Anda di halaman 1dari 4

ENGGELS SEBIATAKO VERA SEDAYU 12018040

KELAS 02

SOAL :
Jelaskan bagaimana proses pembentukan:
a. Batuan sedimen klastik
b. Batuan sedimen kimia
Jawaban :
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan (sedimentasi), hasil
erosi atau batuan yang terjadi dari akumulasi mineral dari hasil perombakan batuan yang
sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia maupun organisme yang diendapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan (litifikasi) dan
diagenesa.
A. PROSES PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN KLASTIK
Batuan sedimen klastik adalah batuan yang terdiri dari material-material pecahan atau
hancuran batuan atau mineral yang sudah ada sebelumnya (fragmen-pecahan besar dan
matriks-pecahan kecil). Terbentuk sebagai akibat kompaksi dari material batuan beku,
batuan sedimen lain, dan batuan malihan, dengan ukuran butir beragam. Karena
pembentukan tersebut diakibatkan oleh angin, air, atau es, maka disebut juga batuan
sedimen mekanik (mechanical sediment).
Proses pembentukan batuan sedimen klastik diawali dengan proses pelapukan batuan
sedimen itu sendiri ataupun dari jenis – jenis batuan lain. Hasil pelapukan berupa fragmen
yang terbawa oleh aliran air kemudian diendapkan di sungai, danau, atau rawa.
Pengendapan tersebut berlangsung secara mekanis yang terbagi menjadi dua jenis menurut
ukuran butiran batu.
Batuan yang memiliki ukuran besar terjadi akibat proses pengendapan langsung
setelah peristiwa erupsi gunung berapi. Pengendapan langsung ini terjadi di lingkungan
sungai, danau atau laut yang berada di sekitar gunung berapi. Batuan yang terbentuk akan
dikategorikan dalam batuan detritus kasar. Sedangkan batuan yang berukuran kecil
terbentuk akibat proses pengendapan yang terjadi di zona laut dangkal maupun laut dalam.
Dalam proses pengendapan, batuan sedimen akan mengalami diagenesa. Disebut
diagenesa karena proses – proses yang akan terjadi pada material endapan berlangsung
pada suhu yang rendah, baik selama litifikasi maupun sesudahnya. Diagenesa ini bertujuan
untuk membuat material endapan menjadi batuan yang keras. Tahapan dari diagenesa
meliputi:
1. Kompaksi
Pada tahap pertama, material sedimen akan dimampatkan satu dengan yang lain.
Pemampatan tersebut terjadi akibat adanya tekanan berupa beban berat yang berasal
dari atas material sedimen. Setelah dimampatkan, volume material sedimen akan
menurun, sedangkan kerapatan antar butiran menjadi semakin tinggi. Pengurangan
porositas batuan dan kehilangan air dapat mencapai 60 – 80%.

2. Sementasi
Dalam tahap ini, material yang berada di antara rongga butir sedimen akan
mengendap dan mengikat butiran sedimen yang lain. Jenis semen yang utama adalah
kuarsa dan kalsit.
3. Rekristalisasi
Tahap ini merupakan proses pengkristalan ulang suatu mineral. Mineral tersebut
diperoleh dari proses pelarutan material sedimen sebelum maupun sesudah
diagenesa.
4. Autigenesis
Pada tahap ini akan dibentuk mineral yang merupakan partikel baru pada suatu
sedimen. Mineral tersebut berupa silika, karbonat, gypsum, klorit, dsb.
5. Metasomatisme
Tahap ini disebut memtasomatisme yaitu bergantinya material sedimen tanpa disertai
penurunan volume material asalnya.

B. PROSES PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN KIMIA


Proses sedimentasi secara kimia terjadi pada saat pori – pori yang berisi fluida menembus
pada pori – pori batuan. Hal ini berhubungan dengan reaksi mineral pada batuan terhadap
cairan yang masuk sehingga terbentuklah batuan sedimen kimia. Adapun proses kimiawi
dari diagenesis batuan sedimen antara lain:
1. Bioturbation
Bioturbation atau bioturbasi adalah proses sedimentasi batuan sedimen menjadi
batuan sedimen kimiawi yang disebabkan oleh makhluk hidup.

2. Kompaksi
Kompaksi adalah proses mengkompakkan butiran-butiran batuan sedimen ke pori-
pori batuan.

3. Pressure solution
Proses yang terjadi karena tekanan terkonsentrasi di point of contact antara dua
butiran di dalam sedimen.

4. Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah proses perubahan struktur kristal, akan tetapi komposisi
mineralnya tetap sama. Adapun mineral yang biasanya terkristalisasi adalah kalsit.
Proses ini mempengaruhi reorientasi batas kristal dari butiran mineral.
5. Dissolution
Dissolution atau pelarutan adalah proses pelarutan mineral pada batuan sedimen
yang kemudian membentuk porositas sekunder. Fluida yang melewati batuan
menyebabkan komponen yang tidak stabil akan larut dan tertransport atau
terendapkan kembali di dekat pore dimana kondisinya berbeda.

6. Sementasi
Sementasi merupakan proses pengendapan mineral yang merupakan semen dari
batuan sedimen, semen tersebut nantinya akan diendapkan pada saat proses primer
ataupun proses sekunder.
7. Authigenesis
Authigenesis adalah proses munculnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori
batuan. Mineral baru dihasilkan oleh reaksi fase fluida yang sebelumnya ada dalam
batuan melalui presipitasi material material yang masuk ke dalam fase fluida atau dari
kombinasi sedimentasi primer dan sekunder.
8. Replacement
Replacement adalah proses melarutnya suatu mineral yang kemudian memiliki
mineral lain yang terbentuk dan menggantikan mineral yang terlaut tadi.
Proses sedimentasi batuan menjadi batuan sedimen kimia disebut dengan diagenesis.
Diagenesis adalah proses perubahan batuan sedimen menjadi batuan sedimen yang berbeda
setelah melalui proses litifikasi pada suhu dan tekanan yang kurang dari yang dibutuhkan
pada saat pembentukan batuan metamorf. Adapun tahapan diagenesis adalah:
1. Eodiagenesis
Yaitu tahap awal pengendapan sedimen, dimana akan terjadi pembebanan yang akan
menyebabkan terjadinya kompaksi pada setiap lapisan sedimen. Pada tahap ini
proses kompaksi sangat dominan.
2. Mesodiagenesis
Yaitu proses pengangkatan air dan mineral buatan.
3. Laterydiagenesis
Yaitu proses tahapan dari proses mesodiagenesis yang telah melewati tahap
eoldiagenesis. Pada tahap ini kompaksi yang kuat akan berkolaborasi dengan proses
burial yang akan menyebabkan suhu dan tekanan menjadi naik sehingga memicu
terjadinya dissolution, dissolution ini sangat mendominasi pada proses ini. Sampai
pada proses ini dapat dikategorikan sebagai proses earlydiagenesis. Jika telah terjadi
proses pelarutan dan masih terjadi proses burial maka akan terjadi sementasi di
sekitar butiran sedimen yang kemudian hal ini disebut sebagai proses
laterydiagenesis. Apabila kompaksi terjadi secara terus menerus dan suhunya
mencapai 160 derajat Celcius maka proses diagenesis akan berhenti dan akan
digantikan oleh proses metamorfisme.
4. Telodiagenesis
Yaitu tahap akhir setelah terjadi tahapan mesodiagenesis yaitu tahap pengangkatan.
Pada tahap pengangkatan ini keberadaan berbagai jenis air akan mempengaruhi
susunan komposisi kimia suatu batuan sehingga kemungkinan terbesarnya akan
terjadi proses authigenesis atau proses pengisian mineral baru.

Anda mungkin juga menyukai