Anda di halaman 1dari 2

Departemen Silvikultur

Fakultas Kehutanan dan Lingkungan


Institut Pertanian Bogor

FORMULIR LAPORAN INDIVIDU KMMI

Progam : Teknik Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang


Nama / NIM : Brigita Christi Widanti / 18310083
Asal perguruan tinggi : Institut Teknologi Yogyakarta (ITY)
Kelompok : 1
Hari, tanggal : Sabtu, 4 September 2021

Resume
Materi 1: Potensi Tambang di Indonesia & Permasalahan Lingkungan
Oleh: Dr. Irdika Mansur
Indonesia kaya akan bahan tambang yang tersebar di berbagai daerah yang ada di
Indonesia, baik mineral, batubara, minyak dan gas. Bahan mineral seperti nikel, emas,
tembaga, besi, timah, bauksit, batu gamping, dll). Berdasarkan data tahun 2020 terdapat
10.830.056,90 ha lahan yang dialokasikan untuk pertambangan, dan 402.620,27 ha termasuk
di dalam kawasan hutan. Dan terdapat 5.495 ijin pertambangan minerba.

Industri pertambangan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian negara


maupun daerah sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Perusahaan
pertambangan tidak hanya menambang dan mengelola lahan bekas tambangnya, tetapi juga
memiliki program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat yaitu program CSR (Corporate
Social Responsibility).

Pertambangan tidak bisa dikatakan merusak lingkungan, karena memiliki ijin dan
memiliki AMDAL, tetapi industri pertambangan bisa dikatakan menyebabkan gangguan
lingkungan yang bisa dikendalikan dan dikelola. Gangguan lingkungan berupa gangguan
keanekaragaman hayati, perubahan bentuk lahan, polusi tanah air udara, menimbulkan AAT,
dan masih banyak lagi. Itu semua bisa dilakukan pengendalian dan pengelolaan. Seperti
pengelolaan AAT, penataan lahan, dll, atau secara umum pengelolaan lahan bekas tambang
disebut dengan reklamasi.

Materi 2: Good Mining Practice in Indonesia (Implementasi di PT. Borneo Indobara)


Oleh: Dr. Supandi
Produksi Batubara di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada 4
tahun belakangan ini. Untuk mengimbangi peningkatan produksi batubara harus diimbangi
dengan pengelolaan lingkungan keselamatan yang baik.
Good Mining Practice atau Kaidah Pertambangan yang baik dan benar merupakan
kaidah pertambangan yang baik, turut berkontribusi dalam menaati aturan pada semua
tahapan operasi pertambangan dari awal hingga akhir, terencana dengan baik, menerapkan
teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, mengendalikan dan
memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan
partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, serta meningkatkan kemampuan dan
kesejahteraan masyarakat sekitar. Pemerintah sendiri sudah menetapkan peraturan mengenai
kewajiban melakukan goodminingpractice pada Kepmen ESDM No 1827 K tahun 2018
tentang pedoman pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan juga ada penghargaan
dari pemerintah kepada perusahaan yang menerapkan Good Mining Practice yaitu GMP
Award.
Setiap tahapan operasi pertambangan harus selalu memperhatikan aspek lingkungan,
aspek keselamatan,dll serta memperhatikan kaidah-kaidah atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Materi 3: Implementasi Reklamasi PT. Antam Tbk


Oleh: Dwi Ardama Ferhi
Menurut UU No 3 Tahun 2020 tentang Minerba, dijelaskan bahwa Reklamasi adalah
kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi
kembali sesuai peruntukannya. Sedangkan Pasca tambang adalah kegiatan terencana,
sistematis, dan berlanjut setelah sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh
wilayah penambangan. Kegiatan reklamasi dan pascatambang disesuaikan berdasarkan
dengan status peruntukannya, bisa dikembalikan menjadi kawasan hutan atau
dialihfungsikan menjadi wisata atau yang lainnya. Selain UU No. 3 Th 2020, masih banyak
dasar hukum yang mengatur mengenai reklamasi dan pasca tambang. Seperti PP No. 78 Th
2010 tentang reklamasi dan pasca tambang, Permen ESDM No. 26 Th 2018 tentang
pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik, Permenhut No. 60 Th 2009 tentang pedoman
penilaian reklamasi hutan, Kepmen ESDM 1827 Th 2018. Perencanaan reklamasi dan
pascatambang mengacu pada dokumen lingkungan hidup (AMDAL, RKL, RPL) dan
dokumen studi kelayakan atau feasibility study. Peraturan reklamasi dan pascatambang
selain mengacu pada ESDM juga mengacu pada KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan).

Paraf Dosen / Aisten: Nilai:

Anda mungkin juga menyukai