Anda di halaman 1dari 19

ENDAPAN MAGMATIK

Wahyuni1, Van Wihel Okrian Moncai2


1
Asisten, Praktikum Endapan Mineral, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin
2
Praktikan, Endapan Mineral , Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas
Hasanuddin

ABSTRAK
Endapan magmatik adalah endapan yang proses pembentukannya langsung
pada magma jenis endapan mineral yang terbentuk dari proses magmatisme dan
berkaitan erat dengan evolusi magma yang naik keatas kerak bumi yang kemudian
mengalami kristalisasi membentuk batuan beku. Maksud dari pembahasan ini untuk
dapat membedakan suatu endapan magmatik berdasarkan tempat dimana endapan ini
berada. Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk dapat mengetahui pembentukan
endapan magmatik serta contoh endapan biji yang terbentuk berdasarkan endapan
magmatik . Pada pembahasan ini digunakan metode yaitu pembandingan antara jurnal
berdasarkan perbedaan endapan magmatiknya. Hasil yang diperoleh pada pembahasan ini
adalah dapat diketahuai perbedaan dari masing masing endapan magmatik yang di jumpai
pada suatu referensi jurnal
Kata Kunci: Endapan Magmatik, Magmatisme,

I. PENDAHULUAN ini adalah untuk dapat mengetahui


pembentukan endapan magmatik serta
Endapan magmatik adalah suatu
contoh endapan biji yang terbentuk
endapan yang proses pembentukan
berdasarkan endapan magmatik Magma
mineralnya, terbentuk langsung pada
adalah percampuran antara mineral
magma (differensiasi magma).
yang cair dan bercampur dengan
Maksud dari pembahasan ini untuk dapat
volatile seperti air. Pada awalnya
membedakan suatu endapan magmatik
magma bersifat ultramafik, mafik dan
berdasarkan tempat dimana endapan ini
berada. Adapun tujuan dari pembahasan silisik, namun pada hakikatnya semua
jenis magma dapat terbentuk akibat beberapa jebakan mineral ekonomis
adanya proses differensiasi magma. yang penting juga dapat terbentuk
Pembentukan suatu endapan bijih dari magma yang bersifat asam
pada yang terbentuk dari proses seperti timah (Sn), kasiterit (W) dan
magmatik tergantung pada kehadiran litium (Li). Hal ini disebabkan
sumber dari unsur (source of the pengayaan mineral mineral tertentu
elements), media transportasi, dan terjadi pada jenis magma tertentu
jebakan dimana endapan bijih yang kemudian terkonsentrasi selama
tersebut dapat terkonsentrasi. Jenis proses pembekuan magma.
endapan mineral ini berkaitan erat
A. Gravitational settling
dengan proses evolusi magma yang
naik ke atas kerak bumi (baik kerak Pada proses gravitational settling
kontinen maupun oseanik) yang atau sering diistilahkan dengan crystal
kemudian mengalami kristalisasi dan segregation, mineral mineral yang
membentuk batuan beku. Oleh karna mempunyai berat jenis tinggi dan
itu dilakukan studi mengenai mengkristal lebih dahulu akan
pembahsan berdasarkan referensi terkonsentrasi pada dasar dari dapur
jurnal agar dapat diketahui perbedaan magma. Biasanya endapan jenis ini
dari jenis endapan magmatik. terbentuk apabila mineral yang berat
terbentuk lebih dahulu pada urut-
II. TINJAUAN PUSTAKA
urutan kristalisasi yang kemudian
Beberapa cebakan cebakan tenggelam kedasar dapur magma dan
mineral penting yang dijumpai dalam terakumulasi. Proses ini dibantu oleh
jumlah yang besar berasosiasi dengan magma yang mempunyai viskositas
magma yang membentuk batuan beku rendah (low viscocity magma) yang
terutama yang berasal dari magma menyebabkan jenis endapan ini
yang bersifat basaltik dan ultramafic banyak dijumpai pada magma
seperti chromite, besi, nikel. Namun, basaltic. Contohnya endapan kromit,
yang merupakan salah satu mineral
yang paling dahulu mengkristal dari
magma basaltic yang kemudian
membentuk sebuah lapisan gelap
dengan komposisi murni kromit.
Lapisan yang terbentuk ini sering
diistilahkan dengan cumulate layer.
Gambar 2.1. Proses crystal settling
Contoh lainnya adalah kelompok pembentukan mineral bijih
unsur platinum (Platinum Group
C. Magmatik Segregation \
Element), titanium dan vanadium
Diferentation
serta besi, sedangkan contoh endapan
mineralnya yaitu pentlandite, Proses differensiasi magma

kromium, kalkopirit, ilmenit, menyebabkan adanya efek akumulasi

magnetit, apatit dan rutil. yang kemudian menghasilkan


akumulasi mineral mineral tertentu
B. Crystal settling
pada magma sisa. Unsur unsur yang

Crystal settling merupakan proses terakumulasi tersebut tidak dapat

dimana butiran butiran mineral tertampung pada mineral mineral

mengalami proses kristalisasi pada utama pembentuk batuan. Sebaliknya

waktu dan tahapan yang berbeda yang unsur unsur tersebut akan masuk

kemudian menghasilkan layer layer kedalam larutan akhir dan akan

pada tubuh batuan beku membentuk tekstur yang disebut


pegmatite. Pegmatite adalah batuan
yang mempunyai butiran yang sangat
kasar dan terbentuk pada tahap
kristalisasi yang paling akhir. Larutan
sisa magma tersebut cenderung
mengandung air yang sangat tinggi
yang memungkinkannya untuk (Fe, Ni)9S8 dan chalcopyrite
menghasilkan kristal kristal mineral (CuFeS2) akan terbentuk. Endapan
yang kasar. Pegmatite biasanya Ni-Cu magmatik biasanya terbentuk
mengandung mineral mineral asesori dibagian dasar dari batuan intrusive
yang sangat dicari karena pembawanya (intrusive host) yang
mengandung unsur jarang (rare diakibatkan oleh 2 faktor, yaitu (1)
element) pada struktur kristalnya larutan sulfida kaya sulfur cenderung
yang menyebabkan mineral asesori lebih berat daripada larutan silika dan
tersebut bernilai sangat tinggi dan oleh karena itu akan tenggelam
mengandung bijih dengan kandungan kedalam dasar dapur magma, (2)
yang tinggi dan ekonomis. tanpa kehadiran sulfur, logam logam
seperti nikel akan diserap oleh
D. Immiscibility
struktur kristal silika dan membentuk
Proses immiscibility merupakan mineral mineral silika seperti
proses pemisahan fase cairan yang piroksin.
kaya akan sulfur (sulfur-rich liquid)
E. Kimberlite
dan mengandung Fe-Ni-Cu dari
magma induknya yang kemudian Jenis endapan mineral yang
akan membentuk suatu konsentrasi bernilai ekonomis lainnya yang
mineral bijih seperti endapan nikel terbentuk sebagai hasil proses
sulfide yang dijumpai di Subdury, magmatisme adalah kimberlit yang
Canada Selama proses pendinginan, merupakan salah satu penghasil
larutan yang kaya akan sulfur tersebut utama dari intan. Kimberlit adalah
menghasilkan larutan fase sulfide jenis batuan yang berasal dari magma
yang immiscible (larutan yang tidak yang bersifat ultrabasa yang
bisa bercampur dengan larutan lain) umumnya berukuran halus, terbentuk
dimana mineral mineral sulfide pada kedalaman
seperti pyrrhotite (FeS), pentlandite
Endapan Mineral lebih dari 150 km di Kimberley, tempat intan banyak
bawah permukaan bumi (Scott, 1995). ditemukan untuk pertama kalinya.
Kondisi pada kedalaman ini
F. Materi Endapan Besi, Klorit
memungkinkan untuk terbentuknya
Dan Hematit
intan (diamond). Intan tersebut
kemudian tererosi dan terendapkan Endapan besi, baik sebagai
pada endapan-endapan sungai endapan primer maupun sebagai
membentuk endapan sedimenter (lihat endapan sekunder, kelimpahannya
Bab 5). Kimberlit merupakan jenis tersebar di beberapa daerah di Pulau
batuan yang relatif lunak sehinga Kalimantan, antara lain di Kenyala,
mempunyai kemampuan untuk Kotawaringin Timur, Kalimantan
bergerak ke atas mencapai permukaan Tengah; Pulau Sebuku, Kotabaru,
bumi dengan mudah daripada batuan Kalimantan Selatan; Daerah Paloh,
yang ada di sekelilingnya. Pada saat Sambas, Kalimantan Barat; Daerah
magma naik mendekati permukaan, Kukusan, Tanah Bumbu,
magma akan membentuk semacam Kalimantan Selatan; Daerah Plehari,
pipa breksi yang lebar atau yang Kalimantan Selatan; dan Daerah
disebut dengan diatreme yang Kendawangan, Ketapang
membawa fragmen mantel bagian Kalimantan Barat. Di dalam
atas menuju ke atas permukaan. kegiatan eksplorasi endapan besi,
Kimberlit umumnya dijumpai pada pengetahuan mengenai proses
daerah kraton atau kerak benua yang pembentukan dan model genesa
berumur tua dan stabil, seperti di endapan besi menjadi faktor yang
Afrika Selatan, Canada, India dan cukup mendukung untuk
Australia (Sage & Gareau, 2001). mengetahui penyebaran dan
Nama dari kimberlite berasal dari kuantitas potensi sumberdaya
sebuah daerah di Afrika Selatan yaitu endapan besi. Berbekal pengetahuan
tersebut maka metode dan teknik
eksplorasi yang akan digunakan Lava Andesitik, serta Sedimen
menjadi lebih mudah ditentukan Batupasir dan Batu Pasir Kuarsa
sehingga kegiatan eksplorasi adalah bagian dari Formasi Volkanik
menjadi lebih efisien Kerabai yang berumur Kapur;
Mikrogranit, disebandingkan dengan
 Litologi dan Stratigrafi
intrusi batolit granit berumur Kapur
Litologi yang terdapat pada daerah Atas; Intrusi Andesitik/Dioritik
penelitian terdiri dari: Mikrogranit, Porfiritik Terubah berkomposisi
sebagian terubahkan kaolinisasi, mineral felspar terubah, masa dasar
sebagian retak-retak diisi urat terubah, bermineral sub disemenasi
hematite, berukuran mm hingga 10 sulfida pirit, disebandingkan dengan
cm; Ubahan Dioritik Porfiritik warna intrusi diorit-Sintang berumur Tersier.
kelabu, ditandai dengan sub
 Mineralisasi
disemenasi butiran halus sulfida pirit;
Ubahan Dioritik warna putih agak Di daerah penelitian, diketemukan
kekuningan, sebagian retak-retak diisi urat-urat hematite pada batuan mikro
urat halus kuarsa dan urat hematite; granitik dan pada batuan breksi
Sedimen Batupasir dan Batupasir terubah serta terdapat zonasi
Kuarsa yang diperkirakan bagian dari akumulasi bongkah-bongkah magnetit
Formasi Volkanik Kerabai; Breksi dan hematite di daerah Bajal.
Terubah Terkersikan yang Bongkah ini diperkirakan berdimensi
diperkirakan sebagai bagian dari 100 m – 200 m lebar dan panjang 500
Formasi Volkanik Kerabai, sebagian m, dengan tebal zonasi diperkirakan
retak-retak diisi oleh urat hematite, 6-8 m (vertikal), yang ditandai oleh
berarah N 1200 E / N 2900 E dan N distribusi endapan besi masif
200 E. Stratigrafi unit batuan dari magnetit-hematit fragmental
yang tua ke muda diinterpretasikan berukuran 1-2 m dan stockworks-vein
sebagai berikut: Breksi Terubah, dan hematite-magnetit pada bongkah-
bongkah lapukan batuan ubahan, diperkirakan merupakan batuan induk
yang diperkirakan mempunyai yang menjadi tempat terjadinya
perbandingan sekitar 40 : 60. mineralisasi hematit dan magnetit
Berdasarkan pengamatan terhadap secara epigenetik.
distribusi, posisi, ciri bentuk dan
 Struktur Geologi
akumulasi endapan mineral besi
magnetit dan hematite di lapangan, Struktur geologi regional ditandai
diinterpretasikan bahwa genetik oleh kelurusan liniasi sesar berarah
pembentukan endapan besi magnetit timur lautbaratdaya yang berada di
dan hematite adalah oleh proses sekitar pebukitan bukit Kediyo, sesar
hidrotermal, yang terbentuk secara berarah baratlaut-tenggara yang
epigenetik menempati retakan-retakan menempati bukit Panjang, dan sesar
pada batuan ubahan dioritik, retakan- timur-barat di bagian barat laut bukit
retakan dengan ketebalan hingga 10 Kediyo, serta liniasi pelipatan sinklin
cm pada batuan mikrogranit, retakan- dan antiklin berarah timur-timurlaut
retakan hingga tebal 03cm pada yang tersesarkan arah timur- barat di
batuan breksi terubah, dan sebagai daerah Bukit Besi Kelampai.
lensa-lensa atau fragmen yang Berdasarkan pengamatan data
berukuran sekitar tebal 1m dan lapangan, maka dapat
panjang 02 m pada batuan breksi diinterpretasikan struktur sesar arah N
terubah. Selain itu, berdasarkan hasil 600 E terdapat di daerah Bajal. Di
analisis mikroskopi terdapat mineral bagian timur yaitu di daerah Bukit
serisit dan mineral lempung yang Besi Kelampai terdapat singkapan
merupakan mineral akibat adanya endapan besi yang menunjukkan ciri
alterasi hidrotermal. Mineral-mineral adanya sesar berarah N 3300 E/600.
ini sebagian besar ditemukan hampir Diperkirakan bahwa pola struktur
di seluruh conto batuan yang sesar ada kaitannya dengan
dianalisis. Batuan-batuan ini mineralisasi endapan mineral besi
magnetit, hematite, dan endapan Analisa mekanisme pembentukan
sulfida pirit. endapan mineral kromit didapat dari
analisa kandungan dan karakteristik
G. Materi Endapan Eaerly And
mineralnya dengan metode analisa
Late Magmatik Deposite
pengujian difraktrometer sinar x pada
Endapan early magmatic adalah sampel batuan didaerah Kamara,
endapan mineral yang berasal dari Lasitae, Kalumasa, dan Palaka di
pembekuan magma, jadi endapan daerah Barru ini dari hasil tersebut
mineral bijih ini berasal dari unsur – didapat bahwa pembentukan mineral
unsur yang terkandung dalam magma kromit didaerah ini melalui beberapa
lalu magma tersebut mengalami tahapan atau proses, didapat dari hasil
pembekuaan sehingga unsur – unsur analisa difraksi sinar X menunjukkan
metal tersebut terakumulasi sehingga bahwa contoh batuan terdiri dari
menjadi endapan mineral yang mineral - mineral, kromit,
ekonomis. Endapan mineral ini kammeririte, serpentinite, penninite.
memiliki karakteristik yaitu: Pada contoh batuan Karnara,
berasosiasi dengan batuan beku mineral kromit merupakan mineral
intrusif dalam atau menengah dominan, sedang mineral – mineral
(plutonik) dengan jenis batuan basa lainnya merupakan mineral yang
dan ultrabasa, terakumulasi pada kurang dominan, seperti kammeririte,
sebagian atau seluruh tubuh batuan menunjukkan bahwa mineral kromit
beku, terbentuk dari kristalisasi secara stratigrafi berada dibawah
magma yang terkonsentrasi akibat mineral kammeririte dan berada
diferensiasi magma, magma mixing, sekeliling mineral kammeririte dan
atau asimilasi magma, dan sering serpentine. Pada contoh batuan
disebut sebagai endapan Lasitae, mineral kromit merupakan
otrhomagmatik mineral dominan, yang diikuti oleh
mineral Penninite. Pada contoh
batuan kalumasa, lokasinya dekat
dengan sesar naik, dan berada dalam
kawasan Lasitae, mineral yang
dominan adalah kammeririte, diikuti III. METODOLOGI
oleh mineral kromit dan serpentine.
Dalam pembahasan kali ini ada
Pada contoh batuan Palaka, mineral
beberapa tahapan yang dilakukan
yang dominan adalah kammeririte,
dalam pelaksanaannya.
diikuti oleh kromite dan serpentine.
1. Tahapan Persiapan

Tersingkapnya endapan - Pada tahap ini dilakukan persiapan

endapan bijih kromit didaerah sesar, berupa studi literatur sebagai

karena pada daerah sesar tersebut tahapan awal yang membantu pada

terjadi zona penggerusan, sehingga saat praktikum serta pemberian

serpentine terkelupas dari kromit. tugas pendahuluan.

Dari analisa citra SEM, Olivin hampir 2. Analisis Data

seluruhnya mangalami alterasi Pada tahap ini data yang telah

menjadi serpentine, struktur sisa diperoleh pada saat pengamatan

Olivin akibat penggantian yang dilakukan dalam praktikum

(replacement) oleh serpentin. Pada kemudian dilakukan analisis

sayatan sejajar sumbu c, nampak bersama dengan asisten.

mineral kromit berada di dalam 3. Penyusunan jurnal

serpentine, yang menunjukkan bahwa Pada tahap ini data yang telah

terbentuknya kromit bersamaan diperbaiki kemudian disusun

dengan terbentuknya batuan dalam bentuk laporan berupa

ultrabasa. jurnal sebagai hasil dari


pembahsan ini
Adapun pembahsan pada hasil
penelitian yang di lakukan terhadap
jurnal endapan magmatik yaitu :
A. Genesa Endapan Magmatik Besi
Besi merupakan unsur yang cukup
melimpah di kerak bumi, dari 300
mineral yang pada dasarnya
mengandung besi hanya 6 mineral
yang dapat terkumulasi dan memiliki

Studi nilai ekonomis (bijih besi), yaitu


Pustaka magnetit, hematit, gutit, siderit, pirit,
pirotit, dan chamosit. Bahan baku besi
dibutuhkan baik oleh pasar dalam
Analisis
negeri maupun luar negeri, sehingga
data
kegiatan pencarian endapan besi terus
dilakukan.
Pembuatan Pembentukan genetik endapan
Jurnal
primer mineral besi selalu berkaitan
dengan proses endogen yaitu
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi
penelitian magmatik, pirometasomatik, dan
hidrotermal, sedangkan endapan
IV. HASIL DAN
sekunder mineral besi berkaitan
PEMBAHASAN
dengan proses eksogen yaitu
4.1 HASIL sedimentasi, diagenesis dan
pelapukan. Mineralisasi endapan
4.1.1 Referensi 01
mineral besi oleh proses hidrotermal
dapat terbentuk berupa pods, lenses
dan urat-urat (veins), dicirikan dengan
dominan hadirnya mineral magnetit, 2. Endapan yang berhubungan
dan hematit, serta sedikit pirit dan langsung dengan aktivitas
kalkopirit, yang menempati batuan pembekuan. Konsentrasi besi yang
volkanik dan batuan beku terjadi selama proses pembentukan
terbreksikan. Empat klasifikasi batuan beku terjadi dalam beberapa
endapan bijih besi berdasarkan proses cara yaitu sebagai unsur pokok pada
pembentukan yaitu: saat pembentuan mineral seperti
1. Bedded Sedimentary Deposits. Ilmenit yang terendapkan pada dasar
Konsentrasi besi di kerak bumi ruang magma, sebagai tahap akhir
dihasilkan oleh sedimentasi kimiawi dari fraksi magmatik yang
yang secara kimia dan mineralogi terendapkan setelah semua mineral
akan mengalami perubahan akibat mengkristal, dan sebagai unsur fluida
gaya-gaya yang terjadi pada saat yang bergerak keluar ruang magma
pengendapannya (proses diagenesa) dan terendapkan pada batuan
dan juga mengalami perubahan secara sekelilingnya.
mineralogi akibat induksi panas dan 3. Endapan yang terbentuk oleh
tekanan lingkungan pengendapan. proses hidrotermal. Endapan yang
a. Banded iron-formation, pada terbentuk oleh proses hidrotermal
precambrian. dapat terbagi menjadi dua yaitu
b. Ironstone, pada post Precambrian endapan yang bersumber dari tempat
c. Endapan sedimen lainnya seperti yang jauh yang kemudian
“black band” siderite, yaitu endapan tertransportasi dan terendapkan pada
siderit yang terbentuk sebagai lapisan batuan nonferruginous sedangkan
tipis pada bagian lapisan batubara; yang kedua yaitu endapan besi yang
bog iron, yaitu akumulasi besi oksida mengalami pengayaan relatif
yang terbentuk di rawa atau danau sehingga kadar besi menjadi
dangkal. meningkat.
4. Endapan yang terbentuk oleh perbandingan sekitar 40 : 60.
proses pengayaan di permukaan Berdasarkan pengamatan terhadap
maupun dekat permukaan. Terdapat distribusi, posisi, ciri bentuk dan
dua jenis endapan ini yaitu laterit dan akumulasi endapan mineral besi
residual enrichment. Endapan besi magnetit dan hematite di lapangan,
laterit umumnya berasal dari batuan diinterpretasikan bahwa genetik
ultrabasa serpentin yang dapat pembentukan endapan besi magnetit
terbentuk hingga kedalaman beberapa dan hematite adalah oleh proses
meter. Umumnya mineral yang hadir hidrotermal, yang terbentuk secara
adalah limonit (gutit) dengan kadar epigenetik menempati retakan-retakan
Fe 40-50%. pada batuan ubahan dioritik, retakan-
 Mineralisasi retakan dengan ketebalan hingga 10
Di daerah penelitian, diketemukan cm pada batuan mikrogranit, retakan-
urat-urat hematite pada batuan mikro retakan hingga tebal 03cm pada
granitik dan pada batuan breksi batuan breksi terubah, dan sebagai
terubah serta terdapat zonasi lensa-lensa atau fragmen yang
akumulasi bongkah-bongkah magnetit berukuran sekitar tebal 1m dan
dan hematite di daerah Bajal. panjang 02 m pada batuan breksi
Bongkah ini diperkirakan berdimensi terubah. Selain itu, berdasarkan hasil
100 m – 200 m lebar dan panjang 500 analisis mikroskopi terdapat mineral
m, dengan tebal zonasi diperkirakan serisit dan mineral lempung yang
6-8 m (vertikal), yang ditandai oleh merupakan mineral akibat adanya
distribusi endapan besi masif alterasi hidrotermal. Mineral-mineral
magnetit-hematit fragmental ini sebagian besar ditemukan hampir
berukuran 1-2 m dan stockworks-vein di seluruh conto batuan yang
hematite-magnetit pada bongkah- dianalisis. Batuan-batuan ini
bongkah lapukan batuan ubahan, diperkirakan merupakan batuan induk
yang diperkirakan mempunyai yang menjadi tempat terjadinya
mineralisasi hematit dan magnetit juga endapan besi berbentuk limonit,
secara epigenetik. Mineralisasi yang butiran berukuran kerikilkerakal,
terbentuk secara epigentik tersebut, diperkirakan merupakan endapan besi
ditandai pula oleh adanya uraturat kolovium. Bijih besi hematit dan
kuarsa halus (veinlet) yang memotong magnetit mengalami pelapukan secara
masa endapan mineral besi magnetit, mekanis yang kemudian terendapkan
dengan demikian diperkirakan bahwa sebagai endapan kolovium. Endapan
terdapat proses mineralisasi lebih dari ini ditemukan di daerah Air Jamai dan
satu periode. Periode mineralisasi tambang besi Bajal serta di selatan
epigenetik pembawa endapan mineral kaki bukit Kedijo. Sebaran endapan
besi magnetit dan hematite yang ini tidak luas dan berada di daerah
diduga sebagai periode awal, dengan kemiringan landau.
kemudian berikutnya terdapat larutan
4.1.2 Referensi 02
hidrotermal epigenetic menempati
masa endapan mineral besi magnetit- Endapan early magmatic

hematit. adalah endapan mineral yang berasal

 Model genesa endapan dari pembekuan magma, jadi endapan

Di daerah bukit Air Jamai dan kaki mineral bijih ini berasal dari unsur –

Bukit Kedijo, diperkirakan hematit unsur yang terkandung dalam magma

dan magnetit terbentuk secara lalu magma tersebut mengalami

epigenetik melalui proses pembekuaan sehingga unsur – unsur

hidrotermal. Hematit dan magnetit metal tersebut terakumulasi sehingga

menempati batuan induk yaitu batuan menjadi endapan mineral yang

mikrogranit dan batuan ubahan ekonomis. Endapan mineral ini

dioritik sebagai vein-veinlet yang memiliki karakteristik yaitu:

berukuran 01 cm hingga 10 cm, dan berasosiasi dengan batuan beku

juga sebagai fragmen dalam batuan intrusif dalam atau menengah

breksi (Gambar 3). Selain itu terdapat (plutonik) dengan jenis batuan basa
dan ultrabasa, terakumulasi pada bahwa contoh batuan terdiri dari
sebagian atau seluruh tubuh batuan mineral - mineral, kromit,
beku, terbentuk dari kristalisasi kammeririte, serpentinite, penninite.
magma yang terkonsentrasi akibat Pada contoh batuan Karnara,
diferensiasi magma, magma mixing, mineral kromit merupakan mineral
atau asimilasi magma, dan sering dominan, sedang mineral – mineral
disebut sebagai endapan lainnya merupakan mineral yang
otrhomagmatik. Unsur – unsur yang kurang dominan, seperti kammeririte,
terkandung dalam magma biasanya menunjukkan bahwa mineral kromit
terdiri dari unsur – unsur PGM ( Ni, secara stratigrafi berada dibawah
Cu, Ti, V, Cr, intan, dan sedikit Fe) mineral kammeririte dan berada
dan unsur – unsur REE ( Nb, Zr, Li, sekeliling mineral kammeririte dan
Be, B, U, W, Sn, dan Ta) dari unsur – serpentine. Pada contoh batuan
unsur inilah yang menghasilkan Lasitae, mineral kromit merupakan
mineral bijih dari tipe endapan early mineral dominan, yang diikuti oleh
magmatic. mineral Penninite. Pada contoh
Analisa mekanisme pembentukan batuan kalumasa, lokasinya dekat
endapan mineral kromit didapat dari dengan sesar naik, dan berada dalam
analisa kandungan dan karakteristik kawasan Lasitae, mineral yang
mineralnya dengan metode analisa dominan adalah kammeririte, diikuti
pengujian difraktrometer sinar x pada oleh mineral kromit dan serpentine.
sampel batuan didaerah Kamara, Pada contoh batuan Palaka, mineral
Lasitae, Kalumasa, dan Palaka di yang dominan adalah kammeririte,
daerah Barru ini dari hasil tersebut diikuti oleh kromite dan serpentine.
didapat bahwa pembentukan mineral Genesa terbentuknya bijih kromit
kromit didaerah ini melalui beberapa dibagi menjadi tahapan - tahapan
tahapan atau proses, didapat dari hasil sebagai berikut :
analisa difraksi sinar X menunjukkan
1. Tahapan 1 yaitu pembentukkan tembaga, seng, besi, dan lain-
batuan ultrabasa yang dicirikan lain.
oleh mineral - mineral temperatur
Terbentuknya mineral kammeririte
tinggi, yang merupakan endapan
di Kalumasa dan Lasitae ada
magmatis seperti olivin,
hubungannya dengan aktifitas
piroksen, kromit, periklas,
hidrotermal akibat terobosan batuan
hematit, ilmenit.
diorit dan dasit. Endapan - endapan
2. Tahapan 2 yaitu proses
kromit di kecamatan Barru umumnya
metasomatik replacement,
terdapat pada daerah - daerah dekat
merupakan proses pengisian dan
sesar, dan di daerah perbatasan antara
penggantian oleh larutan sisa
batuan ultrabasa dan batuan
magma yang temperatumya lebih
terobosan diorite - granodiorite,
rendah dari proses tahap
maupun dasit (Sumarno 1980, dalam
pertama, dicirikan oleh krisotil
Purawiardi 2008). Tersingkapnya
(serpentin), piropanit,
endapan - endapan bijih kromit
psilomelan, pirolusit, korundum.
didaerah sesar, karena pada daerah
3. Tahapan 3 yaitu proses
sesar tersebut terjadi zona
hidrotermal yang merupakan
penggerusan, sehingga serpentine
proses pengisian larutan sisa
terkelupas dari kromit. Dari analisa
magma bertemperatur rendah,
citra SEM, Olivin hampir seluruhnya
dicirikan oleh mineral - mineral
mangalami alterasi menjadi
apatit, sfalerit, kalkopirit, dan
serpentine, struktur sisa Olivin akibat
kammeririt.
penggantian (replacement) oleh
4. Tahapan 4 yaitu proses oksidasi
serpentin. Pada sayatan sejajar sumbu
dan pengayaan (supergene
c, nampak mineral kromit berada di
enrichment) dicirikan oleh
dalam serpentine, yang menunjukkan
hadirnya oksida - oksida nikel,
bahwa terbentuknya kromit
bersamaan dengan terbentuknya besi terus dilakukan. Pembentukan
batuan ultrabasa. Dengan melihat genetik endapan primer mineral besi
bentuk Serpentine dari analisa citra selalu berkaitan dengan proses
SEM yang memperlihatkan struktur endogen yaitu magmatik,
asbestos fiber, maka jenis Serpentine pirometasomatik, dan hidrotermal,
pada contoh batuan dari Kalumasa, sedangkan endapan sekunder mineral
adalah Clzrysotile (Kerr 1977, dalam besi berkaitan dengan proses eksogen
Purawiardi 2008). yaitu sedimentasi, diagenesis dan
pelapukan. Mineralisasi endapan
4.2 PEMBAHASAN
mineral besi oleh proses hidrotermal
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dapat terbentuk berupa pods, lenses
dari referensi diatas dapat diketahui
dan urat-urat (veins), dicirikan dengan
bahwa:
dominan hadirnya mineral magnetit,
Referensi pertama membahas
dan hematit, serta sedikit pirit dan
tentang Model Genesa Endapan Besi
kalkopirit, yang menempati batuan
di Kecamatan Kendawangan,
volkanik dan batuan beku
Ketapang, Kalimantan Barat. Besi
terbreksikan. Di daerah penelitian,
merupakan unsur yang cukup
diketemukan urat-urat hematite pada
melimpah di kerak bumi, dari 300
batuan mikro granitik dan pada
mineral yang pada dasarnya
batuan breksi terubah serta terdapat
mengandung besi hanya 6 mineral
zonasi akumulasi bongkah-bongkah
yang dapat terkumulasi dan memiliki
magnetit dan hematite di daerah Bajal
nilai ekonomis (bijih besi), yaitu
Litologi yang terdapat pada
magnetit, hematit, gutit, siderit, pirit,
daerah penelitian terdiri dari:
pirotit, dan chamosit. Bahan baku
Mikrogranit, sebagian terubahkan
besi dibutuhkan baik oleh pasar
kaolinisasi, sebagian retak-retak diisi
dalam negeri maupun luar negeri,
urat hematite, berukuran mm hingga
sehingga kegiatan pencarian endapan
10 cm; Ubahan Dioritik Porfiritik
warna kelabu, ditandai dengan sub Sintang berumur Tersier; Breksi
disemenasi butiran halus sulfida pirit; Hidrotermal, polimik, dicirikan
Ubahan Dioritik warna putih agak terdapat fragmen batuan mikro-
kekuningan, sebagian retak-retak diisi granitik dan fragmen mineral
urat halus kuarsa dan urat hematite; hematite.
Sedimen Batupasir dan Batupasir
Referansi kedua yang membahas
Kuarsa yang diperkirakan bagian dari
endapan mineral Early Magmatic,
Formasi Volkanik Kerabai; Breksi
studi kasus: Endapan mineral Kromit
Terubah Terkersikan yang
di daerah Kabupaten Barru, Sulawesi
diperkirakan sebagai bagian dari
Selatan oleh Boby Benni Wahana.
Formasi Volkanik Kerabai, sebagian
Endapan mineral eraly magmatik
retak-retak diisi oleh urat hematite,
adalah salah satu tipe endapan
berarah N 1200 E / N 2900 E dan N
mineral yang berasal dari proses
200 E.
pembekuan magma. Salah satu
Stratigrafi unit batuan dari yang
mineral bijih yang ekonomis dari
tua ke muda diinterpretasikan sebagai
endapan ini yaitu kromit (FeCr2O3)
berikut: Breksi Terubah, dan Lava
sumber unsur Cr yang utama yang
Andesitik, serta Sedimen Batupasir
berasosiasi dengan batuan ultrabasa.
dan Batu Pasir Kuarsa adalah bagian
Pada daerah penelitian yang berada di
dari Formasi Volkanik Kerabai yang
daerah kabupaten Barru Sulawesi
berumur Kapur; Mikrogranit,
Selatan kromit ini terbentuk akibat
disebandingkan dengan intrusi batolit
proses disseminasi sehingga endapan
granit berumur Kapur Atas; Intrusi
yang dihasilkan yaitu bertipe
Andesitik/Dioritik Porfiritik Terubah
podiform yang tersingkap akibat dari
berkomposisi mineral felspar terubah,
penggerusan serpentin yang melapisi
masa dasar terubah, bermineral sub
kromit pada zona ssar sehingga
disemenasi sulfida pirit,
tersingkap kromit berbentuk nodul-
disebandingkan dengan intrusi diorit-
nodul pada batuan ultrabasa yaitu urat hematite, berukuran mm hingga
peridotit. Diperkirakan endapan ini 10 cm.
berumur mesozoikum dan terletak Serta pada daerah Kabupaten
pada kompleks tektonik Bantimala. Barru, Sulawesi Selatan yang
membahas Endapan mineral Kromit.
V. KESIMPULAN
Endapan mineral eraly magmatik
5.1 Kesimpulan adalah salah satu tipe endapan
mineral yang berasal dari proses
Adapun yang dapat di simpulkan
pembekuan magma. Salah satu
dari dari referensi mengenai endapan
mineral bijih yang ekonomis dari
magmatik yaitu :
endapan ini yaitu kromit (FeCr2O3)
Proses pembentukan dari endapan
sumber unsur Cr yang utama yang
magmatik pada suatu daerah adalah
berasosiasi dengan batuan ultrabasa.
berbeda seperti yang terjadi pada
Diperkirakan endapan ini berumur
Kecamatan Kendawangan, Ketapang,
mesozoikum dan terletak pada
Kalimantan Barat yang membahas
kompleks tektonik Bantimala.
Model Genesa Endapan Besi dimana
Pembentukan genetik endapan primer 5.2 Saran
mineral besi selalu berkaitan dengan
Adapun saran untuk pembahasan
proses endogen yaitu magmatik,
kali ini semoga kedepannya dalam
pirometasomatik, dan hidrotermal,
membahas endapan magmatik ini
sedangkan endapan sekunder mineral
lebih dapat dikaji lagi dan di
besi berkaitan dengan proses eksogen
kembangkan agar kita lebih dapat
yaitu sedimentasi, diagenesis dan
mengetahui jenis dan proses endapan
pelapukan. Litologi yang terdapat
magmatic yang terjadi di suatu daerah
pada daerah penelitian terdiri dari:
atau pada kawasan tertentu.
Mikrogranit, sebagian terubahkan
kaolinisasi, sebagian retak-retak diisi
DAFTAR PUSTAKA
Evans, A.M., 1993. Ore geology and
industrial minerals: An
introduction. Blackwell
Publishing Company, Boston,
390 p.

Guilber, J.M & Park, C.F. 1986. The


geology of ore deposit,
Freeman Pirajno, F. 2009.
Hydrothermal process and
system.

Springer Park, F.C. & Macdiarmid,


R.A. 1975. Ore Deposit 3rd
Edition. Freeman and
Compan.,

USA Robb, L. 2005. Introduction to


ore forming process,
Blackwell Publishing.

Anda mungkin juga menyukai