Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 3

1. Monika Putri (302 2016 325)

2. M. Bagus Hermawan (302 2016 335)

3. Megawati (302 2016 334)

4. Suhardinata (302 2016 319)

5. Reza Renegi (302 2016 328)

TUGAS II

1. Proses Pembentukan Mineral


Proses Pembentukan Mineral menurut Beteman
Proses Magmatis

Proses ini sebagian besar berasal dari magma lalu mengalami pendinginan dan
pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih, sehingga terjadi proses
magmatis. Proses magmatis dibagi menajadi 2 yaitu :

a) Early magmatis, yang terbagi atas:

- Disseminated, contohnya Intan

- Segregasi, contohnya Crhomite

- Injeksi, Contohnya Kiruna

b) Late magmatis, yang terbagi atas:


- Residual liquid segregation, contohnya magmatis Taberg
- Residual liquid injection, contohnya magmatis Adirondack
- Immiscible liquid segregation, contohnya sulfide Insizwa
- Immiscible liquid injection, contohnya Vlackfontein

Proses Pegmatisme
Terjadi karna proses larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari cairan
dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600C sampai 450C berupa larutan
magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.
Proses Pneumatolisis
Terjadi karena akumulasi gas mulai turun dan membentuk jebakan pneumatolisis dan
tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan bergerak menerobos
batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan
membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur
volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan
mineral yang disebut mineralpneumatolitis.
Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan
tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Secara
garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :
a) Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :
a. Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi.
b. Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi dengan
kedalaman yang besar.
c. Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite, Galena dan
Spalerite serta oksida besi.
d. Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W dan Z.
b) Endapan mesotermal, yang ciri-cirinya :
a. Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada endapan
hipotermal.
b. Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat dengan
permukaan bumi.
c. Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering mengalami
proses penggantian antara lain berupa crustification dan banding.
d. Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb dan Oksida Sn.
e. Proses pengayaan sering terjadi.
c) Endapan epitermal, ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.
b. Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).
c. Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.
d. Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).
e. Struktur khas yang sering terjadi adalah cockade structure.
Proses Replacement (Metasomatic replacement)
Adalah proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang
didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat
penting dalam grup epitermal.
Proses Sedimenter
Terbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan lain sebagainya.
Proses Evaporasi
Terdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.
Konsentrasi Residu dan Mekanik
Terdiri atas :
- Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dan lain-lain.
- Konsentrasi Mekanik (endapan placer), berupa sungai, pantai, alluvial dan eolian.
Supergen enrichment
Termasuk dalam dominasi sirkulasi air meteorik dengan oksidasi yang bersamaan
terjadi dengan pelapukan kimia
Metamorfisme
Terbagi atas endapan endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.

2. Mineral Penyusun Batuan Beku, Sedimen, Metamorf serta


Asosiasi Mineral dalam Batuan

A. Mineral Penyusun Batuan


Mineral Penyusun Batuan Beku
Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dapat dibedakan menjadi empat:
1. Kelompok Granit Ryolit
Berasal dari magma asam, terutama tersusun oleh
mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas Na, kadang terdapat hornblende, biotit,
muskovit dalam jumlah kecil.

2. Kelompok Diorit Andesit


Berasal dari magma yang bersifat intermediet,
terutama tersusun atas mineral-mineral plagioklas, hornblende, piroksen dan
kuarsa; biotit dan ortoklas dijumpai dalam jumlah kecil

3. Kelompok Gabro Basalt


Tersusun dari magma asal yang bersifat basa dan
terdiri dari mineral-mineral olivin, plagioklas Ca, piroksen dan hornblende.

4. Kelompok Ultrabasa
Terutama tersusun oleh olivin dan piroksen. Plagioklas Ca
dijumpai dalam jumlah yang sangat kecil.

Mineral Penyusun Batuan Sedimen


Berdasarkan mineral penyusun batuaan sedimen , batuan sedimen dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu :
1. Batuan sedimen klastik
Tersusun oleh klastika-klastika karena proses pengendapan secara mekanis.
Mineral penyusun batuan ini.
2. Batuan sedimen non klastik
Terbentuk karena proses pengendapan secara kimiawi
dan larutan maupun hasil aktivitas organinik. Contoh mineral penyusun:
gypsum, anhidrit, kalsit, halit.
Mineral penyusun batuan metamorf
Mineral-mineral penyusun yang terdapat pada batuan metamorf dapat berupa
mineral yang berasal dari batuan asalnya maupun mineral baru yang terbentuk
akibat proses metamorfosa, sehingga dapat digolongkan menjadi:
1. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf seperti
kuarsa, feldspar, muskovit, biotit, hornblende, piroksen, olivin, hematit, dan
magnetit.
2. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan batuan metamorf,
seperti kuarsa, muskovit, mineral-mineral lempung, kalsit, dolomit.
3. Mineral indeks batuan metamorf seperti: ndalusit, berwarna coklat muda,
prismatik, biasanya ditutupi oleh lapisan mika.

B. Asosiasi Mineral dalam Batuan

a) Asosiasi Mineral dalam Batuan Beku

Pada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Mineral-mineral asam = Felsic-minerals = Nonferromagnesian silicates
1) Tersusun atas silika dan alumina, umumnya berwarna cerah
2) Kuarsa : colorless, kadang-kadang putih susu atau kelabu
3) Feldspar Ortoklas : putih kemerahan atau merah jambu
4) Feldspar Plagioklas : abu-abu, putih susu, menunjukkan gejala striasi
5) Muskovit : colorless sampai coklat muda, berupa lempengan-lempengan
tipis
b. Mineral-mineral basa = Mafic-minerals = Ferromagnesian minerals
1) Tersusun atas unsur-unsur besi, magnesium, dan kalsium; umumnya
berwarna gelap
2) Biotit : coklat tua hitam, berupa lempeng tipis
3) Piroksen : hitam hijau tua, pendek-pendek, kristal bersisi 8
4) Hornblende : hitam hijau, kristal bersisi 6, panjang
5) Olivin : kuning kehijauan

b) Asosiasi Mineral dalam Batuan Sedimen


Berdasarkan cara pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu:
a. Batuan sedimen klastik: tersusun oleh klastika-klastika karena proses
pengendapan secara mekanis. Mineral penyusun batuan ini mempunyai
resistensi tinggi. Contohnya: kuarsa, biotit, hornblende, plagioklas, dan
garnet.
b. Batuan sedimen non klastik: terbentuk karena proses pengendapan secara
kimiawi dan larutan maupun hasil aktivitas organinik. Contoh mineral
penyusun: gypsum,anhidrit, kalsit, halit.
Mineral-mineral yang umum dijumpai pada batuan sedimen adalah:
1) Kuarsa
2) Kalsit
3) Dolomit
4) Lempung: kaolinit, montmorilonit, hydromuscovite
5) Feldspar (ortoklas maupun plagioklas)
6) Siderit
7) Limonit
8) Gipsum
9) Kalsedon
10) Halit

c) Asosiasi Mineral dalam Batuan Metamorf

Mineral-mineral yang terdapat pada batuan metamorf dapat berupa


mineral yang berasal dari batuan asalnya maupun mineral baru yang terbentuk
akibat proses metamorfosa, sehingga dapat digolongkan menjadi:
Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf seperti
kuarsa, feldspar, muskovit, biotit, hornblende, piroksen, olivin, hematit, dan magnetit.
Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan batuan metamorf, seperti
kuarsa, muskovit, mineral-mineral lempung, kalsit, dolomit.
Mineral indeks batuan metamorf seperti:
Asosiasi Mineral dalam Batuan
a. Andalusit, berwarna coklat muda, prismatik, biasanya ditutupi oleh lapisan
mika,
b. Kianit, berwarna biru muda, bladed (prismatik),
c. Silimanit, berwarna coklat hijau muda, prismatik,
d. Garnet, berwarna merah, hitam, hijau, bentuk kristal euhedral, isotropik,
dapat mengandung inklusi,
e. Staurolit, berwarna coklat tua, squat prismatik,
f. Kordierit, berwarna biru tua, prismatik,
g. Epidot
h. Klorit

3.Reaksi Bowen

Dalam deret bowen terdapat dua deret pembentukan mineral-mineral ini dari yang terbentuk
pada suhu tinggi yang bersifat ultrabasa hingga ke bawah menjadi mineral asam, yaitu deret
kontinyu dan deret diskontinyu.
c. Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk
dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan
Piroksen merupakan pasangan Ingcongruent melting dimana setelah
pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen.
Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan
temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit.
d. Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral
felsik). Anorthit adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang
tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt.
Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada batuan beku Diorit
atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah Albit,
mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit dan Riolit. Reaksi
berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret Solid Solution yang
merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi Plagioklas Ca (Anortit) sampai
Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus jika reaksi setimbang.

e. Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium
Feldspar (Orthoklas), ke Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa
merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral mafik atau
mineral felsik.

f. Deretan bowen dapat disimpulkan : Deret bowen adalah deret yang menjelaskan
urutan pengkristalan magma berdasarkan temperature pembentukan magma
tersebut. Dimana pembentukan magma ini ditentukan berdasarkan pada derajat
kristalisasi dan lama pendinginan magma, dan berpengaruh pada sifat yang akan
dibawa oleh mineral yang terbentuk. Komposisi kimia, reaksi unsur, dan proses
keterbentukannya mineral menjadi jawaban mengapa terdapat deret kontinyu
dan deret diskontinyu pada deret bowen.

4. Sistematikan mineralogi mencangkup klasifikasi mineral berdarkan


komposisi kimia dan struktur kristal ?
Kelompok Native Element (Unsur Murni)

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan
hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Dibagi lagi dalam 3 kelas
mineral yang berbeda , antara lain :

a) Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya: emas (Au), perak (Ag),
Platina (Pt) dan tembaga (Cu). sistem kristalnya adalah
isometrik.
b) Semimetal (Semi logam). Contohnya: bismuth (Bi), arsenic (As), , yang
keduanya memiliki sistem kristalnya adalah hexagonal.
c) Non metal (bukan logam). Contohnya intan, graphite dan sulfur.
KELOMPOK SULFIDA
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari
kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya
unsure utamanya adalah logam (metal).
KELOMPOK OKSIDA DAN HIDROKSIDA
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi
unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida
(OH-). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara
oksigen dan unsur tertentu, Seperti mineral oksida. Sedangkan mineral hidroksida
terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur.
KELOMPOK HALIDA
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif, seperti:
F-, Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki BJ yang rendah (< 5).Contoh mineralnya
adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2), Silvit (KCl), dan Kriolit (Na3AlF6).
KELOMPOK KARBONAT
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya
persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai
mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan
sedimen.
KELOMPOK SULFAT
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam
dengan anion sufat tersebut
KELOMPOK PHOSPHAT
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki
kilap kaca atau lemak, contoh mineral yaitu:Apatit (Ca,Sr, Pb,Na,K)5
(PO4)3(F,Cl,OH),Vanadine Pb5Cl(PO4)3,dan Turquoise CuAl6(PO4)4(OH)8 .
5H2O.
KELOMPOK SILIKAT
Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang
dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal.

5.

Anda mungkin juga menyukai