MINERAL
PROSES MAGMATIS
Proses ini sebagian besar berasal dari magma
primer yang bersifat ultra basa, lalu mengalami
pendinginan
dan
pembekuan
membentuk
mineral-mineral silikat dan bijih.
Pada temperatur tinggi (> 600C) stadium liquido
magmatis mulai membentuk mineral-mineral,
baik logam maupun non-logam.
Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan
temperatur pendinginan saat itu
PROSES PEGMATISME
Setelah proses pembentukan magmatis, larutan
sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri
dari cairan dan gas.
Stadium endapan ini berkisar antara 600C
sampai 450C berupa larutan magma sisa.
Asosiasi batuan umumnya Granit.
PROSES PNEUMATOLISIS
Setelah temperatur mulai turun, antara 550450C, akumulasi gas mulai membentuk jebakan
pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma
makin encer.
Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan
beku yang telah ada dan batuan samping
disekitarnya, kemudian akan membentuk
mineral baik karena proses sublimasi maupun
karena reaksi unsur volatile tersebut dengan
batuan-batuan yang diterobosnya sehingga
terbentuk endapan mineral yang disebut mineral
pneumatolitis.
PROSES HYDROTERMAL
Merupakan proses pembentuk mineral yang
terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan
yang sangat rendah, dan larutan magma yang
terbentuk sebelumnya.
Secara garis besar, endapan mineral
hydrothermal dapat dibagi atas : Endapan
hipotermal, Endapan mesotermal, dan
Endapan epitermal.
PROSES SEDIMENTER
Mineral bijih sedimenter adalah mineral bijih
yang ada kaitannya dengan batuan sedimen,
dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara
selama sedimentasi, atau pelapukan maupun
dibentuk oleh proses hidritermal.
Terbagi atas konsentrasi residu dan konsentrasi
mekanik.
Proses Evaporasi
Supergen enrichment
Penjelasan : pelindian elemen -elemen tertentu
dari bagian atas suatu endapan mineral
kemudian presipitasi pada kedalaman
menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang
lebih tinggi.
Proses Metamorfisme :
Proses yang umumnya merupakan hasil dari
metamorfisme kontak dan metamorfisme
regional
Terbagi atas endapan- endapan
termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.
Reaksi Bowen
Olivi
n
Anortit
Pirokse
n
Albit
Amfibol
Ortokla
s
Biotit
Kuarsa
Muskovi
t
2. ASOSIASI
SEDIMEN
MINERAL
DALAM
BATUAN
SISTEMATIKA MINERALOGI
ENDAPAN MINERAL
Skinner (1979) menyebut endapan mineral
(mineral deposits) merupakan konsentrasi suatu
mineral pada kerak bumi, terbentuk secara alami
serta pada daerah yang terbatas (lokal)
Jika mineral-mineral yang terkonsentrasi
mengandung bahan atau material yang bernilai
bagi manusia serta layak untuk ditambang, maka
endapan tersebut secara kusus disebut endapan
bijih/ore deposits (Edwards dan Atkinson 1986,
Guilbert dan Park 1986), endapan
ekonomi/economic deposits(Hutchison 1983),
atau endapan mineral ekonomi (Jensen dan
Bateman 1981).
Batumulia tulen
B. Batu semi mulia
MINERAL JARANG
Mineral jarang adalah mineral yang keterdapatan
unsur-unsurnya jarang untuk ditemukan.
Keberadaanya bisa berupa ore ataupun konsentrat
yang ikut terdapat pada mineral lainnya.
Mineral ini dapat terbentuk pada suatu proses
geologi yang membentuk mineralisasi.
Contoh mineral jarang : molibdenum, bismuth,
cobalt, palladium, dan zircone
Pemanfaatan mineral jarang : bahan baku untuk
peralatan vital militer seperti alat pelacak,
material produksi modern, seperti dunia
superkonduktor, laser, optik, glass da keramik.