KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentukmaupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakansebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pemahaman mahasiswa tentang“ BATUAN SEDIMEN “
pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas pratikum geologi
fisik.Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupunisi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Sudarman
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Jenis – jenis batuan sedimen
Dan proses terbentuknya batuan sedimen
Sehingga dengan kita mengetahui apa itu batuan sedimen, mempermudah kita
untuk mempelajarinya dan memahaminya.
3
BAB II PEMBAHASAN
4
Gambar 1. Golongan batuan sedimen utama serta proses-proses pembentukannya
(Koesoemadinata, 1985).
5
Butiran (grain) : butiran klastik yang tertransport yang berupa
mineral, fosil atau fragmen batuan (litik).
Masa dasar (matrix) : berukuran lebih halus dari butiran (< 1/16 mm)
dan diendapkan bersama-sama dengan butiran.
Semen (cement) : material berukuran halus yang mengikat butiran dan
matrik, diendapkan setelah fragmen dan matrik, contoh : semen
karbonat, silika, oksida besi, lempung, dll.
Gambar 2. Komponen pembentuk batuan sedimen klastik : butiran (clasts), masa
dasar (matrix), dan semen (semen oksida besi berwarna coklat kemerahan)
2.2.1.1. Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang menyangkut butir
sedimen seperti besar butir, kebundaran, pemilahan dan kemas. Tekstur batuan
sedimen mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah
dialami batuan tersebut (terutama proses transportasi dan pengendapanannya)
dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapan
batuan sedimen.
6
Besar Butir adalah ukuran/diameter butiran, yang merupakan unsur utama dari
batuan sedimen klastik, yang berhubungan dengan tingkat energi pada saat
transportasi dan pengendapan. Klasifikasi besar butir menggunakan skala
Wentworth (Tabel 1)
Besar butir ditentukan oleh :
Jenis pelapukan : pelapukan kimiawi (butiran halus), pelapukan
7
Tabel 1. Klasifikasi besar butir
8
Kebundaran (Roundness)
Kebundaran (roundness) adalah tingkat kebundaran atau ketajaman sudut butir,
yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi. Kebundaran
dipengaruhi oleh komposisi butir, besar butir, jenis transportasi, jarak
transportasi dan resistensi butir. Istilah yang dipakai dalam kebundaran adalah
very angular (sangat menyudut), angular (menyudut), sub angular (menyudut
tanggung), sub rounded (membundar tanggung), rounded (membundar) dan
well rounded (sangat membundar) (Gambar 4).
Kemas (fabric)
Kemas (fabric) adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar atau
diantara semennya, sebagai fungsi orientasi butir dan packing. Kemas secara
umum dapat
9
Porositas
Porositas adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume total
batuan (dinyatakan dalam persen). Porositas dapat diuji dengan meneteskan
cairan (air) ke dalam batuan. Istilah yang dipakai adalah porositas baik (batuan
menyerap air), porositas sedang (di antara baik- buruk), dan porositas buruk
(batuan tidak menyerap air). Jenis-jenis porositas : intergranular,
microporosity, dissolution dan fracture (Gambar 6).
10
kuarsa yang diselubungi oleh glaukonit akan berwarna hijau
Derajat kehalusan butir penyusunnya, contoh : pada batuan dengan
komposisi sama jika makin halus ukuran butir maka warnanya akan
cenderung lebih gelap.
Kekompakan
Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. Beberapa istilah yang dipakai dalam
kekompakan batuan adalah :
Adalah struktur sedimen yang terjadi pada saat pengendapan batuan sedimen.
Contoh (Gambar 1 & 2) :
Perlapisan/Laminasi
Perlapisan adalah bidang kesamaan waktu yang dapat ditunjukan oleh
perbedaan besar butir atau warna dari bahan penyusunnya. Disebut
perlapisan bila tebalnya >1 cm dan laminasi bila tebalnya <1 cm.
Macam-macam perlapisan/laminasi :
11
Perlapisan/laminasi sejajar (Paralel Bedding/Lamination) : bentuk
lapisan/ laminasi batuan yang tersusun secara horisontal dan saling
sejajar satu dengan yang lainnya.
Perlapisan/laminasi silang siur (Cross Bedding/Lamination) :
bentuk lapisan/ laminasi yang terpotong pada bagian atasnya oleh
lapisan/laminasi berikutnya dengan sudut yang berlainan dalam
satu satuan perlapisan.
Perlapisan bersusun (Graded Bedding) : perlapisan batuan yang
dibentuk oleh gradasi butir yang makin halus ke arah atas (normal
graded bedding) atau gradasi butir yang makin kasar ke arah atas
(reverse graded bedding). Normal graded bedding dapat dipakai
untuk menentukan top atau bottom lapisan batuan.
Gelembur gelombang (current ripple) : bentuk permukaan
perlapisan bergelombang karena adanya arus sedimentasi.
12
Tabel 2.1 Macam-macam Struktur primer batuan sedimen.
13
Tabel 2.1 Macam-macam Struktur primer batuan sedimen
Adalah struktur sedimen yang terjadi akibat proses erosi pada saat
pengendapan batuan sedimen. Contoh (Gambar 3) :
Flute cast : struktur sedimen berbentuk seruling dan terdapat pada dasar
suatu lapisan, dapat dipakai untuk menentukan arus purba.
14
Groove Marks, Gutter Cast, Impack Marks, Channels and Scours, dll
15
Boring : lubang akibat aktivitas pengeboran organisme pada lapisan
Gambar 1. Cross bedding : a. tabular set, b. wedge set, c. trough set, d. hummocky
cross bedding.
Gambar 3. Casts pada bagian bawah lapisan : a. pointed flute casts, b. bulbous
flute casts, c. groove casts, d. penampang flute mark, e. penampang impact mark.
16
Gambar 4. Hubungan trace fosil terhadap fasies sedimen dan zona kedalaman di
lautan.
Struktur sedimen dapat digunakan untuk menentukan top dan bottom suatu
lapisan sedimen, arah arus purba dan menginterpretasikan lingkungan
pengendapan (gambar 5).
17
Gambar 5. Struktur sedimen yang digunakan untuk penentuan top dan bottom.
Batuan sedimen klastik berdasarkan ukuran besar butirnya dapat dibagi menjadi
2 yaitu
2.4.1. Batupasir
18
butiran membundar tanggung-membundar.
19
Kenampakan yang penting untuk mendiskripsi batuan ini adalah jenis klastik
yang hadir dan tekstur batuan tersebut. Berdasarkan asal-usul klastik penyusun
konglomerat dan breksi :
20
Gambar 8. Klasifikasi konglomerat (Boggs, 1992).
Untuk interpretasi mekanisme pengendapan konglomerat harus dideskripsikan
2.4.3. Mudrock
Mudrock adalah istilah umum untuk batuan sedimen yang disusun terutama
energy shoreline, delta, outer marine shelf dan deep ocean basin. Untuk
komposisi atau besar butir dari penyusun batuan sedimen yang sudah
21
Gambar 9. Klasifikasi batuan sedimen klastik berbutir halus (Picard, 1971).
22
BAB III KESIMPULAN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material
hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia
maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi
yang kemudian mengalami pembatuan (Pettijohn, 1975 ).
Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena endapan
(sedimen) dari hasil erosi material-material batuan, organik, kimia dan
terkompaksi serta tersementasi (litifikasi). Bisa berasal dari batuan beku,
metamorf maupun sedimen itu sendiri. Dibagi menjadi 2 yaitu sedimen klastik
yang umunya multimineral dan sedimen non klastik yang mono mineral.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://basdargeophysics.wordpress.com/2012/04/17/batuan-
sedimen/
http://basdargeophysics.wordpress.com/2012/04/18/batuan-
sedimen-2/ http://ptbudie.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-
umum-batuan-sedimen-dan- klasifikasinya/
http://basdargeophysics.files.wordpress.com/2012/04/klasifikasi-
konglomerat-boggs- 1992.jpg
https://id.scribd.com/doc/117417021/pettijohn
http://ptbudie.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-umum-
batuan-sedimen-dan- klasifikasinya/
24