TEKNIK SIPIL
DOSEN PENGAMPU : Muh. Rizal S, S.T., M.T.
Disusun Oleh :
Kelompok 5
(UNIMUDA) SORONG
TAHUN ANGKATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul "
Penggunaan Jenis-Jenis Batuan Dalam Aktifitas Teknik Sipil " tepat pada waktunya.
Oleh karena itu kami senantiasa memnanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna menyempurnakan laporan ini.
ii
MAKALAH
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULU......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Kegunaan Batuan Dalam Aktifitas Teknik Sipil......................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Batuan.....................................................................................................................2
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
3.1 Simpulan.....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULU
Batuan adalah materi padat yang terbentuk dari mineral atau bahan organik yang
saling terikat bersama. Mereka merupakan komponen utama dari kerak bumi dan dapat
ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sangat keras seperti granit hingga
yang lebih lunak seperti batu pasir. Proses pembentukan batuan meliputi berbagai faktor
seperti tekanan, panas, dan reaksi kimia yang terjadi selama jutaan tahun.
1.3 Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut mempunyai beberapa jenis
Batuan Beku :
v
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu
intrusive, ekstrusif, dan hipabissal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Intrusive
Batuan intrusive merupakan satu di antara batuan beku yang dalam proses
pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan jenis
ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi sehingga memiliki bentuk
dan tekstur yang kasar.
2. Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi.
Hal ini disebabkan adanya proses pencairan magma di dalam kerak bumi.
Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan
beku intrusive. Pasalnya, proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.
3. Hipabissal
Batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam
mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vukanik dan plutonik .
Batuan Sedimen :
Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan
terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan
batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan.
Hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan
menjadi satu. Seiring berjalannya waktu, kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah
batu yang baru.
Batuan sedimen klasik merupakan jenis batuan yang terdiri dari silikat dan
beberapa fragmen batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida dan
kemudian material yang diangkut oleh fluida ini akan terhenti, di mana fluida
ini juga terhenti.
Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik dibedakan lagi sesuai skala
ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir.
vi
2. Batuan Sedimen Biokimia
Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuah kejadian
ketika kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan
kandungan mineral di dalam larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan
proses anorganik atau secara kimiawi.
Contoh dari batuan sedimen kimia yang paling banyak ditemukan, antara lain
batu gamping oolitik dan batuan lain yang mengandung evaporit, seperti silvit,
halit, barit, serta gypsum.
Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau malihan merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan
sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe
batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.
Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu
protolith. Batuan ini akan mengalami perubahan kimia atau fisika yang cukup besar.
Pasalnya, protolith atau batuan asal akan dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius.
Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan
beberapa jenis batuan matamorf tersebut:
Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat
adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.
Beberapa contoh dari batuan metamorf ini, yaitu batu marmer, batolit, lakolit, dan
batuan sill.
vii
2. Batuan Metamorf Regional
Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi mekanis. Jadi, ketika
ada dua lempeng yang saling bergesekan maka akan menghasilkan panas yang sangat
tinggi. Nah, bagian yang masih mengalami gesekan tersebut yang akan mengalami
perubahan struktur di dalamnya.
Sesuai namanya, batuan metamorf tindihan ini merupakan hasil dari batuan yang
tertimbun dalam kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang
sangat drastis.
Batuan ini bisa berubah menjadi batuan metamorf regional jika terjadi perubahan suhu
dan tekanan yang terjadi secara terus menerus.
viii
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Batuan adalah materi padat yang terbentuk dari mineral atau bahan organik yang saling
terikat bersama. Mereka merupakan komponen utama dari kerak bumi dan dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sangat keras seperti granit hingga yang lebih lunak
seperti batu pasir. Proses pembentukan batuan meliputi berbagai faktor seperti tekanan,
panas, dan reaksi kimia yang terjadi selama jutaan tahun.
a. Batuan memiliki berbagai kegunaan yang penting dalam kehidupan kita. Beberapa di
antaranya termasuk:
Konstruksi Bangunan
Industri
Industri Kimia
Sumber Energi
Penggunaan Sehari-hari
Penyimpanan Air dan Minyak
Penelitian Geologi
b. Jenis-jenis batuan
jenis-jenis batuan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf.
Batuan Beku
Batuan beku
Batuan beku ekstrusif
Batuan Sedimen
Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen kimia
Batuan sedimen organik
c.
ix
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/ragam-info/mengenal-jenis-jenis-batuan-karakteristik-dan-
contohnya-20glVsdi1W8