Tugas Mata Kuliah Bahan Galian Industri yang Diampu oleh Ibu Christin Palit ST, MT.
Disusun Oleh:
Lutfiana Dara Nurfityah (073002200048)
Muhammad Iwon Arifanor (073002200050)
Rizvan HilmyRuwayfi (073002200051)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik yang berjudul "
BAHAN GALIAN INDUSTRI ‘BATU KAPUR’" tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhitugas mata kuliah Bahan Galian Industri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Christin Palit ST, MT. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahan Galian Industri atas bimbingan dan arahannya selama proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalahh ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dan untuk memberikan
edukasi dan wawasan kepada mahasiswa tentang pengertian batu kapur mulai dari genesa,
mineralogi, potensi keterdapatan, cadangan, kegiatan pertambangan, peanfaatan, dan juga dari
segi prospek dari industri pertambangannya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Batu Kapur dan dolomit merupakan batuan karbonat utama yang banyak
digunakandiindustri Aragonit yang berkomposisi kimia sama dengan Kalsit (CaCO₃) tetapi
berbeda dengan struktur kristalnya, merupakan mineral metas table karena pada kurun waktu
tertentu dapatberubah menjadi Kalsit. Karena sifat fisika mineral-mineral karbonat hampir
sama satu sama lain,maka tidak mudah untuk mengidentifikasinya
Kalsit sekunder juga dapat terdepositkan oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah
yang mengendapkan material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan
stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (Gamping Oolitik) dan dapat dikenali
dengan penampilannya yang granular. Gamping membentuk 10% dari seluruh
volume batuan sedimen.
Batu kapur atau batu gamping adalah batuan sedimen yang tersusun atas mineral-
mineral karbonat, terutama kalsit (CaCO₃). Berikut adalah beberapa mineral utama dan
minor yang ditemukan dalam batu kapur:
• Mineral Utama :
1. Kalsit (CaCO₃) : Merupakan mineral utama penyusun batu kapur, biasanya mencapai
90-95%. Kalsit memiliki struktur kristal heksagonal dan dapat berwarna putih, krem,
atau abu-abu.
2. Dolomit (CaMg(CO₃)₂) : Merupakan mineral karbonat lain yang sering ditemukan
dalam batu kapur. Dolomit memiliki struktur kristal trigonal dan biasanya berwarna
putih atau krem.
• Mineral Minor :
1. Kuarsa (SiO₂) : Merupakan mineral silikat yang umum ditemukan sebagai pengotor
dalam batu kapur. Kuarsa dapat berwarna putih, abu-abu, atau bening.
2. Feldspar : Merupakan kelompok mineral silikat yang dapat ditemukan dalam batu
kapur. Feldspar dapat berwarna putih, krem, merah, atau hijau.
3. Mineral lempung : Merupakan kelompok mineral yang terdiri dari partikel-partikel
halus. Mineral lempung dapat memberikan warna abu-abu atau coklat pada batu kapur.
4. Mineral besi : Seperti hematit, limonit, dan siderit, dapat memberikan warna merah,
coklat, atau kuning pada batu kapur.
5. Mineral lainnya : Seperti pirit, gipsum, dan anhidrit, dapat ditemukan dalam jumlah
kecil dalam batu kapur.
6
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi mineralogi batu kapur :
• Sumber sedimen : Jenis organisme laut yang menyusun sedimen akan mempengaruhi
kandungan kalsit dan dolomit dalam batu kapur.
• Lingkungan pengendapan : Kondisi lingkungan saat batu kapur terbentuk, seperti
salinitas, pH, dan temperatur, akan mempengaruhi komposisi mineralnya.
• Proses diagenesis : Proses diagenetik, seperti pembubaran dan rekristalisasi, dapat
mengubah komposisi mineral batu kapur.
2.2 Potensi Keterdapatan dan Cadangan Batu Kapur di Indonesia dan Dunia.
Indonesia memiliki potensi keterdapatan dan cadangan batu kapur yang sangat
melimpah. Diperkirakan jumlah cadangan batu kapur di Indonesia mencapai sekitar 2.160
milyar ton menurut data tahun.
Batu kapur di Indonesia umumnya tersusun atas kandungan kalsium karbonat (CaCO3)
dan berbentuk mineral kalsit. Jenis batu kapur ini kebanyakan adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari akumulasi organik, seperti cangkang, alga, karang, dan sisa-sisa organisme laut
lainnya. Endapan organik ini kemudian memadat dan mengeras menjadi batuan kapur.
Beberapa daerah di Indonesia yang diketahui memiliki cadangan batu kapur yang besar
meliputi:
• Sumatera Barat : provinsi ini diperkirakan memiliki cadangan batu kapur terbesar di
Indonesia, yaitu sekitar 81,02% dari total cadangan nasional atau setara 23,23 milyar ton.
Daerah penghasil batu kapur di Sumatera Barat antara lain Lima Puluh Kota, Agam, Tanah
Datar, Pasaman, Solok, dan Sijunjung [Top Material].
• Jawa : beberapa daerah di Pulau Jawa juga memiliki potensi keterdapatan batu kapur yang
cukup signifikan, seperti Gresik, Pacitan, dan Rembang.
Batu kapur merupakan salah satu mineral yang ketersediaannya terbilang melimpah di
seluruh dunia. Beberapa negara dengan cadangan batu kapur yang besar antara lain:
• China : China diperkirakan memiliki cadangan batu kapur terbesar di dunia.
• Amerika Serikat : Amerika Serikat juga memiliki cadangan batu kapur yang cukup besar.
• Mexico : Mexico merupakan salah satu negara di Amerika Latin dengan cadangan batu
kapur yang melimpah.
• Eropa : Beberapa negara di Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Jerman juga memiliki potensi
keterdapatan batu kapur yang cukup tinggi.
7
1. Pengurusan Izin : Mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah.
2. Pengolahan :
• Penambangan : Pengambilan batu kapur dari tambang dengan menggunakan
metode penambangan terbuka atau bawah tanah.
• Pemecahan : Batu kapur dipecahkan menjadi potongan-potongan kecil untuk
memudahkan proses selanjutnya.
• Penghancuran : Batu kapur dihancurkan menjadi bubuk halus dengan
menggunakan mesin penghancur.
• Pengklasifikasian : Bubuk batu kapur diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan
kemurniannya.
• Penambahan Aditif : Pada beberapa kasus, aditif ditambahkan untuk
meningkatkan kualitas batu kapur.
3. Pemasaran :
• Penentuan Target Pasar : Menentukan target pasar yang sesuai dengan jenis dan
kualitas batu kapur yang dihasilkan.
• Promosi : Melakukan promosi produk batu kapur melalui berbagai media.
• Penjualan : Menjual batu kapur kepada konsumen langsung atau melalui
distributor.
• Pengiriman : Mengirimkan batu kapur kepada konsumen dengan menggunakan
truk, kereta api, atau kapal laut.
2.4 Kegunaan/ Pemanfaatan Batu Kapur dan Spesifikasi yang dibutuhkan pada
Industri Pemakai.
Batu kapur atau batu gamping merupakan bahan alam yang banyak terdapat di Indonesia.
Banyak sekali manfaat batu kapur ini, mulai dari industri cat, kertas, perekam magnetik, tekstil,
deterjen, plastik dan kosmetik. Selain itu batu kapur juga banyak dimanfaatkan dalam bidang
bangunan, sebagai bahan stabiliser jalan, pengapuran untuk pertanian, industri semen, sebagai
bahan industri kaca, sebagai bahan batu bata silika, sebagai bahan pemurni air, dan lain-lain.
8
dapat memberikan perlindungan yang baik pada bangunan. Manfaat batu kapur dalam
dunia konstruksi tidak hanya terbatas pada konstruksi bangunan saja. Batu kapur juga
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan jalan, jembatan atau terowongan.
Keunggulan batu kapur yang kuat dan tahan lama membuatnya cocok digunakan pada
konstruksi yang memerlukan daya tahan tinggi.
Selain mudah didapat dari penambangan, batu kapur juga menjadi pilihan yang
ramah lingkungan. Batu kapur tidak mengeluarkan gas atau polusi yang merugikan
lingkungan selama proses produksi dan penambangan. Oleh karena itu pemanfaatan
batu kapur dalam dunia konstruksi merupakan pilihan yang baik untuk membuat
bangunan yang kuat, tahan lama dan ramah lingkungan.
3. Bidang Kesehatan
Batu kapur atau yang dikenal dengan batu gamping merupakan sumber mineral
yang kaya akan kalsium karbonat hingga 95%. Kalsium karbonat ini dapat diubah
menjadi kalsium oksida melalui proses kalsinasi, sehingga lebih mudah dimurnikan dan
digunakan dalam berbagai aplikasi.
Salah satu kegunaan penting kalsium oksida yang dihasilkan dari batu kapur
adalah di bidang kesehatan. Kalsium oksida dari batu kapur digunakan dalam penelitian
medis dan pengembangan biomaterial. Hal ini meningkatkan nilai ekonomi dari batu
kapur itu sendiri.
6. Pelapis Atap
Batu kapur atau batu gamping mempunyai sifat yang kuat dan tahan lama
sehingga sangat cocok digunakan sebagai penutup atap. Melapisi atap dengan batu
kapur dapat menjaga atap rumah Anda tetap kuat dan tahan lama meski sering terkena
perubahan cuaca seperti terik matahari atau air hujan.
Proses pembuatan penutup atap dengan batu kapur diawali dengan
menghancurkan batu kapur menjadi agregat kecil dan halus. Kemudian agregat yang
telah dihancurkan digunakan sebagai pelapis atap. Melapisi atap dengan batu kapur
dapat menjaga atap tetap kuat dan tidak mudah lapuk sehingga menjamin kualitas dan
keawetan atap Anda.
10
8. Membersihkan Bijih Besi dari Kotoran
Batu kapur atau kapur dianggap sebagai material yang sangat penting dalam
proses produksi baja. Banyak pabrik produksi baja yang menggunakan batu kapur
sebagai bahan untuk membersihkan bijih besi dari kotoran. Proses ini dikenal sebagai
proses pemurnian bijih besi. Dalam proses produksi baja, batu kapur digunakan sebagai
bahan untuk mengikat pengotor pada bijih besi menjadi terak.
Proses tanur sembur digunakan untuk mengubah bijih besi menjadi logam besi
yang digunakan dalam industri. Dalam ruang reaksi yang sangat panas, terjadi reaksi
antara bijih besi dan oksigen menghasilkan besi cair dan pengotor SiO₂. Pengotor
tersebut kemudian akan bereaksi dengan batu gamping atau batu gamping (CaCO₃)
yang dapat dipisahkan dalam bentuk terak atau kalsium silikat (CaSiO₃).
Pemanfaatan batu kapur sebagai bahan pengikat pengotor pada proses produksi
baja sangat penting karena memungkinkan pabrik produksi baja dapat menghasilkan
material yang berkualitas. Batu kapur mempunyai sifat kimia yang dapat mengikat
pengotor sehingga tidak mengganggu proses produksi baja dan menghasilkan baja yang
berkualitas tinggi.
2.5 Prospek dari Pertambangan atau Industri bahan galian batu kapur di Indonesia
dan Dunia.
• Permintaan yang tinggi : Batu kapur merupakan bahan baku utama untuk industri
semen, yang memiliki permintaan tinggi di Indonesia :
o Pertumbuhan ekonomi yang pesat
o Meningkatnya pembangunan infrastruktur
o Urbanisasi
• Cadangan yang melimpah : Indonesia memiliki cadangan batu kapur yang cukup
besar, menempati urutan ke-10 di dunia.
11
• Tantangan di Indonesia :
o Persaingan : Persaingan antar perusahaan tambang batu kapur cukup ketat.
o Harga bahan bakar: Harga bahan bakar yang tinggi dapat meningkatkan biaya
produksi.
o Dampak lingkungan : Pertambangan batu kapur dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara dan air, kerusakan hutan,
dan hilangnya habitat flora dan fauna.
• Prospek di Dunia :
o Pertumbuhan populasi : Pertumbuhan populasi global diprediksi akan
meningkatkan permintaan batu kapur.
o Urbanisasi : Urbanisasi yang semakin pesat di negara-negara berkembang akan
mendorong pembangunan infrastruktur, yang membutuhkan batu kapur.
o Perkembangan teknologi : Perkembangan teknologi baru dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertambangan batu kapur.
• Tantangan di Dunia :
o Ketatnya regulasi : Di beberapa negara, regulasi terkait pertambangan batu kapur
semakin ketat untuk melindungi lingkungan.
o Persaingan dari bahan alternatif : Bahan alternatif seperti fly ash dan slag dapat
menjadi pesaing batu kapur di industri semen.
12
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Batu kapur mempunyai peranan yang sangat penting dalam industri dan lingkungan, serta
mempunyai dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam
industri, batu kapur digunakan sebagai bahan baku utama dalam konstruksi, produksi semen,
industri kimia, pertanian, dan pengolahan air.
Di bidang lingkungan, batu kapur merestorasi bekas pertambangan, mencegah erosi tanah,
dan meningkatkan kualitas tanah dan penyaringan air. Namun kegiatan penambangan batu
kapur mempunyai dampak yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk degradasi lahan
dan pencemaran.
Oleh karena itu, pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sangat
penting untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan industri dan
perlindungan lingkungan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-angkettidak-valid.html
https://www.esdm.go.id/
https://www.scribd.com/doc/308306338/Batu-Kapur-Dan-Potensi-Cadangannya-Di-
Indonesia
https://www.academia.edu/9766705/Genesa_Batu_Gamping
http://etheses.iainmadura.ac.id/1217/10/7.%20BAB%20IV%20%28PDF%29.pdf
14