Anda di halaman 1dari 13

BAB 7

AKAD MUDHARABAH
JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan akad mudharabah?
Jawab : Akad mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik dana dan pengelola dana,
dana sepenuhnya berasal dari pemilik dana sedangkan pengelola dan berkontribusi dalam
kerja. Apabila terjadi keuntungan akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atas dasar
realisasi keuntungan. Sementara jika terjadi kerugian yang tidak diakibatkan oleh kelalaian
pengelola dana akan ditanggung sepenuhnya oleh pemilik dana.

2. Apakah mudharabah merupakan bentuk profit&loss sharing?


Jawab : dalam mudharabah istilah profit and loss sharing tidak tepat digunakan karena yang
dibagi hanya keuntungannya saja (profit), tidak termasuk kerugiannya (loss).

3. Jelaskan jenis-jenis akad mudharabah!


Jawab : Jenis-jenis akad mudharabah:
a. Mudharabah Muqayyadah : mudharabah yang pemilik dananya memberikan batasan
kepada pengelola dana mengenai lokasi, cara, dan atau objek investasi/sektor usaha.
b. Mudharabah Musytarakah : mudharabah yang pengelola dananya turut menyertakan
modal atau dananya dalam kerja sama investasi.
c. Mudharabah Muthlaqah : mudharabah yang pemilik dananya memberikan kebebasan
kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.

4. Jelaskan hukum asal dari mudharabah!


Jawab : Sumber hukum akad mudharabah :
a. Al-Quran
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah
karunia Allah SWT.” (QS 62:10)
“...Maka jika sebagian kamu memercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya
itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya...” (QS
2:283)
b. As-Sunah
Dari Shalih bin Suaib r. a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “tiga hal yang didalamnya
terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampuradukkan gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga bukan
untuk dijual.” (HR Ibnu Majah)

5. Jelaskan rukun dan ketentuan syariah mudharabah!


Jawab : Rukun mudharabah yaitu:
a. Pelaku, terdiri atas : pemilik dana dan pengelola dana
b. Objek mudharabah, berupa : modal dan kerja
c. Ijab kabul / serah terima
d. Nisbah keuntungan
Ketentuan syariah mudharabah yaitu:
a. Pelaku
Pelaku harus cakap hukum dan baligh, dapat dilakukan sesama muslim atau dengan non
muslim.
b. Objek modal:
Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau aset lainnya, harus jelas jumlah dan
jenisnya, modal harus tunai dan tidak utang.
Objek kerja:
Kontribusi pengelola dana dapat berbentuk keahlian, keterampilan, selling skill,
management skill, dan lain-lain.
c. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak-pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, atau cara-cara komunikasi modern.
d. Nisbah keuntungan adalah besaran yang digunakan untuk pembagian keuntungan,
mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang bermudharabah
atas keuntungan yang diperoleh.

6. Kapankah akad mudharabah dianggap selesai?


Jawab :
a. Dalam hal mudharabah tersebut ditentukan waktunya, maka mudharabah berakhir pada
waktu yang telah ditentukan.
b. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri.
c. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal.
d. Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha untuk mencapai
tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad.
e. Modal sudah tidak ada.

7. Bagaimana cara perhitungan pembagian laba?


Jawab : Berdasarkan PSAK 105 paragraf 11:
a. Berdasarkan prinsip bagi laba (profit sharing), maka nisbah pemilik dana dibanding
pengelola dana adalah 30 dibanding 70.
b. Berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba
bruto/laba kotor bukan pendapatan usaha dengan nisbah pemilik dana dibanding
pengelola dana adalah 10 dibanding 90.

8. Berdasarkan ilustrasi di atas, jawablah pertanyaan dari Bapak A berdasarkan pertimbangan


saudara!
Jawab : hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai nisbah yang
disepakati, selanjutnya bagian investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana tersebut
dibagi antara pengelola dana dengan pemilik dana sesuai dengan porsi modal masing-
masing.
JAWABAN LATIHAN

SOAL 1
PT A menandatangani akad mudharabah dengan Bank Syariah Berjaya, Bank sebagai pemilik dana
menyerahkan Rp 100.000.000. Jurnal:

BANK Debit Kredit


Investasi Mudharabah Rp 100.000.000
Kas Nasabah Rp100.000.000
PT A Debit Kredit
Kas Rp 100.000.000
Aset Mudharabah Rp100.000.000

SOAL 2
Bank Syariah menyerahkan aset tetap dengan harga perolehan 200 juta dan akumulasi penyusutan
50 juta. Saat diserahkan harga pasar aset tetap 125 juta. Jurnal:

BANK Debit Kredit


Pembayaran mudharabah Rp 125.000.000
Akumulasi penyusutan Rp 50.000.000
Kerugian penyerahan Rp 25.000.000
Aktiva non kas Rp200.000.000
PT A Debit Kredit
Persediaan Rp 125.000.000
Dana syirkah kontemporer Rp125.000.0000

SOAL 3
- Pendapatan dibukukan 70.000.000
- Beban yang dihasilkan 40.000.000
- Laba bersih 30.000.000
 PT B 70% x 30.000.000 = 21.000.000
 Bank at Taufik 30% x 30.000.000 = 9.000.000

JURNAL :
BANK Debit Kredit
Kas Rp 9.000.000
Pendapatan bagi hasil mudharabah Rp 9.000.000
PT B Debit Kredit
Beban bagi hasil Rp 9.000.000
Kas Rp 9.000.000

LAPORAN KEUANGAN:
Keterangan (BANK) Debit Kredit Keterangan (PT B) Debit Kredit
Investasi mudharabah xxx Utang bagi hasil xxx
Penyisihan kerugian xxx Dana syirkah temp xxx
SOAL 4
- Pendapatan dibukukan 70.000.000
- Beban dihasilkan 40.000.000
 PT B 30% x 70.000.000 = 21.000.000
 Bank at Taufik 70% x 70.000.000 = 49.000.000

JURNAL:
BANK Debit Kredit
Kas Rp 174.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 24.000.000
Investasi mudharabah Rp 150.000.000
PT B Debit Kredit
Beban bagi hasil Rp 21.000.000
Kas Rp 21.000.000

Ayat jurnal penyesuaian:


BANK Debit Kredit
No entry

PT B Debit Kredit
Pendapatan belum dibagi Rp 21.000.000
Beban bagi hasil Rp 21.000.000

LAPORAN KEUANGAN:
Keterangan (BANK) Debit Kredit Keterangan (PT B) Debit Kredit
Investasi mudharabah xxx Utang bagi hasil xxx
Penyisihan kerugian xxx Syirkah temporer xxx
Penyisihan kerugian xxx

SOAL 5
- Pembiayaan 150.000.000
- Bagi hasil = 60 : 40
 Pendapatan dibukukan 60.000.000
 Beban dihasilkan 40.000.000
 Laba bersih 20.000.000
- PT B 60 % x 20.000.000 = 12.000.000
- Bank 40 % x 20.000.000 = 8.000.000
BANK Debit Kredit
Kas Rp 8.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 8.000.000
PT B Debit Kredit
Beban bagi hasil Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000

BANK Debit Kredit


Piutang bagi hasil Rp 8.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000
Piutang bagi hasil Rp 8.000.000
Ayat jurnal penyesuaian:
No entry
PT B Debit Kredit
Utang bagi hasil Rp 8.000.000
Beban bagi hasil Rp 8.000.000
Utang bagi hasil Rp 8.000.000
Kas Rp 8.000.000
Ayat jurnal penyesuaian:
Pendapatan belum dibagi Rp 8.000.000
Beban bagi hasil Rp 8.000.000

LAPORAN KEUANGAN :
Keterangan (BANK) Debit Kredit Keterangan (PT B) Debit Kredit
Investasi mudharabah 150 juta Utang bagi hasil 8 juta
Bagi hasil ditangguhkan 8 juta Syirkah temporer 150 juta
Penyisihan kerugian --- Penyisihan kerugian ---
BAB 8
AKAD MUSYARAKAH

JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan definisi dari akad musyarakah!
Jawab : Akad musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi modal dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian dibagi
berdasarkan kontribusi modal.

2. Apakah dalam musyarakah berlaku prinsip profit and loss sharing?


Jawab : Ya. Akad musyarakah mengandung prinsip profit and loss sharing. Apabila usaha
tersebut untung maka keuntungan dibagikan kepada para mitra sesuai dengan nisbah yang
telah disepakati (baik persentase maupun periodenya harus secara tegas dan jelas
ditentukan dalam perjanjian), sedangkan bila rugi akan didistribusikan pada para mitra
sesuai dengan porsi modal dari setiap mitra.

3. Jelaskan jenis-jenis dalam akad musyarakah dan dampaknya dalam bagi hasil!
Jawab :
Jenis-jenis akad musyarakah berdasarkan ulama fikih:
a. Syirkah Al-Milk mengandung arti kepemilikan bersama (co-ownership) yang
keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama
atas suatu aset.
b. Syirkah Al-uqud (kontrak) yaitu kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang
atau lebih untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Syirkah Al-uqud dibagi atas:
- Syirkah Abdan
- Syirkah Wujuh
- Syirkah ‘Inan
- Syirkah Mufawwadhah

Jenis-jenis akad musyarakah berdasarkan PSAK


a. Musyarakah permanen, yaitu musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra
ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. (PSAK No. 106 par.
04)
b. Musyarakah menurun / Musyarakah Mutanaqisah, yaitu musyarakah dengan ketentuan
bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya
sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut
akan menjadi pemilik penuh usaha musyarakah tersebut. (PSAK No. 106 par. 04)

4. Jelaskan dasar hukum akad musyarakah!


Jawab :
a. Al-Quran
“Maka mereka berserikat pada sepertiga” (QS 4:12)
“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka
berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh” (QS 28:24)

b. As-Sunah
Hadis Qudsi : “Aku (Allah) adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang
salah seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya. Apabila seseorang
berkhianat terhadap lainnya maka Aku keluar dari keduanya.” (HR Abu Dawud dan Al-
Hakim dari Abu Hurairah)
“Pertolongan Allah tercurah atas dua pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak
saling berkhianat.” (HR Muslim)

5. Jelaskan rukun dan syarat akad musyarakah!


Jawab :
Rukun akad musyarakah :
a. Pelaku terdiri atas para mitra
b. Objek musyarakah berupa modal dan kerja
c. Ijab kabul/serah terima
d. Nisbah keuntungan

Syarat akad musyarakah :


a. Pelaku : Para mitra harus cakap hukum dan baligh.
b. Objek musyarakah merupakan suatu konsekuensi dengan dilakukannya akad
musyarakah yaitu harus ada modal dan kerja.
c. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan
cara-cara komunikasi modern.
d. Nisbah
Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra di
awal akad sehingga resiko perselisihan diantara para mitra dapat dihilangkan.

6. Kapan berakhirnya akad musyarakah?


Jawab: Akad musyarakah akan berakhir apabila:
a. Salah seorang mitra menghentikan akad
b. Salah seorang mitra meninggal atau hilang akal
c. Modal musyarakah hilang/habis

7. Jelaskan pendekatan dalam penentuan nisbah bagi hasil!


Jawab :
a. Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal
Dengan cara ini keuntungan harus dibagi antara para mitra secara proporsional sesuai
modal yang disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan
oleh para mitra sama ataupun tidak sama.
b. Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal
Dengan cara ini dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan bukan hanya modal
yang disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman, kompetisi, atau waktu kerja
yang lebih panjang.

8. Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan akuntansi dalam akad
musyarakah?
Jawab : Perlakuan akuntansi untuk transaksi musyarakah akan dilihat dari dua sisi pelaku
yaitu mitra aktif dan mitra pasif. Mitra aktif adalah pihak yang mengelola usaha musyarakah,
baik mengelola ataupun menunjuk pihak lain mengelola atas namanya. Sedangkan mitra
pasif yaitu pihak yang tidak ikut mengelola usaha.
Mitra aktif adalah pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sehingga
mitra aktif yang akan melakukan pencatatan akuntansi, atau jika ia menunjuk pihak lain
untuk mengelola.

JAWABAN LATIHAN
Soal 1
 Investasi dalam bentuk kas akan dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
Bank Syariah Debit Kredit
Investasi Musyarakah – Kas Rp 75.000.000
Kas Rp 75.000.000

 Investasi dalam bentuk aset non kas


PT A Debit Kredit
Investasi Musyarakah – Aset non kas Rp 75.000.000
Akumulasi penyusutan Rp 30.000.000
Selisih penilaian aset –musyarakah Rp 5.000.000
Aset non kas Rp100.000.000

 Pembagian hasil dari tahun 1-3


Tahun 1
Rp 40.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 20.000.000
Keterangan Debit Kredit
Kas / Piutang Rp 20.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 20.000.000
Tahun 2
Rp 50.000.000 – Rp 27.500.000 = Rp 22.500.000
Keterangan Debit Kredit
Kas / Piutang Rp 22.500.000
Pendapatan bagi hasil Rp 22.500.000
Tahun 3
Rp 60.000.000 – Rp 35.000.000 = Rp 25.000.000
Keterangan Debit Kredit
Kas / Piutang Rp 25.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 25.000.000
Soal 2
Tahun 1
Keterangan Debit Kredit
Investasi Musyarakah – Kas Rp 25.000.000
Kas Rp 25.000.000
Pembayaran Bagi Hasil Debit Kredit
Kas Rp 16.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 16.000.000
(80/100 x Rp 20.000.000)
Tahun 2
Keterangan Debit Kredit
Investasi Musyarakah – Kas Rp 25.000.000
Kas Rp 25.000.000
Pembayaran Bagi Hasil Debit Kredit
Kas Rp 20.250.000
Pendapatan bagi hasil Rp 20.250.000
(90/100 x Rp 22.500.000)
Tahun 3
Keterangan Debit Kredit
Investasi Musyarakah – Kas Rp 25.000.000
Kas Rp 25.000.000
Pembayaran Bagi Hasil Debit Kredit
Kas Rp 25.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp 25.000.000
(100/100 x Rp 25.000.000)

Soal 3
Jurnal:
Keterangan Debit Kredit
Kas Rp 75.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp 30.000.000
Aset non kas Rp 5.000.000
Keuntungan Rp 100.000.000
Keuntungan ditutup ke dana syirkah temporer, jurnal:
Bank Syariah Debit Kredit
Keuntungan Rp 5.000.000
Dana syirkah temporer Rp 5.000.000
BAB 9
AKAD MUDHARABAH

JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan definisi dari akad murabahah!
Jawab : murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

2. Apakah dalam murabahah berlaku prinsip profit and loss sharing?


Jawab : dalam murabahah tidak berlaku prinsip profit and loss sharing karena termasuk
dalam certainty contract, yaitu suatu jenis kontrak transaksi dalam bisnis yang memiliki
kepastian keuntungan dan pendapatannya.

3. Bagaimanakah penentuan margin keuntungan? Apakah pembeli harus mengetahui margin


keuntungan yang diambil oleh penjual?
Jawab : keuntungan yang diinginkan bisa dinyatakan dalam jumlah tertentu atau
berdasarkan persentase tertentu, misalnya 20 % dan harga pokok penjualan dan pembeli
juga harus mengetahui seberapa besar margin keuntungan yang diambil oleh penjual.

4. Jelaskan jenis-jenis dalam akad murabahah!


Jawab :
a. Murabahah dengan pesanan ( murabaha to the purchase order)
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada
pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat mengikat atau
tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya.
b. Murabahah tanpa pesanan; murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat.

5. Jelaskan dasar hukum akad murabahah!


Jawab :
a. Al-Quran
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan (mengambil)harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan sukarela di antaramu...” (QS 4:29)
“Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu...” (QS 5:1)
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS 2:275)
“...dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa...” (QS 5:2)
b. Al-Hadis
Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan jewawut untuk
keperluan rumah tangga bukan untuk dijual” (HR Ibnu Majah dari Shuhaib)
“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka” (HR Al-Bhaiqi, Ibnu Majah,
dan Sahih menurut Ibnu Hibban)
“Allah mengasihi orang yang memberikan kemudahan bila ia menjualdan membeli serta
didalam menagih haknya.” (Abu Hurairah)
“Sumpah itu melariska barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahannya.” (HR
Al Bukhari)

6. Jelaskan rukun dan syarat akad murabahah!


Jawab : Rukun dan ketentuan murabahah, yaitu sebagai berikut :
a. Pelaku
Pelaku cakap hukum dan baligh (berakal dan dapat membedakan)
b. Objek jual beli harus memenuhi persyaratan berikut:
- Barang yang diperjual belikan adalah barang halal
- Barang harus dapat diambil manfaat atau memiliki nilai
- Barang tersebut dimiliki oleh penjual
- Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di
masa depan ketidakpastian (gharar)
- Barang harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasikan
- Barang dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya dengan jelas
- Harga barang tersebut jelas
- Barang yang diakadkan ada di tangan penjual
c. Ijab Kabul
Pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad yang
dilakukan secara verbal, tertulis dll.

7. Jika pembeli mengalami kesulitan keuangan untuk membayar murabahah tangguh, apa yang
dapat dilakukan oleh penjual?
Jawab : Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan untuk membayar murabahah
tangguh, maka penjual hendaknya memberi keringanan. Keringanan dapat berupa :
a. Menghapus sisa tagihan
b. Membantu menjualkan objek murabahah
c. Rekonstrukturisasi untung dengan cara:
- Membeli potongan sisa tagihan
- Melakukan penjadwalan ulang
- Mengonversi akad murabahah

8. Jika pembeli lalai membayar murabahah tangguh, dapatkah dibebankan denda? Apakah
denda tersebut dapat dianggap sebagai pendapatan lain-lain oleh penjual?
Jawab : Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan jangka waktunya,
penjual tidak diperbolehkan mengenakan denda atas keterlambatan pembeli, karena
kelebihannya merupakan riba. Tetapi bila lalai, maka pengenaan denda diperbolehkan
namun tidak diperhitungkan sebagai keuntungan penjualan, tetapi digunakan untuk dana
kebajikan/sosial

9. Bolehkah akad murabahah mengenakan uang muka? Bagaimana perlakuan atas uang muka
tersebut?
Jawab : Penjual dapat meminta uang muka pembelian kepada pembeli sebagai bukti
keseriusannya ingin membeli barang tersebut. Namun apabila penjual telah membeli barang
dan pembeli membatalkannya, maka uang muka dapat digunakan untuk membayar
kerugiannya.

JAWABAN LATIHAN
Soal 1
 Mencatat penerimaan uang muka
Penjual Debit Kredit
Kas Rp 100.000
Asset murabahah Rp 100.000
Pembeli Debit Kredit
Uang muka Rp 100.000
Kas Rp 100.000

 Penjualan dengan akad murabahah


Penjual Debit Kredit
Aset murabahah Rp 100.000
Kas Rp 100.000
Kas Rp 100.000
Piutang murabahah Rp 300.000
Asset murabahah Rp 400.000
Pembeli Debit Kredit
Asset murabahah Rp 400.000
Kas Rp 100.000
Utang murabahah Rp 300.000

 Penerimaan barang dan pembayaran sisa akad


Penjual Debit Kredit
Kas Rp 300.000
Piutang murabahah Rp 300.000
Pembeli Debit Kredit
Utang murabahah Rp 300.000
Kas Rp 300.000

Soal 2
 Mencatat penerimaan uang muka
Penjual Debit Kredit
Kas Rp 100.000
Asset murabahah Rp 100.000
Pembeli Debit Kredit
Uang muka Rp 100.000
Kas Rp 100.000

 Penjualan dengan akad murabahah


Penjual Debit Kredit
Aset murabahah Rp 100.000
Kas Rp 100.000
Kas Rp 100.000
Piutang murabahah Rp 300.000
Asset murabahah Rp 400.000
Pembeli Debit Kredit
Asset murabahah Rp 400.000
Kas Rp 100.000
Utang murabahah Rp 300.000

 Penerimaan barang dan pembayaran sisa akad


Bulan 1
Penjual Debit Kredit
Kas Rp 100.000
Piutang murabahah Rp 100.000
Pembeli Debit Kredit
Utang murabahah Rp 100.000
Kas Rp 100.000
Bulan 2
Penjual Debit Kredit
Kas Rp 100.000
Piutang murabahah Rp 100.000
Pembeli Debit Kredit
Utang murabahah Rp 100.000
Kas Rp 100.000
Bulan 3
Penjual Debit Kredit
Kas Rp 100.000
Piutang murabahah Rp 100.000
Pembeli Debit Kredit
Utang murabahah Rp 100.000
Kas Rp 100.000

Anda mungkin juga menyukai