Anda di halaman 1dari 20

BATU BARA

KLASIFIKASI DAN MANFAATNYA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Wulan Arum Sari, M.Pd.

Oleh:
Mahatvavirya Shukma Ajie
(111220217)
KELAS F
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan juga kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini berisi tentang batu bara secara umum
dan klasifikasi dari batu bara. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Bahasa
Indonesia.

Selama penulisan tugas makalah ini banyak sekali hambatan yang penulis
alam. Namun, berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis menyadari bahwa
makalah klasifikasi batu bara dan manfaatnya ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan serta masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga makalah
klasifikasi batu bara ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 1 Juni 2023

Mahatvavirya Shukma Ajie

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iii

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

A. Apa itu batu bara.................................................................................................2


B. Proses pembentukan batu bara...........................................................................3
C. Klasifikasi batu bara...........................................................................................5
D. Pemanfaatan Batu bara.......................................................................................6
KESIMPULAN.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR
ii
Proses pembentukan batu bara.....................................................................................3
Klasifikasi-klasifikasi batu bara...................................................................................5
Proses pembakaran batu bara.......................................................................................7
Proses pencairan batu bara...........................................................................................8
Proses gasifikasi batu bara............................................................................................8
Proses karbonisasi batu bara.........................................................................................9

iii
iv
v
vi
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batu bara sangat penting untuk diketahui untuk orang-orang yang bergerak
serta belajar di industri batu bara karena saat ini hamper semua orang hanya
mengenal batu bara saja tanpa mengetahui apa saja klasifikasinya, metode
menentukan klasifikasinya, dan juga pentingnya klasifikasi ini dalam industri batu
bara serta bagaimana cara memanfaaatkannya secara benar sesuai dengan
klasifikasinya.
Latar belakang makalah ini yaitu untuk memberikan pemahaman yang
berkaitan tentang metode klasifikasi batu bara, macam-macam klasifikasi batu
bara, perntingnya klasifikasi ini dalam industri batu bara, penggunaan batu bara
sesuai dengan klasifikasinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu batu bara?
2. Proses pembentukan batu bara?
3. Apa saja klasifikasi batu bara?
4. Bagaimana pemanfaatan batu bara?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu batu bara.
2. Mengetahui proses pembentukan batu bara.
3. Mengetahui klasifikasi-klasifikasi batu bara.
4. Mengetahui pemanfaatan batu bara.

1
PEMBAHASAN

A. Apa itu batu bara


Menurut Pasymi (2008) secara umum batu bara didefinisikan sebagai batuan
organik berwarna gelap yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mati
dan tertimbun oleh material material sedimen. Kandungan utama batu bara
adalah atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Batuan merupakan batuan sedimen
yang terbentuk melalui serangangkaian proses sedientasi yang berlangsung
selama kurang lebih 300 juta tahun yang lalu. Definisi lain tentang batu bara di
beberapa bidang :
1. Bidang energi
Batu bara sering disebut sebagai emas hitam karena dapat
digunakan untuk keperluan energi dengan jumlah yang sangat besar.
batu bara merupakan sumber energi primer utama di dunia.
Peranannya dalam revolusi industri di abad ke-18.
2. Bidang lingkungan
Betubara merupakan bahan atau material pencemar lingkungan
yang sangat besar. Batu bara menjadi bahan atau material lingkungan
terlebih karena dinilai merupakan penyumbang utama terhadap
pemanasan global. Sementara sebagian yang lainnya terus berupaya
mendorong untuk pengembangan teknologi batu bara bersih/ramah
lingkungan.
3. Bidang ekonomi
Batu bara disebut juga sebagai emas berwarna hitam karena
memiliki permintaan yang sangat tinggi di pasar dunia. Batu bara
karena potensinya yang dimilikinya sangat besar baik dalam bidang
energi maupun bidang lainnya, Oleh karena itu, Komoditas ini

2
mempunyai volume perdagangan yang sangat besar, baik dalam
negeri, antar negara bahkan antarbenua.

B. Proses pembentukan batu bara

Proses pembentukan batu bara (Pasymi, 2008)

1. Mineral Penyusun Batu bara


Menurut Stach dalam Qadaryati et al. (2019), material organik dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan asalnya sebagai berikut.
a. Mineral dari tanaman asli.
b. Mineral yang terbentuk pada tahap pertama proses pembatu baraan atau
mineral yang terbawa oleh media air dan angin ke dalam akumulasi
gambut selama proses pembatubaraan.
3
c. Mineral yang terbentuk pada tahap kedua proses pembatubaraan, setelah
konsolidas, reaksi larutan yang masuk ke dalam cracks, fissures, cavities,
atau akibat alterasi mineral lainnya.
Mineral yang umum dijumpai pada batu bara adalah mineral lempung, sulfida,
dan oksida. Mineral sulfida yang paling umum dalam batu bara ada pirit, marcasite
dan Pirit melnikovit. Di bawah kondisi ini berisi sebagian besar lapisan batu bara
Sfalerit, galena, dan kalkopirit dalam jumlah kecil.
Mineral lempung, merupakan mineral yang paling sering dijumpai pada batu
bara dengan kelimpahan sekitar 60-80% dari keseluruhan mineral matter. Mineral
lempung hadir dalam batu bara karena terbawa oleh media air selama proses
akumulasi. Mineral lempung yang umum dijumpai adalah kaolinite, illite, dan
sericite.
2. Lingkungan Pengendapan Batu bara
Ada dua jenis rawa gambut menurut Diessel dalam Qadaryati et al. (2019),
yaitu obrogen lahan gambut dan topogen tanah gambut. Gambut Ombogen adalah
tanah berlumpur dipengaruhi oleh air hujan, sedangkan bumi Gambut topogen
adalah tanah gambut yang telah terpengaruh oleh air. Diessel dalam Qadaryati et al.
(2019), juga mengklasifikasikan enam lingkungan utama terbentuknya batu bara,
yaitu gravelly braid plain, sandy braid plain, alluvial valley and upper delta plain,
lower delta plain, backbarrier stand plain, dan estuary.
a. Braid Plain, merupakan daerah aluvial intramountana, yaitu dataran
aluvial yang berada di antara pegunungan. Pada lingkungan ini
terendapkan material sedimen kasar diagenesa gambut ombrogenik.
b. Alluvial valley and upper delta plain, kedua lingkungan
pengendapan ini memiliki karaktersitik yang sama. Lingkungan
terbentuk dari hasil transisi lembah dan dataran aluvial dengan
dataran delta yang melalui sungai stadia dewasa dengan banyak
meander.
c. Lower delta plain, perbedaan antara lower delta plain dan upper
delta plain adalah dari pengaruh pasang air laut terhadap
sedimentasi. Lower delta plain memiliki pengaruh pasang surut air
4
laut yang lebih tinggi dibandingkan upper delta plain. Pasang air laut
akan membawa nutrisi kedalam rawa sehingga meningkatkan
pertumbuhan yang lebih baik.
d. Backbarrier strand plain, gambut yang terbentuk di lingkungan ini
dipengaruhi oleh pasang dan surut air laut. Garis pantai dikontrol
oleh tingkat sedimentasi karena gelombang, pasang surut air laut,
dan arus.
e. Estuary, terbentuk karena tingkat sedimentasi dan energi pantai
sangat rendah, sehingga tidak terbentuk delta. Batu bara yang
terbentuk dilingkungan ini sangat tipis dan persebarannya tidak luas.

3. Pembentukan Batu bara


Menurut Susilawati (1992), proses pembentukan batu bara meliputi dua tahap,
yaitu:
a. Tahap biogeografi (penggambutan) adalah tahap identifikasi
tumbuhanterakumulasi disimpan tanpa adanya oksigen (anaerobik) di daerah
tersebut rawa dengan drainase yang buruk dan tenang beberapa sentimeter di atas
air rawa. bahan tanaman Pembusukan melepaskan unsur H, N, O dan C sebagai
senyawa CO2. H2O dan NH3 menjadi humus. Kemudian karena bakteri
anaerobdan jamur, bahan tanaman diubah menjadi gambut.
b. Tahap pembatu baraan (coalification) merupakan proses diagenesis terhadap
komponen organik dari gambut yang menimbulkan peningkatan 6 temperatur
dan tekanan sebagai gabungan proses biokimia, kimia dan fisika yang terjadi
karena pengaruh pembebanan sedimen yang menutupinya dalam kurun waktu
geologi. Pada tahap tersebut, persentase karbon akan meningkat, sedangkan
persentase hidrogen dan oksigen akan berkurang sehingga menghasilkan batu
bara dalam berbagai tingkat maturitas material organiknya.

C. Klasifikasi batu bara

5
Klasifikasi-klasifikasi batu bara (Zazzeri et al., 2016)

Menurut Zazzeri et al. (2016), klasifikasi batubara dibagi menjadi 5, yaitu


sebagai berikut.
1. Gambut/ Peat
Golongan ini sebenarnya termasuk jenis batu bara, tapi merupakan
bahan bakar. Hal ini disebabkan karena masih merupakan fase awal dari
proses pembentukan batu bara.
2. Lignit
Lignit sering disebut juga brown-coal, golongan ini sudah
memperlihatkan proses selanjutnya berupa struktur kekar dan gejala
pelapisan. Apabila dikeringkan, maka gas dan airnya akan keluar.
3. Subbituminous/ Bitumen
Subbituminous adalah golongan yang memperlihatkan ciri-ciri tertentu
yaitu warna yang kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin.
4. Bituminous merupakan mineral padat, berwarna hitam dan kadang coklat tua,
rapuh (brittle) dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik berlapis dan
tidak mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan.
5. Antrasit

6
Golongan ini berwarna hitam, keras, kilap tinggi, dan pecahannya
memperlihatkan pecahan chocoidal. Pada proses pembakaran
memperlihatkan warna biru dengan derajat pemanasan yang tinggi.

D. Pemanfaatan Batu bara


Tanggara & Kristiana (2020), membagi manfaat dari batu bara menjadi empat
pokok pemanfaatan dengan proses satu dan lainnya dapat berupa rangkaian yang
saling terkait, yaitu; pembakaran, pencairan, gasifikasi, dan karbonisasi.
1. Pembakaran
Membakar batu bara secara langsung atau combustion sebagai sumber
energi panas merupakan penggunaan batu bara yang paling umum. Seperti
untuk mesin uap, untuk PLTU yang menghasilkan listrik. Penggunaan
batu bara sebagai pembangkit listrik dan untuk kepentingan industri
meluas terutama sejak tahun 1950 an.

Proses pembakaran batu bara (Tanggara & Kristiana, 2020)

2. Pencairan

7
Pencairan batu bara adalah mengubah batu bara padat menjadi bahan
bakar cair. Batu bara dapat dicairkan melalui metode pencairan batu bara
tidak langsung dan pencairan batu bara langsung. Pencairan batu bara
menjadi penting bagi negara yang memiliki sumbernb daya batu bara
melimpah akan tetapi tidak memiliki deposit minyak bumi seperti Afrika
Selatan dan Jerman.

Proses pencairan batu bara (Tanggara & Kristiana, 2020)

3. Gasifikasi
Gasifikasi batu bara adalah proses konversi batu bara yang yang
merupakan benda padat menjadi gas yang lebih mudah dalam

8
penyimpanan dan pengangkutan serta penggunaannya. Secara sederhana
proses karbonisasi untuk memproduksi gas dari batu bara dapat dilakukan
pada peralatan kedap udara. Gas yang dapat diproduksi dari proses ini
bervariasi tergantung peringkat dari batu bara.

Proses gasifikasi batubara (Tanggara & Kristiana, 2020)

4. Karbonisasi

9
Karbonisasi atau Carbonization batu bara adalah proses konversi batu
bara dengan memanaskan batu bara untuk menghilangkan semua
pengotornya hingga didapatkan kokas batu bara. Pemanasan ini dapat
dilakukan baik pada temperatur rendah, maupun temperatur tinggi (Miller,
2005). Semua jenis batu bara dapat dikarbonisasi dalam pemanasan tanpa
udara, atau pirolisis untuk menghasilkan kokas. Untuk menghasilkan
kokas metalurgi, digunakan batu bara bituminous hingga antrasit yang
disebut cooking coal yang dikarbonisasi pada temperatur tinggi.

Proses karbonisasi batu bara (Tanggara & Kristiana, 2020)

10
KESIMPULAN

Batu bara merupakan batuan organik berwarna gelap yang terbentuk dari
tumbuh-tumbuhan yang telah mati dan tertimbun oleh material material sedimen.
Material penyusun batu bara yaitu mineral yang tersusun asli dari tanaman,
material dari proses fase pertama, dan mineral yang terbentuk dari proses fase
kedua. Mineral yang umum dijumpai pada batu bara adalah mineral lempung,
sulfida, dan oksida.
Lingkungan pengendapan dari batu bara antara lain gravelly braid plain,
sandy braid plain, alluvial valley and upper delta plain, lower delta plain,
backbarrier stand plain, dan estuary. Tahap pembentukan batu bara sendiri
terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap penggambutan dan tahap pembatu baraan.
Klasifikasi batu bara secara umum terbagi menjadi empat, yaitu Peat, Sub-
bituminous, Bituminous, dan Antrasit. Batu bara digunakan oleh banyak bidang
dengan bentuk yang berbeda-beda diantaranya dengan cara pembakaran,
pencairan, gasifikasi, dan, karbonisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kristiana, W. & Tanggara, D. (2020). Pemanfaatan batu bara. Jurnal Teknik


Pertambangan, 20(2), 87-93.
Nathanael, G.K. (2021). Industri batu bara dari sisi ekonomi, politik, dan lingkungan.
Journal of Politic and Democracy, 2(1), 20-30.
Pasymi. (2008). Batu bara. Bung Hatta University Press: Padang
Qadaryati, N. et al. (2019). Penentuan lingkungan pengendapan batubara berdasarkan
karakteristik dan maseral batubara di PT X, Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Utara. Jurnal Geosains dan Teknologi, 2(3), 107-116.
Susilawati, R. (1992). studi karakteristik batubara dan hubungannya dengan potensi
gas metana batu bara di Cekungan Batiro Provinsi Kalimantan Tengah.
Prosiding Teknik Pertambangan.
Zazzeri, G. et al. (2016). Carbon isotopic signature of coal-derived methane
emissions to the atmosphere: from coalification to alteration. Atmospheric
Chemistry and Physics, (16), 13669–13680.

12
13

Anda mungkin juga menyukai