Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. PENGANTAR..........................................................................................................1

B. PENGERTIAN EFEKTIVITAS..............................................................................3

C. PENGERTIAN PENGELOLAAN..........................................................................5

D. PENGERTIAN MANAJEMEN LINGKUNGAN...................................................6

ii
DAFTAR TABEL

iii
DAFTAR GAMBAR

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. PENGANTAR

Wilayah Indonesia dikenal memiliki potensi tambang yang besar di dunia.

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,

pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,

eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan

penjualan, serta kegiatan pasca tambang.1

Sebagai negara penganut “paham” sumber daya alam untuk kesejahteraan

rakyat, Indonesia cenderung menggunakan prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu

mengolah kekayaan sumberdaya alam dan energi secara bijaksana agar kondisi

lingkungan tetap lestari dan bermutu tinggi. Lingkungan yang lestari, pembangunan

akan tetap berlangsung dari generasi ke generasi, dan lingkungan yang lestari hanya

dapat dilahirkan dari pola pikir yang memiliki rasa bijak lingkungan yang besar

(Naiola, 1996). Usaha pertambangan mineral tidak hanya sekedar pemenuhan

keuntungan (aspek ekonomi) dari pengelolaan sumber daya mineral, tetapi juga harus

memperhatikan kebutuhan sosial dan lingkungan.2

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk (PT.ITP) yang merupakan produsen

semen terbesar kedua di Indonesia, dalam proses produksinya selain berpotensi

menimbulkan pencemaran lingkungan, juga menggunakan sumberdaya alam yang

sangat besar untuk menghasilkan satu ton semen dibutuhkan 110140 Kwh tenaga

listrik, 800-900 Kcal energi panas dan 1-1,5 ton air. Menurut PEMDA Bogor (2000)

bahwa keberadaan pabrik semen PT. ITP,Tbk., menimbulkan adanya dampak penting

terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini berkaitan erat dengan wilayahnya yang luas dan
1
ANDAL Rencana Pembangunan Industri Semen PT. Conch Barru Cement Indonesia di Kab. Barru
Tahun 2015
2
Kerangka Acuan ANDAL Rencana Pembangunan Industri Semen PT. Conch Barru Cement
Indonesia di Kab. Barru Tahun 2015

1
lokasinya yang berada di daerah kecamatan Citereup yang berpenduduk sangat padat

yakni 154.280 orang dengan luas 165,81 km2.

Berkaitan dengan masalah dampak pencemaran yang ditimbulkan dari kegiatan

industri semen yang berimplikasi kepada penurunan kualitas lingkungan, maka pabrik

semen PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk., telah melaksanakan studi AMDAL dan

menerapkan SML ISO-14001 yang merupakan suatu sistem pengelolaan lingkungan

dengan membuat program dan rancangan-rancangan yang bertujuan untuk mengurangi

beban limbah yang masuk ke lingkungan. Ini dimaksudkan agar masalah penurunan

kualitas lingkungan dapat diatasi dengan tepat. Dengan demikian dirasa perlu untuk

diketahui efektivitas pengelolaan kualitas lingkungan yang telah diterapkan di industri

semen, guna terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.3

Sumberdaya mineral mempunyai implikasi yang sangat luas dalam kehidupan

masyarakat karena sumberdaya mineral merupakan aset yang memberi harapan dalam

peningkatan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu eksploitasi sumberdaya mineral

merupakan kesempatan bagi masyarakat. Dengan demikian industri pertambangan

merupakan industri alternatif yang paling efektif untuk meningkakan kesejahteraan

masyarakat di daerah sekitarnya. Di sisi lain industri pertambangan juga merupakan

industri yang menimbulkan berbagai perubahan drastis terhadap lingkungan sehingga

merupakan ancaman terhadap kelestarian fungsi-fungsi lingkungan dan fungsi-fungsi

kehidupan sosial budaya masyarakat. Potensi-potensi positif sektor pertambangan

sering tidak mampu mengkompensasikan potensi-potensi negatif ini, sehingga industri

pertambangan mempunyai potensi konflik dengan kepentingan masyarakat.4

Untuk melestarikan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di kawasan

sekitar lokasi yang akan dibangun, diperlukan langkah-langkah antisipatif untuk


3
Jurnal Efektivitas Pengelolaan Kualitas Lingkungan Fisik Pada Industri Semen Pasca
Implementasi Amdal dan Iso 14001 oleh Febrianti Lestari
4
ANDAL Rencana Pembangunan Industri Semen PT. Conch Barru Cement Indonesia di Kab. Barru
Tahun 2015

2
mengkaji dampak yang mungkin timbul dari kegiatan pembangunan tersebut,

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.5

Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib memiliki ANDAL

disebutkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap

lingkungan hidup wajib memiliki ANDAL. Berdasarkan lampiran Lampiran 1 Permen

tersebut, maka kegitan yang direncanakan adalah tergolong wajib memiliki ANDAL.6

Dengan berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku,

khususnya yang mengatur tentang Lingkungan Hidup, maka pemrakarsa melakukan

kajian mengenai dampak yang dapat ditimbulkan oleh pembangunan pabrik semen

dengan segala rangkaian kegiatannya terhadap lingkungan hidup, dengan menyusun

dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), yaitu kajian

mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.7

B. PENGERTIAN EFEKTIVITAS

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau

sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan

efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Pendapat

H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan

bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.”8 Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang
5
ANDAL Rencana Pembangunan Industri Semen PT. Conch Barru Cement Indonesia di Kab. Barru
Tahun 2015
6
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012
7
RKL-RPL Rencana Pembangunan Industri Semen PT. Conch Barru Cement Indonesia di Kab.
Barru Tahun 2015
8
Handayaningrat, Suwarno.(1982). Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan Nasional.
Jakarta : PT.Gunung Agung.

3
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana

makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.9

Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target

tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan Efektivitas menurut H. Emerson :

pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.10

Menurut pendapat Mahmudi mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:

“Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar ontribusi

(sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi,

program atau kegiatan”(Mahmudi, 2005:92). Efektivitas berfokus pada outcome (hasil),

program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat

memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely.11

Menurut Sejathi (2011), efektivitas merupakan “ketepatgunaan, hasil guna,

menunjang tujuan.12” Soewarno Handayaningrat (1983) dalam Ade Gunawan (2003:2)

menyatakan bahwa : “Efektivitas merupakan pengukuran dalam arti terperincinya

sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”13. Ali Muhidin (2009) juga

menjelaskan bahwa: Efektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana

pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang

9
Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
10
Handayaningrat, Soewarno. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta:
Haji Masagung (halaman 15)
11
Mahmudi, (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
12
Sejathi. 2011.Faktor Penentu Efektivitas Pembelajaran. http:// www. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruh Efektivitas Pembelajaran. (Online). (18 april 2020)
13
Ade, Gunawan, 2003, Analisis Consumer Decision Model Untuk Pengukuran Efektivitas
Periklanan, Jurnal Ilmiah ”Manajemen & Bisnis” Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi.
Universitas Muhaammadiyah Sumatera Utara.

4
diperoleh, tingkat daya fungsi unsur atau komponen, serta masalah tingka kepuasaan

pengguna/client.14

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas

merupakan ketepatgunaan suatu program untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

C. PENGERTIAN PENGELOLAAN

Pengelolaan berasal dari kata kelola, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kontemporer karangan Peter Salim dan Yenny Salim (2002, hal. 695), berarti

memimpin, mengendalikan, mengatur, dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih

maju dan sebagianya serta bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu.

Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan

tujuan memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan

pencapaian tujuan (Salim dan Salim, 2002:534).15

Menurut Handayaningrat (1997:9) pengelolaan juga bisa diartikan

penyelenggaraan suatu kegiatan. Pengelolaan bisa diartikan manajemen, yaitu suatu

proses kegiatan yang di mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan-penggunaan sumber

daya sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditentukan.16

Menurut Handoko, (1997:8) pengelolaan adalah proses yang membantu

merumuskan suatu kebijakan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan

pengawasan pada suatu yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.17

14
Ali, Sambas Muhidin dan Abdurrahman Maman. 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
15
Salim, Peter dan Yenny Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta: Modem English Press
16
Handayaningrat,. 1997. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta : Cv Haji
Masagung

17
Basu Swasta DH., dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,
Yogyakarta.

5
Dapat diambil kesimpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa pengelolaan

adalah kegiatan yang di mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.

Pengelolaan merupakan tindakan pengusahaan pengorganisasian sumber-sumber yang

ada dalam organisasi dengan tujuan agar sumber-sumber tersebut dapat bermanfaat

untuk kepentingan organisasi. Dengan demikian pengelolaan senantiasa berhubungan

dengan seluruh elemen yang terdapat di dalam suatu organisasi, seperti pengelolaan

berkaitan dengan personal, administrasi, ketatausahaan, peralatan ataupun prasarana

yang ada di dalam organisasi.

Pengelolaan suatu sistem yang efektif untuk menginventarisasi semua usaha-

usaha organisasi dalam mengoptimalkan tujuan hendak di capai. Sistem manajemen

yang teratur dengan tepat akan meningkatkan kualitas-kualitas sumber daya yang

terdapat di dalam organisasi.

D. PENGERTIAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

Manajemen lingkungan terdiri dari dua akar kata yaitu Manajemen dan

lingkungan. Manajemen adalah kerjasama antara dua orang atau lebih melalui

serangkaian kegiatan yang komprehensif untuk mencapai tujuan. Menurut Assauri

manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan

mengguanakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain.18 Menurut

Massie dan Douglas manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja

sama mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama. 19

Sedangkan menurut Scanlan dan Key, manajemen merupakan proses pengkoordinasian

dan pengintegrasian semua sumber, baik manusia, fasilitas, maupun sumber daya

teknikal lain untuk mencapai tujuan khusus yang ditetapkan.20


18
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.
19
Douglas PS. 2010. Coronary artery disease in women. In: Heart Disease.,58:2038-48.
20
Scanlan, J.M, et al. 2007. Cognitive Impairment, Chronic Disease Burden, and Fucntional
Disability: A Population Study of Older Italians, The American Journal of Geriatric Psychiatric,

6
Lingkungan secara umum didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berada

diluar diri manusia yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Istilah lingkungan

ungkapan singkat dari lingkungan hidup-kita kenal sebagai environment (Inggris), al-

Bi’ah (Arab) merupakan sebuah kesatuan ruang denga semua benda, daya, kondisi dan

makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya. Lingkungan hidup dapat

didefinisikan sebagai: 1) daerah tempat suatu makhluk hidup berada, 2) keadaan atau

kondisi yang melingkupi suatu makhluk hidup, 3) keseluruhan keadaan yang meliputi

suatu makhluk hidup atau sekumpulan makhluk hidup.

Otto Soemarno, seorang pakar lingkungan mendefinisikan lingkungan hidup

sebagai jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang

mempengaruhi kehidupan kita. Menurut Emil Salim menyatakan bahwa lingkungan

hidup adalah segala benda, daya, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam

ruang yang kita tempati dan mempunyai hal-hal yang hidup termasuk kehidupan

manusia.21

Pengelolaan lingkungan dapat kita artikan sebagai usaha sadar untuk

memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat

terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Sadar lingkungan adalah kesadaran untuk

mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang

bersih, sehat serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan lainya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen

lingkungan adalah kegiatan komprehensif yang mencakup perencanaan, pelaksanaan

kegiatan, pengamatan/monitoring untuk mencegah pencemaran air, tanah, udara dan

konservasi habitat serta keanekaragaman hayati.

15,8;716
21
Otto Soemarwono, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Bandung: Djambatan, 1994),
hlm. 53-54

7
8

Anda mungkin juga menyukai