Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

ENDAPAN MINERAL

DOSEN MATA KULIAH:

MUH. KASIM, S.T., M. T

DI SUSUN OLEH:

ELDA SAFITRI MULYONO

471420010

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2022
BAB 3
ENDAPAN MAGMATIK

SOAL

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan endapan magmatik!


2. Sebut dan jelaskan proses-proses yang membentuk tipe endapan magmatik!
3. Sebutkan jenis mineral ekonomis yang dapat dijumpai dalam proses gravitational
settling!
4. Apa yang dimaksud dengan proses fractional crystallization dan sebutkan jenis-jenis
mineral ekonomis!
5. Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan immiscibility dan sebutkan kelompok
mineral yang terbentuk akibat proses ini!
6. Apa yang dimaksud dengan kimberlit dan jelaskan proses keterdapatan intan pada
kimberlit!

Jawaban
1. Endapan magmatik adalah Jenis endapan mineral yang terbentuk dari proses
magmatisme ini berkaitan erat dengan proses evolusi magma yang naik ke atas kerak
bumi (baik kerak kontinen maupun oseanik) yang kemudian mengalami kristalisasi
dan membentuk batuan beku.
2. Proses-proses yang membentuk tipe endapan magmatik ;

a. Early Magmatic Proscess


Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifatultrabasa lalu
mengalami pendinginan dan pembekuan membentukmineral-mineral silikat dan
bijih. Pada temperatur tinggi > 600ᵒ C fasemagmatik cair mulai membentuk
mineral-mineral baik logam maupun nonlogam. Asosiasi mineral yang terbentuk
sesuai dengan temperaturpendinginan pada saat itu. Early magmatic yang terbagi
atas :
- Bila tidak terjadi konsentrasi, maka mineral bijih yang terbentuk
akantersebar merata (dissemination), contoh endapannya Intan.
- Apabila terjadi diferensiasi kristalisasi (biasa/gravitasi), maka mineral-
mineral yang terbentuk bisa terkonsentrasi (segregation) pada tempat-
tempat tertentu.
- Apabila terjadi penerobosan/injeksi (injection) ke tempat lain
makamineral-mineral yang sudah terbentuk akan berpindah
danterkonsentrasi di tempat lain, contoh magmatik Kiruna.

b. Late magmatik Process


- Sebagian magma yang belum membentuk mineral; berupa sisadaripada
magma yang telah mengkristal pada “early magmatik process”akan
membentuk mineral secara terkonsentrasi karena prosesdiferensiasi
kristalisasi gravitasi (residual liquid segregation),contohnya Magmatis
Taberg Residual liquid injection, contohnya magmatik Adirondack.
- Magma yang tersisa setelah “early magmatik process” bias diinjeksikan
ke tempat lain yang keadaan tekanannya lebih rendahmembentuk
mineral-mineral berikutnya secara terkonsentrasi (Residual liquid
injection), contohnya sulfida Insizwa.
- Terjadi penerobosan (penetration) dan korosi larutan magma yangtersisa
terhadap mineral-mineral yang telah terbentuk pada Early magmatik
process dan kemudian membentuk mineral-mineralberikutnya secara
terkonsentrasi (Immiseibleliquid separation andaccumulation), contohnya
Vlackfontein, Afrika Selatan.
- Magma yang tersisa membawa mineral-mineral yang telah terbentuk
pada early magmatik process ke tempat lain karena pengaruh injeksidan
terkonsentrasi bersama-sama mineral lain yang terbentukkemudian
(injection).
c. Pegmatisme
Setelah proses pembentukan magmatisme, larutan sisa magma
(larutanpegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Fase endapan ini ± 600-
450ᵒC berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya berupa granit.
d. Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun ±550 – 450ᵒC akumulasi gas mulaimembentuk
mineral sampai pada temperatur 450ᵒC volume unsurvolatilnya makin menurun
karena membentuk cebakan pneumatolitis dantinggal larutan sisa magma yang
makin encer. Unsur volatil akan bergerakmenerobos batuan beku yang telah ada
dan batuan samping disekitarnyakemudian akan membentuk mineral baik karena
proses sublimasi maupunkarena reaksi unsur volatil tersebut dengan batuan yang
diterobosnyasehingga terbentuk endapan mineral yang disebut endapan
pneumatolitis.
e. Proses hidrotermal
Proses hidrotermal Merupakan proses pembentukan mineral yang terjadi oleh
pengaruhtemperatut dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma
yangterbentuk ini merupakan unsur volatil yang sangat encer yang
terbentuksetelah tiga tahapan sebelumnya. Secara garis besar endapan
hidrotermaldapat dibagi atas:
a) Endapan hipotermal, dengan ciri-ciri yaitu :
- Tekanan dan temperature pembekuan relative paling tinggi.
- Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi
dengan kedalaman yang besar.
- Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya pirit, kallopirit, galena, dan
spalerit serta oksidasi besi.
- Pada intrusi granit sering berupa endapan logam Au. Pb, Sn, W, dan Z.
b) Endapan mesotermal, dengan ciri-ciri yaitu :
- Tekanan dan temperature yang berpengaruh lebih rendah dari pada
endapan hipotermal.
- Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat dengan
permukaan bumi.
- Tekstur akibat Cavity Filling jelas terlihat, sekalipun sering mengalami
proses penggantian antara lain berupa crustification dan banding.
- Asosiasi mineralnya berupa sulfide misalnya Au, Cu, Ag, As, Sb dan
oksida Sn.
- Proses pengayaan sering terjadi.
c) Endapan epitermal, dengan ciri-ciri yaitu :
- Tekanan dan temperature yang berpengaruh paling rendah.
- Tekstur penggantian tidak luas, jarang terjadi.
- Endapan bias dekat atau pada permukaan bumi.
- Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa fissure-vein.
- Struktur khas yang sering terjadi adalah cockade structure.
- Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral ganguenya
berupa klasit dan zeolite disamping kuarsa.

3. Mineral ekonomi yang di jumpai pada gravitational settling adalah kelompok unsure
platinum (platinum group element), titanium dan vanadium, besi, pentlandite,
kromium, kalkopirit, ilmenit, magnetit, apatit, dan rutil.
4. Proses fractional crystallization adalah proses yang akan membuat magma mengalami
perubahan komposisi dan membentuk jenis endapan mineral melalui proses
konsentrasi mineral-mineral pada larutan sisa (residual melt). Adapun mineral
ekonomis yang terbentuk dalam prpses ini yaitu Olivin dan augit.
5. Proses immiscibility adalah sebuah proses pemisahan dari magma yang kaya akan
silika dan unsur lain yang terkandung di dalamnya. Berikut merupakan kelompok
mineral yang terbentuk yaitu sulfida seperti pyrrhotite (FeS), pentlandite (Fe, Ni)9S8
dan chalcopyrite (CuFeS2) dan silika seperti piroksin.
6. Kimberlit adalah jenis batuan yang berasal dari magma yang bersifat ultrabasa yang
umumnya berukuran halus, terbentuk pada kedalaman lebih dari 150 km di bawah
permukaan bumi dan merupakan sumber utama dari intan. Kimberlit biasanya hadir
pada kerak bumi dalam struktur vertikal yang dikenal sebagai kimberlites pipes, dan
juga berupa dyke dan sills. Kimberlite pipes adalah sumber ekstraksi berlian yang
paling penting saat ini. Konsensus yang berkembang di dunia geologi menyatakan
bahwa kimberlit terbentuk pada bagian mantel bumi yang dalam. Pembentukan terjadi
pada kedalaman sekitar 150 dan 450 km(93 dan 280 mil), secara potensial terbentuk
dari komposisi mantel bumi yang bersifat eksotik, dan dierupsikan secara berulang-
ulang dan terus-menerus, seringkali disertai dengan kehadiran komponen karbon
dioksida dan material volatil. Faktor kedalaman dari zona peleburan dan
pembentukannyalah yang mengakibatkan kimberlit sangat potensial untuk menjadi
batuan yang mengandung xenochrist berlian.
BAB IV
ENDAPAN HIDROTERMAL 1
Soal
1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan endapan hidrotermal!
2. Sebutkan pembagian dari endapan hidrotermal dan jelaskan!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam jenis tekstur vein yang dijumpai pada endapan
epitermal!
4. Apa yang dimaksud dengan endapan porfiri dan gambarkan model ideal sebuah endapan
jenis porfiri!
5. Sebutkan karakteristik yang khas dijumpai pada endapan porfiri!
Jawaban
1. Larutan hidrotermal adalah larutan panas dengan suhu 50 sampai 500°C yang berasal dari
sisa cairan magma dari dalam bumi yang bergerak ke atas dan kaya akan komponen-
komponen (kation dan anion) pembentuk mineral bijih dan terbentuk pada tekanan yang
relatif tinggi (Bateman, 1950; Pirajno, 2009). Larutan sisa magma ini mampu mengubah
mineral yang telah ada sebelumnya dan membentuk mineral-mineral tertentu. Secara
umum, cairan sisa kristalisasi magma tersebut bersifat silika yang kaya alumina, alkali,
dan alkali tanah yang mengandung air dan unsur-unsur volatil. Larutan hidrotermal
terbentuk pada bagian akhir dari siklus pembekuan magma dan umumnya terakumulasi
pada litologi dengan permeabilitas tinggi atau pada zona lemah.
2. Berdasarkan tipe dan model endapannya, endapan hidrotermal dapat dibagi menjadi tipe
endapan antara lain:
a. Endapan epitermal (epithermal deposit)
Istilah epitermal pertama kali digunakan oleh Lindgren pada 1913 untuk
menjelaskan suatu endapan larutan hidrotermal yang dekat dengan permukaan
(berkisar antara 50–1500 meter dari atas permukaan bumi). Tipe endapan
epitermal terbentuk berkaitan erat dengan akitivitas vulkanisme pada suatu daerah.
Biasanya sistem epitermal ditandai dengan munculnya manifestasi aktivitas
vulkanisme dangkal di atas permukaan bumi dalam bentuk hot spring (mata air
panas) atau fumarole.
b. Endapan tembaga porfiri (porphyry copper deposit)
Endapan tipe porphyry copper merupakan endapan yang terbentuk akibat asosiasi
antara larutan hidrotermal dengan aktivitas batuan beku intrusif. Mineral-mineral
sulfida dan oksida terbentuk dari larutan hidrotermal pada temperatur yang tinggi.
Batuan intrusif umumnya bertekstur porfiritik dan kadang berasosiasi dengan
batuan vulkanik yang sejenis.
c. Endapan skarn (skarn deposit)
Endapan tipe skarn mengandung banyak mineral bijih seperti Fe, W, Cu, Pb, Zn,
Mo, Ag, Au, U, REE, F, B dan Sn. Walaupun pada dasarnya endapan skarn
identik dengan batugamping, namun endapan skarn juga bisa terbentuk pada jenis
batuan lainnya seperti shale, sandstone, granite, basalt, dan koomatite
d. Endapan sulfida masif vulkanik (volcanogenic massif sulfide deposit)
Endapan volcanic massive sulphide atau VMS adalah kumpulan dari mineral-
mineral sulfida dalam bentuk perlapisan (stratiform) yang dibentuk oleh hasil
presipitasi larutan hidrotermal di permukaan atau di bawah lantai samudra (sea
floor) pada zaman purba (ancient) ataupun yang masih terus berlangsung
(modern).
e. Endapan sedimenatry exhalative atau SEDEX (sedimentary exhalative deposit)
Endapan tipe Sedimentary Exhalative atau sering disingkat SEDEX adalah
endapan sulfida yang dibentuk oleh larutan hidrotermal yang kaya akan logam
terutama Cu, Pb, Zn, Ag, dan Ba yang naik ke atas permukaan melewati rekahan-
rekahan yang dibentuk oleh batas struktur/graben menuju ke atas permukaan dan
kemudian terendapkan.
3. Jenis tekstur vein
a. Tekstur pertumbuhan primer. Tekstur pertumbuhan primer (primary growth texture)
yaitu tek stur yang menunjukkan presipitasi atau pertumbuhan dalam tahap awal
kristalisasi di open space. Termasuk dalam tekstur ini yaitu antara lain:
 chalcedonic texture: dicirikan oleh kuarsa kristalin yang memperlihatkan kilap
lemak yang mengindikasikan
 silika yang terbentuk pada suhu rendah dan umumnya pada kedalaman yang
dangkal di atas zona up flow dan kemungkinan menindih daerah mineralisasi,
 saccharoidal texture: dicirikan oleh kumpulan butiran masif yang berwarna putih
susu atau mempunyai kilap kaca dengan bentuk menyerupai kumpulan gula,
 comb texture: memperlihatkan sebuah kumpulan kristal-kristal yang euhedral-
subhedral membentuk seperti gigi yang menyerupai sisir. tekstur ini terbentuk
akibat adanya pengisian celah oleh larutan-larutan hidrotemal yang selanjutnya
mengakibatkan pembentukan mineral di sepanjang dinding bagian dalam rekahan.
kristal-kristal kemudian ini tumbuh ke bagian tengah dari rekahan sehingga
bentuk atau morfologinya menyerupai sisir,
 zone crystal: merupakan kelompok dari lapisan atau kristal; setiap kristal memiliki
zona yang berwarna terang dan milky yang saling berselingan,
 colloform texture: yaitu tekstur yang memperlihatkan adanya kesan perlapisan
kalsedon yang halus dengan bentuk botroydal di penampang dan permukaan
seperti ginjal (lonjong),
 crustiform texture: yaitu tekstur yang memperlihatkan perlapisan yang
mempunyai orientasi pararel
b. Tekstur rekristalisasi.Tekstur ini terbentuk akibat perubahan fase metastabil atau
silika amorf (misalnya, silika gel kalsedon, opal, kristobalit) menjadi kuarsa (Dong,
dkk 1995).
 moss texture: yaitu tekstur yang dicirikan oleh kenampakan seperti kumpulan buah
anggur,
 microplumose texture: yaitu tekstur mikroskopis yang menunjukkan adanya bulu-
bulu pada kristal kuarsa.
c. Tekstur penggantian.Tekstur penggantian atau replacement merupakan tekstur hasil
dari produk silika yang menggantikan sebagian atau seluruhnya -pseudomorphs-
precipitates mineral sebelumnya (misalnya, karbonat, sulfat, adularia) (Morrison et
al, 1990).
 mold texture: yaitu tekstur yang memperlihatkan adanya bekas pelarutan atau
penggantian sebagian dari mineral yang mudah larut dalam urat kuarsa,
 bladed texture; yaitu tekstur yang menunjukkan kumpulan kuarsa kristalin
yang tersusun dalam bentuk pipih.

4. Endapan porfiri (porphyry deposit) adalah jenis endapan hidrotermal yang mempunyai
penyebaran luas dengan pola bijih yang menyebar dan mengandung konsentrasi bijih
yang rendah yang dijumpai pada batuan beku dengan tekstur porfiritik dengan komposisi
asam sampai dengan menengah (Sillitoe, 2010). Endapan tipe porfiri merupakan endapan
yang terbentuk akibat asosiasi antara larutan hidrotermal dengan aktivitas batuan beku
intrusif yang mineral-mineral sulfida dan oksidanya terbentuk dari larutan hidrotermal
pada suhu yang tinggi. Batuan intrusif umumnya bertekstur porfiritik dan sering
berasosiasi dengan batuan vulkanik yang sejenis
Gambar model ideal sebuah endapan jenis porfiri

5. Berikut merupakan karakteristik dari sistem endapan porfiri yang membedakannya


dengan endapan sistem hidrotermal lainnya (Cooke, dkk., 2005).
1) Tubuh bijih biasanya berasosiasi dengan seri intrusi dan dike yang berkomposisi
diorit sampai dengan monzonit kuarsa dengan tekstur porfiritik.
2) Zona breksiasi dengan fragmen yang menyudut dan terkadang membulat umum
dijumpai berasosiasi dengan tubuh batuan intrusif.
3) Dijumpai zona stockwork yang disusun oleh veinlet-veinlet kuarsa dan sulfida.
4) Alterasi yang khas dijumpai berupa:
 zona alterasi potasik pada bagian inti dari tubuh mineralisasi yang dicirikan
oleh kehadiran biotit sekunder dan felspar berasosiasi dengan bijih,
 zona alterasi kuarsa-serisit (serisit/filik) pada bagian luar yang dekat dengan
tubuh bijih dan kadang dijumpai menindih (overprint) zona potasik dan tubuh
bijih,
 zona alterasi epidote-klorit (propilitik) pada bagian terluar dari tubuh bijih.
5) Model endapannya akan membentuk sebuah zona konsentrik yang cenderung
mengikuti bentuk dari tubuh pluton.
6) Bagian atas dari cebakan dapat memperlihatkan adanya zona pengayaan yang
disebut dengan supergene enrichment, yaitu zona ketika grade dari bijih akan
bertambah akibat logam dari bagian atas cebakan mengalami pelarutan dan
terbawa sampai kedalaman di bawah muka air tanah yang kemudian mengalami
presipitasi.
BAB V

ENDAPAN HIDROTERMAL II

Soal

1. Apa yang dimaksud dengan endapan skarn?


2. Sebutkan pembagian endapan skarn berdasarkan tipe host rock-nya!
3. Sebutkan beberapa contoh endapan skarn berdasarkan endapan bijih yang terbentuk!
4. Apa yang dimaksud dengan volcanic massive sulphide?
5. Sebutkan dan jelaskan pembagian endapan VMS berdasarkan lingkungan tektoniknya!
6. Sebutkan beberapa jenis endapan VMS berdasarkan litostratigrafinya!
7. Sebutkan karakteristik mineralisasi tipe VMS yang ada di toraja, sulawesi selatan!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sedimentary exhalative (SEDEX) dan mississipi
valley tipe deposit (MVT)!
9. Jelaskan perbedaan antara SEDEX dan MVT!
10. Gambarkan model skematik dari endapan SEDEX dan MVT!

Jawaban
1. Skarn adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu batuan yang didominasi oleh
mineral-mineral calc-silica yang terbentuk oleh proses penggantian atau replacement dari
batuan yang bersifat karbonat selama proses metamorfisme atau akibat adanya kontak
dengan proses metasomatisme yang berasal dari suatu intrusi batuan beku (Meinert, dkk.
2005; Pirajno, 2009).

2. Skarn dapat dibagi berdasarkan beberapa kriteria di antaranya berdasarkan skala, batuan
asal (protolith) yang terubah, dan logam yang dikandungnya. Berdasarkan skala, endapan
skarn dibagi menjadi; 1) reaction skarn dan 2) replacement skarn (Eunaudi, 1982).
 Reaction skarn dicirikan dengan penyebaran yang tidak luas, umunya berkisar dari
sampai dengan cm dan sering disebut dengan local exchange skarn yang terbentuk
dari proses high grade regional metamorphism pada kontak antara serpih dan
batugamping.
 Replacement skarn umumnya memiliki penyebaran yang luas, berkisar antara 1 m
sampai dengan ratusan meter dan sering disebut dengan ore skarn karena
menghasilkan mineralisasi yang terbentuk dari adanya proses infiltrasi dari larutan
yang berasal dari intrusi batuan beku.

3. Endapan tipe skarn mengandung banyak mineral bijih seperti Fe, W, Cu, Pb, Zn, Mo, Ag,
Au, U, REE, F, B dan Sn. Walaupun pada dasarnya endapan skarn identik dengan
batugamping, namun endapan skarn juga bisa terbentuk pada jenis batuan lainnya seperti
shale, sandstone, granite, basalt, dan koomatite. Pengendapan bijih secara umum dibagi
berdasarkan morfologi dan tekstur dari endapan menjadi dua kelompok; yaitu mineralisasi
yang tersebar (disseminated mineralization) dan mineralisasi urat (lode mineralization).
Tipe mineralisasi yang pertama terjadi pada fase awal proses skarn (sama halnya dengan
proses terjadinya alterasi potasik pada endapan porfiri), sedangkan tipe mineralisasi lode
terjadi sama dengan proses alterasi serisitisasi, silisifikasi, dan argilik pada endapan
porfiri. Kedua jenis mineralisasi ini bisa dijumpai pada endapan yang sama.

4. Endapan volcanic massive sulphide atau VMS adalah kumpulan dari mineral-mineral
sulfida dalam bentuk perlapisan (stratiform) yang dibentuk oleh hasil presipitasi larutan
hidrotermal di permukaan atau di bawah lantai samudra (sea floor) pada zaman purba
(ancient) ataupun yang masih terus berlangsung (modern).

5. Beberapa ahli telah membuat klasifikasi dari endapan VMS. Klasifikasi yang dibuat oleh
Sawkins (1990) dan Franklin, dkk (2005). Sawkins (1990) membagi endapan VMS
menjadi 3 jenis endapan berdasarkan pada komposisi host-rock dan lingkungan tektonik.
yaitu: (1) Kuroko-type, (2) Cyprus-type, (3) Besshi-type.

 Kuroko-type
Pembahasan mengenai tipe Kuroko secara detail dilaporkan oleh Ohmoto & Skinner
(1983) dan Ohmoto (1996). Endapan tipe Kuroko ini terbentuk pada lingkungan cekungan
busur belakang yang terbentuk akibat subduksi. Proses mineralisasi membutuhkan kondisi
laut dalam (>1000 m) karena pada kondisi yang dangkal larutan yang mendidih akan
cenderung membuat proses mineralisasi terdispersi. Endapan tipe Kuroko seperti yang
dijumpai di Jepang yaitu di daerah Hokuroku berhubungan dengan urutan pengendapan
batuan hasil proses vulkanik bimodal atau mempunyai dua jenis magma yang berbeda.
Pada umumnya endapan ini disusun oleh thoeliitic basalt pada bagian bawah dan diikuti
oleh batuan dengan komposisi dasit, riodasit, riolit, dan batuan piroklastik yang sejenis.
Urutan bimodal ini terbentuk pada sebuah kondisi cekungan vulkanik calc-alkaline, yang
merupakan ciri dari lingkungan busur magma di atas zona subduksi.

 Cyprus type
Endapan tipe Cyprus cenderung tidak terlalu luas dengan grade yang menengah dan kaya
akan Cu dan Zn. Endapan ini pada umumnya berbentuk lensa atau tumpukan sulfida masif
di atas sebuah urutan kelompok batuan yang disebut ofiolit (ophiolite sequences) dan
basalt (Gambar 5.12). Pada bagian bawahnya berupa zona stockwork yang kaya akan Cu
terdiri dari urat-urat mineral sulfida-kuarsa yang saling memotong pada yang
terklorotisasikan. Berasosiasi dengan lingkungan tektonik pemekaran lantai samudra atau
sea floor spreading. Penciri utama dari endapan ini adalah sedikitnya kehadiran sedimen
silisiklastik.

 Besshi type
Endapan tipe Besshi dijumpai dalam lingkungan campuran sedimen silisiklastik-vulkanik
berupa serpih, greywacke dan batupasir. Biasanya endapan ini dijumpai pada sedimen
turbidit yang diintrusi oleh sill berkomposisi basalt. Umumnya mempunyai kandungan Cu
yang tinggi (Cu-rich) dengan kandungan Zn yang relatif rendah serta unsur litofil lainnya.
Perbedaan yang mencolok dengan tipe lainnya yaitu endapan tipe ini membentuk lapisan
sulfida masif yang kaya akan pirotit dan pirit yang tipis dan memanjang secara lateral.
Tipe ini terbentuk pada lingkungan busur kepulauan. Dalam klasifikasi oleh Franklin, dkk.
(2005) endapan tipe Besshi dimasukkan dalam endapan VMS tipe silisiclastic mafic.

6. Jenis endapan VMS berdasarkan liyostratigrafinya terbagi menjadi 5 yaitu :

1. Bimodal mafic

2. Mafic

3. Silisiclastic mafic

4. Bimodal felsic

5. Silisiclastic felsic

7. salah satu tipe yang dijumpai di indonesia yaitu di daerah sangkaropi, toraja, sulawesi
selatan. Di daerah ini di jumpai beberapa objek tubuh bijih pada batuan vulkanik yang
berkomposisi riolitik, di antaranya tubuh bijih bilolo, sangkaropi, dan mendilla. Umumnya
tubuh biji berbentuk stratiform massive dan epigenetic vein and stockwork yang ditutupi
oleh lapisan tipis barit. Tubuh bijih stratiform berkembang pada batu lempung yang
tersilisifikasi. Selain itu, pada tipe bijih ini juga dijumpai bijih yang terfragmentasi yang
terdiri sfalerit, galena, kalkopirit, pirit, kovellit, dan pirotit. Tipe endapan ini identik
dengan tipe endapan kuroko yang berada di jepang namun tanpa kehadiran gipsum.

8. Yang di maksud dengan sedimentary exhalative (SEDEX) dan mississipi valley tipe
deposit :

 Sedimentary exhalative atau sering disingkat SEDEX adalah endapan sulfida yang
dibentuk oleh larutan hidrotermal yang kaya akan logam terutama Cu, Pb, Ag, dan Ba
yang naik ke atas permukaan melewati rekahan-rekahan yang dibentuk oleh batas
struktur/graben menuju keatas permukaan dan kemudian terendapkan.
 Mississipi valley type atau sering disingkat MVT adalah endapan bijih yang kaya
akan Pb-Zn yang terbentuk akibat adanya presipitasi di dalam sebuah cekungan
sedimeb yang disusun oleh material karbonat (limestone atau dolostone).

9. perbedaan utama dari endapan SEDEX dan MVT yaitu :

- SEDEX
Tipe endapan SEDEX biasanya dijumpai di daerah yang dikontrol oleh struktur
pada lingkungan continental margin, terutama pada cekungan-cekungan intracratonic
dan miogeosinklin yang berumur Protreozoic sampai Palaeozoic.

1. Intracontinental rift system yang berkembang dari adanya ekstension busur


belakang.

2. Continetal rift floored by oceanic crust

3. Rifted passive continental margin

- MVT
Lingkungan tektonik dari endapan MVT berupa urutan paparan karbonat pada
daerah foreland dari sebuah sabuk pegunungan, walaupun di beberapa cebakan
dijumpai pada active extensionals basin. Proses pembentukan endapan MVT erat
kaitannya dengan sebuah proses pembentukan pegunungan (orogenesis) (Bradley &
Leach, 2003). Adapun urut-urutan pembentukannya yaitu
(1) pembentukan zona ketidakselarasan (unconformities) dan karstifikasi akibat
perpindahan dari forebulge,

(2) pembentukan patahan ekstensional/anjak, pada bagian forebulge yang terseret,

(3) pembentukan sabuk pegunungan dan kemiringan secara regional ke arah foreland.
Struktur geologi berupa patahan dan rekahan-rekahan yang dibentuknya sangat
berperan aktif dalam pembentukan cebakan yang bertindak sebagai saluran bagi
larutan untuk berpindah dari tempat terbentuknya menuju ke batuan host yang
permeabel.

10. Gambar model skematik dari endapan SEDEX dan MVT


BAB VI
ENDAPAN SEDIMENTER
Soal
1. Apa yg di maksud dengan endapan sedimenter?
2. Sebutkan jenis jenis endapan sedimenter?
3. Jelaskan proses pembentukan banded iron formation (BIE)?
4. Apa yang dimaksud dengan endapan flacer?
5. Sebutkan dan jelaskan macam macam jenis endapan flacer
6. Sebutkan dan jelaskan pembagian endapan evavorace?

Jawaban :

1. ENDAPAN SEDIMENTER Merupakan endapan yang terbentuk (terkonsentrasi)


akibat proses-proses mekanis, terutama yang terjadi pada mineral-mineral berat
(heavy minerals) yang memiliki ketahanan (resistensi) terhadap pelapukan kimia.
2. Contoh mineral-mineral yang umum dijumpai pada endapan sedimenter : Kasiterit
(SnO2), kromit (FeCr2O4), intan, emas, ilmenit (FeTiO3), magnetit (Fe3O4),
monazite [(Ce,La,Nd,Th)PO4], platinum, rutil (TiO2), xenotim [Y(PO4)] dan zirkon
(ZrSiO4), serta batu mulia (garnet, ruby, sappire, dll).
3. Proses yang bertanggung jawab terhadap pembentukan endapan banded iron
formation masih merupakan sebuah perdebatan, namun secara umum dapat dijelaskan
melalui tiga model
-Model endapan sedimenter yang terbentuk akibat adanya pelarutan unsur besi (iron)
tanpa oksigen di lingkungan laut bagian dalam (deep ocean) dan adanya aktivitas

mikroorganisme berupa Cyanobacteria yang menghasilkan oksigen pada bagian laut


yang lebih dangkal.
- Model endapan yang tidak melibatkan unsur oksigen dalam proses pembentukan
BIF yang unsur-unsur besinya mengalami pelarutan tanpa oksigen di kedalaman laut.
Sinar ultraviolet masuk menembus atmosfer bagian atas yang tidak dilapisi oleh
lapisan ozon, kemudian membantu proses pembentukan BIF.

- Model endapan yang melibatkan anoxygenic bacteria dalam proses pembentukan


BIF, dengan unsur besi yang terlarut tanpa oksigen di kedalaman terendapkan dan
pada kedalaman yang lebih dangkal dijumpai
adanya aktivitas dari bakteri yang terbentuk dari hasil fotosintesis (anoxygenic).

4. Flacer merupakan hasil erosi dari logam primer yang kemudiandiendapkan di lembah,
sungai, dan pantai di dalam sedimen Kuarter. Yangmana pembentukan logam plaser
dimulai dari proses pelapukan batuan yangmengandung logam primer, kemudian
tererosi, terangkut oleh air, danterakumulasi pada tempat-tempat yang lebih rendah
dari batuan induknya.
5. - Algoma-type BIF, dijumpai menyebar di sabuk greenstone yang berumur Archean
2.75 miliar tahun yang lalu. BIF tipe ini mempunyai penyebaran yang sangat terbatas
dan selalu berasosiasi dengan batuan vulkanik mafik (mafic volcanic rocks).
- Hamerslay-Transvaal-type BIF, merupakan endapan BIF yang mempunyai
penyebaran sangat luas dan menunjukkan proses pembentukan unsur besi yang sangat
intensif dengan kisaran umur pembentukan terbatas pada 2 miiar sampai dengan 2.75
miliar tahun yang lalu. Endapan ini merupakan endapan BIF yang paling luas yang
pernah ditemukan yang tertutupi oleh lapisan tipis batulempung halus di bawah dasar
gelombang pada paparan yang berkembang di sekitar keraton besar yang stabil.
Hamerslay-Transvaal-type BIF umumnya tidak berasosiasi dengan aktivitas
gunungapi. Contoh endapan ini yaitu Hemerslay Group (Australia) dan Transvaal
Group di Afrika Selatan. Sebagian besar endapan BIF yang bernilai ekonomis tinggi
berasal dari endapan BIF tipe ini.
- Granular iron formation, yaitu tipe endapan BIF yang relatif sama dengan tipe
Hamerslay-Transvaal-type BIF tetapi berumur relatif lebih muda (1.8 – 2.1 miliar
tahun yang lalu). Tipe ini juga mempunyai penyebaran yang tidak luas dan terbentuk
di atas dasar gelombang. Sesuai dengan namanya, tipe ini menunjukkan butiran yang
lebih kasar dari tipe sebelumnya dan disusun oleh butiran yang berukuran granule
yang terkompaksi dengan oolite dari iron oxides atau chert. Contoh dari tipe ini
dijumpai di daerah Lake Superior (Amerika Utara).
- Rapitan-type iron formations, yaitu endapan tipe BIF yang berumur Neoproterozoic
(0.8 sampai 0.6 miliar tahun yang lalu) yang berasosiasi dengan sedimen glaciomarine
(lingkungan glasial). Tipe ini diinterpretasikan terbentuk setelah proses yang disebut
dengan “snowball sate”. Contoh endapan tipe ini adalah Rapitan-type group di
Kanada, Yudnamutara Subgroup (Australia), Chuos Formations (Namibia) dan
Jacadigo Group (Brasil).
6. Endapan evaporasi merupakan sumber utama dari garam dapur (rock salt), potash (K),
kalium borat dan nitrat yang digunakan untuk bahan kebutuhan pokok di dunia. Jenis
endapan ini merupakan endapan presipitasi kimia yang terbentuk akibat proses
evaporasi dari larutan yang berasal dari air laut (Evans, 1993).
Ada dua lingkungan pembentukan tempat endapan evaporasi terbentuk, yang pertama
dan juga yang utama disebut dengan saline giants yang terbentuk di lingkungan
marginal marine dan yang kedua yaitu yang terbentuk di lingkungan intracontinental
dan lacustrine.
 Evaporasi yang terbentuk pada marginal marine ini biasa dijumpai pada
daerah yang berbentuk lagoon atau daerah transisi yang akses air lautnya
masih sangat terbatas. Jenis endapan ini bisa dijumpai dalam bentuk yang
tebal dan luas secara horizontal, tetapi dicirikan oleh mineral hasil presipitasi
dari air laut yang terbatas dimana keterdapatannya akan terus konstan secara
volume. Contoh dari model endapan ini adalah Permian Zechsten Formation
yang terbentuk pada laut dangkal yang ada di United Kingdom, Netherland,
Germany, dan Polandia dan juga pada Silurian Salina Formation di New York
dan Michigan di USA. Hasil yang diperoleh dari jenis endapan evaporasi ini
yaitu halit, potash, dan sulfat.
 Endapan evaporasi yang terbentuk pada lingkungan intracontinental atau
lacustrine mempunyai penyebaran yang relatif lebih terbatas dan tipis serta
disusun oleh variasi mineral yang lebih beragam akibat adanya pengaruh dari
sungai yang berasal dari daratan pada air danau. Contoh dari endapan jenis ini
adalah Danau kering di Chili, Death Valley di California, dan the Great Salt
Lake di Utah, USA. Jenis endapan ini juga merupakan sumber utama dari
borates (California) dan nitrates (Chile) dan juga Mg, Br dan Li yang diambil
di Utah.

Anda mungkin juga menyukai