NIM : 1717051128
Kelas : 6K
Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan
Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab. Sebuah
perusahaan dapat mengalami kerugian operasi terus-menerus, kredit pelanggan yang mengalami
kemunduran pembayaran, pengelolaan modal kerja yang buruk, dan sejumlah alasan lain yang
mengakibatkan posisi ekonomi yang baik tidak dapat dipertahankan.
RANGKAIAN KEPEMILIKAN
Kepailitan merupakan langkah terakhir yang dapat diambil oleh usaha yang mengalami
tekanan keuangan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan keuangan
perusahaan, yaitu :
I. Tindakan Nonyudisial
Merupakan tindakan yang mengikat secara hukum, tetapi tidak berada di bawah
pengadilan. Tindakan nonyudisial yang utama adalah restrukturisasi utang yang diilustrasikan di
Lampiran 17A.
a) Perjanjian Restrukturisasi Utang
b) Manajemen Komite Kreditor
c) Pengahasilan Aset
Ilustrasi Restrukturisasi
Akuntansi Kreditor Untuk Pinjaman yang Diturunkan Nilainya
PSAK 54 menunjukkan standar akuntansi apabila pinjaman hendak diturunkan nilainya jika
terdapat kemungkinan bahwa pihak kreditor tidak akan mampu memperoleh seluruh nilai utang
yang jatuh tempo berdasarkan perjanjian pinjaman.
Utang yang diturunkan nilainya diukur berdasarkan nilai sekarang dan ekspektasi arus kas
dimasa depan, yang didiskontokan berdasarkan tingkat suku bunga efektif pinjaman pada saat
permulaan pinjaman.
Jika pinjaman tersebut bergantung pada jaminan, maka pihak kreditor akan menentukan
mungkin adanya pengecualian , sehingga nilai pinjaman diukur dengan menggunakan nilai wajar
jaminan. Ayat jurnal untuk mencatat pengurangan nilai pinjaman yang diturunkan nilainya
adalah debit terhadap Beban Piutang Tak Tertagih atau Penyisihan Piutang Tak Tertagih
• Pada tanggal 31 Desember 20X5, PT Kreditor memiliki piutang pinjaman lancar yang tidak
dijamin sebesar Rp.30.000.000 dari PT Induk yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember
20X6. Pinjaman tersebut didokumentasikan dengan wesel bayar yang memiliki suku bunga 10
persen per tahun, Bunga yang saat ini belum dibayarkan sebesar Rp.3.000.000 untuk tahun
20X5.
• Selama siklus penelaahan pinjaman secara berkala, PT Kreditur menentukan bahwa per
tanggal 31 Desember 20X5 terdapat kemungkinan bahwa pinjaman dari PT Induk tidak dapat
ditagih secara penuh. Estimasi terbaik jumlah yang dapat diperoleh pada tanggal 31 Desember
20X6 adalah sebesar Rp.23.000.000
Diminta : Buatlah schedule penyelesaian utang dan jurnalnya !
Nilai pinjaman yang tercatat :
Pokok Rp 30.000.000
Bunga Akrual Rp 3.000.000
Nilai yang tercatat Rp 33.000.000
Nilai sekarang total arus kas masa depan
Estimasi total kas masa depan Rp 23.000.000
Faktor nilai sekarang untuk 10%, 1 tahun × 0,90909
Nilai sekarang arus kas masa depan Rp 20.909.070
Kerugian kreditor atas penurunan nilai pinjaman Rp 12.090.930
Tangga
l Keterangan Debet Kredit
31 Des Wesel bayar Rp 30.000.000
20X6 Utang bunga diakrualkan Rp 3.000.000
Kerugian penghapusan persediaan Rp 19.000.000
Persediaan Rp 45.000.000
Keuntungan restruktusi utang Rp 7.000.000
Tangga
l Keterangan Debet Kredit
31 Des Rp
20X6 Persediaan 26.000.000
Rp
Penyisihan piutang tak tertagih 7.000.000
Wesel tagih Rp 30.000.000
Piutang bunga diakrualkan Rp 3.000.000
Akuntansi Debitor untuk modifikasi persyaratan utang diatur dalam PSAK 54. Selisih
restrukturisasi dihitung sebagai perbedaan antara nilai tercatat utang dan total estimasi arus kas
masa depan berdasarkan persyaratan yang terbaru.
a. Jika nilai utang tercatat lebih besar daripada total estimasi arus kas masa depan, maka pihak
debitor mengakui keuntungan atas selisih restrukturisasi.
b. Jika nilai utang lebih rendah daripada total arus kas masa depan, maka tidak ada keuntungan
atau kerugian yang diakui dan tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan jumlah selisih
restrukturisasi
Kasus A. Nilai Tercatat Utang Lebih Besar daripada Modifikasi Total Arus Kas Masa Depan
PT Induk,pihak debitor, berutang dengan nilai pokok Rp.30.000.000 ditambah suku bunga
yang diakru sebesar Rp.3.000.000 kepada PT Kreditor. Pada tanggal 31 Desember 20X6, kedua
belah pihak menyepakati modifikasi persyaratan kontrak utang sebagai berikut:
a) Menghapuskan bunga yang diakru sebesar Rp.3.000.000
b) Mengurangi tingkat suku bunga dari 10 % menjadi 5 %
c) Memperpanjang masa jatuh tempo selama 1 tahun tambahan, menjadi tanggal 31
Desember 20X7
Bagaimanakah Debitor mengakui selisih restrukturisasi tersebut...?
Selisih Restrukturisasi per tanggal modifikasi persyaratan adalah sebagai berikut:
Debitor Kreditor
Nilai tercatat pinjaman
Pokok Rp 30.000.000
Bunga akrual Rp 3.000.000
Nilai tercatat Rp 33.000.000 Rp 33.000.000 Rp 33.000.000
Total estimasi arus kas masa depan
Total pokok utang Rp 30.000.000
Total bunga kontraktual masa depan
(Rp 30.000.000 × 0.05 × 1 tahun) Rp 1.500.000
Total estimasi arus kas masa depan Rp 31.500.000 (Rp 31.500.000)
Faktor nilai tunai, 10%, 1 tahun × 0,90909
Rp 28.636.335 (Rp 28.636.335)
Selisih Restrukturisasi Rp 1.500.000 Rp 4.363.665
Jurnal PT Induk:
Pada saat PT Induk membayar kembali utang pada tanggal 31 Des 20X7:
Pandangan dasar reorganisasi adalah merupakan permulaan baru bagi perusahaan. Akuntansi
Permulaan Baru dilakukan jika kondisi berikut ini terjadi :
1. Nilai reorganisasi lebih kecil daripada total seluruh kewajiban pascapetisi dan klaim lain yang
diperbolehkan.
2. Pemegang saham dengan hak suara yang ada sesaat sebelum rencana reorganisasi disetujui
memiliki kurang dari 50 persen saham dengan hak suara dari entitas yang akan muncul. Hal
ini menandakan bahwa pemegang saham lama telah kehilangan kendali atas perusahaan yang
akan muncul.
Nilai reorganisasi merupakan nilai wajar entitas sebelum mempertimbangkan kewajiban
dan mendekati jumlah yang akan dibayar oleh seorang pembeli aset entitas yang berminat.
Perusahaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan untuk Akuntansi Permulaan Baru
a) Harus menentukan apakah asetnya mengalami penurunan nilai.
b) Melaporkan Kewajiban sejumlah nilai sekarang jumlah yang akan dibayarkan, dengan
keuntungan atau kerugian dari penilaian kembali kewajiban dicatat sebagai pos luar biasa atau
biasa.
c) Mencatat biaya restrukturisasi, seperti biaya penutupan perusahaan dan pengurangan tenaga
kerja.
d) Akuntansi untuk aset jangka panjang dilakukan berdasarkan PSAK 48, tentang “ Penurunan
nilai aset”.
Rencana Reorganisasi
1) Membahas mengenai tindakan-tindakan utama yang akan ditempuh selama proses
reorganisasi.
2) Manajemen terus berproduksi dan menjual produk, menagih piutang dan menjalankan operasi
harian lainnya.
3) Pembahasan tersebut berupa :
a. Penghapusan operasi yang tidak menguntungkan, melalui penjualan atau likuidasi.
b. Restrukturisasi utang dengan kreditor tertentu.
c. Revaluasi aset dan kewajiban.
d. Pengurangan atau penghapusan klaim pemegang saham terdahulu dan penerbitan saham
baru kepada kreditor atau pihak lainnya.
e. Rencana reorganisasi harus disetujui oleh paling sedikit separuh dari semua kreditor yang
memiliki dua pertiga dari jumlah total utang yang belum lunas.
Ilustrasi
Berikut adalah Neraca PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X6, pada Posisi
Insolvabilitas. PT Induk mengajukan rencana reorganisasi, beserta lapora keuangan yang telah
diaudit dan pengungkapan lain yang diminta oleh pengadilan niaga. Sebelum rencana
reorganisasi disetujui, PT Induk masih terus beroperasi dibawah perlindungan pengadilan niaga.
Perusahaan hanya melakukan pembayaran yang disetujui oleh pengadilan untuk kewajiban
prapetisi sebesar Rp.2.000.000 atas utag hipotek.
Berikut adalah Garis Waktu yang Menunjukkan tanggal yang Relevan :
f. Pemegang saham istimewa akan menerima 8.000 lembar saham biasa yang baru
dikeluarkan sebagai ganti saham istimewa yang mereka miliki.
g. Pemegang saham biasa sekarang akan menerima 1.000 lembar saham biasa yang baru
dikeluarkan sebagai ganti saham biasa yang mereka miliki sekarang.
Penyelesaian :
a. Ingat Konsep terpenting untuk menentukan akuntansi yang tepat bagi entitas dalam proses
reorganisasi adalah penentuan nilai reorganisasi
b. Setelah dianalisis secara lengkap Nilai reorganisasi adalah sebesar Rp.195.000.000 ditetapkan
sebagai aset PT Induk
c. Apakah PT Induk akan menggunakan akuntansi permulaan yang Baru?
d. Untuk menentukan kondisi tersebut, maka perbandingan dari kondisi tersebut adalah:
Kewajiban pascapetisi Rp 73.000.000
Kewajiban yang ditangguhkan karena penundaan pembayaran Rp 133.000.000
Jumlah kewajiban pascapetisi dan klaim yang diperbolehkan Rp 206.000.000
Nilai Reorganisasi -Rp 195.000.000
Kelebihan kewajiban dari reorganisasi Rp 11.000.000
a) Kondisi pertama untuk akuntansi permulaan baru bisa terjadi.
b) Pemegang saham biasa sesaat sebelum rencana reorganisasi disepakati untuk memiliki hanya
5 persen dari saham biasa entitas yang akan muncul.
c) Sehingga akuntansi permulaan baru digunakan oleh PT Induk.
Struktur modal perusahaan akan timbul sebagai berikut :
Kewajiban pascapetisi Rp 25.000.000
Utang hipotek pascapetisi Rp 48.000.000
Utang prioritas Rp 57.000.000
Utang subordinasi Rp 12.000.000
Saham biasa (baru) Rp 20.000.000
Total struktur modal pascapetisi Rp 162.000.000