dalam batugamping
(metasomatisme), terutama penambahan unsur silica dan calcium- dan pengurangan
unsur pada batugamping (Gambar 5.1). Unsur silica dan calcium tersebut akan
bergabung untuk membentuk mineralmineral yang kaya akan calcium silica pada
temperatur yang tinggi.
3. Tekstur kuarsa dikelompokkan berdasarkan genetiknya, yaitu tekstur pertumbuhan
primer, rekristalisasi, dan tekstur penggantian.
 Tekstur Primer
Tekstur pertumbuhan primer (primary growth texture) yaitu tekstur yang
menunjukkan presipitasi atau pertumbuhan dalam tahap awal kristalisasi di open
space. Termasuk dalam tekstur ini yaitu antara lain:
 halcedonic texture: dicirikan oleh kuarsa kristalin yang memperlihatkan kilap
lemak yang mengindikasikan silika yang terbentuk pada suhu rendah dan
umumnya pada kedalaman yang dangkal di atas zona up flow dan kemungkinan
menindih daerah mineralisasi,
 saccharoidal texture: dicirikan oleh kumpulan butiran masif yang berwarna putih
susu atau mempunyai kilap kaca dengan bentuk menyerupai kumpulan gula,
 comb texture: memperlihatkan sebuah kumpulan kristal-kristal yang euhedral-
subhedral membentuk seperti gigi yang menyerupai sisir. tekstur ini terbentuk
akibat adanya pengisian celah oleh larutanlarutan hidrotemal yang selanjutnya
mengakibatkan pembentukan mineral di sepanjang dinding bagian dalam rekahan.
kristal-kristal kemudian ini tumbuh ke bagian tengah dari rekahan sehingga bentuk
atau morfologinya menyerupai sisir,
 zone crystal: merupakan kelompok dari lapisan atau kristal; setiap kristal memiliki
zona yang berwarna terang dan milky yang saling berselingan,

Endapan Mineral | 7
 colloform texture: yaitu tekstur yang memperlihatkan adanya kesan perlapisan
kalsedon yang halus dengan bentuk botroydal di penampang dan permukaan
seperti ginjal (lonjong),
 crustiform texture: yaitu tekstur yang memperlihatkan perlapisan yang mempunyai
orientasi pararel terhadap dinding urat (vein) dan dipertegas oleh adanya
perbedaan pada komposisi mineral dan warnanya. tekstur ini terbentuk akibat dari
pengisian rekahan pada dinding bukaan secara rhythmically atau berlapis dan
berulang, pada umumnya bentuk atau morfologi tekstur ini mempunyai bentuk
berlapis dan berulangulang atau mempunyai rhytme.
 Tekstur rekristalisasi
 moss texture: yaitu tekstur yang dicirikan oleh kenampakan seperti kumpulan buah
anggur,
 microplumose texture: yaitu tekstur mikroskopis yang menunjukkan adanya bulu-
bulu pada kristal kuarsa.
 Tekstur penggantian
 microplumose texture: yaitu tekstur mikroskopis yang menunjukkan adanya bulu-
bulu pada kristal kuarsa.
 bladed texture; yaitu tekstur yang menunjukkan kumpulan kuarsa kristalin yang
tersusun dalam bentuk pipih.
4. Endapan porfiri (porphyry deposit) adalah jenis endapan hidrotermal yang mempunyai
penyebaran luas dengan pola bijih yang menyebar dan mengandung konsentrasi bijih
yang rendah yang dijumpai pada batuan beku dengan tekstur porfiritik dengan komposisi
asam sampai dengan menengah (Sillitoe, 2010). Endapan tipe porfiri merupakan endapan
yang terbentuk akibat asosiasi antara larutan hidrotermal dengan aktivitas batuan beku
intrusif yang mineral-mineral sulfida dan oksidanya terbentuk dari larutan hidrotermal
pada suhu yang tinggi. Batuan intrusif umumnya bertekstur porfiritik dan sering
berasosiasi dengan batuan vulkanik yang sejenis. Sistem endapan porfiri berasosiasi
dengan keberadaan tubuh batuan intrusif yang dangkal yang bersifat asam sampai
intermediate yang mengandung fenokris dengan tekstur porfiritik. Karena sangat erat
kaitannya dengan batuan porfiritik inilah yang menyebabkan endapan ini dinamakan
dengan endapan porfiri.

Endapan Mineral | 8
gambar 1 Model jenis endapan porifir

5. Sistem endapan porfiri berasosiasi dengan keberadaan tubuh batuan intrusif yang
dangkal yang bersifat asam sampai intermediate yang mengandung fenokris dengan
tekstur porfiritik. Karena sangat erat kaitannya dengan batuan porfiritik inilah yang
menyebabkan endapan ini dinamakan dengan endapan porfiri. Berikut merupakan
karakteristik dari sistem endapan porfiri yang membedakannya dengan endapan sistem
hidrotermal lainnya (Cooke, dkk., 2005).
 Tubuh bijih biasanya berasosiasi dengan seri intrusi dan dike yang berkomposisi
diorit sampai dengan monzonit kuarsa dengan tekstur porfiritik.
 Zona breksiasi dengan fragmen yang menyudut dan terkadang membulat umum
dijumpai berasosiasi dengan tubuh batuan intrusif.
 Dijumpai zona stockwork yang disusun oleh veinlet-veinlet kuarsa dan sulfida.
 Alterasi yang khas dijumpai berupa: zona alterasi potasik pada bagian inti dari tubuh
mineralisasi yang dicirikan oleh kehadiran biotit sekunder dan felspar berasosiasi
dengan bijih, zona alterasi kuarsa-serisit (serisit/filik) pada bagian luar yang dekat
dengan tubuh bijih dan kadang dijumpai menindih (overprint) zona potasik dan tubuh
bijih serta zona alterasi epidote-klorit (propilitik) pada bagian terluar dari tubuh bijih.
 Model endapannya akan membentuk sebuah zona konsentrik yang cenderung
mengikuti bentuk dari tubuh pluton.
 Bagian atas dari cebakan dapat memperlihatkan adanya zona pengayaan yang disebut
dengan supergene enrichment, yaitu zona ketika grade dari bijih akan bertambah
akibat logam dari bagian atas cebakan mengalami pelarutan dan terbawa sampai
kedalaman di bawah muka air tanah yang kemudian mengalami presipitasi.

Endapan Mineral | 9
SOAL 5.5
1. Apa yang dimaksud dengan endapan skarn!
2. Sebutkan pembagian endapan skarn berdasarkan tipe host rocknya!
3. Sebutkan beberapa contoh endapan skarn berdasarkan endapan bijih yang terbentuk!
4. Apa yang dimaksud dengan volcanic massive sulphide!
5. Sebutkan dan jelaskan pembagian endapan VMS berdasarkan lingkungan tektoniknya!
6. Sebutkan beberapa jenis endapan VMS berdasarkan litostratigrafinya!
7. Sebutkan karakteristik mineralisasi tipe VMS yang ada di Toraja, Sulawesi Selatan!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sedimentary exhalative (SEDEX) dan Mississipi
Valley Type Deposit (MVT)!
9. Jelaskan perbedaan antara SEDEX dan MVT!
10. Gambarkan model skematik dari endapan SEDEX dan MVT!
JAWABAN
1. Skarn adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu batuan yang didominasi
oleh mineral-mineral calc-silica yang terbentuk oleh proses penggantian atau
replacement dari batuan yang bersifat karbonat selama proses metamorfisme atau akibat
adanya kontak dengan proses metasomatisme yang berasal dari suatu intrusi batuan beku
(Meinert, dkk. 2005; Pirajno, 2009). Istilah skarn berasal dari Negara Swedia yang
merupakan sebuah istilah pertambangan yang digunakan untuk menggambarkan
kehadiran mineral-mineral pengotor (gangue mineral) yang berbutir kasar dan kaya akan
calcium-silicate di beberapa endapan bijih besi. Skarn dapat terbentuk selama proses
metamorfisme regional atau kontak dan dari proses metasomatisme yang melibatkan
larutan yang berasal dari magma, metamorfik, meteorik, dan marin. Pada umumnya
endapan skarn dijumpai berdekatan dengan tubuh batuan beku plutonik, di sepanjang
jalur patahan regional, pada sistem panas bumi yang dangkal, pada dasar samudra, dan
pada kerak benua bagian bawah. Skarn juga sangat umum dijumpai berdekatan dengan
endapan tipe porfiri. Proses terjadinya skarn melibatkan proses metamorfisme kontak
yang bertemperatur tinggi. Magma yang kaya akan silika mengintrusi batuan sedimen
yang kaya akan karbonat seperti batugamping. Daerah atau zona yang dekat dengan
intrusi tersebut akan mengalami proses pembakaran (baked) dan terjadi proses
metamorfisme kontak yang selanjutnya akan terjadi penambahan unsur-unsur penyusun
dari magma ke dalam batugamping (metasomatisme), terutama penambahan unsur silica
dan calcium- dan pengurangan unsur pada batugamping. Unsur silica dan calcium

Endapan Mineral | 10
tersebut akan bergabung untuk membentuk mineralmineral yang kaya akan calcium
silica pada temperatur yang tinggi.
2. Berdasarkan batuan asalnya (protolith), skarn dibagi menjadi exoskarn dan endoskarn
(Eunaudi, 1982; Pirajno, 2009).
 Exoskarn digunakan untuk menjelaskan protolith yang terubah berasal dari batuan
sedimen terutama batuan karbonat, sedangkan endoskarn digunakan untuk
menjelaskan protolith yang terubah berasal dari batuan beku intrusive atau batuan
yang bersifat aluminous lainnya.
 Exoskarn umumnya lebih berkembang daripada endoskarn dan banyak mengandung
mineral bijih. Exoskarn sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu exoskarn yang dijumpai
pada batuan yang bersifat dolomitik yang kaya akan Mg dengan mineral-mineral
penciri seperti forsterit, serpentinit, dan biasa disebut magnesian skarn, dan exoskarn
yang dijumpai pada batuan yang kaya akan karbonat dan Ca dengan mineral penciri
berupa andradite, hedenbergite, dan biasa disebut dengan calcic skarn.
3. Berdasarkan logam yang dikandungnya, Eunaurdi (2005) membagi endapan skarn
menjadi beberapa tipe.
 iron-skarn (Fe-skarn), merupakan tipe endapan skarn yang paling luas ditemukan di
dunia. Tipe skarn ini merupakan sumber utama dari bijih magnetit sebagai sumber
utama Fe dan sedikit Cu, Co, Ni, dan Au. Banyak endapan yang mengandung potensi
Fe yang cukup besar (>500 juta ton, >300 juta ton ) yang terdiri dari magnetit dengan
hanya sedikit mineral pengotor silika. Terdiri dari calcic dan magnetit Fe skarn. Calcic
Fe skarn cenderung dijumpai pada busur kepulauan yang bersifat oseanik, yaitu tubuh
plutonik yang kaya akan Fe mengintrusi batugamping dan batuan gunungapi.
Magnetit-Fe skarn sebaliknya berasosiasi dengan tubuh plutonik dengan komposisi
lebih beragam namun didominasi oleh granodiorit yang membentuk stock berukuran
kecil, dyke, breccia pipe dan sill pada beragam lingkungan tektonik. Tipe ini
berkembang pada batuan yang bersifat dolomitic (Mg-rich carbonate rock).
 Tungsten skarn (W skarn), merupakan tipe skarn yang umumnya dijumpai pada tubuh
plutonik yang bersifat calc-alkaline.yang dicirikan dengan kehadiran metamorphic
aurole temperatur tinggi dan pegmatit. Mineral utama dari endapan ini yaitu wolframit
dan scheelite. Dijumpai di Australia, Tasman Fold Belt System.
 Copper skarn (Cu-skarn), merupakan tipe endapan skarn yang paling banyak
ditemukan di dunia (Meinert, dkk.. 1993; Meinert, dkk., 2005). Biasanya berasosiasi

Endapan Mineral | 11
dengan plutonik jenis I-type dan magnetite-series yang dijumpai pada kedalaman
relatif dangkal yang mengalami alterasi hidrotermal intensif. Tipe skarn ini dicirikan
dengan kehadiran garnet yang bersifat andradit (Mn-rich), diopsid, wolastonit,
aktinolit, dan epidot. Garnet dijumpai berlimpah di dekat dengan tubuh pluton,
sedangkan sulfida yang umum dijumpai yaitu pirit, kalkopirit, dan bornit. Contohnya
yaitu Binghman di Utah, USA yang merupakan Cu-skarn deposit terbesar di dunia
dengan kandungan sekitar 90 juta ton Cu 0.8% (Laznika, 2006).
 Zinc-lead skarn (Zn-Pb skarn), merupakan endapan skarn yang dijumpai pada
lingkungan kontinen yang berasosiasi dengan subduksi maupun rifting. Sumber bijih
utama yaitu Zn, Pb, dan Ag yang didominasi oleh Zn. Berasosiasi dengan jenis batuan
beku yang berkomposisi granit silika tinggi sampai dengan diorite. Skarn ini
dibedakan dengan jenis skarn yang lainnya oleh melimpahnya kandungan mineral
kaya Mn dan Fe. Selain itu, biasanya dijumpai pada daerah kontak batuan dan zona
struktur serta tidak dijumpainya metamorphic aurole.
 Tin-tungsten skarn (Sn-W skarn), merupakan tipe skarn yang didominasi oleh granit
dengan silika yang tinggi dan umumnya berasosiasi dengan alterasi tipe greisen dan
aktivitas F yang tinggi yang biasanya tidak dijumpai pada endapan skarn yang
lainnya. Sn skarn berhubungan dengan tubuh batuan granit yang dihasilkan oleh
adanya proses partial melting dari kerak kontinen pada rift setting. Zona yang
dibentuk yaitu dari calcic-magnesian, oxide-rich sampai dengan sulphide-rich dan
mengandung F-B-Be-Li-W-Mo.
4. Tipe endapan submarine hydrothermal deposit yang paling umum yaitu volcanogenic
massive sulfide (VMS). Endapan VMS adalah kumpulan dari mineral-mineral sulfida
dalam bentuk perlapisan (stratiform) yang dibentuk oleh hasil presipitasi larutan
hidrotermal di permukaan atau di bawah lantai samudra (sea floor) pada zaman purba
(ancient) ataupun yang masih terus berlangsung (modern). Sama halnya dengan sistem
endapan hidrotermal yang telah dibahas sebelumnya, sistem hidrotermal di lantai
samudra terdiri dari sumber panas (magma), daerah recharge, arus sirkulasi, dan jalur
pembuangan pada lantai samudra yaitu mata air panas yang tersalurkan lewat jalur
berupa urat-urat dan rekahan. Proses sirkulasi dan pemanasan dari air laut terjadi pada
kedalaman sekitar 2–8 km pada kerak oseanik. Air laut yang terpanaskan tersebut
kemudian mengalami proses boiling dan pemisahan fase (phase separation), dengan
ditandai berkembangnya lapisan brine di kerak oseanik. Larutan hidrotermal yang

Endapan Mineral | 12
terbentuk akan mengalami perubahan suhu, komposisi, dan konsentrasi volatil akibat
beberapa proses interaksi dengan batuan samping. Sirkulasi yang terjadi menyebabkan
presipitasi urat-urat sulfida logam seperti Cu, Zn, Pb dan Fe pada suhu berkisar antara
350–550°C serta menyebabkan terjadinya alterasi. Susunan hidrotermal yang terbentuk
pada umumnya mempunyai urutan dari dalam ke luar rekahan sebagai berikut: Sulfida
Cu, Zn dan sulfida Fe, sulfida colloform, sulfat (barit, anhidrit yang umumnya
berasosiasi dengan Au). Aktivitas ini berangsur-angsur akan berhenti akibat telah
terisinya rekahan-rekahan dan pori-pori yang ada. Adanya proses pemekaran samudra
(sea floor spreading) akan menghasilkan rekahan-rekahan yang baru dan siklus baru dari
pengendapan urat hidrotermal dimulai. Hal ini berlangsung terus-menerus selama
rentang waktu ratusan bahkan ribuan tahun yang kemudian menghasilkan tubuh bijih
sulfida massive yang luas.
5. Beberapa ahli telah membuat klasifikasi dari endapan VMS. Klasifikasi yang dibuat oleh
Sawkins (1990) dan Franklin, dkk (2005). Sawkins (1990) membagi endapan VMS
menjadi 3 jenis endapan berdasarkan pada komposisi host-rock dan lingkungan tektonik.
Yaitu :
 Kuroko Type. Endapan tipe Kuroko ini terbentuk pada lingkungan cekungan busur
belakang yang terbentuk akibat subduksi. Proses mineralisasi membutuhkan kondisi
laut dalam (>1000 m) karena pada kondisi yang dangkal larutan yang mendidih akan
cenderung membuat proses mineralisasi terdispersi. Endapan tipe Kuroko seperti yang
dijumpai di Jepang yaitu di daerah Hokuroku berhubungan dengan urutan
pengendapan batuan hasil proses vulkanik bimodal atau mempunyai dua jenis magma
yang berbeda. Pada umumnya endapan ini disusun oleh thoeliitic basalt pada bagian
bawah dan diikuti oleh batuan dengan komposisi dasit, riodasit, riolit, dan batuan
piroklastik yang sejenis. Urutan bimodal ini terbentuk pada sebuah kondisi cekungan
vulkanik calc-alkaline, yang merupakan ciri dari lingkungan busur magma di atas
zona subduksi.
 Cyprus Type. Endapan tipe Cyprus cenderung tidak terlalu luas dengan grade yang
menengah dan kaya akan Cu dan Zn. Endapan ini pada umumnya berbentuk lensa
atau tumpukan sulfida masif di atas sebuah urutan kelompok batuan yang disebut
ofiolit (ophiolite sequences) dan basalt (Gambar 5.12). Pada bagian bawahnya berupa
zona stockwork yang kaya akan Cu terdiri dari urat-urat mineral sulfida-kuarsa yang
saling memotong pada basalt yang terklorotisasikan. Berasosiasi dengan lingkungan

Endapan Mineral | 13
tektonik pemekaran lantai samudra atau sea floor spreading. Penciri utama dari
endapan ini adalah sedikitnya kehadiran sedimen silisiklastik.
 Besshi type Endapan tipe Besshi dijumpai dalam lingkungan campuran sedimen
silisiklastik-vulkanik berupa serpih, greywacke dan batupasir. Biasanya endapan ini
dijumpai pada sedimen turbidit yang diintrusi oleh sill berkomposisi basalt. Umumnya
mempunyai kandungan Cu yang tinggi (Cu-rich) dengan kandungan Zn yang relatif
rendah serta unsur litofil lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan tipe lainnya yaitu
endapan tipe ini membentuk lapisan sulfida masif yang kaya akan pirotit dan pirit
yang tipis dan memanjang secara lateral. Tipe ini terbentuk pada lingkungan busur
kepulauan. Dalam klasifikasi oleh Franklin, dkk. (2005) endapan tipe Besshi
dimasukkan dalam endapan VMS tipe silisiclastic mafic.
6. Franklin, dkk. (2005) membagi endapan VMS berdasarkan litostratigrafinya menjadi 5
yaitu; (1) bimodal mafic, (2) mafic, (3) silisiclastic mafic, (4) bimodal felsic, (5)
silisiclastic felsic.
 Bimodal mafic; terbagi menjadi dua yaitu bimodal mafic A dan bimodal mafic B.
Bimodal mafic A (flow).
 Mafic dominated (back arc ophiolite)
 Silisiclastic mafic
 Bimodal felsic
 Felsic silisiclastic
7. Salah satu endapan tipe VMS yang dijumpai di Indonesia yaitu di daerah Sangkaropi,
Toraja, Sulawesi Selatan. Di daerah ini dijumpai beberapa objek tubuh bijih pada batuan
vulkanik yang berkomposisi riolitik, di antaranya tubuh bijih Bilolo, Sangkaropi, dan
Mendilla. Umumnya tubuh bijih berbentuk stratiform massive dan epigenetic vein and
stockwork yang ditutupi oleh lapisan tipis barit (Gambar 5.20). Tubuh bijih stratiform
berkembang pada batulempung yang tersilisifikasi. Selain itu, pada tipe bijih ini juga
dijumpai bijih yang terfragmentasi yang terdiri sfalerit, galena, kalkopirit, pirit, kovellit,
dan pirotit. Tipe endapan ini identik dengan tipe endapan Kuroko yang berada di Jepang
namun tanpa kehadiran gipsum. Tubuh bijih stockwork dijumpai pada bagian bawah
bijih stratiform yang terdiri dari urat-urat pirit, urat kuarsa yang terisi oleh pirit,
kalkopirit, sfalerit dan galena serta stockwork mineral sulfida. Tekstur bijih berupa
disseminated, intergrowth, open space filling, dan colloform dan replacement.

Endapan Mineral | 14
8. Endapan yang terbentuk dari hasil reaksi antara larutan hidrotermal dan batuan sedimen
pada suatu cekungan sedimentasi dapat dibagi menjadi dua tipe; yaitu endapan tipe
Sedimentary Exhalative (sedex) dan Mississippi Valley Type (MVT).
 Sedimentary Exhalative
Endapan tipe Sedimentary Exhalative atau sering disingkat SEDEX adalah endapan
sulfida yang dibentuk oleh larutan hidrotermal yang kaya akan logam terutama Cu,
Pb, Zn, Ag, dan Ba yang naik ke atas permukaan melewati rekahan-rekahan yang
dibentuk oleh batas struktur/graben menuju ke atas permukaan dan kemudian
terendapkan. Endapan SEDEX dijumpai dalam bentuk lapisan yang disusun oleh
perselingan zinc (Zn) dan lead (Pb) pada sebuah cekungan sedimen di dalam sistem
urat submarine dari larutan hidrotermal dan atau sebagai endapan replacement oleh
larutan hidrotermal pada kedalaman yang dangkal di bawah laut (Gambar 5.22). Pada
umumnya endapan ini tidak berhubungan dengan suatu proses vulkanisme secara
langsung yang membedakannya dengan endapan tipe VMS. Komposisi dari larutan
sangat bergantung pada komposisi batuan yang mengisi suatu cekungan.
 Mississippi Valley Type
Endapan tipe Mississippi Valley Type atau sering disingkat MVT adalah endapan
bijih yang kaya akan Pb-Zn yang terbentuk akibat adanya presipitasi di dalam sebuah
cekungan sedimen yang disusun oleh material karbonat (limestone atau dolostone)
(Leach, dkk. 2001). Endapan MVT dicirikan oleh beberapa hal yaitu antara lain 1)
suhu pembentukan yang rendah yaitu sekitar 100–150°C; 2) bersifat epigenetik atau
terbentuk setelah terendapkan pada suatu cekungan sedimen yang disusun oleh
batugamping atau dolostone yang terbatas; 3) terbentuk akibat proses presipitasi dari
brine yang bersifat sangat saline; 4) dijumpai kehadiran mineral barit dan atau florit
sebagai mineral pengotor (Leach, dkk. 2005).
9. Salah satu perbedaan utama dari endapan SEDEX dan MVT yaitu lingkungan tektonik
pembentukannya. Endapan SEDEX terbentuk pada lantai atau dasar kerak samudra dan
di bawah kerak samudra (jika bijih terbentuk pada zona feeder) sementara endapan MVT
terbentuk pada daerah terbuka pada batuan pembawa berupa batuan karbonat.Endapan
tipe Sedimentary Exhalative atau sering disingkat SEDEX adalah endapan sulfida yang
dibentuk oleh larutan hidrotermal yang kaya akan logam terutama Cu, Pb, Zn, Ag, dan
Ba yang naik ke atas permukaan melewati rekahan-rekahan yang dibentuk oleh batas
struktur/graben menuju ke atas permukaan dan kemudian terendapkan. Sedangkan

Endapan Mineral | 15
Endapan tipe Mississippi Valley Type atau sering disingkat MVT adalah endapan bijih
yang kaya akan Pb-Zn yang terbentuk akibat adanya presipitasi di dalam sebuah
cekungan sedimen yang disusun oleh material karbonat (limestone atau dolostone).
10. Endapan yang terbentuk dari hasil reaksi antara larutan hidrotermal dan batuan sedimen
pada suatu cekungan sedimentasi dapat dibagi menjadi dua tipe; yaitu endapan tipe
Sedimentary Exhalative (sedex) dan Mississippi Valley Type (MVT). Kedua endapan ini
menyumbangkan sekitar 48% cadangan zinc (Zn) dan 52% cadangan lead (Pb) sehingga
keberadaanya sangat penting sebagai sumber utama logam di dalam bumi.

gambar 2 Gambar skema dari endapan SEDEX dan MVT

Endapan Mineral | 16
SOAL 6.5
1. Apa yang dimaksud dengan endapan sedimenter!
2. Sebutkan jenis-jenis endapan sedimenter!
3. Jelaskan proses pembentukan Banded Iron Formation (BIF)!
4. Apa yang dimaksud dengan endapan placer?
5. Sebutkan dan jelaskan macam macam jenis endapan placer!
6. Sebutkan dan jelaskan pembagian endapan evaporasi!
JAWABAN
1. Endapan sedimenter adalah tipe endapan mineral ekonomis yang terbentuk oleh proses
sedimentasi termasuk presipitasi unsur-unsur tertentu pada suatu lingkungan sedimen
tertentu, baik dengan atau tanpa bantuan dari organisme.
2. Adapun endapan sedimenter termasuk banded iron formation, endapan placer (placer
deposit), endapan evaporasi (evaporate deposit), endapan hasil pelapukan (weathering
deposit) atau endapan laterit (laterite deposit), dan endapan hasil pengayaan (supergene
deposit).
3. Proses yang bertanggung jawab terhadap pembentukan endapan banded iron formation
masih merupakan sebuah perdebatan, namun secara umum dapat dijelaskan melalui tiga
model.
 Model endapan sedimenter yang terbentuk akibat adanya pelarutan unsur besi (iron)
tanpa oksigen di lingkungan laut bagian dalam (deep ocean) dan adanya aktivitas
mikroorganisme berupa Cyanobacteria yang menghasilkan oksigen pada bagian laut
yang lebih dangkal
 Model endapan yang tidak melibatkan unsur oksigen dalam proses pembentukan BIF
yang unsur-unsur besinya mengalami pelarutan tanpa oksigen di kedalaman laut.
Sinar ultraviolet masuk menembus atmosfer bagian atas yang tidak dilapisi oleh
lapisan ozon, kemudian membantu proses pembentukan BIF
 Model endapan yang melibatkan anoxygenic bacteria dalam proses pembentukan BIF,
dengan unsur besi yang terlarut tanpa oksigen di kedalaman terendapkan dan pada
kedalaman yang lebih dangkal dijumpai adanya aktivitas dari bakteri yang terbentuk
dari hasil fotosintesis (anoxygenic)
4. Placer deposit atau endapan letakan merupakan endapan yang terbentuk dari hasil
akumulasi dari mineralmineral ekonomis yang berasal dari proses pemisahan secara
gravitasi (gravity separation) selama proses sedimentasi (Stanaway, 2012). Pada

Endapan Mineral | 17
umumnya, endapan ini dapat dijumpai di sepanjang aliran sungai, di pinggir pantai, dan
di dasar laut. Tubuh bijih endapan placer merupakan tubuh pasir, kerikil, atau soil yang
mengandung partikel hasil pelapukan dari mineral-mineral ekonomis. Material placer
harus lebih berat jenisnya dan resisten terhadap pelapukan (weathering) agar material
tersebut bisa bertahan. Sebagai syarat untuk terakumulasi, partikelpartikel mineral harus
lebih berat dan padat dari berat jenis kuarsa (berat jenis kuarsa = 2.65) mengingat kuarsa
adalah komponen utama yang menyusun pasir dan kerikil. Salah satu contoh endapan
placer adalah intan yang berasal dari hasil pelapukan secara fisika batuan kimberlit yang
kemudian tertransportasi melalui media sungai dan membentuk endapan di bagian hilir.
Mineral lainnya yaitu emas yang dijumpai dalam wujud native gold maupun logam,
oksida dan silika seperti rutile, zircon, monazite, ilmenite yang merupakan sumber utama
dari Ti, Zr dan Nb dan logam-logam teknologi tinggi lainnya.
5. Endapan placer dibagi menjadi beberapa jenis yaitu; eluvial, alluvial, fluvial, lacustrine,
glacial dan marine (Stanaway, 2012).
 Endapan eluvial merupakan endapan placer yang dijumpai dalam bentuk kantong-
kantong (pockets) yang dijumpai di kemiringan tebing (hillslope), contohnya endapan
timah di Malaysia. Mineral-mineral yang berat akan tersangkut dan mengendap di
bagian lereng tebing, sedangkan yang ringan dan tidak resisten akan terurai dan
terbawa sampai ke bagian bawah tebing atau bahkan akan diterbangkan oleh angin.
Untuk mendapatkan suatu endapan yang ekonomis maka dibutuhkan sumber yang
dekat dan dalam volume yang besar.
 Endapan alluvial merupakan endapan yang dijumpai pada endapan-endapan kipas
alluvium (fans) seperti endapan emas di Bombana, Sulawesi Tenggara.
 Endapan fluvial dijumpai di sepanjang daerah aliran sungai dan merupakan salah satu
jenis endapan placer yang sangat ekonomis seperti Withwaterstrand di Afrika Selatan
yang merupakan endapan emas jenis fluviatil dan yang menyumbangkan produksi
emas terbesar di dunia.
 Endapan lacustrine merupakan endapan yang ada di danau dan merupakan endapan
yang sangat terbatas dengan nilai ekonomis yang tidak terlalu tinggi.
 Endapan glacial merupakan endapan placer yang dijumpai di lingkungan es dan
biasanya tidak terlalu banyak yang dieksploitasi, namun bisa digunakan sebagai
petunjuk untuk menemukan sumber dari endapan intan dan besi serta mineral
sejenisnya.

Endapan Mineral | 18
 Endapan marine adalah endapan yang dijumpai di lingkungan marine atau laut dan
offshore. Juga biasa dijumpai dalam bentuk beach-ridge accumulation. Endapan ini
merupakan endapan placer yang sangat ekonomis terutama sebagai sumber dari emas,
intan, unsur tanah jarang (UTJ) atau rare earth element (REE), logam-logam penting
seperti cassiterite, timah, besi, titanium, mineral radioaktif seperti thorium dan
zirconium. Salah satu contoh dari endapan ini yaitu Trail Ridge di California.
6. Ada dua lingkungan pembentukan tempat endapan evaporasi terbentuk, yang pertama
dan juga yang utama disebut dengan saline giants yang terbentuk di lingkungan marginal
marine dan yang kedua yaitu yang terbentuk di lingkungan intracontinental dan
lacustrine.
Evaporasi yang terbentuk pada marginal marine ini biasa dijumpai pada daerah yang
berbentuk lagoon atau daerah transisi yang akses air lautnya masih sangat terbatas. Jenis
endapan ini bisa dijumpai dalam bentuk yang tebal dan luas secara horizontal, tetapi
dicirikan oleh mineral hasil presipitasi dari air laut yang terbatas dimana keterdapatannya
akan terus konstan secara volume. Contoh dari model endapan ini adalah Permian
Zechsten Formation yang terbentuk pada laut dangkal yang ada di United Kingdom,
Netherland, Germany, dan Polandia dan juga pada Silurian Salina Formation di New
York dan Michigan di USA. Hasil yang diperoleh dari jenis endapan evaporasi ini yaitu
halit, potash, dan sulfat.
Endapan evaporasi yang terbentuk pada lingkungan intracontinental atau lacustrine
mempunyai penyebaran yang relatif lebih terbatas dan tipis serta disusun oleh variasi
mineral yang lebih beragam akibat adanya pengaruh dari sungai yang berasal dari
daratan pada air danau. Contoh dari endapan jenis ini adalah Danau kering di Chili,
Death Valley di California, dan the Great Salt Lake di Utah, USA. Jenis endapan ini juga
merupakan sumber utama dari borates (California) dan nitrates (Chile) dan juga Mg, Br
dan Li yang diambil di Utah.

Endapan Mineral | 19
DAFTAR PUSTAKA

Hartosuwarno. S. (2021). Endapan Mineral. Panduan Kuliah dan Praktikum. Laboratorium


Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta.
Maulana. A. (2017). Endapan Mineral. Penerbit Ombak.

Endapan Mineral | 20

Anda mungkin juga menyukai