Disusun Oleh :
Setyo Mardani
21100112130072
SEMARANG
NOVEMBER 2014
Endapan Magmatik
Pada temperatur tinggi atau lebih dari 6000 C, stadium cair magmatis mulai
membentuk mineral-mineral logam maupun non-logam. Mineral yang terbentuk
dicirikan oleh terjadinya pemisahan unsur berupa mineral silikat. Jebakan mineral
ini disebut jebakan magmatis. Proses pembentukan endapan magmatis ini
sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat basa-ultra basa. Magma
mengalami pendinginan membentuk mineral silikat dan mineral bijih.
Jensen & Bateman, 1981, membagi deposit bijih dari konsentrasi magmatic
ke dalam dua tipe, yaitu:
1. Magmatik Awal
a. Dissemination
b. Segregation
c. Injection
2. Magmatik Akhir
a. Residual Liquid Segregation
b. Residual Liquid Injection
c. Residual Liquid Pegmatitic Injection
d. Immiscible Liquid Segregation
e. Immiscible Liquid Injection
Diseminasi (Dissemination)
Proses kristalisasi magma untuk pertama kali, terjadi relatif pada kedalaman
besar, menghasilkan batuan beku granular. Kristal mineral (termasuk mineral bijih
dalam bentuk fenokris) yang terbentuk dalam proses ini tidak terkonsentrasi, tapi
tersebar merata (disseminated) di dalam tubuh batuan beku intrusive, bisa
berbentuk dike, pipa atau massa berbentuk stok. Ukuran depositnya sangat besar
dibandingkan jenis deposit lainnya. Contoh deposit adalah pipa intan Afrika
Selatan yang tersebar merata dalam batuan kimberlite dan korundum yang
tersebar dalam nephelin syenite di Ontario.
Segregasi (Segregation)
Injeksi (Injections)
Beberapa deposit bijih magmatik terbentuk dalam grup ini. Mineral bijih
terbentuk karena difrensiasi kristalisasi lebih dulu atau bersamaan dengan dengan
mineral batuan silikat yang berasosiasi dengan mineral bijih tersebut. Mineral-
mineral yang terbentuk tidak terakumulasi pada tempatnya terendap, tapi di-
injeksi-kan dan terkonsentrasi pada batuan samping. Contoh deposit seperti ini
adalah dike titanoferous magnetit di Cumberland, dan pipa platinum di Afrika
selatan.
Deposit magmatik akhir terdiri atas deposit mineral bijih yang mengkristal
dari magma residual setelah pembentukan batuan silikat sebagai bagian akhir dari
proses magmatik. Gejala yang sering diperlihatkan berupa pembentukan mineral-
mineral kemudian yang memotong endapan magmatik awal, dicirikan oleh adanya
reaction rim pada sekeliling mineral yang telah terbentuk. Deposit yang terbentuk
berasal dari proses difrensiasi kristalisasi, akumulasi gravitatif dari heavy residual
liquid, dan pemisahan liqud sulfide droplets (yang disebut liquid immiscibility),
dan berbagai bentuk difrensiasi lainnya. Perbedaan nyata antara proses magmatik
awal dan akhir adalah deposit magmatik awal terbentuk pada tempat dimana
tubuh intrusi batuan beku (magma) terbentuk dan setelah akumulasi mineral bijih
membeku, tidak ada lagi perpindahan tempat. Sedang pada deposit magmatik
akhir, kadang-kadang akumulasi tersebut masih berpindah dan diendapkan pada
batuan samping.
Immiscible Liquid