Anda di halaman 1dari 12

ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Agus Athori, SE., MM.

Disusun Oleh :
1. Ferdy Ari Sandi ( 19130310009 )
2. Fani Doris Damansa ( 19130310095 )

Konsentrsi Akuntansi Keuangan


HALAMAN JUDUL
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
Tahun Ajaran 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

PENDAHULUAN...................................................................................................1

PEMBAHASAN......................................................................................................2

1. Pengertian Aspek Lingkungan Hidup..............................................................2

2. Tujuan dan Kegunaan AMDAL.......................................................................2

3. Manfaat AMDAL.............................................................................................3

4. Rona Lingkungan Hidup..................................................................................3

5. Hubungan Studi Kelayakan Bisnis dengan Lingkungan Hidup.......................4

6. Pemangku Kepentingan AMDAL....................................................................5

7. Dokumen-Dokumen AMDAL.........................................................................6

8. Prosedur AMDAL............................................................................................7

PENUTUP................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
PENDAHULUAN

Penyusun studi kelayakan bisnis perlu melakukan kajian aspek lingkungan


hidup terkait rencana lokasi bisnis baru. Analisis aspek lingkungan hidup
dilakukan untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan baik
langsung maupun tidak langsung. Kajian lingkungan hidup bertujuan pula untuk
mencarikan jalan keluar sekaligus mengatasi dampak tersebut. Dampak
lingkungan hidup yang terjadi adalah perubahan suatu lingkungan dari bentuk
aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial. Perubahan lingkungan
jika tidak di antisipasi akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna,
flora, maupun manusia.

Di negara-negara yang sedang berkembang, masalah menjaga kelestarian


lingkungan belum cukup mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya dengan pembangunan segala bidang. Kelestarian
lingkungan dalam hal ini adalah lingkungan yang bersifat dinamis dan tetap
mampu mendukung taraf hidup lebih tinggi. Artinya, dampak yang ditimbulkan
oleh pembangunan masih dapat diserap dengan baik oleh daya dukung lingkungan
di sekitarnya. Dampak pada pembangunan adalah suatu kegiatan positif maupun
negatif yang menyebabkan segala perubahan terhadap lingkungan. Oleh sebab itu,
segala kegiatan harus didasarkan pada wawasan lingkungan dengan memperbesar
dampak positif dan memperkecil dampak negatif.

1
PEMBAHASAN

1. Pengertian Aspek Lingkungan Hidup


Analisis aspek lingkungan hidup dikenal dengan istilah Analisis Mengenai
Dampak Lingkunngan Hidup (AMDAL). AMDAL secara khusus meliputi
dampak lingkungan baik di dalam usaha maupun di luar usaha. Keberadaan usaha
mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada di sekitar rencana lokasi, baik
rencana usaha terhadap kegiatan atau sebaliknya, maupun kumulatif dari rencana
usaha yang sudah ada terhadap lingkungan hidup.
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan. Penjelasan lebih rinci tentang AMDAL tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin Lingkungan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 3 PP No. 27 tahun 1999 tentang
AMDAL, usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan usaha yang perlu dilakukan
analisis. Hal ini mengingat penanaman investasi akan mengubah lingkungan
hidup. Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga
serta dilestarikan fungsinya adalah :
a) Sumber daya manusia
b) Kualitas udara
c) Keanekaragaman hayati
d) Warisan alam dan budaya
e) Kenyamanan lingkungan hidup
f) Nilai-nilai budaya yang berorientasi dengan lingkungan hidup
g) Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.

2. Tujuan dan Kegunaan AMDAL


Adapun tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak
dari suatu rencana usaha. Untuk itu, penyusunan AMDAL harus didasarkan

2
pedoman penyusunan studi AMDAL terutama yang menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup antara lain :
a) Mengidentifikasi semua rencana usaha.
b) Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup.
c) Mengevaluasi rencana usaha.
d) Merumuskan rencana usaha.

3. Manfaat AMDAL
Analisis mengenai dampak lingkungan bermanfaat untuk menjamin suatu
usaha atau kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa
merusak dan megorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan
tersebut layak dari aspek lingkungan hidup. Dengan AMDAL, suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan pembangunan diharapkan dapat meminimalkan
kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan hidup, dan mengembangkan
dampak positif, sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan (sustainable).

4. Rona Lingkungan Hidup


Rona lingkungan hidup beraneka ragam dalam bentuk, ukuran, tujuan,
sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup dapat dibedakan menurut letak
geografi, keanekaragaman faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Oleh
karena itu, kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup berbeda – beda
sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah
sebagai berikut :
a) Wilayah studi rencana usaha.
Perlu mendapat perhatian terhadap komponen – komponen lingkungan hidup
yang berpotensi terkena dampak penting usaha dan memiliki arti baik
ekonomi maupun ekologis.
b) Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di
wilayah studi rencana usaha baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan
maupun yang masih dalam bentuk potensi, penyajian kondisi sumber daya
alam.

3
Berikut ini beberapa contoh kompenen lingkungan hidup yang dapat
dijadikan pedoman:
a) Fisik kimia : Iklim, kualitas udara, kebisingan, fisiografi, hidrologi, hidro-
oseanografi, ruang, lahan, dan tanah.
b) Biologi : Flora dan fauna.
c) Sosial : Demografi, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.

5. Hubungan Studi Kelayakan Bisnis dengan Lingkungan Hidup


AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan
keputusan. Hal –hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia,
ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai
pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis
mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi
kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain
merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha
dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif
maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga
dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positif.

Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di


antaranya digunakan kriteria mengenai:
a. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.

4
6. Pemangku Kepentingan AMDAL
Pihak – pihak yang berkepentingan dalam proses AMDAL adalah
pemerintah, pemrakarsa, masyarakat yang berkepentingan. Peran masing-masing
pemangku kepentingan tersebut secara lebih lengkap sebagai berikut :
a) Pemerintah
Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana
kegiatan layak atau tidak layak lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan
ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan
kebijakan pembangunan berkelanjutan. Untuk mengambil keputusan,
pemerintah memerlukan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik
yang berasal dari pemilik kegiatan/pemrakarsa maupun dari pihak-pihak lain
yang berkepentingan. Informasi tersebut disusun secara sistematis dalam
dokumen AMDAL. Dokumen ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL untuk
menentukan apakah informasi yang terdapat di dalamnya telah dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk menilai apakah rencana
kegiatan tersebut dapat dinyatakan layak atau tidak layak berdasarkan suatu
kriteria kelayakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah.
b) Pemrakarsa
Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha
dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa inilah yang
berkewajiban melaksanakan kajian AMDAL. Meskipun pemrakarsa dapat
menunjuk pihak lain (seperti konsultan lingkungan hidup) untuk membantu
melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggung jawab terhadap hasil kajian
dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap di tangan pemrakarsa
kegiatan.
c) Masyarakat yang berkepentingan
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh oleh
segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Masyarakat mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam AMDAL yang setara dengan
kedudukan pihak – pihak lain yang terlibat dalam AMDAL. Di dalam kajian
AMDAL, masyarakat bukan obyek kajian namun merupakan subyek yang

5
ikut serta dalam proses pengambilan keputusan tentang hal – hal yang
berkaitan dengan AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan
aspirasi, kebutuhan, nilai – nilai yang dimiliki masyarakat dan usulan –
usulan penyelesaian masalah untuk memperoleh keputusan terbaik. Dalam
proses AMDAL masyarakat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
1) Masyarakat terkena dampak masyarakat yang akan merasakan dampak
dari adanya rencana kegiatan (orang atau kelompok yang diuntungkan
(beneficary groups), dan orang atau kelompok yang dirugikan (at-risk
groups).
2) Masyarakat pemerhati: masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu
rencana kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap kegiatan maupun
dampak – dampak lingkungan yang ditimbulkan.

7. Dokumen-Dokumen AMDAL
a) Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian
ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak
penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-
batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan
metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak.
b) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari
suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah diidentifikasi di
dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan
menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk
menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya
dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan
besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang ditetapkan oleh
pemerintah.
c) Rencana Pengelolaaan Lingkungan Hidup (RKL)
Dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat serta
memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan.

6
Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar
pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
d) Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat
perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal
dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan,
ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat
digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan
dalam kajian ANDAL.
e) Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat dan
jelas hasil kajian ANDAL. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan
eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan
sifat penting dampak yang dikaji dilakukan untuk mengelola dampak-dampak
tersebut

8. Prosedur AMDAL
a) Proses penapisan (screening) wajib AMDAL.
Proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun
AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem
penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu
menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan
Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.
b) Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa
melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang
bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk
pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan
diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam proses AMDAL.

7
c) Proses pelingkupan (Scoping)
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait
dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas
wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan,
menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah
kegiatan lain yang terkait kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses
pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat
harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan.
d) Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAl adalah 75 hari di luar
waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan
kembali dokumennya.
e) Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-
ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setalah
selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi
Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal
penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya.

8
PENUTUP

Kegiatan pembangunan sering menimbulkan dampak berlanjut karena


perubahan yang ditimbulkan lebih luas jangkauannya, tidak terbatas hanya pada
tujuan yang direncanakan. Di samping itu, pembangunan diperlukan untuk
menaikkan tingkat kehidupan masyarakat, karena tanpa pembangunan
kemungkinan kesejahteraan akan merosot. Namun, perlu disadari bahwa daya
dukung lingkungan terhadap aktivitas pembangunan adalah terbatas, seperti
kemampuan menyerap zat pencemar, kemampuan menyediakan sumber daya,
bahan mentah, dan lain-lain. Berdasarkan sebab yang diuraikan, sebelum mulai
implementasi membangun proyek secara fisik yang dapat menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan, diperlukan sebuah analisis mengenai dampak
lingkungan yang akan berfungsi sebagai instrumen bagi proses pengambilan
keputusan.

Yang dimaksud dengan AMDAL adalah hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan memiliki dampak penting terhadap
lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5
dokumen yang terdiri dari Penyajian Infomarsi Lingkungan (PIL), Kerangka
Acuan (KA), AMDAL, Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL). Tidak semua rencana kegiatan harus dilengkapi
dengan AMDAL, tetapi hanya kegiatan yang dianggap akan memiliki dampak
penting terhadap lingkungan hidup.

9
DAFTAR PUSTAKA

Purwana, D., & Hidayat, N. (2016). STUDI KELAYAKAN BISNIS. Depok:


RajaGrafindo Persada.

Setiawati, Indah. (2020). Makalah Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan


Hidup. Sekolah Tinggi Ekonomi Kusuma Negara.

Simbolon, Desiana. dkk. (2015) Analisis Dampak Lingkungan Makalah Studi


Kelayakan Bisnis. Universitas Esa Unggul.

10

Anda mungkin juga menyukai