Anda di halaman 1dari 8

Diagenesis

Posted on May 1, 2013 by poncoaw

Diagenesis yang dibahas kali ini lebih mengarah ke sedimen


klastik.
Diagenesis adalah suatu proses yang mempengaruhi
sedimen (material) terletak di dekat permukaan bumi
dengan suhu dan tekanan yang rendah. Sebenarnya
diagenesis dan metamorfisme hampir memiikki kesamaan
akan tetapi yang menjadi pembeda utamanya adalah pada
suhu dan tekanannya. Diagenesis terjadi dibawah suhu 200 C
dan tekanan dibawah 300MPa atau 2kb dengan kedalaman
maksimal 7km (Winkler,1967).
Perubahan-perubahan yang terjadi hingga menyebabkan
diagenesis adalah disebabkan oleh pergerakan bumi dan
peningkatan tekanan yang ada pada suatu daerah.
Diagenesis juga bisa dikatakan sebagai proses dalam
perubahan material sedimen menjadi sedimen yang telah
terlithifikasi. Proses-proses yang terjadi dalam lithifikasi
adalah :
1. Kompaksi
Kompaksi adalah mengkompakkan lagi butiran-butiran
sedimen sehingga kemas yang terbentuk menjadi lebih dekat
dan baik serta porositas yang terdapat dalam proses
lithifikasinya menjadi berkurang. Hal tersebut disebabkan
oleh pengurangan air maupun partikel cairan karena efek

pembebanan dari material sedimen lain yang ada di atasnya.


(meskipun g selalu).
2. Sementasi
Proses dimana partikel-partikel sedimen menjadi bersatu oleh
karena adanya material sekunder yang mengisinya. Hal
tersebut dapat berupa zat yang berasal dari resapan air
tanah ke pori-pori batuan, atau berasal dari pelarutan mineral
dalam batuan yang juga diikuti oleh redeposisi arenaceous
rock. Selain itu, semen dapat mengakibatkan tumbuhnya
kristal baru atau mengalami overgrowth.
Hal tersebut ditabelkan dengan tabel di bawah :

3. Pelapukan
Proses dimana batuan menjadi perlahan-lahan hancur dan
mengalami dekomposisi oleh tenaga eksogen seperti angin,
hujan, perubahan suhu, tanaman dan bakteri. Bisa dikatakan

bahwa pelapukan merupakan tahapan awal dalam proses


denudasi.
Hal di atas adalah gambaran secara umum dalam proses
lithifikasi, akan tetapi terdapat proses lanjutan setelah
lithifikasi dan mengalami diagenesis.
Beberapa Proses diagenesis scara garis besar yang juga
hampir sama dengan yang di atas :
A. Secara Fisik
1. Kompaksi
penjelasan kurang lebih sama seperti di atas.
contohnya: material lempung saat akan kompaksi menjadi
batulempung mengalami pengurangan porositas 60-80%,
sedangkan material pasir menjadi batupasir mengalami
pengurangan porositas 35-40%.
B. Secara Kimia
2. Sementasi
penjelasan juga kurang lebih hampir sama seperti di atas.
contohnya: presipitasi kalsit dari sedimen karbonat,
presipitasi silika ke butiran kuarsa yang rounded.
3. Authigenesis
Alterasi atau Perubahan dari salah satu mineral untuk
membentuk mineral baru yang mungkin dapat menjadi suatu
semen < pirit (reduksi), hematit (oksidasi), Feldspar ->
mineral lempung.
4. Rekristalisasi
Perubahan ukuran umumnya menjadi tumbuh atau
membesar, selain itu juga terjadi perubahan bentuk tanpa

merubah komposisi secara signifikan. Tekstur asalnya masih


terlihat akan tetapi strukturnya hancur.
contohnya: Lime Mud -> Coarse Crystalline Limestone
5. Inversion
Penggantian mineral dengan polimorfnya (mineral yang
memilikki komposisi kimia sama tetapi bentuk kristal yang
berbeda), biasanya disertai dengan proses rekristalisasi.
contoh: aragonit (orthorombik) -> kalsit (rhombohedral)
6. Replacement
Kristalisasi mineral baru dalam bidang mineral lama atau
agregat mineral dari komposisi yang berbeda. Tekstur dan
struktur asal masih dapat terlihat.
contoh: Clay mineral -> kalsit, calcite shells -> glaukonit
7. Disolution
Larutan yang kurang stabil dalam suatu mineral akan pergi
dan membentuk rongga, mengalami peningkatan porositas.
C. Secara Biologi
8. Bioturbasi
contoh: erosi mekanis dari substrat karbonat oleh aktivitas
moluska atau organisme lain yang menyebabkan terjadinya
degradasi sedimen dan pembentukan rongga dalam substrat
seperti perubahan agregat sedimen karbonat yanG menjadi
pellethttp://poncoaw.wordpress.com/2013/05/01/diagenesis/
Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses prosesproses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan
sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan
keras ( Pettjohn, 1975).
Proses diagenesa antara lain :

a)

Kompaksi Sedimen
Yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di
atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang
lain menjadi rapat.

b)

Sementasi
Yaitu turunnya material-material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butirbutir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada
ruang butir makin besar.

c)

Rekristalisasi
Yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan
material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada
pembentukan batuan karbonat.

d)

Autigenesis
Yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut
merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui
sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dan lain-lain.

e)

Metasomatisme
Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume
asal.
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/05/batuan-sedimen.html
Diagenesa adalah proses perubahan fisik dan kimia. Pada saat terjadinya kompaksi maka air
yang terkandung di dalam lapisan sekitar 50 - 60% dan terjadi sementasi. Lalu setelah itu
terjadi proses lithifikasi yang membuat air di dalam lapisan hanya sekitar 10 - 20%.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa
bahan lepas. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat,
silika, garam dan material lain. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa
batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan
sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
Diagenesa merupakan proses perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam
suatu sedimen. Adapun proses yang terjadi selama masa diagenesa antara lain :
Kompaksi
Kompaksi sedi m e n yaitu te rmampatnya batuan butir sedimen satu terhadap yang lain akibat
tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar
butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.
Sementasi
Sementai yaitu turunnya material-mat erial di ruang antar butir sedi m e n dan secara kimia wi
mengikat butir-butir sedimen satu dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat
kelurusan larutan (permeabilits relative) pada ruang antar butir makin besar.
Rekristalisasi
R ekristaliasi yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang bera s al
dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atau s ebelumnya. Rekristalisasi sangat
umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.
Autigenesis
Autigenesis yaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral
tersebut merupakan pa rtikel baru dalam suatu sedimen. M ineral autigenetik umum diketahui
sebagai berikut : karbonat, silikia, klorita, illite,ipum dan lain-lain.
Metasomatisme
Metasomatisme yaitu penggantian mineral sedi m e n oleh berbagai mineral autigenetik,tanpa
penguranganvolume asal.
Contoh : dolomitiasi, s ehingga dapat merusak bentuk suatu batuan karbonat atau fosil.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2181890-diagenesa-batuansedimen/#ixzz2xXUaLbFT

Proses pemadatan dan pengompakan, dari bahan lepas (endapan) hingga


menjadi batuan sedimen disebut diagenesa. Proses diagenesa itu dapat
terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 oC dan
tekanan 1 2 kilobar, berlangsung mulai sedimen mengalami penguburan,
hingga terangkat dan tersingkap kembali di permukaan. Berdasarkan hal
tersebut, ada 3 macam diagenesa, yaitu :
1. Diagenesa eogenik, yaitu diagenesa awal pada sedimen di bawah
muka air.
2. Diagenesa mesogenik, yaitu diagenesa pada waktu sedimen
mengalami penguburan semakin dalam.
3. Diagenesa telogenik, yaitu diagenesis pada saat batuan sedimen
tersingkap kembali di permukaan oleh karena pengangkatan dan erosi.
Dengan adanya berbagai macam diagenesa maka derajat kekompakan
batuan sedimen juga sangat bervariasi, yakni :
1. Bahan lepas (loose materials, masih berupa endapan atau sedimen)
2. Padu (indurated), pada tingkat ini konsolidasi material terjadi pada
kondisi kering, tetapi akan terurai bila dimasukkan ke dalam air.
3. Agak kompak (padat), pada tingkat ini masih ada butiran/fragmen yang
dapat dilepas dengan tangan atau kuku.
4. Kompak (keras), butiran tidak dapat dilepas dengan tangan/kuku.
5. Sangat kompak (sangat keras, biasanya sudah mengalami
rekristalisasi).

http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/

Anda mungkin juga menyukai