Anda di halaman 1dari 23

GENESA ENDAPAN MAGMATIS

Magma primer bersifat basa-ultra basa mengalami pendinginan membentuk mineral silikat dan
mineral bijih
Endapannya dapat terkosentrasi atau disseminated
Endapan terkonsentrasi karena proses diferensiasi kristalisasi, diferensiasi gravitasi, segregasi
maupun injeksi. Contoh: mineral khromit, platina sering terkonsentrasi di dalam batuan beku
ultra basa, sedangkan mineral titanomagnetit, pirolit dan kalkopirit sering terkonsentrasi di dalam
batuan beku basa.
Proses pemisahan dan konsentrasi dapat terjadi pada awal pembentukan batuan beku (early
magmatic process) atau pada periode menjelang berakhirnya pendinginan magma (late
magmatic process).

Proses yang terjadi pada early magmatic process adalah :


1. Bila tidak terjadi konsentrasi, maka mineral bijih yang terbentuk akan tersebar merata
(disseminated).
2. Bila terjadi diferensiasi kristalisasi/gravitasi, maka mineral yang terbentuk bisa terkonsentrasi
(segregasi) pada tempat tertentu.
3. Bila terjadi injeksi maka mineral-mineral yang sudah terbentuk akan berpindah dan
terkonsentrasi di tempat lain.

Proses yang terjadi pada late magmatic process adalah :


1. Sebagian magma yg belum membentuk mineral, berupa sisa dari magma yang telah
mengkristal pada early magmatic process akan membentuk mineral secara terkonsentrasi
karena proses diferensiasi kristalisasi gravitasi residual liquid segregation

2. Magma yang tersisa setelah early magmatic process bisa diinjeksikan ke tempat lain yang P
<< membentuk mineral berikutnya secara terkonsentrasi (residual liquid injection).
3. Terjadi penerobosan (penetrasi) dan korosi larutan magma yang tersisa terhadap mineral2
yang terbentuk pada early magmatic process dan kemudian membentuk mineral2 berikutnya
secara terkonsentrasi.
4. Magma yang tersisa membawa mineral yang sdh terbentuuk pada early magmatic process
karena injeksi.

Endpan late magmatic process gejalanya sering memperlihatkan pembentukan mineral yang
memotong endapan early magmatic process yang dicirikan adanya reaction rim pada sekeliling
mineral yang telah terbentuk.
Contoh endapan magmatis dan assosiasinya :
1. Platina terbentuk pada batuan beku basa ultra basa, mis: norit, peridotit atau batuan
ubahannya.
2. Khromit, terdapat pada batuan peridotit, anortosit dan batuan beku basa.
3. Titanoferous magnetit dan ilmenit terdapat pada gabro, anortosit dan endapan magnetit yang
terjadi bersama-sama syenit.
4. Tembaga-nikel berassosiasi dengan norit dan endapan korundum yang terjadi bersama-sama
nefelin syenit.
5. Intan terjadi pada batuan kimberlit jenis peridotit.

ENDAPAN HIDROTERMAL
Genesa : pengendapan larutan sisa magma dengan T < 372 C.
Komposisi : Mengandung oksida-oksida dan atau sulfida-sulfida dari pada logam Au, Ag, Pb,
Zn, Sb, Hg, dan Fe. Mineral kuarsa sangat lazim terdapat bersama-sama mineral lain.

Mineral kuarsa berwarna keruh-bening, kompak, bentuk cukup baik sempurna, kadangkadang merupakan pseudomorf dari mineral fluorit dan barit.
Pengendapan mineral hidrotermal dalam kondisi biasa atau koloid. Jika setelah pengendapan
koloid terjadi perubahan menjadi kristalin disebut endapan koloid.
Bentuk jebakan : mengikuti bentuk rongga/ rekahan yang diisinya. Kadang-kadang diikuti oleh
proses subtitusi/replacement.
Bentuk urat banyak terjadi pada batuan beku intrusi.
Pada batugamping dan dolomit sering memperlihatkan bentuk subtitusi, batupasir dan tufa
sering berupa impregnasi.
Bentuk urat dan impregnasi dapat digolongkan pada proses cavity filling sedangkan bentuk
yang lain disebut replacement.
Pada jebakan yang mengisi rongga dapat terjadi 2 proses, yaitu pembentukan dan pengisian
rongga. Kedua proses dapat berjalan bersama-sama atau dipisahkan oleh interval waktu.
Pada jebakan yang ditemukan, kadang2 memperlihatkan bentuk pengisian (mineralisasi) yang
berbeda arahnya dan bentuk strukturnya yang berbeda pula. Ini terjadi karena pembentukan
struktur batuan dan proses pengisian lebih dari 1 kali, tergantung dari proses yang terjadi.Daerah
perpotongan struktur seperti demikian merupakan daerah yang paling lemah dan mudah
mengalami pengisian, sehingga sering menunjukkan jebakan yang menarik.
Jebakan yang terjadi karena proses replacement sering memperlihatkan ciri-ciri :sisa/relict
mineral lama, relict struktur lama, gejala/proses pseudomorfosis, terbentuk yang ridak teratur.
Bentuk struktur terdiri dari : banded yaitu urutan perlapisan mineral; crustified yaitu perulangan
perlapisan mineral; cockade yaitu berupa ring structure/struktur kekar/struktur pembungkusan;
comb yaitu bentuk sisir; colloform yaitu struktur membulat seperti kumpulan buah anggur;
brecciated ; dan kombinasi.
Struktur replacement terdiri dari : marginal/ ring structure yaitu bagian tepi mineral mengalami
replacement; core/atol structure yaitu bagian tepi mengalami replacement; selective yaitu

pergantian secara selective; relict yaitu struktur sisa mineral asal; diffuse penetration yaitu
penggantian secara difusi.
Bentuk tekstur terdiri dari : kristalin berupa cleavage, kembar, herring bone, dan dendritik atau
zoner; fibrous yaitu berupa serat-serat halus.
Jenis endapan hidrotermal ada 3, yaitu : hipotermal, mesotermal dan epitermal.
Endapan hipotermal memiliki ciri-ciri : 1.Tekanan dan temperatur relatif paling tinggi. 2.
Endapan berupa urat-urat dan korok/dike yang berassosiasi dengan intrusi dengan kedalaman
yang besar. 3.Wall rock alteration dicirikan oleh proses alterasi yang kuat. 4. Assosiasi
mineralnya berupa sulfida, misalnya : pirit, kalkopirit, galena dan sfalerit serta oksida besi
(spekularit). 4. Pada intrusi granit sering berupa endapan mineral logam Au, Pb, Sn, W dan Zn.
Endapan Mesotermal memiliki ciri-ciri : 1.Tekanan dan temperatur lebih rendah dari endapan
hipotermal. 2.Endapan berassosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat dengan permukaan
bumi. 3.Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat sekalipun sering mengalami proses
replacement antara lain berupa crustification atau banding. 4. Assosiasi mineralnya berupa
sulfida : Au, Cu, Ag, Sb dan oksida Sn. 4. Proses pengayaan sering terjadi.
Endapan epitermal memiliki ciri-ciri : 1.Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling
rendah. 2. Tekstur replament tidak khas, jarang terjadi. 3. Endapan bisa dekat atau pada
permukaan bumi. 4. Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa fissure-vein. 5. Struktur khas
sering berupa cockade-structure. 6.Assosisasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan
mineral ganguenya berupa kalsit dan zeolit disamping mineral kuarsa.

PROSES DAN PENGENDAPAN KARENA AKTIVITAS VULKANIK

a) Material atau bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktivitas vulkanik terdiri dari bahan-bahan
piroklastik dan uap/gas.
Material berupa uap/gas ini bisa dihasilkan oleh proses peledakan gunungapi dan aktivitas
akhir vulkanisme, misalnya pumarola.

Uap/gas yang dikeluarkan tersebut sering mengandung unsur-unsur logam dan non logam.
Karena proses sublimasi (pembekuan uap/gas) sering membentuk endapan-endapan mineral
logam maupun non logam di sekitar dan pada kepundan gunungapi.
Proses sublimasi ini terjadi didalam keadaan tekanan dan temperatur yang relatif rendah tanpa
melalui fase cair.

b) Endapan mineral yang terbentuk jarang sekali dalam jumlah banyak, tetapi kadang-kadang
bisa bernilai ekonomis
Contoh endapan mineral yang terbentuk antara lain : belerang, garam-garam KCl, NaCl serta
beberapa jenis endapan mineral logam (besi, tembaga, seng dan tembaga).

Tipe endapannya yang telah diketahui, seperti : Tipe Noranda atau endapan sulfida massif;
Tipe Kidd Creek, Ontario ; Tipe tubuh bijih Sullifian, British Columbia; Endapan Mike dan Rio
Tinto, Nevada; endapan tipe Kuroko, Jepang dan tipe endapan Stratabound, Australia.

Banyak endapan sulfida yang tebentuk dalam lingkungan bawah laut dan umumnya terdapat
diantara batuan vulkanis yang retak-retak di bawahnya dan batuan vulkanis yang tidak berubah
di atasnya.
Endapannya berupa stratabound, tubuh-tubuh massif lentikular mineralisasi piritik.
Mineralisasi mengandung : kalkopirit, sfalerit dan galena dalam batuan vulkanis berlapis,
ditutupi oleh silikaan berlapis tipis dan sedimenter yang kaya besi atau batuan vulkanis.
Endapannya terdiri 3 tipe, yaitu : tubuh-tubuh pirit-sfalerit-kalkopirit dalam batuan vulkanis
mafic hingga felsic ; pirit-galena-sfalerit-kalkopirit berupa tubuh dalam batuan vulkanis yang
lebih felsic ; dan tubuh pirit-kalkopirit dalam baatua vulkanis mafic-ofiolit.

ENDAPAN TIPE KUROKO

(Endapan Hasil Aktivitas Vulkanik)


Adalah endapan yang urutan pengendapan logam-logam sulfida dan sulfat (strata bound poly
metallic sulphide-sulphate deposits). Proses pembentukannya erat kaitannya dengan kegiatan
vulkanik bawah laut dan dipengaruhi oleh aktivitas hidrotermal.
Bentuk endapan : berupa disseminated veins dan irregular spheroidal pods berupa
massive lenticuler bodies.

Ciri-Ciri Endapan :
Kejadian berawal dari bentuk tubuh berupa pipa mengalami mineralisasi karena aktivitas
vulkanik kemudian diikuti aktivitas hidrotermal dengan urutan kejadian :
Siklus pengendapan diawali oleh ekstrusi berupa masiv berbentuk batuan breksi dasitik yang
agak berlapis (poorly bedded dacitic breccias) yang bermur Miosen-Pliosen.
Karena kandungan gasnya yang makin lama makin bertambah, maka akhirnya terjadi ledakan
dan menghasilkan endapan pumice yang banyak.

Urutan Mineralisasinya :
Diawali oleh pembentukan formasi gypsum yang kemudian mengalami proses ubahan
silisifikasi dan argilitisasi dicirikan oleh adanya mineral gypsum dan barit.
Setelah itu terjadi proses mineralisasi sulfida compleks dan argilitisasi yang intensif.
Selanjutnya terjadi aktivitas fumarola yang bersamaan dengan proses ledakan yang
menghasilkan breksi pumice dan aglomerat.
Endapan yang terbentuk merupakan hasil sublimasi dan terdapat disekeliling lubang fumarola
dan mengandung logam-logam Fe, Cu, Pb dan Zn yang terjadi pada temperatur rendah.

Lanjutan - Urutan Mineralisasinya :

Bentuk struktur bijih bisa berupa : brecciatec ore dan homogeneous laminated piritsphalerit dan scattered barit.
Banding structure dan colloform (gel) terjadi di ruang terbuka (udara-air).
Penyebaran endapan sulfida Pb, Cu-Zn berkonsentrasi ke arah atas (top) dari seluruh
endapan, sedangkan endapan sulfida Cu menyebar ke arah bawah (bottom). Mineral kovelit
terbentuk pada zona supergene enrichment dan berada di bawah daerah gossan.

Kesimpulan :

Endapan tipe Kuroko, erat hubungannya dengana kegiatan vulkanisme bawah laut dan
berumur Miosen-Pliosen.
Logam yang ekonomis berupa Cu, Pb, Zn, Ag, Au serta endapan non logam barit dan Ca
sulfat.
Tubuh bijih berbentuk stratiform atau lenticular bodies didapati selaras dengan
kedudukan batuan sedimen yang mengelilinginya.
Mineralisasinya epigenetik ditandai oleh bentuk vein, stockwork dan disseminated.
Mineralisasinya singenetik ditandai oleh bentuk stratabound.
Endapan Kuroko utama (The major Kuroko deposits terdapat di atas zona beniof pada
kedalaman sekitar 150 kilometer.

Di jepang selain istilah Kuroko dikenal pula istilah Oko dan Keloko.
Kuroko adalah bijih hitam yang merupakan percampuran sfalerit, galena dan barit dengan
berbagai jumlah kalkopirit, tetrahidrit dan pirit.
Oko adalah bijih kuning yang tersusun oleh : pirit dan kalkopirit dengan bornit, luzonit,
tetrahidrit, kalkosit.

Keloko adalah bijih silikaan terutama tersusun dari berbagai jumlah pirit dan kalkopirit yang
berimpregnasi dalam batuan tersilifikasi berwarna terang mengandung sejumlah emas dan perak.

ENDAPAN PEGMATIS
Larutan sisa magma terdiri dari cairan dan sedikit gas H2O, CO2, H3BO3, HCl dan HF berusaha
keluar melalui batuan induk ataupun batuan samping.
Magma sisa ini karena proses pendinginan membentuk endapan pegmatis. Endapan ini biasanya
terbentuk pada bagian atas suatu intrusi batolit.
Assoiasi batuan : umumnya batuan granitis tetapi kadang-kadang dengan batuan beku basa.

Bentuk Endapan Pegmatis :


Bilamana larutan pegmatis ini menerobos batuan sedimen atau sekis biasanya bentuk
endapannya sejajar dengan perlapisan atau bidang foliasi, tetapi kadang-kadang juga memotong
lapisan.
Bilamana terbentuk pada batuan induknya maka bentuknya tidak teratur (tabular, pipa atau
dendritik), bentuk tangga bila pengendapannya melalui sistem kekar.
Ukuran dari tubuh pegmatis kadang-kadang kecil atau cukup besar sampai ratusan meter.
Komposisi mineralnya : feldspar, kuarsa dan mika, kadang-kadang mineral-mineral jarang
(logam dan non logam berharga atau permata). Mineral logam terbentuk dalam jumlah sedikit
antara lain :timah, wolfram, molibden, tungsten, bismuth, thorium, tantalun, besi.
Tekstur berbutir kasar-sangat kasar yang saling tumbuh bersama. Ukuran butir tersebut
disebabkan karena proses pendinginan yang cukup lambat.
Kadang-kadang memperlihatkan struktur comb, banded, atau crustified yang sering disertai
proses replacement.

ENDAPAN PNEUMATOLITIS KONTAK/METASOMATIS KONTAK


Adalah larutan sisa magma bersifat volatil (gas dan uap) dan cair.
Komponen yang bersifat volatil ini akan menerobos batuan beku yang telah ada (batuan
induk) dan batuan samping.
Unsur-unsur yang ada membentuk mineral karena proses sublimasi ataupun karena reaksi
kimia.
Endapan yang terbentuk pada batuan induk disebut greisen, sedangkan yang terbentuk pada
batuan samping disebut skarn

Endapan mineral yang terbentuk :


Terdiri dari mineral logam dan non logam
Mineral logam terbentuk dalam dua generasi.
Generasi I (T tinggi) : magnetit, hematit, spinel, wolframit, scheelit, kasiterit dan martit.
Generasi II (T rendah) : arsenopirit, pirit, pirolit, sfalerit, kalkopirit dan galena.
Mineral non logam yang terbentuk : grosularit, augit, wolatonit, epidot, zoisit, vesuvianit,
forsterit, fluorit, skapolit, topas, turmalin, kalsit, dolomit, feldspar, mika dan kuarsa.

Bentuk endapan :
Bentuk endapannya tergantung pada bentuk rekahan batuan yang diisinya dan jenis
batuannya.
Jenis batuan tergantung pada tekstur dan komposisinya.
Batuan yang sangat reaktif (misalnya batugamping dan serpih gampingan) memperlihatkan
bentuk yang tidak teratur. Apabila kurang reaktif maka bentuk endapannya sesuai dengan bentuk
yang diisinya.

Pengisian rongga/rekahan sering berlanjut dengan proses rekristalisasi, penggantian dan


ubahan sehingga memungkinkan terbentuknya mineral baru.

ENDAPAN TEMBAGA PORFIRI


(Salah Satu Contoh Endapan Hidrotermal)
Endapan logam Cu dan Mo sulfida yang disseminated, berbentuk stockwork yang
mengalami pengisian larutan hidrotermal berupa urat-urat halus (stockwork-veinlets).
Mineralisasinya berupa mineral logam sulfida pada berbagai macam host-rock yang
mengalami proses alterasi oleh larutan hidrotermal.
Proses alterasinya berupa zona berbentuk konsentris dengan penyebaran cukup luas sampai
beberapa ratus meter.

Contoh endapan : yang ditemukan di daerah San Manuel, Kalamazoo, Arizona.


Assosiasi batuannya : granit monzonit dan dasit dengan ciri-ciri :
Zona alterasi pada arah lateral terdiri dari : Potassic core-phyllitic-argillitic-propilic. Alterasi
arah vertical, yaitu : Outer Zone : Khlorit-serisit-epidot-magnetit serta Inner Zone : KwarsaK.Feldspar-serisit-khlorit.
Bentuk ore-body, elongated-irregular dengan batuan yang berdiferensiasi dari diorit
kwarsa-monzonit kwarsa. Endapannya berupa korok berbentuk stock (perubahan bentuk oval
kebentuk pipa) yang dikontrol oleh sesar regional.
Mineralisasi, kadar dan strukturnya memperlihatkan hal-hal sebagai berikut :
- Bijih : 70 % dari 140.000 ton bijih terdapat pada ignous host rock dan 30 % terdapat pada
pre-ore rocks.
- Kadar/ metal value terdiri dari 0,45 % hipogen Cu dan 0,35 % supergen Cu serta 0,15 % Mo.

- Variasi endapan sulfidanya berupa : Kalkopirit-Molibdenit-Pirit dan Galena-Sfalerit dengan


sedikit kandungan Au dan Ag berupa garam sulfo serta logam Pb dan Zn.
- Strukturnya berupa micro vein lets, vein lets, vein sampai breccia pipe.
- Dimensi endapan ke arah lateral bisa sampai beberapa ratus meter sedangkan ke arah vertical
bisa mencapai 10.000 kaki.

Urutan proses mineralisasinya bisa digambarkan sebagai berikut :


Setelah proses differensiasi magma kemudian terjadi pengisian larutan hidrotermal dengan T
mineralisasi rendah. Karena dipengaruhi oleh kedalaman, waktu pengendapaan dan source
(macam sifat) larutan serta struktur batuan (local maupun regional) maka penyebaran
mineralisasi bisa sangat luas.

PROSES OKSIDASI DAN


PENGAYAAN SUPERGEN
Zona oksidasi :
1. Peranan/pengaruh : H2O, O2 dan CO2
2. Proses yang terjadi :
Mineral-mineral terubah/lapuk
Struktur batuan asal hilang/berubah
Struktur kompak

porous : GOSSAN

Warna merah (Goethite, limonit dan hematit).

FeS2+ H2O+H2SO4

F2(SO4)3 melarutkan logam lain (oksida logam), (kalkosit, sfalerit,

covelit, galena dan logam-logam perak)


Bila Fe2 (SO4)3 sedikit

ke zona sulfidasi.

enrichment <

Kesimpulan :
Terjadi di atas mat
Proses leaching menyebabkan migrasi logam-logam tertentu

diendapkan

Ciri Gossan :
Massa batuan porous + mineral-mineral limonit & biotit sebagai hasil oksidasi mineral-mineral
Fe terutama pirit
False gossan : Gossan yang tertransfort
True gossan : gossan insitu
Zona supergene & Sulfidasi :
Terjadi di bawah mat
Pelarutan garam-garam
Larutan Fe2(SO4)3 sangat penting
Batuan asal harus mengandung mineral-mineral primer yang bisa menghasilkan Fe2(SO4)3
Min. hipogen + Fe2(SO4)3 mineral-mineral sulfida. mis : Malachite, Azurit, Hemimophite,
Chalcosit.
Endapan pada zone supergene bukan saja mengendapkan tetapi juga terbentuk secara
replacement.
Hubungan antara hipogen dan replacement tergantung kepada : tinggi rendahnya proses
tersebut dan volume hipogene ore.
Warna khas : hijau, coklat keunguan, kuning kebiruan.
Reaksi kimia yang dapat terjadi pada zona oksidasi dan sulfidasi adalah sebagai berikut :

- FeS2 + 7 O + H2O

= Fe SO4 + H2 SO4

- 2FeSO4 + H2SO4 + O = Fe2(SO4)3 + H2O


- 6FeSO4 + 3 O + 3 H2O = 2 Fe2(SO4)3 + 2 Fe (OH)3
- 2Fe(OH)3 + 6 H2O

= 2Fe2O3 . 3H2O (limonit) + 3 H2O

- Fe2(SO4)3 + 6 H2O

= 2 Fe (OH)3 + 3 H2O

Fe2(SO4) + Fe S2
Fe S2 + Fe2 (SO4)3
Cu FeS2 + Fe 2 (SO4)3

= 3 FeSO4 + 2 S
= 3FeSO4 + 2 S
= Cu SO4 + 5 FeSO4 + 2 S

Cu2S + Fe2(SO4)3

= CuSO4 + 2FeSO4 + CuS

CuS + Fe2 (SO4)3

= CuSO4 + 2 FeSO4 + S

Zn S + 4 Fe2(SO4)3 + 4H2O = ZnSO4 + 8 FeSO4 + 4H2SO4


PbS + Fe2 (SO4)3 + H2O + 3 O = PbsO4 + 2 FeSO4 + 4 H2SO4
2Ag + Fe2(SO4)3

= Ag2 SO4 + 2 FeSO4.

Syarat-syarat terbentuknya proses oksidasi dan pengayaan supergene :


Ada tidaknya tubuh bijih
Waktu geologi yang cukup lama
Keadaan iklim yang cocok (tropis-subtropis serta lembab)

ENDAPAN KARENA PROSES PELAPUKAN DAN SEDIMENTASI

Gaya Yang Mempengaruhi Perombakan Dan Pelapukan


Perembesan dan pembekuan air
Ekspansi dan kontraksi karena perbedaan T
Abrasi oleh gerakan air
Gaya gravitasi
Aktivitas tumbuhan dan binatang.

Urutan Pembentukan Mineral


Diawali dengan pelepasan fragmen batuan atau mineral dari ikatannya (matriksnya) tanpa
pembentukan mineral baru.
Proses perombakan dan pelapukan terjadi karena aktivitas kimiawi dan fisika yang pada
umumnya bekerja bersama-sama. Karena proses kimia lebih dominan menyebabkan
terbentuknya mineral baru yang stabil.

Jenis Endapan Sedimen


Endapan sedimen residu/sisa
Endapan sedimen mekanis (Endapan Placer)
Endapan sedimen evaporit
Endapan karena pengaruh airtanah dan sumber mata air panas alamiah (Endapan sedimen
khusus)

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Jenis Endapan

Komposisi dan struktur batuan asal


Keadaan topografi
Temperatur dan iklim
Medium transportasi dan
Waktu/lamanya proses berjalan.

Jenis Mineral Yang Terbentuk


Mineral logam
Mineral Non logam

Endapan Sedimen Residu


Proses pelapukan kimia dominan menghasilkan konsentrasi residu.
Residu yang tertinggal terus menerus terakumulasi dalam waktu lama sehingga kemurnian dan
nilai komersial tercapai.
Proses pelapukan kimia paling aktif pada wilayah panas dan basah dimana hujan lebih banyak
turun. Dengan demikian media yang berpengaruh terdiri dari : air, oksigen, karbondioksida,
asam-asam, alkalis, tumbuhan dan binatang.

Syarat-Syarat Untuk Menghasilkan Residu


Terdapatnya batuan atau lodes yang menjadi sumber unsur
Iklim yang sesuai untuk pelapukan, sehingga pelapukan kimia dominan dari pelapukan
mekanis.
Relief rendah seingga residu yang berharga tidak terkikis
Kecepatan arus/medium transportasi kalau ada, tidak terlalu cepat.

Kestabilan wilayah yang cukup lama, sehingga tidak mengganggu proses akumulasi.

Beberapa Contoh Mineral Endapan Residu


Besi (hematite, limonit)
Aluminium (bauksit)
Mangan (manganit)
Nikel (laterit nikel)
Posfat.

SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA ENDAPAN RESIDU BESI


(Oksida Besi : Limonit, Hematite dan Goetit).
S-1 . SUMBER BATUANNYA ANTARA LAIN :
Tubuh endapan berupa lode besi karbonat atau besi sulfida.
Batugamping yang mengalami replacement oleh mineral besi.
Endapan mineral besi yang tersebar pada batugamping yang bebas aluminium dan silika.
Batuan rijang/chert (Ferrogeneous siliceous sediment).
Batuan beku basa tertentu dengan kandungan Fe > Al.
S-2 . IKLIM YANG COCOK UNTUK PEMBENTUKAN ENDAPAN INI ADALAH TROPISSUBTROPIS
Contoh reaksi kimia yang terjadi dari pelapukan pirit adalah :
2 Fe S2 + H2O
(pirit)

------

Fe2 (SO4)3 + H2SO4

Fe2 (SO4)3 + 6 H2O

------

4 Fe (OH)3

------ 2 Fe2O3 + 6 H2O

2 Fe (OH)3 + 3 H2SO4

(limonit)

Bentuk Endapan Residu Besi


Bentuk endapannya tergantung kepada jenis larutannya (lumpur atau koloid) serta lingkungan
pengendapan.
Terdiri dari : perlapisan (blanket), nodul, konkresi, kantong-kantong (pockets), lensa dan
oolitik.

Tipe Endapan Residu Besi


T-1.endapan marine (oksida besi : hematite, limonit atau silikat besi : thuringit, khamosit,
greenalit-glaukonit) dengan penyebaran cukup luas.
T-2.endapan rawa (bog aores, berupa endapan besi bikarbonat), sering terdapat berlapis dengan
siderit, batubara dan clay-iron stone.
T-3.endapan clay iron stone (besi karbonat).
T-4.kadang-kadang sebagai endapan koloid, berbentuk oolitik

Endapan Sedimen Evaporit


Pada kondisi tertentu dari air laut, danau dan airtanah dan sumber air panas alamiah (hot
springs) dapat menimbulkan proses penguapan (evaporasi) dan pengendapan daripada garamgaram yang dikandungnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penguapan dan pengendapan tersebut adalah :

F-1. Iklim panas dan kering dimana temperatur cukup tinggi, menyebabkan proses penguapan
berjalan cepat.
F-2. Salinitas (kadar garam) dapat mempengaruhi kecepatan pembentukan endapan. Makin
tinggi salinitasnya makin cepat proses penguapan dan pengendapan garam-garamnya.
F-3. Curah hujan kecil sehingga penambahan air tidak banyak atau sedikit sekali.
Proses penguapan dan pengendapan mineral akan lebih intensif bila sumber air terisolir dari
penambahan/ suplai air dari tempat lain. Isolasi tersebut bisa berupa karang-karang pantai (atoll)
pada teluk, tebing-tebing yang terjal.
Dalam waktu yang cukup lama proses penguapan ini berjalan terus sehingga larutan menjadi
jenuh dan menimbulkan proses pengendapan yang akhirnya terbentuk endapan garam.
Endapan garam yang terbentuk sesuai dengan komposisi asal dari air yang menguap.
Biasanya endapan yang terbentuk merupakan perlapisan yang cukup tebal, bersifat
monominerals dan murni. Kadang-kadang yang mengalami sedikit pengotoran dari mineral lain
yang ikut diendapkan.
Proses evaporasi bisa terbentuk pada airtanah yang terdapat pada daerah beriklim kering.
Akumulasinya akan terbentuk selama musim kering masih berlangsung. Di daerah lembab
kalaupun terbentuk endapan evaporit, endapan tersebut akan mengalami pelarutan kembali dan
mengalami transportasi. Pada umumnya airtanah bisa menghasilkan endapan evaporit, asal
syarat-syaratnya terpenuhi. Biasanya jumlah endapan yang terbentuk dalam jumlah kecil, tidak
sebanyak seperti tipe-tipe endapan lainnya, walaupun proses pembentukannya sama.
Mata air panas alamiah juga bisa menyebabkan terbentuknya endapan evaporit. Endapan yang
terbentuk biasanya bersifat lokal, kadang-kadang beberapa tempat bisa bersifat komersil. Pada
umumnya bentuk endapannya cukup menarik dari segi keindahan. Proses pengendapan sering
dibantu oleh aktivitas mikro organisme.

PENGENDAPAN AIR LAUT

Garam-garam pada air laut umumnya berasal dari pelapukan dan transportasi dari batuan yang
berasal di daratan. Sebagian kecil dapat berasal dari aktivitas vulkanik dan dari bahan-bahan
cekungan marin yang larut dalam air laut. Contoh endapannya adalah :
A-1. Endapan Kalsium Sulfat : Tipe endapannya ada 2, yaitu : gypsum (mengandung air, CaSO4
2 H2O) dan anhidrit (Ca SO4, tidak mengandung air). Tipe tersebut terbentuk karena perbedaan
salinitas dan temperaturnya. Endapan gypsum bisa terbentuk dari larutan jenuh pada temperatur
di bawah 42oC dengan keadaan salinitas berada sekitar 3,35 kali salinitas normal. Anhidrit bisa
terbentuk dari larutan jenuh dengan temperatur > 42oC dan salinitas air laut sekitar 4,8 kali lebih
besar dari salinitas normal. Kedua tipe endapan ini sering terdapat saling berselingan tergantung
pada kondisi pembentukannya, kadng-kadang terdapat endapan garam NaCL (Halit) diantaranya.
A-2. Endapan Garam NaCL (Halit): Endapan ini lebih mudah terbentuk karena pengaruh
temperatur dan salinitas yang tinggi sehingga sering terdapat dalam jumlah banyak dan
merupakan perlapisan yang cukup tebal. Kadang-kadang terdapat diantara endapan garam lain.
Karena sifat plastisnya, endapan ini sering memperlihatkan bentuk-bentuk khusus karena
pengaruh tekanan beban di atasnya.
Bentuk-bentuk endapan halit ini dapat berupa kubah (dome), pipa atau berbentuk cendawan
(jamur). Tubuh dari endapan semacam ini sering terdiri dari garam halit dan anhidrit yang
ditutupi oleh anhidrit atau gypsum sebagai :cap-rockyang cukup tebal, bisa mencapai antara 150
200 meter. Proses penerobosan endapan garam halit ini biasanya melalui bagian yang lemah
dari pada batuan di sekitarnya, antara lain melalui sesar.
A-3. Endapan Potassium : Endapan yang dimasukkan kedalam kelompok ini adalah klorida
dari magnesium dan kalium (Mg CL, Mg2SO4 dan Cl serta K2SO4). Endapan potassium ini
pada umumnya banyak terdapat sebagai endapan biasa pada batuan sedimen karena proses
sedimentasi. Endapan potassium yang terjadi karena proses evaporasi dari air laut dan air danau
biasanya terdapat dalam jumlah sedikit.
A-4. Endapat Borat dan Bromida : Mineral boron diendapkan dari cairan sisa dari air laut
yang telah mengandapkan garam-garam lain. Endapan ini sering didapat bersama-sama dengan
pengendapan borat.

PENGENDAPAN AIR DANAU


Kondisi air danau yang berada di daerah beriklim tropis agak kering sampai kering dengan arus
yang tetap sehingga dapat menghasilkan endapan karena proses evaporasi. Larutan garam yang
diendapkan dapaat berasal dari hasil pelapukan batuan yang dilalui oleh aliran air yang masuk ke
dalam danau tersebut. Proses pengendapan terjadi apabila salinitas airdanau meningkat beberapa
kali lebih besar dari pada salinitas air lautkarena pengaruh temperatur.
Komposisi larutan garam disini pada umumnya tidak terlalu banyak pada air laut yang banyak
mengandung suplay dari banyak sungai yang masuk. Larutan garam yang masuk ke dalam danau
tergantung kepada larutan yang di bawah oleh aliran-sungai tertentu, yang jumlahnya sedikit.
Jenis endapan garam yang terbentuk tergantung kepada jenis material-material hasil pelapukan
batuan tertentu yang dilalui oleh sungai yang mensuplai air danau tersebut.
Contoh endapan garam yang bisa terjaadi berupa tipe-tipe khusus endapan danau, antara lain :
garam-garam HCl, Natrium, Natrium Sulfat, Borat, Nitrat, Magnesium dan Kalsium. Pada
umumnya endapan yang terbentuk mengandung garam clorida dan sulfat.
Endapan garam-garam klorida pada umumnya berasal dari pengendapan larutan batuan sedimen
yang lapuk. Endapan-endapan alkali biasanya berasal dari larutan material-material hasil
pelapukan batuan vulkanik. Walaupun komposisi endapan yang terbentuk pada danau ini tidak
murni seperti endapan yang terjadi dari air laut tetapi sering dimanfaatkan untuk kepentingan
industri kimia dan pengobatan.

PENGENDAPAN AIR TANAH


Endapan yang terbentuk karena proses evaporasi airtanah ini, pada umumnya yang bernilai
ekonomis berupa endapan nitrat yang disebut Caliche. Endapan ini terjadi karena aproses dan
siklus sedimentasi, biasanya sering mengandung endapan-endapan lain seperti boron, CaCO3
dan natrium. Endapannya akan mudah terbentuk apabila proses evaporasinya terjadi pada atau
dekat dengan permukaan tanah.
Apabila terjadi penambahan airtanah yang juga mengandunng unsur-unsur tertentu berjalan
lancar maka proses evaporasi akan lebih intensif. Proses ini akan berjalan lancar terutama bila

terjadi di daerah beriklim kering dan pada tempat-tempat tersebut bisa berupa dasar-dasar
lembah, lereng-lereng atau tebing yang terjal dan sepanjang daerah perbukitan.

PENGENDAPAN SUMBER MATA AIR PANAS ALAMIAH (HOT-SPRING)


Endapannya umumnya bersifat local, tidak ekonomis, tetapi memperlihatkan bentuk-bentuk
khas yang indah. Proses pengendapan mata air panas ini sering dibantu oleh mikro organisma.
Contoh endapan yang terbentuk antara lain : CaCO3, sejenis travertine, kapur silikaan, oksida
besi berupa oker dan gumpalan mangan.

ENDAPAN KARENA PROSES METAMORFISME


Proses metamorfisme : Mengubah endapan mineral asal menjadi endapan mineral baru.
Dipengaruhi oleh media : panas, tekanan dan larutan.

PENGARUH P dan T TERHADAP PROSES METAMORFOSIS


Peningkatan P menyebabkan reaksi bergerak ke arah reduksi, contoh :
Olivin + anortit

garnet

Augit + anortit

garnet + kuarsa

Ilmenit + anortit

sfen + hornblende

Nefelin + albit

glaucofan atau jadit

Andalusit

silimanit

kyanit

Peningkatan Suhu (T) dapat menghasilkan reaksi - reaksi endotermis kecuali sistem tidak
dalam keadaan setimbang yang kemudian menghasilkan reaksi-reaksi eksotermis.

PEMBENTUKAN ENDAPAN MINERAL KARENA PROSES METAMORFOSIS


Beberapa jenis endapan mineral non logam terbentuk sebagai hasil dari metamorfisme regional.
Sumber bahannya adalah batuan yang mengalami rekristalisasi atau rekombinasi.
Endapan mineral yang terbentuk dan penting, adalah : asbestos, grafit, talk, pirofillit, kelompok
silimanit dan garnet.

Asbestos
Terdapat 2 kelompok utama mineral-mineral asbestos : kelompok serpentin dan amfibol
Kelompok serpentin terdiri dari : serpentin, khrisotil dan piroklit. Serpentin adalah magnesium
silikat yang mengandung air, sedangkan khrisotil dan piroklit berkomposisi sama seperti
serpentin. Khrisotil sutraan termasuk yang paling bernilai.
Kelompok amfibol merupakan silikat dari : kalsium, magnesium, besi, sodium, dan aluminium.
Tersusun dari mineral-mineral : amosit, krosiderit, tremolit, aktinolit dan anfofilit.

Pembentukan Asbestos Krisotil


Asbestos krisotil terjadi dalam serpentin yang telah mengalami ubahan dari batuan beku
ultrabasa dan batugamping magnesian atau dolomit.
Keberadaannya di dalam batuan beku ultrabasa memperlihatkan serat dalam veinlets
menyerupai lensa berada dalam serpentin yang mempunyai 3 bentuk, yaitu :
Cross-fiber yaitu memperlihatkan bentuk serat-serat yang tegak lurus dinding veinlets.
Slip-fiber yaitu bentuknya sejajar atau membentuk sudut dengan dinding veinlets.

Mass-fiber yaitu tersusun dari suatu massa agregat yang terjalin, tidak terarah atau seratnya
radiar.

Ketiga model keberadaannya ditemukan pada suatu endapan yang tunggal dengan panjang serat
bervariasi < 20 cm dan yang dominan 2 cm, kisaran dalam batuan 2 sampai 20 %.
Endapan dalam batugamping magnesian merupakan lapisan-lapisan tipis dan serat-serat
memotong dalam serpentin yang berkembang dalam lapisan batugamping yang sejajar
perlapisan.

Jenis-Jenis Amfibol
Yang terpenting adalah : krosidorit dan amosit yang memiliki kualitas menyerupai krisotil.
Kedua jenis mineral ini ditemukan dalam batu sabak, sekis dan dalam lapisan batu besi.
Grafit
Grafit atau black lead adalah suatu bentuk karbon yang terdiri dari :
Kristalin, tipis, kepingan-kepingan hitam, agak murni.
Amorfous, non kristalin, jenis yang kotor.

Anda mungkin juga menyukai