Anda di halaman 1dari 28

Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi

Masalah-Masalah Khusus (2)


Kelompok 1
Akuntansi 6A1
Kelompok 1
1. Ferdy Ari Sandi (19130310009)
2. Alfina Roichatul Jannah (19130310010)
3. Yollanda Anastasiadely (19130310014)
4. Berlian Leonita (19130310015)
5. Nila Oktavia (19130310028)

Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi


Masalah-Masalah Khusus (2)
Laba (Rugi) dari transaksi antar Perusahaan yang berafiliasi (Inter
Company Profit)

Selama di antara perusahaan yang berafiliasi sebagai unit usaha masih


tetap melanjutkan usahanya masing-masing, maka tidak merupakan suatu
hal yang mustahil jika-di antara unit-unit usaha tersebut melakukan jual beli
baik berupa barang (dagangan)/jasa yang dihasilkan maupun harta tak
bergerak (Aktiva tetap) untuk fasilitas pabriknya

Di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasi, laba (rugi) serta kenaikan


(penurunan) nilai barang, jasa maupun harta tak bergerak yang telah diakui
oleh masing-masing pihak harus dihapuskan (dieliminasi).

Alf
Laba (Rugi) dari transaksi jual-beli Barang Dagangan antar
Perusahaan Afiliasi

Apabila barang dagangan yang dibeli dari pihak yang ada hubungan
afiliasi, dan barang tersebut masih termasuk di dalam persediaan di
pihak pembeli pada saat laporan keuangan konsolidasi disusun, berarti
bahwa laba (rugi) dan kenaikan (penurunan) nilai barang dagangan
yang telah diakui, (dalam laporan keuangan individual) pihak penjual
belum (tidak) seluruhnya direalisasikan. Sebab hal ini hanya
merupakan perpindahan (tempat) pengelolaan saja apabila dilihat dari
segi ekonomi untuk perusahaan induk dan anaknya.

Alf
Contoh 1: Penjualan barang dagangan oleh Perusahaan Induk kepada Perusahaan Anaknya.
PT Dani memiliki 100% saham-saham (yang beredar dari) PT Wijaya. Pada tanggal 31 Desember 1977, PT
Wijaya melaporkan persediaan barang dagangan sebesar Rp 2.500.000,00 di mana termasuk di antaranya
barang-barang yang dibeli dari PT Dani sebesar Rp 1.000.000,00. Harga pokok barang dagangan tersebut
menurut catatan PT Dani adalah sebesar Rp 750.000,00

Adapun jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut:


Laba ditahan, PT Dani Rp 250.000
Persediaan Barang Dagangan, PT Wijaya Rp 250.000
Sedang kedua rekening tersebut dalam hubungannya dengan transaksi antar perusahaan yang berafiliasi ini,
akan nampak dalam daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi sebagai berikut:
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :        
Persediaan Barang Dagang   2.500.000   250.000 2.250.000  
             
Kredit :        
Laba Ditahan, PT Dani 250.000   250.000      

Alf
Contoh 2: Penjualan barang dagangan oleh Perusahaan Anak, kepada Perusahaan Induk apabila
Perusahaan Induk memiliki 100% saham-saham Perusahaan Anak.
PT Dani memiliki 100% saham-saham PT Wijaya. Persediaan barang dagangan PT Dani pada tanggal 31
Desember 1977 menunjukkan saldo sebesar Rp 5.000.000,00 termasuk di antaranya barang dagangan
sebesar Rp 3.000.000,00 dibeli dari PT Wijaya. Atas barang dagangan tersebut PT Wijaya memperhitungkan
tingkat laba kotor sebesar 20% dari harga pokoknya.

(1) Harga Perolehan (Cost Method)


Laba ditahan, PT Wijaya Rp 500.000
Persediaan Barang Dagangan, PT Dani Rp 500.000

(2) Metode Equity


Laba ditahan, PT Dani Rp 500.000
Persediaan Barang Dagangan, PT Dani Rp 500.000

Fer
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Metode Harga Perolehan
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya D K D K
Rekening-Rekening Neraca
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Persediaan Barang Dagang 5.000.000   500.000 4.500.000  
Investasi Saham-saham, PT Wijaya 125.000.000      
Elim. 100% Modal Saham     100.000.000    
Elim. 100% Saldo Laba Ditahan,        
pada tanggal pembelian saham*)     15.000.000    

Selisih Lebih Harga Perolehan diatas        


nilai Buku Saham     10.000.000  
             
Kredit :        
Modal Saham, PT Dani 250.000.000     250.000.000
Laba Ditahan, PT Dani 50.000.000     50.000.000
Modal Saham, PT Wijaya   100.000.000      
Elim. 100%   100.000.000    
Laba Ditahan, PT Wijaya   23.000.000 500.000    
Elim. 100%, seperti diatas   15.000.000    
Kenaikan Saldo Laba untuk PT Dani           7.500.000

Fer
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Metode Equity
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya D K D K
Rekening-Rekening Neraca
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Debit :            
Persediaan Barang Dagang 5.000.000   500.000 4.500.000  
Investasi Saham-saham, PT Wijaya 133.000.000      
Elim. 100% Modal Saham     100.000.000    
Elim. 100% Saldo Laba Ditahan,     23.000.000    
Selisih Lebih Harga Perolehan diatas        
nilai Buku Saham     10.000.000  
             
Kredit :        
Modal Saham, PT Dani 250.000.000     250.000.000
Laba Ditahan, PT Dani 58.000.000 500.000   57.500.000
Modal Saham, PT Wijaya   100.000.000      
Elim. 100%   100.000.000    
Laba Ditahan, PT Wijaya   23.000.000      
Elim. 100%,     23.000.000      

Fer
Contoh 3: Penjualan barang dagangan oleh Perusahaan Anak kepada Perusahaan Induk apabila Perusahaan
Induk memiliki kurang dari 100% saham-saham Perusahaan Anak.
Diumpamakan pada contoh 2. PT Dani hanya memiliki 80% dari jumlah saham-saham dari PT Wijaya. Dengan
bertitik tolak pada dasar-dasar pemikiran yang telah disebutkan di muka, maka eliminasi terhadap laba yang
telah dikaui atas laba dari transaksi antara PT Wijaya dan PT Dani harus dialokasikan sesuai dengan hak atas
laba dari masing masing kelompok pemegang saham.

(1) Harga Perolehan (Cost Method)


Pada metode harga perolehan dipakai berarti bahwa bagian laba atas barang dagangan sebesar Rp
400.000,00 (80% x Rp 500.000,00) tersebut belum diakui/dicatat pada buku-buku PT Dani, melainkan
baru seluruhnya pada buku-buku PT Wijaya. Oleh sebab itu seluruh jumlah laba yang timbul harus
dikurangkan dari saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya pada tanggal 31 Desember 1977, sebagai rekening
lawan dari penurunan nilai barang dagangan yang ada pada PT Dani menjadi harga pokoknya semula.

(2) Metode Equity


Laba ditahan, PT Dani Rp 400.000
Laba ditahan, PT Wijaya Rp 100.000
Persediaan Barang Dagangan, PT Dani Rp 500.000

Fer
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Metode Harga Perolehan
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Persediaan Barang Dagang 5.000.000   500.000 4.500.000  
Investasi Saham-saham, PT Wijaya 125.000.000      
Elim. 80% Modal Saham     80.000.000    
Elim. 80% Saldo Laba Ditahan, (Rp 15.000.000)     12.000.000    
Selisih Lebih Harga Perolehan diatas nilai Buku Saham      33.000.000  
             
Kredit :        
Modal Saham, PT Dani 230.000.000     230.000.000
Laba Ditahan, PT Dani 50.000.000     50.000.000
Modal Saham, PT Wijaya   100.000.000      
Elim. 80% Modal Saham   80.000.000    
Hak Pemegang Saham Minoritas 20%       20.000.000
Laba Ditahan, PT Wijaya   23.000.000 500.000    
Elim. 80%, seperti diatas   12.000.000    
Hak Pemegang Saham Minoritas
(20% x Rp 22.500.000)        4.500.000
Kenaikan Saldo Laba untuk PT Dani           6.000.000
Fer
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Metode Equity
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Persediaan Barang Dagang 5.000.000   500.000 4.500.000  
Investasi Saham-saham, PT Wijaya 131.400.000      
Elim. 80% Modal Saham     80.000.000    
Elim. 80% Saldo Laba Ditahan,     18.400.000    
Selisih Lebih Harga Perolehan diatas nilai Buku Saham      33.000.000  
             
Kredit :        
Modal Saham, PT Dani 250.000.000     250.000.000
Laba Ditahan, PT Dani 56.400.000 400.000   56.000.000
Modal Saham, PT Wijaya   100.000.000      
Elim. 80% Modal Saham   80.000.000    
Hak Pemegang Saham Minoritas 20%       20.000.000
Laba Ditahan, PT Wijaya   23.000.000 100.000    
Elim. 80%   18.400.000    
Hak Pemegang Saham Minoritas
[(20% x Rp 22.500.000) – Rp 100.000]        4.500.000

Fer
Contoh 4: Penjualan barang dagangan antar Perusahaan Anak
PT Dani memiliki 80% saham-saham PT Wijaya dan 75% saham saham PT Anon. Pada tanggal 31 Desember
1977 yaitu pada saat disusun neraca konsolidasi diketahui bahwa di dalam Persediaan Barang Dagangan PT
Anon termasuk sebesar Rp 3.000.000,00 di antaranya barang-barang yang semula dibeli dari PT Wijaya.
Untuk setiap penjualannya dalam tahun buku 1977 PT Wijaya memperhitungkan tingkat laba kotor sebesar
20% dari harga pokoknya.

Dalam hal ini PT Dani mempunyai hak atas laba dari barang dagangan tersebut sebesar Rp 400.000,00 (80%
x Rp 500.000,00) sedang Rp 100.000,00 selebihnya adalah hak dari para pemegang saham minoritas pada
PT Wijaya.
Adapun jurnal eliminasinya :
Metode Harga Perolehan :
Laba Ditahan, PT Wijaya (80% PT Dani, 20% Pemegang Saham Minoritas) Rp 500.000
Persediaan Barang Dagangan (PT Anon) Rp 500.000

Metode Equity :
Laba Ditahan, PT Dani Rp 400.000
Laba Ditahan, PT Wijaya (untuk Pemegang Saham Minoritas) Rp 100.000
Persediaan Barang Dagangan (PT Anon) Rp 500.000

Alf
Contoh 5: Transfer barang dagangan dua kali atau lebih, di dalam lingkungan perusahaan afiliasi
pada contoh 4, PT Anon kemudian menjual semua barang dagangan yang dibeli semula dari PT Wijaya
kepada PT Dani, dengan harga Rp 3.250.000,00 dan sampai dengan tanggal penyusunan neraca konsolidasi
barang tersebut masih termasuk dalam persediaan PT Dani.

Bagian laba atas penjualan barang, oleh PT Wijaya kepada PT Anon (80% x Rp 500.000) Rp 400.000
Bagian laba atas penjualan barang, oleh PT Anon kepada PT Dani (75% x Rp 250.000) Rp 187.500
Jumlah Rp 587.500

Dengan demikian ayat jurnal eliminasi


Metode Harga Perolehan :
Laba Ditahan, PT Wijaya (80% PT Dani, 20% Pemegang Saham Minoritas) Rp 500.000
Laba Ditahan, PT Anon (75% PT Dani, 25% Pemegang Saham Minoritas) Rp 250.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 750.000

Metode Equity :
Laba Ditahan, PT Dani Rp 587.500
Laba Ditahan, PT Wijaya (Pemegang Saham Minoritas) Rp 100.000
Laba Ditahan, PT Anon (Pemegang Saham Minoritas) Rp 62.500
Persediaan Barang Dagangan Rp 750.000
Alf
Laba (rugi) yang terjadi dari transaksi Penjualan Aktiva
Tetap antar Perusahaan Afiliasi

Apabila salah satu pihak di dalam perusahaan afiliasi menjual Aktiva


tetapnya (yang dibuat/dimilikinya) kepada pihak lain di dalam
lingkungan perusahaan afiliasi dan oleh pihak pembeli aktiva tetap
tersebut akan dipakai sendiri di dalam aktivitas perusahaannya, maka
timbul laba (rugi) dari transaksi antar perusahaan tersebut. Laba (rugi)
antar transaksi demikian, seperti halnya pada jual beli barang
dagangan merupakan masalah tersendiri di dalam rangka penyusunan
laporan keuangan yang dikonsolidasi.

Yol
Contoh 6: Aktiva Tetap yang dibuat oleh Perusahaan Induk, dijual kepada dan untuk digunakan oleh
Perusahaan Anak, Perusahaan Induk memiliki 100% saham-saham Perusahaan Anak
PT Dani memiliki 100% saham-saham PT Wijaya, Untuk memenuhi kebutuhan akan mesin-mesin pabriknya
agar terdapat kesesuaian produk yang dihasilkan oleh perusahaan anak, PT Dani membuat sendiri mesin
mesin dan dijual kepada perusahaan-perusahaan anaknya. Sebuah mesin seharga Rp 2.500.000,00 telah
dijual kepada PT Wijaya pada awal tahun 1977. Biaya yang telah diperlukan untuk membuat mesin tersebut
termasuk biaya pemasangannya oleh PT Dani telah dikeluarkan sebesar Rp 2.000.000,00. Mesin ditaksir akan
dapat dipakai selama 5 tahun.

Laba Ditahan, PT Dani Rp 500.000


Mesin dan Alat Pabrik Rp 500.000
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :        
Mesin dan Alat Pabrik   2.500.000   500.000 2.000.000  
             
Kredit :        
Laba Ditahan, PT Dani     500.000   500.000  
Yol
Perwujudan daripada manfaat aktiva tetap yang telah dikonsumsi dinyatakan sebagai biaya penyusutan
yang diperhitungkan secara periodik dan ditampung dalam rekening Akumulasi Penyusutan. Oleh sebab itu
apabila neraca konsolidasi disusun pada setiap akhir periode setelah terjadinya transaksi, jumlah laba yang
harus dieliminasi menjadi berkurang sebesar laba yang sudah direalisasi sampai dengan akhir periode
akuntansi yang bersangkutan, sejalan dengan kenaikan saldo Akumulasi Penyusutannya.

Dengan demikian dari data pada contoh nomor 11 tersebut di atas, jumal eliminasi yang harus dilakukan
dalam hubungannya dengan transaksi penjualan aktiva tetap oleh PT Dani kepada PT Wijaya untuk
penyusunan neraca konsolidasi pada setiap akhir periode akuntansi selama umur pemakaiannya dapat
diikhtisarkan seperti tabel yang berikut:
Saldo Laba Ditahan, Akumulasi Penyusutan
Tanggal Penyusunan Neraca Mesin dan Alat Pabrik
PT Dani Mesin & Alat Pabrik
Konsolidasi (Kredit)
(Debit) (Debit)
1) Pada Saat Penjualan Rp 500.000   Rp 500.000
2) Akhir Tahun ke 1 Rp 400.000 Rp 100.000*) Rp 500.000
3) Akhir Tahun ke 2 Rp 300.000 Rp 200.000 Rp 500.000
4) Akhir Tahun ke 3 Rp 200.000 Rp 300.000 Rp 500.000
5) Akhir Tahun ke 4 Rp 100.000 Rp 400.000 Rp 500.000
6) Akhir Tahun ke 5   Rp 500.000 Rp 500.000
*) Dihitung dari [1/5 x (Rp 2.500.000 – Rp 2.000.000) ] dst.

Yol
Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi yang disusun pada akhir tahun ketiga akan
nampak sebagai berikut:
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial

Eliminasi Neraca Konsolidasi


PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Mesin dan Alat Pabrik   2.500.000   500.000 2.000.000  
             
Kredit :        
Akumulasi Penyusutan   1.500.000 300.000   1.200.000
Laba Ditahan, PT Dani     200.000   200.000  

Yol
Pemilikan Obligasi Antar Perusahaan-Perusahaan Berafiliasi
(Inter Company Fund Holding)

Seperti halnya transaksi jual beli baik berupa barang-barang dagangan,


jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas produksi lainnya, maka sangat
dimungkinkan terjadinya pemilikan (Surat Hutang) Obligasi dari suatu
perusahaan oleh perusahaan lain di dalam lingkungan perusahaan yang
berafiliasi. Apabila hal ini terjadi berarti akan timbul hutang-piutang antar
perusahaan-perusahaan yang berafiliasi. Di dalam neraca yang
dikonsolidasi hutang-piutang tersebut harus dieliminasi (dihapuskan),
sehingga hanya obligasi-obligasi yang dimiliki oleh pihak-pihak di luar
perusahaan perusahaan yang berafiliasi dilaporkan sebagai "Hutang
Obligasi".

Nil
Contoh 7: Pemilikan Obligasi oleh Perusahaan Anak atas Obligasi yang dikeluarkan Perusahaan Induk
PT Dani mengeluarkan 10 lembar 6% Obligasi nominal @ Rp 1.000.000,00 pada tanggal 1 Januari 1975.
Obligasi tertanggal 1 Januari 1975, dijual seluruhnya dengan kurs 110. Bunga dibayar tiap-tiap setengah tahun
masing-masing tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 1975.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1979 PT Wijaya yang merupakan salah satu
perusahaan anak dari PT Dani membeli 5 lembar Obligasi PT Dani dari pemegang sebelumnya dengan harga
seluruhnya Rp 5.450.000,00.

pelunasan obligasi itu dihitung sebagai berikut :

Nominal, 10 Lembar Obligasi Rp 10.000.000


Premium (10% x Rp 10.000.000) Rp 1.000.000
Amortisasi, 1 Januari 1975 sampai 1 Januari 1979 (4/10 x Rp 1.000.000) Rp 400.000
Rp 600.000
Nilai Buku, 1 Januari 1979 Rp 10.600.000

Nilai Buku untuk 5 Lembar (Rp 10.600.000 : 2) Rp 5.300.000


Dilunasi dengan harga Rp 5.450.000
Rugi Pelunasan Obligasi Rp 150.000
Nil
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial

Eliminasi Neraca Konsolidasi


PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Investasi 6% Obligasi PT Dani   5.450.000   5.450.000    
(nominal Rp 5.000.000)        
             
Kredit :        
Hutang Obligasi 10.000.000 5.000.000   5.000.000
Premium Obligasi 600.000 300.000   300.000
Laba Ditahan, PT Dani     150.000   150.000  

Nil
Oleh karena amortisasi premium secara periodik menurut buku- buku PT Dani berbeda dengan
Amortisasi premium pada buku-buku PT Wijaya, maka secara periodik laba (rugi) tersebut akan semakin
berkurang sebesar selisih amortisasi premium obligasi menurut buku-buku PT Dani dengan amortisasi
menurut buku-buku PT Wijaya.

Dengan demikian eliminasi secara periodik terhadap premium obligasi yang belum diamortisasi dan laba
(rugi) yang harus diakui sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo obligasinya di
dalam neraca yang dikonsolidasi, akan nampak seperti tabel yang berikut:

Tanggal Penyusunan Neraca Premium Obligasi Laba Ditahan PT Dani Investasi Obligasi
Konsolidasi (Debit) (Debit) (Kredit)
01 Januari 1979 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 450.000
31 Desember 1979 Rp 250.000 Rp 125.000 Rp 375.000
31 Desember 1980 Rp 200.000 Rp 100.000 Rp 300.000
31 Desember 1981 Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 225.000
31 Desember 1982 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 150.000
31 Desember 1983 Rp 50.000 Rp 25.000 Rp 75.000
31 Desember 1984      

Nil
Dengan demikian apabila sampai dengan akhir periode tahun buku 1982 obligasi PT Dani yang dimiliki oleh
PT Wijaya tidak dijual kembali dan neraca konsolidasi disusun pada tanggal 31 Desember 1982, maka bentuk
daftar lajur penyusunan neraca konsolidasinya akan nampak sebagai berikut:

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial

Eliminasi Neraca Konsolidasi


PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Investasi 6% Obligasi PT Dani   5.150.000   150.000 5.000.000  
(nominal Rp 5.000.000)        
             
Kredit :        
Hutang Obligasi 10.000.000     10.000.000
Premium Obligasi 200.000 100.000   100.000
Laba Ditahan, PT Dani     50.000   50.000  

Nil
Pemilikan Obligasi oleh Perusahaan Induk atas
Obligasi yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Anak

Apabila obligasi perusahaan anak yang semula dimiliki oleh pihak lain di
luar anggota perusahaan yang berafiliasi, kemudian dibeli oleh perusahaan
induk dengan harga yang berbeda dengan nilai buku hutang obligasi pada
buku-buku perusahaan anak, maka timbul/terjadi laba (rugi) yang harus
diakui oleh perusahaan afiliasi sebagai satu kesatuan ekonomis. Dalam hal
ini laba (rugi) yang terjadi seluruhnya merupakan beban bagi perusahaan
anak. Oleh sebab itu laba (rugi) tersebut akan dibebankan kepada saldo
Laba Yang Ditahan dari perusahaan induk atau dari perusahaan anak
tergantung di samping dari bagian pemilikan atas saham perusahaan anak,
juga metode pencatatan Investasi Saham-Saham, pada perusahaan anak
yang dipakai.

Ber
Contoh 8:
PT Dani memiliki 75% saham-saham PT Wijaya sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk memenuhi kebutuhan
akan modal kerja di dalam rangka perluasan usahanya, pada tanggal 1 Januari 1975 PT Wijaya mengeluarkan
10 lembar 6% obligasi nominal @ Rp 1.000.000.00 dengan kurs 110. Obligasi tertanggal 1 Januari 1975 dan
akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 1985. Bunga obligasi dibayar tiap-tiap setengah tahun masing-
masing pada tanggal 1 Januari dan 1 Juli

Empat tahun kemudian yaitu pada tanggal 1 Januari 1979 PT Dani membeli 5 lembar Obligasi PT Wijaya dari
para pemegang sebelumnya dengan harga seluruhnya sebesar Rp 5.450.000,00

Nominal Obligasi (5 Lembar @ Rp 1.000.000) Rp 5.000.000


Premium Obligasi :
10% x Rp 5.000.000 Rp 500.000
Amortisasi Premium (1 Januari 1975 sampai dengan 1 Januari 1979
= 4/10 x Rp 500.000) Rp 200.000
Rp 300.000
Nilai Buku, 1 Januari 1979 Rp 5.300.000
Dilunasi dengan harga Rp 5.450.000
Rugi Pelunasan obligasi Rp 150.000

Ber
Apabila metode harga perolehan (Cost Method) dipakai di dalam pencatatan atas investasi saham-saham
perusahaan anak, maka bagian laba (rugi) yang terjadi pada perusahaan anak tidak diakui oleh perusahaan
induk sampai dengan laba (rugi) yang bersangkutan direalisasi sebagai deviden yang dibagikan.
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Metode Harga Perolehan
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Investasi 6% Obligasi PT Dani (nom-
inal Rp 5.000.000) 5.450.000   450.000 5.000.000  
             
Kredit :        
Hutang Obligasi   10.000.000     10.000.000
Premium Obligasi   600.000 300.000   300.000
Laba Ditahan, PT Dani 4.525.000     4.525.000
Laba Ditahan, PT Wijaya   2.500.000 150.000    
Eliminasi 75%   1.650.000    
Hak Pemegang Saham Minoritas
(25% x Rp 2.350.000)       587.500
Kenaikan Saldo Laba Ditahan, PT Dani
[(75% x Rp 300.000) –
Rp 112.500]       112.500Ber
Apabila metode equity dipakai di dalam pencatatan investasi saham saham pada perusahaan anak berarti
bahwa PT Dani telah mengakui bagian atas laba yang diperoleh atau bagian rugi yang diderita oleh PT
Wijaya, akan tetapi belum termasuk rugi yang terjadi sebagai akibat pemilikan obligasi yang hanya diakui
apabila laporan keuangan dikonsolidasi.
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi-Partial
Metode Equity
Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT Dani PT Wijaya
Rekening-Rekening Neraca D K D K
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :            
Investasi 6% Obligasi PT Dani (nom-
inal Rp 5.000.000) 5.450.000   450.000 5.000.000  
             
Kredit :        
Hutang Obligasi   10.000.000     10.000.000
Premium Obligasi   600.000 300.000   300.000
Laba Ditahan, PT Dani 4.750.000 112.500   4.637.500
Laba Ditahan, PT Wijaya   2.500.000 37.500    
Eliminasi 75%   1.875.000    
Hak Pemegang Saham Minoritas
[(25% x Rp 2.500.000) –
Rp 37.500.000]       587.500
Ber
Catatan:
1. Saldo Laba Yang Ditahan PT Dani diumparnakan sebesar Rp 4.325.000,00 tidak termasuk bagian atas
laba yang diperoleh PT Wijaya sejak terjadi pemilikan saham yaitu sebesar 75% x (Rp 2.500.000,00 -
Rp 2.200.000,00) atau sebesar Rp 225.000,00
2. Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Dani sampai
dengan tanggal 1 Januari 1979 adalah sebesar Rp 300.000,00

Ber
Terimakasih !!!
Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi
Kelompok 1
Akuntansi 6A1

Anda mungkin juga menyukai