Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGGUNAAN JENIS-JENIS BATUAN DALAM AKTIFITAS

TEKNIK SIPIL
DOSEN PENGAMPU : Muh. Rizal S, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

 Arman Robi Yusuf (142220122062)


 Delvis andre pratama T (142220122046)
 Adi Rangga Aputra (142220122015)
 Harun mahdi kajuara putra (142220122049)
 Ahmad saban warfandu (142220122041)
 Laurensius weripang (142220122056)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

(UNIMUDA) SORONG

TAHUN ANGKATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul "
Penggunaan Jenis-Jenis Batuan Dalam Aktifitas Teknik Sipil " tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terimakasi banyak kepada pihak-pihak yang telah memberi


dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga menyadari, bahwa masih
terdapat kesalahan dan kekurangan pada makalah tersebut.

Oleh karena itu kami senantiasa memnanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna menyempurnakan laporan ini.

ii
MAKALAH
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULU......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Kegunaan Batuan Dalam Aktifitas Teknik Sipil......................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Batuan.....................................................................................................................2
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
3.1 Simpulan.....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULU

1.1 Latar Belakang

Batuan adalah materi padat yang terbentuk dari mineral atau bahan organik yang
saling terikat bersama. Mereka merupakan komponen utama dari kerak bumi dan dapat
ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sangat keras seperti granit hingga
yang lebih lunak seperti batu pasir. Proses pembentukan batuan meliputi berbagai faktor
seperti tekanan, panas, dan reaksi kimia yang terjadi selama jutaan tahun.

1.2 Rumusan Masalah

1. Kegunaan batuan dalam bangunan


2. Jenis-jenis batuan

1.3 Tujuan

1. Menjabarkan kegunaan batu pada sembuah konstruksi.


2. Mengetahui jenis batuan

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kegunaan Batuan Dalam Aktifitas Teknik Sipil


Batu memiliki beragam kegunaan dalam konstruksi karena sifatnya yang kuat, tahan
lama, dan dapat diandalkan. Beberapa kegunaan utamanya meliputi:

1. Material Struktural: Batu sering digunakan sebagai material struktural dalam


pembangunan bangunan seperti rumah, jembatan, tembok pembatas, dan gedung.
Batu yang diatur secara teratur dapat membentuk fondasi yang kuat atau struktur
dinding yang tahan lama.
2. Material Dekoratif: Batu alam sering digunakan sebagai elemen dekoratif dalam
desain interior dan eksterior. Batu dapat digunakan untuk lantai, dinding, pilar, dan
berbagai bagian bangunan lainnya untuk memberikan tampilan yang indah dan alami.
3. Drainase dan Perlindungan: Batu juga digunakan dalam konstruksi untuk membuat
saluran air, drainase, atau sistem perlindungan seperti bendungan atau dinding
penahan.
4. Material Pembatas: Batu juga digunakan sebagai material pembatas atau pemisah
antara dua area, baik di luar maupun di dalam bangunan.
5. Penggunaan dalam Campuran Beton: Batu pecah juga digunakan sebagai agregat
dalam campuran beton untuk memberikan kekuatan struktural yang diperlukan.

2.2 Jenis-Jenis Batuan


Berdasarkan penelitian para ahli, diketahui bahwa pembentukan batuan memerlukan
waktu hingga jutaan tahun. Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan
batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali.

Dalam pengelompokannya, batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan


kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.

Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut mempunyai beberapa jenis

 Batuan Beku :

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya


terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Umumnya
batuan ini berada di dalam kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700
jenis batuan beku yang terindentifikasi.

v
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu
intrusive, ekstrusif, dan hipabissal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Intrusive

Batuan intrusive merupakan satu di antara batuan beku yang dalam proses
pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan jenis
ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi sehingga memiliki bentuk
dan tekstur yang kasar.

2. Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi.
Hal ini disebabkan adanya proses pencairan magma di dalam kerak bumi.

Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan
beku intrusive. Pasalnya, proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.

3. Hipabissal

Batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam
mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vukanik dan plutonik .

 Batuan Sedimen :

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan
terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan
batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan.

Hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan
menjadi satu. Seiring berjalannya waktu, kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah
batu yang baru.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis,


yaitu batuan sedimen klasik, batuan sedimen biokimia, batuan sedimen kimia, dan
batuan sedimen vulkanik.

1. Batuan Sedimen Klasik

Batuan sedimen klasik merupakan jenis batuan yang terdiri dari silikat dan
beberapa fragmen batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida dan
kemudian material yang diangkut oleh fluida ini akan terhenti, di mana fluida
ini juga terhenti.

Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik dibedakan lagi sesuai skala
ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir.

vi
2. Batuan Sedimen Biokimia

Batuan sedimen biokimia terdiri dari berbagai organisme, biasanya merupakan


organisme mikro yang ikut mengangkut material sehingga berkumpul pada
tempat tertentu dan membentuk sebuah batuan.

Jenis-jenis batuan sedimen biokimia ini, di antaranya batu gamping, batubara,


batu endapan rijang.

3. Batuan Sedimen Kimia

Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuah kejadian
ketika kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan
kandungan mineral di dalam larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan
proses anorganik atau secara kimiawi.

Contoh dari batuan sedimen kimia yang paling banyak ditemukan, antara lain
batu gamping oolitik dan batuan lain yang mengandung evaporit, seperti silvit,
halit, barit, serta gypsum.

4. Batuan Sedimen Vulkanis

Batuan sedimen vulkanis terbentuk karena adanya arus piroklastik, breksi


vulkanik, breksi impact, dan proses lainnya yang jarang sekali ditemukan dan
hanya ada pada beberapa kasus saja.

 Batuan Metamorf

Batuan metamorf atau malihan merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan
sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe
batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.

Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu
protolith. Batuan ini akan mengalami perubahan kimia atau fisika yang cukup besar.
Pasalnya, protolith atau batuan asal akan dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius.

Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan
beberapa jenis batuan matamorf tersebut:

1. Batuan Metamorf Kontak

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat
adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.

Beberapa contoh dari batuan metamorf ini, yaitu batu marmer, batolit, lakolit, dan
batuan sill.

vii
2. Batuan Metamorf Regional

Batuan metamorf regional merupakan sebuah kumpulan batuan metamorf dalam


ukuran yang cukup besar dan luas. Sebagian besar batuan di bawah kerak bumi
merupakan batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis ketika terjadinya
tabrakan lempeng benua ini.

3. Batuan Metamorf Katalakstik

Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi mekanis. Jadi, ketika
ada dua lempeng yang saling bergesekan maka akan menghasilkan panas yang sangat
tinggi. Nah, bagian yang masih mengalami gesekan tersebut yang akan mengalami
perubahan struktur di dalamnya.

4. Batuan Metamorf Tindihan

Sesuai namanya, batuan metamorf tindihan ini merupakan hasil dari batuan yang
tertimbun dalam kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang
sangat drastis.

Batuan ini bisa berubah menjadi batuan metamorf regional jika terjadi perubahan suhu
dan tekanan yang terjadi secara terus menerus.

viii
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Batuan adalah materi padat yang terbentuk dari mineral atau bahan organik yang saling
terikat bersama. Mereka merupakan komponen utama dari kerak bumi dan dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk, mulai dari yang sangat keras seperti granit hingga yang lebih lunak
seperti batu pasir. Proses pembentukan batuan meliputi berbagai faktor seperti tekanan,
panas, dan reaksi kimia yang terjadi selama jutaan tahun.

a. Batuan memiliki berbagai kegunaan yang penting dalam kehidupan kita. Beberapa di
antaranya termasuk:
 Konstruksi Bangunan
 Industri
 Industri Kimia
 Sumber Energi
 Penggunaan Sehari-hari
 Penyimpanan Air dan Minyak
 Penelitian Geologi

b. Jenis-jenis batuan

jenis-jenis batuan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf.

 Batuan Beku
 Batuan beku
 Batuan beku ekstrusif
 Batuan Sedimen
 Batuan sedimen klastik
 Batuan sedimen kimia
 Batuan sedimen organik
c.

ix
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/ragam-info/mengenal-jenis-jenis-batuan-karakteristik-dan-
contohnya-20glVsdi1W8

Anda mungkin juga menyukai