Anda di halaman 1dari 46

SAP 1

Persekutuan 3K dengan anggota


anggota sekutu Kwik, Kwek dan Kwak. Adapun susunan modal dan
 pembagian laba rugi sebagai berikut :
 Nama sekutu Modal per 31 Des 2017 % laba rugi
Kwik Rp 50 juta 40%
Kwek Rp 50 juta 10%
Kwak Rp 50 juta 50%
Pada tanggal 1 Januari 2018 Donal ingin bergabung dalam persekutuan tersebut dengan
menyetorkan investasi ke dalam persekutuan berupa uang kas sebesar Rp 50 juta untuk
mendapatkan 20% dari total modal persekutuan baru.
Diminta :
a. Pengakuan Modal dengan Metode Bonus
 b. Pengakuan Modal dengan Metode Goodwill
Penyelesaian :
a. Metode Bonus
Modal Kwik = 50.000.000 x 40% = Rp. 20.000.000
Modal Kwek = 50.000.000 x 10% = Rp. 5.000.000
Modal Kwak = 50.000.000 x 50% = Rp. 25.000.000
Modal Donal = 200.000.000 x 20% = Rp.40.000.000
Jurnal
Keterangan D K
Kas Rp. 90.000.000

Modal kwik Rp. 20.000.000


Modal kwek Rp. 5.000.000
Modal kwak Rp. 25.000.000
Modal donal Rp. 40.000.000

b. Metode Goodwill
= Rp, 200.000.000
200.000.000 x 20%
= Rp, 40.000.000
= Rp 50.000.000 - 40.000.000
= Rp 10.000.000
Jurnal
Keterangan D K

1
Good will Rp, 10.000.000

Modal donal Rp, 10.000.000

2
SAP 2

1. Jika salah satu sekutu meninggal, apakah persekutuan tersebut masih bisa berlanjut atau
tidak ?
Jawaban: Pada saat sekutu meninggal dunia maka akan membubarkan persekutuan.
Ketika sekutu meninggal biasanya akun-akun pers ekutuan ditutup untuk
menentukan ekuitas suku pada tanggal kematian. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan:
(1) Menentukan laba atau rugi bersih hinggal tanggal kematian
(2) Menutup buku persekutuan
(3) Menyusun laporan keuangan.

2. Pembelian sebagian hak penyertaan dari anggota persekutuan

Persekutuan “YE”

 Neraca 1 Desember 2012

Hutang
Kas 5,000,000 dagang 12,000,000

Piutang Modal
dagang 7,000,000 Y 4,000,000

Aktiva Modal
tetap 10,000,000 E 6,000,000

Total 22,000,000 22,000,000

3
Tn. S masuk dengan membeli hak Tn. Y ½ bagian dan membeli hak Tn. E ¼ bagian,maka
 pencatatan pemindahan hak penyertaan atau modal sebagai berikut :

Modal Tn. Y 2.000.000

Modal Tn. E 1.500.000

Modal Tn. S 3.500.000

Oleh karena itu persekutuan berubah dari “YE” menjadi persekutuan “YES” dengan neraca
sbb:

Persekutuan “YES”

 Neraca 1 Desember 2012

Hutang
Kas 5,000,000 dagang 12,000,000

Piutang
dagang 7,000,000 Modal Y 2,000,000

Aktiva tetap 10,000,000 Modal E 4,500,000

Modal S 3,500,000

Total
Hutang &
Total aktiva 22,000,000 Modal 22,000,000

4
SAP 3

1. Apakah tujuan skedul pembayaran aman untuk para sekutu?


Jawab :
Skedul pembayaran aman kepada para sekutu mencakup seluruh informasi yang diperlukan
agar para sekutu mengetahui besar kas yang akan diterima pada setiap tanggal distribusi
kas. Jadi, tujuan dari pembuatan skedul pembayaran aman adalah untuk menentukan
 jumlah kas yang bisa di distribusikan secara aman untuk tiap sekutu.
2. Adam, Palguna, dan Brama membagi keuntungan dan kerugian dalam persekutuan APB
dengan rasio 2 : 3 : 5. Karena mereka memutuskan untuk melikuidasi usahanya, laporan
 posisi keungan adalah sebagai berikut:

Aset Liabilitas dan Ekuitas

Kas Rp 40,000,000 Liabilitas Rp 50,000,000


Pinjaman, Adam Rp 10,000,000 Modal, Adam Rp 55,000,000
Aset Lain Rp 200,000,000 Modal, P alguna Rp 75,000,000
Modal, Brama Rp 70,000,000
Total Aset Rp 250,000,000 Total Liabili tas dan Ekuitas Rp 250,000,000

Buatah rencana distribusi kas untuk persekutuan APB!

Jawaban :

Diketahui:

Rasio Adam : Palguna : Brama = 2 : 3 : 5 = 20% : 30% : 50%

LAP = Saldo Akun Modal Sekutu / Bagian Kerugian Sekutu

Berarti :

LAP Adam = 55.000.000 / 0,20 = 275.000.000

LAP Palguna = 75.000.000 / 0,30 = 250.000.000

LAP Brama = 70.000.000 / 0,50 = 140.000.000

5
PERSEKUTUAN APB
Rencana Distribusi Kas

Daya Serap Kerugian Saldo Modal


Adam Palguna Brama Adam Palguna Brama
Persentase pembagian kerugian 20% 30% 50%
Saldo modal sebelum likuidasi   (55,000,000)  (75,000,000) (70,000,000)
Daya serap kerugian (LAP)
(saldo modal / rasio kerugian)   (275,000,000)  (250,000,000) (140,000,000)
Penurunan LAP tertiggi menjadi LAP
tertinggi berikutnya
Penurunan Adam sebesar Rp 25.000.000
(distribusi kas : Rp 25.000.000 x 0,20 =
Rp 5.000.000   25,000,000 5,000,000
  (250,000,000)  (250,000,000)   (140,000,000)   (50,000,000)  (75,000,000) (70,000,000)
Penurunan LAP tertinggi menjadi LAP
tertinggi berikutnya:
Penurunan Adam sebesar Rp 110.000.000
(distribusi kas : Rp 110.000.000 x 0,20 =
Rp 22.000.000)   110,000,000 22,000,000
Penurunan Palguna sebesar Rp 110.000.000
(distribusi kas : Rp 110.000.000 x 0,30 =
Rp 33.000.000)   110,000,000 33,000,000
  (140,000,000)  (140,000,000)   (140,000,000)   (28,000,000)  (42,000,000) (70,000,000)
Penurunan LAP dengan mensdistribusikan
uang tunai dengan persentase
pembagian kerugian 20% 30% 50%

Ringkasan Rencana Distribusi Kas


Langkah 1 : Pertama sebesar Rp 60.000.000 kepada kreditor
Langkah 2 : Berikutnya sebesar Rp 40.000.000 untuk biaya
likuidasi
Langkah 3 : Berikutnya sebesar Rp 5.000.000 untuk Adam 5,000,000
Langkah 4 : Berikutnya sebesar Rp 110.000.000 untuk Adam dan   22,000,000 33,000,000
Palguna dengan rasio pembagian kerugian masing-masing
Langkah 5 : Distribusi tambahan dengan rasio pembagian
kerugian sekutu 20% 30% 50%

6
SAP 5

Contoh Soal 1:
Kantor pusat mengirimkan barang dagangan ke kantor cabang dicatat sebesar 25% diatas harga
 pokoknya. Harga pokok barang dagangan yang dikirimkan adalah Rp. 1.000.000,00. Pada akir
 periode kantor cabang melaporkan bahwa semua barang yang dikirimkan tersebut laku dijual
seharga Rp. 1.600.000,00. Ternyata pada saat pengakuan laba dari cabang laba dilaporkan
terlalu rendah. Hal ini disebabkan karena harga pokok barang yang berada di cabang di catat
sebesar Rp. 1.250.000,00 (sesuai dengan harga nota) padahal seharusnya barang pokonya pada
catatan pusat adalah Rp. 1.000.000,00
Diminta:
Berdasarkan transaksi berikut buatlah jurnal masing-masing kasus!
Jawab:

a. Penjualan barang ke cabang sebesar harga pokoknya Rp. 1.000.000,00 dan di nota sebesar
125/100 x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 1.250.000,00
Jurnal:
1. Buku kantor pusat
R/K kantor cabang Rp. 1.250.000,00
Pengiriman barang ke cabang Rp. 1.000.000,00
Cadangan kenaikan harga barang cabang Rp. 250.000,00

2. Buku kantor cabang


Penerima barang dari pusat Rp. 1.250.000,00
R/K kantor pusat Rp. 1.250.000,00

 b. Penjualan barang oleh cabang dengan mendapatkan laba sebesar


Rp. 1.600.000,00 –  Rp. 1.250.000,00 = Rp. 350.000,00 laba tersebut dilaporkan ke pusat
Jurnal:
1. Buku kantor pusat
R/K kantor cabang Rp. 350.000,00
Rugi-laba kantor cabang Rp. 350.000,00
2. Buku kantor cabang
7
Rugi-la ba Rp. 350.000,00
R/K kantor pusat Rp. 350.000,00

c. Penyesuaian saldo cadangan kenaikan barang cabang dan koreksi terhadap laba cabang
dengan perhitungan sebagai berikut:
Penjualan Rp. 1.600.000,00
HPP sebenarnya Rp. 1.000.000,00
Laba sebenarnya Rp. 600.000,00
Laba yang dilaporkan oleh cabang Rp. 350.000,00
Kekurangan laba Rp. 250.000,00
Jurnal:
1. Buku kantor pusat
Cadangan kenaikan harga barang cabang Rp. 250.000,00
Rugi laba kantor cabang Rp. 250.000,00

d. Menutup rugi laba cabang ke rekening rugi laba


1. Buku kantor pengamat
Rugi laba kantor cabang Rp. 600.000,00
Rugi laba Rp. 600.000,00

8
Contoh soal 2:
Sebutkan apa saja perbedaan yang jelas dari akunatnsi cabang dan akunatnsi agen !
Jawab :
Perbedaan yang jelas dalam akuntansi cabang dan akuntansi agen adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang yang ada di agen tidak untuk dijual, sedangkan persediaan yang ada
di cabang untuk dijual
2. Pada saat mengadakan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga, agen tidak diberikan
wewenang untuk memutuskannya. Tetapi untuk cabang boleh memutuskan sendiri
tanpa seizin kantor pusat
3. Agen hanya berfungsi sebagai penerima pesanan saja, sedangkan kantor cabang selain
menerima juga mengadakan transaksi penjualan
4. Demikian pula dalam hal pemberian persetujuan penjualan dan syarat -syarat penjualan,
agen ditangani oleh pusat sedangkan kantor cabang ditangani sendiri
5. Pengumpulan piutang pada agen ditangani oleh kantor pusat, sedang kantor cabang
ditangani sendiri
6. Agen tidak membuat pencatatan dan laporan keuangan, tetapi cabang
menyelenggarakan pembukuan dan membuat laporan keuangan sendiri untuk
dilaporkan kepada kantor pusat

9
SAP 6
CONTOH SOAL 1
PT Ultra Surabaya, Jawa timur, distributor peralatan kantor, mendirikan kantor cabang
 penjualan di Denpasar, Bali. Kantor pusat menjual baik ke konsumen ritel maupun ke cabang
 bali dengan laba atas penjualan antar perusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat. Asumsi
lainnya adalah sebagai berikut :

a. PT Ultra mendirikan cabang denpasar pada tahun 19X1 dengan mentransfer kas
Rp.30.000.000. sebagai, tambahan kantor pusat juga mentransfer peralatan dan
 perabotan kantor baru senilai Rp.100.000.000 ke cabang denpasar
 b. Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang denpasar membeli persediaan masing-
masing sebesar Rp.260.000.000 dan Rp.50.000.000 dari pihak ekternal
c. Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer persediaan ke cabang denpasar dengan
total harga transfer Rp.110.000.000. harga perolehan persediaan kantor pusat senilai
Rp.70.000.000
d. Kantor pusat menjual persediaan Rp.254.000.000 ke pihak eksternal dengan harga
Rp.500.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang berhasil ditagih sebesar
Rp.480.000.000. cabang denpasar menjual persediaan senilai Rp.128.000.000 ke pihak
eksternal dengan harga Rp.200.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar
Rp.158.000.000. dari jumlah persediaan yang dijual cabang denpasar sebesar
Rp.38.000.000 dibeli daripihak eksternal
e. Cabang denpasar mengirimkan kas sebesar Rp.70.000.000 ke kantor pusat
f. Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar
Rp.133.000.000 sementara beban operasi yang terjadi di cabang denpasar sebesar
Rp.34.000.000
g. Kantor pusat membayar utang sebesar Rp.390.000.000 selama tahun 19X1, sementara
cabang denpasar membayar utang Rp.77.000.000
h. PT Ultra mengumumkan dan membayar deviden sebesar Rp.50.000.000
i. Pada akhir tahun 19X1, kantor pusatmencatat penyusutan sebesar Rp.30.000.000,
sementara cabang denpasar mencatat penyusutan sebesar Rp.6.000.000
 j. Pada akhir tahun 19X1, saldo persediaan cabang ters isa yang dibeli dari pihak eksternal
adalah senilai Rp.12.000.000. persediaan cabang yang tersisa yang berasal dari transfer
kantor pusat memiliki harga perolehan di kantor pusat senilai Rp.15.000.000 dan
ditagih ke cabang pada harga Rp.20.000.000
10
DIMINTA: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat aktivitas ini ada pada pembukuan kantor pusat
dan cabang Denpasar!
JAWAB:
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Kantor Cabang
(a)Invest.cbg dps 130.000.000  Kas 30.000.000
 Kas 30.000.000  Peralatan 100.000.000
 Peralatan 100.000.000  Kantor pusat 130.000.000

(b) Persediaan 260.000.000  Persediaan 50.000.000


Utang dagang 260.000.000 Utang dagang 50.000.000

(c) Invest. cbg dps 110.000.000  Persediandr ktr pst 110.000.000


 Persediaan 70.000.000  Kantor pusat 110.000.000
 Laba antarperusahaan 40.000.000

(d) Piutang dagang 500.000.000  Piutang dagang 200.000.000


 Penjualan 500.000.000  Penjualan 200.000.000
 Beban HPP 254.000.000  Beban HPP 128.000.000
 Persediaan 254.000.000  Persediaan 38.000.000
 Persediaan-dari ktr pst 90.000.000
 Kas 480.000.000  Kas 158.000.000
 Piutang dagang 480.000.000  Piutang dagang 158.000.000

(e) Kas 70.000.000  Kantor pusat 70.000.000


 Invest.cbg dps 70.000.000  Kas 70.000.000

(f) Beban operasi 133.000.000  Beban operasi 34.000.000


Utang dagang 133.000.000 Utang dagang 34.000.000

(g) Utang dagang 390.000.000 Utang dagang 77.000.000


 Kas 390.000.000  Kas 77.000.000
(h) Dividen diumumkan 50.000.000
 Kas 50.000.000
11
(i)  Beban penyusutan 30.000.000  Beban penyusutan 6.000.000
 Akumulasi penyusutan 30.000.000  Akumulasi penyusutan 6.000.000

(j) Laba antarperushaan


belum terealisasi 35.000.000
 Laba terealisasi atas
 pengiriman ke cbg 35.000.000

12
CONTOH SOAL 2
Sebutkan transaksi-transaksi yang menyebabkan saldo R/K kantor cabang terlalu besar, saldo
R/K kantor cabang terlalu kecil, saldo R/K kantor Pusat terlalu besar, dan saldo R/K kantor
 pusat terlalu kecil sehingga diperlukannya rekonsiliasi!

JAWAB:
1. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu besar, misalnya transaksi:
a) Pengiriman kas dari kantor cabang masih dalam perjalanan
 b) Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang masih dalam perjalanan
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor cabang telah dicatat terlalu besar oleh kantor
 pusat.
d) Pembebanan biaya kepada kantor cabang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
e) Pengakuan laba kantor cabang yang terlalu besar atau rugi yang terlalu kecil

2. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu kecil, misalnya transaksi:
a) Penagihan piutang kantor pusat yang dilakukan oleh kantor cabang.
 b) Laba kantor cabang yang belum diakui atau diakui terlalu kecil oleh kantor pusat.
c) Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil oleh kantor pusat.
d) Pengiriman aktiva dari kantor pusat ke kantor cabang yang terlalu kecil.
e) Pengiriman aktiva dari kantor cabang ke kantor pusat yang terlalu besar.
f) Rugi kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.

3. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu besar, misalnya transaksi:
a) Penagihan piutang kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat dicatat terlalu
 besar.
 b) Pengirirman barang dagangan dari kantor Pusat yang dinilai terlalu besar oleh kantor
cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor Pusat telah dicatat terlalu besar oleh kantor
cabang.
d) Pembebanan biaya kepada kantor pusat yang dicatat terlalu besar oleh kantor cabang.

4. Penyebab yang berakibat oleh saldo rekening koran kantor pusat terlalu kecil, misalnya
transaksi:
a) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang masih dalam perjalanan
13
 b) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor
cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor pusat telah dicatat terlalu besar oleh kantor
cabang.
d) Pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor cabang.

14
SAP 7

Soal 1

1) Mengapa penjualan konsinyasi lebih menguntungkan bagi komisioner?


Jawaban:

Bagi komisioner penjualan konsinyasi lebih menguntungkan karena beberapa alasan


sebagai berikut:

a) Komisioner tidak dibebani resiko menanggung kerugian bila gagal dalam penjualan
 barang-barang konsinyasi.
 b) Komisioner tidak mengeluarkan biaya operasi penjualan konsinyasi karena semua
 biaya akan diganti atau ditanggung oleh pengamanat.
c) Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi sebab komisioner hanya ber fungsi sebagai
 penerima dan penjual barang konsinyasi untuk pengamanat.
d) Komisioner berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan barang konsinyasi.

Soal 2

2) Pada awal tahun 2015 PT ABC mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko XYZ. Isi
 perjanjian tersebut antara lain:
1. PT ABC akan menitipkan barang kepada toko XYZ
2. Toko XYZ berhak atas komisi sebesar 15% dari hasil penjualan
3. Semua biaya ditanggung oleh PT ABC
4. Toko XYZ harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi tersebut untuk bulan januari
2015 adalah:

1. PT ABC mengirim 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko XYZ. Harga
 pokok barang tersebut Rp. 300.000,00 sedangkan harga jual ditentukan Rp. 500.000,00
2. PT ABC membayar biaya angkut sebesar Rp. 500.000,00
3. Toko XYZ menerima kiriman barang dari PT ABC dan membayar biaya perakitan
sebesar Rp. 200.000,00
4. Toko XYZ berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
5. Toko XYZ mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT ABC
6. Toko XYZ mengirimkan kas yang menjadi hak PT ABC, yaitu:
- Penjualan: 100 x Rp. 500.000,00 = Rp. 50.000.000,00
15
- Komisi 15% = Rp. 7.500.000,00
- Biaya perakitan = Rp. 200.000,00
- Kas yang dikirim = Rp. 42.300.000,00
Buatlah jurnal untuk transaksi yang dicatat oleh

1. Pengamanat / consignor baik dengan metode terpisah maupun metode tak terpisah
2. Komisioner / consignee baik dengan metode terpisah maupun metode tak terpisah

Jawaban:

1. Jurnal yang dibuat oleh PT ABC / Pengamanat ( dalam ribuan) adalah:

Metode terpisah Metode tidak terpisah

Transaksi 1 Transaksi 1

Barang konsinyasi Rp. 30.000 Transaksi ini tidak dicatat

Persediaan Rp. 30.000

Transaksi 2 Transaksi 2

Barang konsinyasi Rp. 500 Biaya transport Rp. 500

Kas Rp. 500. Kas Rp. 500

Transaksi 3 Transaksi 3

Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat

Transaksi 4 Transaksi 4

Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat

Transaksi 5 Transaksi 5

16
Piutang-komisioner Rp. 42.300 Piutang-komisioner Rp. 42.300

Barang konsinyasi Rp. 7.700 Biaya Rp. 7.700

Barang konsinyasi Rp. 50.000 Penjualan Rp. 50.000

Harga pokok penjualan Rp. 30.000

Persediaan Rp. 30.000

Transaksi 6 Transaksi 6

Kas Rp. 42.300 Kas Rp. 42.300

Piutang komisioner Rp. 42.300 Piutang komisioner Rp.


42.300

2. Jurnal yang dibuat oleh Toko XYZ / Komisioner ( dalam ribuan) adalah:

Metode terpisah Metode tidak terpisah

Transaksi 1 Transaksi 1

Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat

Transaksi 2 Transaksi 2

Transaksi ini tidak dicatat Transaksi ini tidak dicatat

Transaksi 3 Transaksi 3

Barang komisi Rp. 200 Utang pengamanat Rp. 200

17
Kas Rp. 200 Kas Rp. 200

Transaksi 4 Transaksi 4

Kas Rp. 50.000 Kas Rp. 50.000

Barang komisi Rp. 50.000 Penjualan Rp. 50.000

Harga pokok penjualan Rp. 42.500

Utang pengamanat Rp. 42.500

Transaksi 5 Transaksi 5

Barang komisi Rp. 42.300 Transaksi ini tidak dicatat

Utang pengamanat Rp. 42.300

Transaksi 6 Transaksi 6

Utang pengamanat Rp. 42.300 Utang pengamanat Rp. 42.300

Kas Rp. 42.300 Kas Rp. 42.300

18
SAP 4
Persekutuan AKLS dinyatakan akan segera dilikuidasi. Pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan diatur dengan perbandingan Tuan
A, K, L, S adalah : 30%, 30%, 20%, dan 20%. Neraca per 1 September 2011 menunjukkan saldo-saldo sebagai berikut :

“Persekutuan AKLS”

Neraca Per 1 September 2011

AKTIVA UTANG&MODAL

Kas Rp 20.000 Hutang Dagang Rp 100.000

Aktiva-aktiva Lain Rp 280.000 Hutang kepada Tuan K Rp 20.000

Hutang kepada TuanS Rp 15.000

Modal A Rp 75.000

Modal K Rp 50.000

Modal L Rp 30.000

Modal S Rp 10.000

Total Aktiva Rp 300.000 Total Utang &Modal Rp 300.000

Soal 1

19

Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-.


Diminta :
a. Susunlah ikhtisar laporan likuidasi setelah realisasi selesai !

b. Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan !

 J awaban Soal No. : 1.

Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut :
“Persekutuan AKLS”

Ikhtisar Laporan Likuidasi


Modal dan Pembagian Laba Rugi
Aktiva Hutang Hutang Hutang
Keterangan Kas Modal Modal Modal Modal S
Lain- Dagang kepada kepada S
A K L
lain K (20%)
(30%) (30%) (20%)
a) Saldo sebelum 20.000 280.000 100.000 20.000 15.000 75.000 50.000 30.000 10.000
likuidasi Hasil
Penjualan harta &
 pembagian laba ( rugi) 250.000 - 280.000 - - - -9.000 -9.000 - 6.000 - 6.000
270.000 - 100.000 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 4.000
 b) Pembayaran kepada - 100.000 - 100.000
- - - - - - -
kreditur

20
Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-.
Diminta :
a. Susunlah ikhtisar laporan likuidasi setelah realisasi selesai !

b. Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan !

 J awaban Soal No. : 1.

Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut :
“Persekutuan AKLS”

Ikhtisar Laporan Likuidasi


Modal dan Pembagian Laba Rugi
Aktiva Hutang Hutang Hutang
Keterangan Kas Modal Modal Modal Modal S
Lain- Dagang kepada kepada S
A K L
lain K (20%)
(30%) (30%) (20%)
a) Saldo sebelum 20.000 280.000 100.000 20.000 15.000 75.000 50.000 30.000 10.000
likuidasi Hasil
Penjualan harta &
 pembagian laba ( rugi) 250.000 - 280.000 - - - -9.000 -9.000 - 6.000 - 6.000
270.000 - 100.000 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 4.000
 b) Pembayaran kepada - 100.000 - 100.000
- - - - - - -
kreditur

20

170.000 - - 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 -

c) Pembayaran kepada
 para anggota
- - - - 20.000 - 15.000 - 60.000 - 35.000 - 20.000 -

170.000

21
170.000 - - 20.000 15.000 66.000 41.000 24.000 -

c) Pembayaran kepada
 para anggota
- - - - 20.000 - 15.000 - 60.000 - 35.000 - 20.000 -

170.000

21

Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya
adalah sebagai berikut :

Jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat proses likuidasi adalah :

a) Kas Rp 250.000,- -

Modal, A Rp 9.000,- -

Modal, K Rp 9.000,- -

Modal, L Rp 6.000,- -

Modal, S Rp 6.000.- -

Aktiva Lain-lain - Rp 280.000,-

(mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembagian laba/rugi)


Jika realisasi aktiva lain-lain sebesar Rp 250.000,-, maka ikhtisar laporan likuidasinya
adalah sebagai berikut :

Jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat proses likuidasi adalah :

a) Kas Rp 250.000,- -

Modal, A Rp 9.000,- -

Modal, K Rp 9.000,- -

Modal, L Rp 6.000,- -

Modal, S Rp 6.000.- -

Aktiva Lain-lain - Rp 280.000,-

(mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembagian laba/rugi)

 b) Hutang Dagang Rp 100.000,- -

Kas - Rp 100.000,-

(mencatat pembayaran hutang kepada kreditur)

c) Hutang kepada K Rp 20.000,- -

Hutang kepada S Rp 15.000,- -

Modal, A Rp 66.000,- -

Modal, K Rp 41.000,- -

Modal, L Rp 24.000,- -

Modal, S Rp 4.000,- -

Kas - Rp 170.000,-

(mencatat pembayaran hutang kepada anggota sekutu dan pembayaran kepada

 para anggota)
22
Soal 2

Siapa saja yang dapat mengajukan pailit?

Syarat-syarat yang dapat mengajukan permohonan kepailitan berdasarkan pasal 2


UUKPKPU

a. Debitor yang mempunyai dua atau lebih KREDITOR dan tidak membayar lunas

sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit

dengan putusan pengadilan, baik atas permohonan sendiri maupun atas

permohonan satu atau lebih kreditornya (Pasal 2 ayat (1) UUKPKPU)

b. KEJAKSAAN dapat mengajukan permohonan pailit dengan alasan untuk

kepentingan umum (ayat (2) UUKPKPU)

c. Debitor adalah Bank maka permohonan pernyataan pailit bagi Bank sepenuhnya

merupakan kewenangan BANK INDONESIA (ayat (3) UUKPKPU)

d. Debitor adalah perusahaan efek, bursa efek, lembaga penyimpanan dan

penyelesaian permohonan hanya dapat diajukan oleh BPPM (ayat (4))

e. Debitor adalah perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pension atau

BUMN diajukan oleh MENTERI KEUANGAN (ayat (5) UUKPKPU)

23

Anda mungkin juga menyukai