Nim: 2020310011
Soal:
1. tuliskan dan jelaskan proses tebentuknya batuan mineral atau non mineral
secara lengkap dan jelas, kalau bisa dilengkapi dengan gambar.
Jawab:
Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-logam
dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma,
dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga dapat dihasilkan dari
proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu
faktor. Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak
terlepas dari faktor-faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail untuk
setiap jenis pembentukan mineral.
Adapun menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas
beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu, baik yang bernilai
ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral.
1. Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu
mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan
bijih. Pada temperatur tinggi (>600˚C) stadium liquido magmatis mulai membentuk
mineral-mineral, baik logam maupun non-logam. Asosiasi mineral yang terbentuk
sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis ini dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu :
a. Early magmatis
Endapan Early Magmatic dihasilkan dari proses magmatik langsung, yang disebut
orthomagmatik (proses pengkristalan magma hingga mencapai 90%). Mineral bijih
pada endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan basa.
Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu :
• Disseminated
• Segregasi
• Injeksi
b. Late magmatis
Jebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat sebagai bentuk sisa
magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih
banyak. Magma dari endpan late magmatic mempunyai sifat mobilitas tinggi.
Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan silikat yang
menerobos dan bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini disebut
Deuteric alteration yang terjadi pada akhir kristalisasi dari batuan beku dan cirri-
cirinya hampir mirip dengan efek yang dihasilkan proses pneumatolytic atau larutan
hydrothermal. Jebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan batuan beku yang
basic dan disebabkan oleh bermacam-macam proses differensiasi, kebanyakan
jebakan mgmatic termasuk dalam golongan ini.
2. Proses Pegmatisme
3. Proses Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai membentuk
jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile
akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping
disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi
maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang
diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineralpneumatolitis.
4. Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan
tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Adapun
bentuk-bentuk endapan mineral dapat dijumpai sebagai proses endapan hidrotermal
adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses mineralisasi berupa
pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang terdiri atas mineral-
mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan-bukaan batuan.
5. Proses Replacement (Metasomatic replacement)
6. Proses Sedimenter
Proses Sedimenter adalah endapan yang terbentuk dari proses pengendapan dari
berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya, yang
kemudian terakumulasi dan tersedimentasikan pada suatu tempat.
7. Proses Evaporasi
Proses evaporasi mieneral adalah proses pembentukan mineral pada daerah yang
beriklim kering dan panas akibat dari prose penguapan. Yaitu mineral yang teralut
pada air tetap tinggal ketika terjadi penguapan pada air.
Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan
pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami
transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan sedimen yang
lainnya. Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi secara fisika dan kimia.
Tubuh bijih (lode, urat, pipa dll) yg muncul dekat permukaan akan mengalami
pelapukan krn rembesan air & udara. Perembesan tsb menyababkan pelapukan &
pelarutan shg batuan asalnya yg kompak mjd porous dg batuan yg terbentuk disebut
gossan. Mineral primer di daerah ini mengalami oksidasi smpai batas nuka air tanah,
daerah diatas muka air tanah disebut zona oksidasi. Pada zona oksidasi akan
terakumulasi mineral oksida sekunder limonitdgn ciri2 khusus. Proses pengayaan
oksida tsb bisa juga t’bentuk dari mineral sulfida & tjd di zona oksidasi. Lalu tjd
pelarutan garam2 & asam sulfat lewat zona sulfidasi (dibwh muka air tanah)/zona
pengayaan supergen t’bentuk mineral sekunder. Terjadi reaksi2 pada zona oksidasi &
sulfidasi.
Mineral yang membentuk batuan metamorf adalah mineral asal batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf yang berubah karena proses metamorfosis. Proses
metamorfosisme mengubah mineral menjadi kondisi terbentuk mineral baru, dan/atau
membentuk mineral yang sama namun memiliki sifat yang berbeda karena
menyesuaikan kondisi lingkungan yang baru. Sebagai contoh perubahan pada kondisi
pertama yaitu mineral olivine terubah menjadi asbestos, dan mineral homblende
membentuk serpentine. Sedangkan perubahan pada kondisi kedua yaitu mineral
calcite tetap calcite, dan quartz tetap quartz.