Anda di halaman 1dari 16

Buldozzer

Home Alat Berat Bulldozer Pengertian Bulldozer dan Fungsi Bagian-bagiannya

Pengertian Bulldozer dan Fungsi Bagian-bagiannya

Rahmawati Ati

1 Comment

Alat Berat, Bulldozer

Tuesday, October 27, 2015

Pengertian Bulldozer dan Fungsi Bagian-bagiannya

Bulldozer adalah alat berat bertipe traktor menggunakan Track/rantai serta dilengkapi dengan pisau
(dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer merupakan traktor yang mempunyai traksi
besar. Alat berat ini digunakan untuk pekerjaan menggali, mendorong, menggusur dan menarik
material (tanah, pasir, dsb). Bulldozer dapat dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu,
berbukit dan di daerah yang berhutan.

Pada saat pembukaan lahan pertambangan yang baru, maka unit bulldozer inilah yang pertama kali
diterjunkan untuk proses land clearing. Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan
semua tipe alat berat (Eksavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini tepatnya hanya menunjuk ke
traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.

Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa dipasang
perlengkapan tambahan berupa :

1. Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk
pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan.
2. Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di hutan.

Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan, terutama untuk pertambangan


batubara. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah, menggali dan menumbangkan pohon saat
proses land clearing.

Pekerjaan yang dilakukan oleh unit bulldozer:

1. Pekerjaan unit saat melakukan pemotongan tanah yang mempunyai structure yang keras (cutting
hard ground).

2. Pekerjaan dozing (mendorong) material tanah yang akan dipindahkan.

3. Smoothing operation (perataan permukaan tanah).

4. Dapat merobohkan pohon saat melaksanakan proses land clearing.

Nama-nama komponen Bulldozer :

Nama-nama komponen Bulldozer

Keterangan gambar diatas:

1. Blade
2. Lift cylinder

3. Work lamp

4. Muffler

5. Precleaner

6. Cabin

7. ROPS Canopy

8. Fuel tank

9. Ripper tilt cylinder

10. Shank ripper

11. Ripper lift cylinder

12A. Ripper

12B. Shank protector

13. Point ripper

14. Arm ripper

15. Final drive

16. Teeth sprocket

17. Carrier roller

18. Track shoe

19. Track roller

20. Straight frame

21. Brace

22. Cutting edge

Fungsi bagian-bagian umum bulldozer

1. Di bagian depan bulldozer, terdapat blade yang berfungsi untuk mendorong dan memotong
permukaan tanah. Kemudian di bagian belakang unit terdapat ripper yang berfungsi untuk
menghancurkan structure permukaan tanah.
2. Bagian tengah unit terdapat frame tempat kedudukan track shoe, kemudian di atas track frame
terdapat komponen engine sebagai penggerak utama unit dan radiator yang digunakan untuk
mendinginkan engine.

3. Belakang engine, terdapat power train system yang berfungsi untuk mengatur pergerakan unit
saat travelling dan hydraulic system untuk mengatur pergerakkan dari attachment. Di atas power
train terdapat cabin sebagai tempat pengoperasian unit oleh operator. Dan di atas cabin, dipasang
ROPS cannopy yang digunakan untuk melindungi operator pada saat unit mengalami insiden
terguling.

ROPS = Roll Over Protective Strcuture

FOPS = Fall Object Protective Structure (melindungi operator pada saat ada material yang akan
terlempar/ merusak cabin).

Sumber referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Buldoser diakses tanggal 27 oktober 2015

http://alatberat1985.blogspot.co.id/2012/12/bulldozer.html diakses tanggal 27 oktober 2015

Pengertian Tamping Roller (Sheep Foot Roller) Jenis dan Fungsinya. Tamping rollers adalah salah
satu alat berat pemadat yang berupa Sheeps foot roller. Alat berat ini berfungsi memadatkan tanah
lempung atau campuran pasir dan lempung. Namun tidak digunakan untuk memadatkan tanah
dengan butir kasar, seperti pasir dan kerikil.

Tamping roller ada dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu yang dapat bergerak sendiri maupun
ditarik oleh alat lain.
Pengertian Tamping Roller (Sheep Foot Roller) Jenis dan Fungsinya

Bagian-bagian Tamping Roller

Alat ini terdiri dari drum baja berongga yang dilapisi dengan kaki-kaki baja yang tegak lurus dengan
las. Setiap roller atau rodanya mempunyai lebar dan keliling yang bervariasi. Setiap unit alat
pemadat ini terdiri dari satu atau lebih roda.

Metode dan Syarat Pemadatan

Metode pemadatan yang digunakan oleh alat ini adalah kneading action atau peremasan, dengan
pemadatan metode ini permukaan tanah diharapkan dapat dilalui tanpa mengalami banyak
hambatan. Jika permukaan tanah tidak sesuai dengan apa yang ingin dicapai, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa roller yang digunakan terlalu berat atau tanah terlalu lembek untuk dipadatkan
dengan metode ini. Tamping roller baik digunakan untuk jenis tanah lempung berpasir dengan
kedalaman effektif pemadatan sekitar 15 25 cm. Syarat pemadatan tanah dengan alat ini
berdasarkan:

a. Jumlah lintasan : setiap jenis lapisan memerlukan jumlah lintasan tertentu.

b. Ketebalan lapisan : tidak akan melebihi kedalaman penetrasi kaki.

c. Kerapatan lapisan : harus terpenuhi dan diuji di laboratorium


A. SHEEP FOOT ROLLER

B. MESH GRID ROLLER

C. SEGMENT ROLLER

Jenis Tamping Roller Berdasarkan Tipe

Alat Pemadat ini dapat dimodifikasi menjadi :

1. MESH GRID ROLLER (PENGGILAS TIPE ANYAMAN).

Penggilas jenis ini memiliki kaki roda berupa anyaman, yang akan menghasilkan efek pemadatan dari
bawah. Sangat baik untuk memadatkan lapisan tanah yang kasar. Penambahan berat dapat
mencapai 10 ton.

2. SEGMENT ROLLER (PENGGILAS TIPE LEMPENGAN).

Mesin penggilas jenis ini memiliki kaki roda lempengan (segmen atau bantalan) yang bersusun-
susun. Kaki roda ini akan memberikan efek pemadatan dari bawah walaupun kaki roda tidak masuk
terlalu dalam. Alat ini sanggup menekan keluar kelebihan air yang terdapat pada lapisan tanah
sehingga pemadatan dapat dilaksanakan dengan baik.
SMOOTH STEEL ROLLER (MESIN BERODA HALUS)

Alat berat pemadat tipe ini dibagi berdasarkan tipe dan beratnya (ditentukan dalam ton). Berat alat
dapat ditingkatkan dengan cara diberi pemberat dari air atau pasir. Jika spesifikasi sebuah alat 8 14
ton, maka berat alat tanpa pemberat : 8 ton dan berat maksimum pemberat : 6 ton. Smooth wheel
roller sangat baik dipakai untuk memadatkan material berbutir seperti pasir, krikil dan batu pecah.
Permukaan tanah yang telah dipadatkan dengan tamping akan lebih licin dan rata jika dipadatkan
kembali dengan alat ini. Kedalaman efektif lapisan yang dipadatkan berkisar 10 20 cm.

Macam alat pemadat ini dibedakan atas :

1. THREE WHEEL ROLLER (Penggilas tiga roda)

Penggilas tiga roda ini sering digunakan memadatkan material berbutir besar,disebut juga MacAdam
Roller. Berat alat ini antara 6 dan 12 ton, dapat ditingkatkan sampai 15 35 %.

2. TANDEM ROLLER

Pemadat ini digunakan untuk permukaan yang sudah agak halus, seperti aspal beton, dan tidak
digunakan pada permukaan yang kasar karena dapat merusak roda-rodanya.

Jenisnya tandem roller:


1. Berporos dua (two axle tandem roller).

2. Berporos tiga (three axles tandem roller) yang biasanya difungsikan untuk pemadatan ulang
setelah pemadatan dengan alat dua poros. Alat ini menghasilkan lintasan yang sama pada masing-
masing rodanya, danBeratnya berkisar antara 8 14 ton serta dapat ditambahkan dengan 60 %Dari
berat pemadatnya.

Belt conveyor

A. Pengertian Belt Conveyor

Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut unti atau
curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan
benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan.
Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang
akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari
logam yang tahan terhadap panas.

Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan kapasitas yang cukup
besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.

Konstruksi dari belt conveyor adalah :

Konstruksi arah pangangkutan horizontal

Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring

Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :

Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum

Sampai dengan 18.

Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.


Kapasitas tinggi

Serba guna

Dapat beroperasi secara continiue

Kapasitas dapat diatur

Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m

Dapat naik turun

Perawatan mudah

Kelemahan - kelemahan dari belt conveyor antara lain :

Jaraknya telah tertentu

Biaya relatif mahal

Sudut inklinasi terbatas

B. Bagian bagian Belt Conveyor

Kalau belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa training roller tidak
masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk menjaga kalau belt menerima
beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh training dan akibatnya arusnya terputus.

Feed hopper berfungsi untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi kapasitas pada
waktu inlet.

Outlet chuter berfungsi untuk pengeluaran material

Idle drum berfungsi mengikuti putaran drum yang lain

Take up berfungsi untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum, karena semakin
lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau tidak diatur ketegangannya ban akan menjadi
kendor.

Belt cleaner berfungsi untuk membersikan belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.

Skrapper depan berfungsi agar jangan sampai ada material masuk pada idle drum dengan belt
Impact roller (rol penyangga utama), berfungsi agar menjaga kemungkinan belt kena pukulan
beban, misalnya , beban yang keras, maka umumnya bagian depan sering diberi sprocket dari karet
sehingga belt bertahan lama.

Banyaknya roll penyangga utama :

1. Roll tunggal, berfungsi untuk mengangkut material berupa unit.

2. Roll ganda, berfungsi supaya pengangkutan mencapai beban maksimum dan material tidak

menjadi tumpah.

Untuk ukuran lebar belt yang cukup kecil.

Untuk ukuran lebar belt yang cukup lebar.

Semakin kecil ukuran lebar belt, maka semakin kaku, karena tebal belt lebih besar. Kalau semakin
luas lebar belt, maka semakin lemas, sehingga sering digunakan 5 roll, agar kelengkungan roll sesuai
dengan keadaannya.

Untuk diving unit, drum seringkali dilapisi :

Dengan bahan karet, sehingga bahan ini yang menyebabkan angka gesek besar.

Dengan alur atau parit-parit, fungsi nya untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam drum,
bila didalam drum terdapat udara, maka koefisien gesek rendah dan dapat menyebabkan slip.

Konstruksi idle drum berbentuk silinder, seringkali tidak diberi lapisan, untuk kecepatan tinggi daya
berbentuk cembung. Bentuk drum dibuat tidak penuh, karena untuk mengurangi bahan yang
melekat pada drum, sehingga drum tidak berubah bentuknya dan mempunyai diameter yang lebih
besar.

Take Up, berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor. Bentuk dari take up ini
bermacam-macam, misalnya :

Screw take up, take up ini masih menggunakan system manual, saat belt mengalami kendor maka
dengan cara manual untuk mengencangkannya. Take up ini hanya berlaku untuk jarak jangkauan
belt yang pendek, itu antara 5 meter sampai 10 meter.

Gravity take up, take up ini digerakan secara otomatis, dan jarak jangkauan medium.
Counter weighted vertical gravity take up, take up yang bergerak secara otomatis.

C. Kegunaan Belt Conveyor

Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju, sederhana dan mudah
dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat digunakan pada crushing plant tetap maupun
mobile crushing plant. Mesin ini secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan
batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.

Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri sendiri
ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat
dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.

......................................

Komponen (Belt Conveyor) ini berfungsi sebagai pembawa material dan meneruskan gaya putar dari
komponen yang berputar.

multiply

lessply

Material Penyusun Belt Conveyor

Belt conveyor terdiri atas 3 (tiga) material penyusun, yaitu :

Cover Rubber

Tie Gum

Carcass

Pembagian Cover Rubber

Cover rubber terbagi menjadi 2, yaitu :

Top cover (karet atas)


Bottom cover (karet bawah)

TOP COVER adalah lapisan yang langsung bersentuhan dengan material , sering disebut Carry Cover.
Top cover selalu menghadap keatas, lebih tebal atau sama tebal dengan bottom cover. Pada operasi
normal top cover akan lebih cepat aus dibandingkan dengan bottom cover karena top cover
langsung mengalami benturan dan gesekan material pada saat muat.

BOTTOM COVER adalah karet lapisan bawah yang berhadapan dengan permukaan pulley dan carry
roller.

Kekuatan belt conveyor bukan dilihat dari tebalnya, melainkan tergantung pada jumlah lapisan
penguat (ply) dan tegangan tarik per ply (tensile strength).

Fungsi utama cover rubber adalah melindungi lapisan penguat dari curahan, gesekan, dan
benturanmaterial pada saat muat agar ply tidak rusak / sobek dan aus.

Karet memiliki elastisitas tinggi dan tahan gesek, oleh sebab itu karet dipilih untuk melindungi ply,
namun karet tidak memiliki tegangan tarik yang baik. Lapisan ply tidah tahan terhadap gesekan dan
benturan, tapi memiliki tegangan tarik yang baik.

Cover Rubber Properties

Tiap-tiap cover rubber mempunyai properties / sifat tersendiri. Dalam hal ini pihak Bando selaku
produsen belt conveyor memberikan variasi pilihan yang berdasar pada Tensile Strength dan
Elongation at Break yang dimiliki oleh cover rubber. Cover rubber ini akan berperan dalam hal kargo
/ material apa yang akan diangkut.

cover rubber properties

Standar Tebal Top Cover dan Bottom Cover


Seperti yang kita ketahui, bahwsanya top cover akan selalu lebih tebal dibandingkan dengan bottom
cover, hal ini dikarenakan bagian top cover akan mendapatkan beban impact pada saat discharge
material / kargo di transfer point. Akan tetapi kita selaku konsumen berhak memilih ketebalan cover
rubber sesuai kebutuhan di lapangan, jika material yang diangkut bersifat abrasif dan mempunyai
beban impact yang tinggi, alangkah baiknya pemilihan top cover rubber lebih tebal 3x daripada
bottom cover.

Top Cover Thickness Bottom Cover Thickness

inch mm inch Mm

1/16 1.5 1/16 1.5

1/8 3 1/16 1.5

3/16 5 1/16 s/d 3/32 1.5 s/d 2.5

1/4 6 1/16 s/d 1/8 1.5 s/d 3

5/16 8 3/32 s/d 1/8 2 s/d 3

3/8 10 3/32 s/d 1/8 2 s/d 3

Tie Rubber

Adalah lapisan karet diantara ply, sering juga disebut Tie Gum atau Skim Rubber. Fungsi tie rubber
adalah melekatkan lapisan ply satu dengan lainnya pada fabric belt, melekatkan sling baja dengan
cover rubber pada steel cord belt. Tebal tie rubber untuk fabric belt adalah 0.5 mm s/d 1 mm untuk
fabric belt, sedangkan untuk steel cord belt adalah 2 mm.

Carcass

Kekuatan / tegangan pada belt conveyor tergantung kepada jenis ply serta kekuatan ply yang
dipakai. Pada umumnya ply terbuat dari serat (carcass) ataupun sling baja (steel cord).

Fabric Belt
Adalah belt conveyor dengan lapisan penguat yang disebut ply, terbuat dari serat tekstil (serat
buatan). Lapisan penguat tersebut disebut carcass. Carcass yang sering dipakai antara lain :

Nylon (nilon) atau polyamide.

Polyester, serat sintetis seperti : Terylene, Trevira, Diolen dan Tetoron.

Cotton, serat alam (katun).

Vinylon fabric.

Aramide fibre.

Fabric merupakan rajutan yang terdiri dari serat memanjang (Wrap) dan serat pengisi dengan arah
melintang (Weft). Jenis rajutan yang sering dipakai pada fabric belt adalah Plain Weave (rajutan
polos).

Ply Canvas Properties

Sifat meterial pembentuk canvas (NN dan EP) mempunyai karakter masing-masing yang dibedakan
berdasarkan Tensile Strength, Elongation at Break dan Approximate gauge per ply with skim coat.

Nylon Fabric (NN)

ITEM CANVAS

NN-100 NN-150 NN-200 NN-300

Tensile strength (Min.) Kg/cm/ply 100 150 200 300

Elongation at break (Min.) % 10 10 10 10

Approx. gauge per ply with skim coat mm 0.85 1.0 1.2 1.4

Polyester Fabric

ITEM CANVAS

EP-100 EP-150 EP-200 EP-300


Tensile strength (Min.) Kg/cm/ply 100 150 200 300

Elongation at break (Min.) % 10 10 10 10

Approx. gauge per ply with skim coat mm 1.0 1.1 1.3 1.7

Standar Minimum Diameter Pulley

Penggunaan standar minimum diameter pulley ini dimaksudkan supaya belt yang dipakai di lapangan
tidak lekas rusak pada ply nya ketika belt melewati pulley (bending). Logikanya, semakin banyak ply
yg dipakai, makin besar pula diameter pulley yg dipilih.

Code No. of Plies

3 4 5 6 7

NN-100 250 300 400 450 550

NN-150 250 350 450 550 600

NN-200 300 400 500 600 700

NN-250 350 450 550 650 750

NN-300 350 500 600 700 800

NN-350 400 500 650 750 900

NN-400 450 600 700 850 1000

Code No. of Plies

3 4 5 6 7

EP-100 300 400 550 650 750

EP-150 400 500 650 750 900

EP-200 400 550 700 800 900

EP-250 450 600 750 900 1050

EP-300 500 650 850 1000 1150

EP-350 650 850 1050 1250 1450

EP-400 650 850 1050 1250 1450


Tensile Strength

Tensile strength adalah kekuatan tegangan tarik yang dinyatakan dalam kg/cm/ply.

NN-50 x 4P (Fabric)

NN-50 = Kekuatan tarik per ply jenis Nylon-Nylon tersebut adalah 50 kg/cm/ply.

Total strength diatas adalah 50 kg/cm/ply X 4 Ply = 200 kg/cm.

EP-500/4 (Fabric)

EP-500/4 kekuatan tarik per ply jenis polyester / polyamide adalah 500/4 = 125 kg/cm/ply

Anda mungkin juga menyukai